Redaktur : Indah Wulandari |
Reporter : Ratna Puspita |
Month: September 2015
Pesan Jamaah Indonesia Agar Keluarganya tak Panik
Redaktur : Indah Wulandari |
Reporter : EH Ismail |
Ini Daftar Jamaah Haji Korban Crane Asal Indonesia
Redaktur : Ilham |
Dua Jamaah Haji Indonesia Wafat dan 21 Luka dalam Kecelakaan Crane
Redaktur : Joko Sadewo |
Ini Penyebab Crane Jatuh Versi Saksi Mata
Redaktur : Erik Purnama Putra |
Reporter : Mabruroh |
‘Suasana di Masjidil Haram Diliputi Kesedihan’
Redaktur : Erik Purnama Putra
sumber: Republika Online |
Ternyata Boko Haram tidak Bisa Baca Alquran
Seorang pejabat militer senior Nigeria mengklaim, para gerilyawan Boko Haram tidak tