Niat Ibadah Singkirkan Ketakutan Usai Musibah Crane Jatuh

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH — Jamaah haji asal Indonesia masih mendominasi pergerakan di Masjidil Haram, Makkah, pada Sabtu (12/9). Rasa khawatir pascainsiden crane terjatuh di pinggir area mataf pada Jumat (11/9) tidak mengurungkan langkah kaki jamaah haji asal Indonesia.

Seperti jamaah calon haji asal Cakung, Jakarta Timur, Muhammad Said (64 tahun) yang datang bersama temannya, Muntame (65 tahun) ke Masjidil Haram sekitar pukul 10.00 waktu Arab Saudi (WAS). Keduanya berniat melakukan tawaf lalu shalat di Hijir Ismail.

Dia mengaku khawatir kejadian crane terjatuh bakal terulang. Namun, dia menyingkirkan perasaan khawatir ketika hendak berangkat ke Masjidil Haram “Ya, takut enggak takut tapi berangkat saja,” kata Said sembari diamini oleh Muntame.

Jamaah asal Jawa Barat, Mashudi, juga mengaku khawatir ketika berangkat ke Masjidil Haram. “Kalau takut dan khawatir, perasaan itu pasti ada,” kata dia. Namun, dia tetap berangkat ke Masjidil Haram bersama istri dan dua temannya.

Menurut dia, kondisi Masjidil Haram ternyata tidak berubah dibandingkan sebelum kejadian crane terjatuh pada Jumat (11/9). Jamaah dapat melakukan aktivitas ibadah dengan normal.

“Tadi saya tawaf seperti biasa meski ada area yang ditutup,” kata jamaah asal Kloter Jakarta-Bekasi (JKS) 40 ini.

Mashudi mengatakan, area tawaf tidak terlalu terganggu karena lokasi jatuhnya crane berada di pinggir, dekat pintu masuk sekaligus penghubung mataf dan sa’i. “Memang sangat padat, tapi sebelum kejadian juga sudah padat,” ujar dia.

Jamaah haji asal Indonesia bergabung dengan jamaah dari seluruh dunia. Jamaah yang baru melakukan umrah qudum atau kedatangan melakukan tawaf dan sa’i dalam rombongan besar. Jamaah yang sudah beberapa hari tinggal di Makkah berangkat ke Masjidil Haram dalam kelompok kecil dua hingga tujuh orang.

Redaktur : Indah Wulandari
Reporter : Ratna Puspita

Pesan Jamaah Indonesia Agar Keluarganya tak Panik

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH — Jamaah calon haji yang sedang berada di Makkah meminta para keluarga dan kerabat di Tanah Air tidak panik.

“Tolong, Mas. Beri tahu semua orang di Tanah Air kalau kami baik-baik saja dan bisa tetap ibadah di Masjidil Haram,” kata ketua rombongan KBIH Nurul Haramain Harmen Her kepada Republika.co.id di pelataran Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (12/9) siang.

Harmen membawa 157 jamaah haji asal Provinsi Jambi yang berniat melakukan umrah. Saat kejadian, jamaah asal Jambi yang tergabung dalam kelompok penerbangan (kloter) BTH 18 baru tiba di Bandara Internasional King Abdul Azis (KAA) Jeddah.

Harmen yang mendapakan kabar musibah cranesengaja tidak memberitahukan peristiwa tersebut kepada jamaah.

“Sebagian sudah ada yang tahu sendiri, sebagian jamaah lain tidak kami beri tahu,” ujarnya.

Harmen ingin jamaah tidak terganggu. Apalagi, pada Sabtu (12/9) pagi, Harmen mendapatkan kabar lokasi kecelakaan sudah bersih dan kini tengah diperbaiki.

“Saya ingin jamaah bisa tenang melakukan umrah. Musibah harus disikapi sebagai ujian dari Allah SWT dan jamaah kami minta tetap bersabar, ikhlas serta fokus,” ujar Harmen.

Kendati mencoba menenangkan jamaah, Harmen memutuskan untuk mengubah rencana kegiatan rombongan KBIH Nurul Haramain selama di Makkah.

Dia akan mengurangi kegiatan umrah sunah yang sebelumnya telah direncakan. Jamaah diminta lebih banyak istirahat di pemondokan sampai waktu puncak haji atau wukuf tiba.

Suparto bin Samuji Musmusia, jamaah asal Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara menyatakan, dia tidak khawatir atas kecelakaan crane yang terjadi di Masjidil Haram. Dia dan sang istri, Misanah binti Mansyur, akan tetap beribadah di masjid terbesar di dunia tersebut dan berdoa di depan Kakbah.

“Musibah itu bisa terjadi di mana saja terhadap siapa saja. Insya Allah kami tetap akan beribadah seperti biasa. Normal lah,” kata Suparto.

Hujan lebat disertai angin kencang menerpa kawasan Masjidil Haram, Jumat (11/9) menjelang Maghrib. Akibat tiupan angin kencang tersebut, sebuah crane ambruk di atap Babus Salam. Bandul crane dan puing beton menimpa sejumlah jamaah tepat di dekat pintu masuk utama sai.

Sampai Sabtu siang,  sekitar 107 jamaah haji dari berbagai negara wafat dan 238 lainnya luka-luka.  Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH Arab SAudi Arsyad Hidayat akan menggelar jumpa pers pada pukul 13.00 waktu Arab Saudi mengenai perkembangan jumlah korban.

“Sampai saat ini masih kita update terus datanya. Mohon sabar karena kita akan mencari kepastian terlebih dahulu agar kabar tidak simpang-siur,” ujar Arsyad.

Redaktur : Indah Wulandari
Reporter : EH Ismail

Ini Daftar Jamaah Haji Korban Crane Asal Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Sebuah crane besar jatuh di Masjidil Haram bersamaan dengan hujan lebat yang mengguyur Makkah disertai angina kencang pada Jumat (11/09), sore. Musibah ini menelan 107 korban meninggal dan 238 terluka.

Para korban adalah jamaah haji lainnya dari berbagai negara yang sedang beribadah di Masjidil Haram, termasuk jamaah haji asal Indonesia.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, dirinya secara resmi diutus oleh Presiden RI Joko Widodo untuk mengunjungi sejumlah program yang masih ada di rumah sakit. “Intinya, pemerintah sangat berduka atas musibah ini dan tentu mengharapkan para korban luka khususnya dan para keluarganya bisa lebih memperbesar sabar. Mudah-mudahan ada hikmah dari musibah ini,” kata Menag.

Menurut Lukman, Pemerintah Arab Saudi telah dengan seksama melakukan tindakan pengobatan dengan membawa para korban ke sejumlah rumah sakit. Korban di RS Annoor sudah ditangani para tenaga medis yang professional.

“Mudah-mudahan mereka segera pulih kembali kesehatannya. Tentu pemerintah akan memberikan santunan bagi korban jiwa maupun korban luka yang mengalami cacat fisik sebagaimana ketentuan asuransi yang ada pada setiap jamaah haji kita,” tambahnya.

Berikut ini daftar nama yang dirilis oleh Daerah Kerja Makkah:

1. ITI RASTI DARMINI, No Paspor: B0716645, Kloter: JKS – 023 (Keterangan: Wafat)
2. MASNAULI SIJUADIL HASIBUAN, No. Paspor: B1061545, Kloter: MES – 009 (Wafat)
3. SUJI SYARBAINI IRONO, No Paspor: B1306321, Kloter: BTH – 014 (dirawat BPHI Makkah)
4. ERNAWATI MUHAMMAD SAAD, No. Paspor A4761751, Kloter: BTH – 001 (dirawat di RSAS)
5. KURSIA NANTING LEMBONG, No. Paspor B0507644, Kloter: BTH – 017 (dirawat di RSAS)
6. NASRIAH BINTI MUHAMMAD ABDURRAHMAN, No Paspor: B1175082, Kloter: BTJ – 001, (dirawat di RSAS)
7. ARDIAN SUKARNO EFFIEN, No. Paspor: B0907275, Kloter: JKG – 007, (dirawat di RSAS)
8. TETI HERAWATI MAD SALEH, No. Paspor: B0941422,  Kloter: JKS – 005, (dirawat di RSAS)
9. APIP SAHRONI ROHMAN, No. Paspor: B0941479, Kloter: JKS – 005, (dirawat di RSAS)
10. EMMIWATY JANAHAR SALEH, No Paspor:  B1354467, Kloter: MES – 008, (dirawat di RSAS)
11. NUR BAIK NASUTION, No. Paspor: B1061239, Kloter: MES – 009, (dirawat di RSAS)
12. SOPIAH TAIZIR NASUTION, No. Paspor: A6773447,  Kloter: MES – 009, (dirawat di RSAS)
13. TRI MURTI ALI, No. Paspor:  B0396519, Kloter: PDG – 003, (dirawat di RSAS)
14. ZULFITRI ZAINI HAJI, No. Paspor: A3910753, Kloter: PDG – 003, ( dirawat di RSAS)
15. ZALNIWARTI MUNAF UMMA, No. Paspor: B0393772, Kloter: PDG – 004, (dirawat di RSAS)
16. ALI SABRI SELAMUN, No. Paspor: B0785804, Kloter: PDG – 007, (dirawat di RSAS)
17. UMI DALIJAH AMAT RAIS, No. Paspor B0957604, Kloter: SOC – 024, (dirawat di RSAS)
18. ENDANG KASWINARNI POERWOMARTON, No. Paspor: B1107076, Kloter: SOC – 046, (dirawat di RSAS)
19. DJUMALI JAMARI SETRO WIJOYO, No. Paspor: B1496896, Kloter: SOC – 052, (               dirawat di RSAS)
20. MURODI YAHYA KASANI, No. Paspor:  B0754094, Kloter:  SUB – 001, ( dirawat di RSAS)
21. HASAN MANSUR AHMAD, No. Paspor: B0746467, KLoter: SUB – 010, (dirawat di RSAS)
22. SAINTEN SAID TARUB, No. Paspor: B0992684, Kloter:  SUB – 015, (dirawat di RSAS)
23. NURUDDIN BAASITH SUJIYONO, No. Paspor:  B1035292, Kloter: SUB – 021, (dirawat di RSAS)
24. ISNAINY FADJARIJAH ABDUL DJUMALI, No. Paspor: B1052806, Kloter SUB – 021, (dirawat di RSAS)
25. SAHARMI UMAR PASSIRE, No. Paspor: B0590380, Kloter: UPG – 002, (dirawat di RSAS)
26. NORMA LATANG KULASSE, No. Paspor: B1161965, Kloter: UPG – 005, (dirawat di RSAS)
27. ROSNALLANG CACO BABA, No. Paspor: B0901348, Kloter: UPG – 005, (dirawat di RSAS)
28. HADIAH SYAMSUDDIN SAK, No. Paspor: B1162080, Kloter: UPG – 015, (dirawat di RSAS)
29. MUHAMMAD HARUN ABDUL HAMID, No . Paspor: B1163100, Kloter: UPG – 016, (dirawat di RSAS)
30. FATMAWATI ABDUL JALIL, No. Paspor: B1162645, KLoter: UPG – 018, (dirawat di RSAS)
31. ABDUL JALIL CONCI LETA, No. Paspor:  B1162600, Kloter:  UPG – 018, (dirawat di RSAS)
32. ROSDIANA MUDU TOHENG, No. Paspor: B1162756, Kloter: UPG – 018, (dirawat di RSAS); dan
33. ERNI SAMPE DOSEN,, No. Paspor: B1162715, Kloter: UPG – 018, (dirawat di RSAS).

Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan layanan telepon lewat nomor +966 543603154 yang bisa diakses langsung oleh keluarga jemaah Indonesia yang menjadi korban robohnya alat berat di Masjidil Haram.

“Nomor tersebut bisa diakses langsung sekarang,” kata Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat, Sabtu (12/09) dini hari.

Redaktur : Ilham

Dua Jamaah Haji Indonesia Wafat dan 21 Luka dalam Kecelakaan Crane

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Dua jamaah haji Indonesia dikabarkan wafat dalam kecelakaan jatuhnya crane di Masjidil Haram. Sementara korban luka dari Indonesia yang terdata mencapai 21 orang.

Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah, Alfarizi menjelaskan bahwa kedua jamaah haji Indonesia yang wafat tersebut berasal dari embarkasi Medan dan Jawa Barat. Sementara hingga saat ini korban luka yang terdata ada 21 orang yang tersebar di empat rumah sakit di sana.

Jamaah yang wafat ini rencananya akan dimakamkan di Arab Saudi. Pihak pemerintah akan melakukan koordinasi dengan pihak maktab untuk pemakamannya.

Redaktur : Joko Sadewo

Ini Penyebab Crane Jatuh Versi Saksi Mata

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Seorang karyawan Masjidil Haram Abdel Aziz Naqoor mengaku melihat crane jatuh setelah badai besar datang. “Kalau bukan karena Tawaf, cedera dan kematian akan lebih banyak lagi,” ujar Aziz Naqoor, dilansir dari the Guardian, Sabtu (12/9).

Dia mengatakan seperti itu karena melihat bagaimana situasi jalan sangat tertutup dan semua orang padat sedang mengelilingi Kabah. Sedangkan mengenai banyaknya korban yang berjatuhan akibat peritiwa tersebut, itu bukan lagi menjadi hal yang aneh.

Cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, petir, dan angin kencang dinyatakan pihak berwenang Arab Saudi menjadi penyebab awal keruntuhan tersebut. Sedangkan di Masjidil Haram sendiri sudah dua tahun sedang dalam masa perluasan masjid.

Pekerjaan kontruksi dipimpin oKontruksi raksasa milik Saudi Binladin Group, namun masih belum mendapatkan konfirmasi apakah crane yang menimpa jamaah itu milik mereka.

Pada zaman modern ini, Makkah menjadi tempat satu-satunya berkumpul ratusan ribu manusia dari seluruh penjuru dunia. Maka ketika tiba-tiba datang musibah, wajar jika menelan banyak korban sekaligus.

Sedangkan mengenai kronologis peristiwanya, saat itu Makkah sedang malam. Sebuah derek kontruksui jatuh menimpa para jamaah haji dan bangunan masjid. Data terakhir menunjukkan sebanyak 107 orang tewas dan 201 luka-luka.

Hingga saat ini, pemerintah Arab Saudi masih terus melakukan evakuasi dan memastikan identitas korban yang meninggal dan mereka yang luka-luka. Diketahui, sembilan dari warga India teramsuk dalam jamaah yang mengalami luka-luka.

Kondisi masjid sendiri dikabarkan seperti terlihat ada kawah besar pada lantai masjid, kemudian puing-puing bangunan dan noda darah berserakan di lantai masjid. Gubernur wilayah Makkah, Pangeran Khaled Faisal, memerintahkan penyelidikan atas peristiwa tersebut.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Reporter : Mabruroh

‘Suasana di Masjidil Haram Diliputi Kesedihan’

Otoritas Pertahanan sipil Arab Saudi menyatakan, setidaknya 107 orang tewas dan 238 lainnya terluka akibat jatuhnya crane di Masjidil Haram. Wartawan Al Jazeera’s Hasan Patel melaporkan kengerian akibat kejadian tersebut.

Hasan Patel mengatakan, masjid itu penuh sesak, meskipun peristiwa berdarah tersebut terjadi sebelum jadwal shalat pukul 18.30. “Puluhan ambulans menuju ke lokasi. Pihak berwenang menutup daerah tak lama setelah itu,” katanya.

“Seluruh tempat ini sudah menjadi situs konstruksi raksasa. Apa yang membuat lebih buruk adalah bahwa sekitar pukul 17.30, ada hujan lebat dan alirannya hanya tercurah di jalan. Saya dikelilingi oleh orang-orang yang berduka. Suasana di sini diliputi kesedihan,” katanya.

Sementara itu, setidaknya 34 jamaah calon haji Indonesia menjadi korban musibah alat berat berupa crane jatuh di Masjidil Haram ketika hujan lebat disertai angin kencang melanda kota Makkah, Jumat (11/9).

Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia Dr Fidiansjah di Mekkah, Jumat malam, menjelaskan sampai pukul 23.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 03.00 WIB, dua jamaah perempuan meninggal pada peristiwa tersebut dan 32 jamaah lainnya mengalami luka ringan dan berat.

“Dua orang yang meninggal adalah Ibu Masnauli Hasibuan dari kloter 09 Medan (KNO 09) dan Iti Rasti Darmin dari kloter JKS 23,” ujarnya.

Redaktur : Erik Purnama Putra

sumber: Republika Online

Ternyata Boko Haram tidak Bisa Baca Alquran

Seorang pejabat militer senior Nigeria mengklaim, para gerilyawan Boko Haram tidak tahu cara membaca Alquran dan tidak berlatih agama yang mereka klaim dalam melakukan kekejaman.

“Sebagian besar teroris Boko Haram yang ditangkap Militer Nigeria tidak bisa membaca Alquran, beberapa dari mereka bahkan tidak bisa membaca ayat pertama Surat Al-Fatihah, namun mereka mengklaim ingin mendirikan Negara Islam,” kata Humas Direktorat Penindakan, Kolonel Sani Kukasheka Usman, dalam akun Facebooknya, seperti dilansir onislam.

Menganggap tindakan-tindakan ekstrimis kelompok tersebut sebagai ironi yang memalukan, pejabat militer senior itu mengungkapkan ketika militer Nigeria menyerbu basis dan kamp-kamp pelatihan mereka, tidak pernah ditemukan Alquran, Hadits atau literatur Islam lainnya.

“Apa yang mereka temukan adalah amunisi, chams, kondom dan semua jenis obat termasuk obat meningkatkan seks dalam kantong-kantong mereka di Sambisa Forest, Borno, Nigeria Utara Timur,” kata Usman menjelaskan.

Postingan Usman di Facebook sudah dibagikan ratusan kali oleh para pengikutnya yang menegaskan jika kelompok teroris tersebut cuma menodai citra Islam.

“Kita semua tahu dengan jelas, mereka bukan Muslim karena Muslim yang saya tahu tidak pernah tega memenggal kepala sesama manusia mereka,” salah satu komentar dari pengguna Facebook.

“Sangat menarik, kita harus mengusutnya sampai ke akar masalah serta sponsor mereka, pemodal,” kata pengguna lain.

Boko Haram, sebuah istilah Hausa yang berarti pendidikan Barat adalah dosa, meniru Taliban Afghanistan. Selama lima tahun terakhir, Nigeria berjuang sengit melawan pemberontakan Boko Haram yang menimbulkan gejolak serta merenggut ribuan nyawa.

Kelompok militan tersebut menculik perempuan selama bertahun-tahun dan memiliki ratusan perempuan dalam tahanan mereka.

Amnesty International mencatat, awal tahun ini militan Boko Haram menewaskan sekitar 2.000 orang dan membakar rumah-rumah di kota Baga di timur laut Nigeria. Bulan lalu, Presiden Muhammadu Buhari menuduh Amerika Serikat membantu kelompok militan Boko Haram dengan menyokong senjata.

 

sumber: Republika Online

Senyum Menghancurkan Kedengkian

SENYUMAN merupakan sihir halal, menampakkan rasa persaudaraan, memperlihatkan kejernihan, risalah kasih sayang, dan ungkapan cinta. Senyuman apabila menghantam karang kedengkian, maka dia akan menghancurkannya. Apabila jatuh menimpa tumpukan permusuhan, maka dia akan menghapusnya.

Senyuman itu mencerai-beraikan ikatan kebencian, membuang waswas rasa dendam, mencuci ikatan kedengkian, dan menghapus luka pemutusan hubungan. “Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah sedekah,” karena Anda memasukkan kesenangan ke dalam dirinya, Anda menghadiahinya dengan kehalusa, Anda menenteramkan hatinya dengan pertemuan yang indah, dan Anda mendinginkan kepedihan hatinya dengan kecerahan hidup.

Wahai orang yang ingin menarik simpati, senyumlah di hadapan orang banyak. Anda akan menghanyutkan kebusukan-kebusukan hati mereka dan menarik kerinduan-kerinduan jiwa mereka.

Senyuman merupakan obat manjur yang direkomendasikan oleh ahli-ahli hati. Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan baginya, indahlah akhlaknya dan lembutlah hatinya.

Dia menyinari kehidupannya dengan derai senyuman untuk saudara-saudaranya, sehingga cahaya-cahaya ketenangan melimpahinya dan sepoi-sepoi kenyamanan menghembusnya. Sehingga orang yang cemberut kehidupannya, muram wajahnya, dan bejat akhlaknya, adalah orang yang merugi dan bukan selainnya, karena dia kehilangan teman-temannya, mencampakkan kawan-kawannya dengan kemasaman mukanya, dan menyia-nyiakan persahabatan yang bisa menghasilkan banyak harta, berupa emas dan perak.

Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (al-Anfaal: 63).*/Dr. ‘Aidh al-Qarni, dalam bukunya ‘Isy Kariiman.

Rep: Admin Hidcom

Editor: Syaiful Irwan

sumber: Hidayatullah.com

Tukang Pungut Sampah Naik Haji, Tabung Uang dari 500 Rupiah Selama Delapan Tahun

Hidayatullah.com – Niat dan usaha yang sungguh-sungguh akan mengantarkan seseorang pada sesuatu yang dicita-citakannya. Inilah yang diamalkan oleh Suparning, tukang pemungut sampah di perkampungan daerah Asem Rowo Surabaya yang bisa berangkat haji.

Meski secara logika penghasilan dari pekerjaan Suparning tidaklah seberapa besar, tapi nenek berusia 60 tahun ini membuktikan bahwa dengan tekad dan usahanya yang kuat, mampu mengantarkannya untuk berangkat untuk melaksanakan rukun Islam kelima, yakni Haji ke Baitullah.

Nenek 4 cucu ini berkeyakinan bahwa suatu saat ia bisa berangkat ke tanah suci layaknya orang-orang yang memiliki harta lebih pada umumnya. Untuk itu, ia berinisiatif untuk menyisihkan sebagian penghasilannya dari mungut sampah untuk biaya daftar haji.

“Memang untuk mewujudkan impian naik haji ini penuh perjuangan. Karena saya harus menabung selama 8 tahun lamanya. Tetapi saya yakin Allah pasti mengabulkan doa saya untuk bisa melihat Ka’bah secara langsung,” ujar Suparning sebagaimana rilis yang diterimahidayatullah.com pada Senin, (24/08/2015).

Sekitar tahun 2009, Suparning mulai mendaftarkan KBIH Al Aziziyah Surabaya. Pada waktu itu, tabungannya dari hasil menjadi Pemungut sampah sudah mencapai sekitar Rp. 20 juta.

“Bermodalkan sebuah gerobak untuk mengambil sampah di kampung saya bisa mengumpulkan uang Lima Ratus sampai Seribu Rupiah untuk ditabung,” aku Suparning.

Usaha yang dilakukan Suparning tidak sia-sia. Semua hasil jerih payah dan keikhlasan hatinya membawa Suparning berangkat haji di tahun 2015 ini.

Kini, dengan izin Allah, Suparning telah berangkat ke tanah suci pada tanggal 23 Agustus 2015 lalu melalui kloter 4 Embarkasi Juanda, Surabaya.*/Yahya G. Nasrullah

Rep: Admin Hidcom

Editor: Achmad Fazeri

Menabung 34 Tahun, Penjaga Mushalla Akhirnya Tunaikan Haji

Jutaan umat Muslim di seluruh dunia mungkin mempunyai mimpi yang sama seperti diinginkan Syamsuri Sigra menjadi tamu Allah menunaikan rukun Islam kelima.

Syamsuri Sigra tak menyangka akan berangkat haji pada tahun ini.

“Selama 34 tahun lebih penantian dari hasil tabungan yang dikumpulkan sejak tahun 1980, akhirnya tahun 2015 ini saya berangkat ke tanah suci Makkah,” kata Syamsuri Sigra (80), salah satu calon jemaah haji asal Sumatera Selatan di Palembang, Rabu (26/8/2015).

Menurut penjaga Mushalla Nurul Yakin di Jalan H Fasih Umar Kelurahan 1 Ulu Palembang ini, ia tak menyangka akan berangkat ke Tanah Suci Makkah menunaikan rukun Islam kelima setelah lebih dari 34 tahun mengumpulkan uang sedikit demi sedikit hingga akhirnya berangkat haji tahun ini.

Ia mengaku, di usianya yang ke-80 tahun ini tak banyak yang dilakukan sejak berhenti bekerja pada tahun 1980-an sebagai seorang teknisi. Keseharian dihabiskan dengan mengurus mushalla di dekat rumahnya.

Ia memimpin peribadatan di mushalla tersebut seraya berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar selalu diberikan kesehatan untuk dapat melaksanakan ibadah sebelum akhir hayatnya.

“Kini penantian panjang lebih dari 34 tahun itu diwujudkan pada musim haji tahun ini, saya akan diberangkatkan menunaikan ibadah haji melalui kelompok terbang (kloter) pertama pada 27 Agustus dari embarkasi Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang menuju tanah suci Makkah,” katanya, dilansir Antara.

Menurut dia, pada tahun 1950 saat usia remaja ia memang sudah ada niat berhaji jika ada rezeki. Maka ia mulai menabung sejak selesai mendidik anak-anak ketika masih bekerja sebagai teknisi, hingga akhirnya uang terkumpul cukup untuk syarat berangkat haji.

Salah seorang tetangga Syamsuri, Samsul (61), mengomentari bahwa Syamsuri adalah sosok contoh dan teladan dari sekian juta umat Muslim di tengah kesederhanaan dan kesulitan ekonomi keluarga, masih mampu menyisihkan uang belanja sehari-hari untuk ditabung guna mewujudkan cita-cita berangkat haji.

Informasi dari Kasubag Humas Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sumsel, Saefudin di Palembang, Selasa (25/8/2015) bahwa Syamsuri Sigra adalah salah satu dari total 4.947 orang jemaah calon haji asal Sumatera Selatan diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah, yang dibagi dalam 14 kelompok terbang melalui embarkasi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.*

Rep: Insan Kamil

Editor: Syaiful Irwan

sumber: Hidayatullah.com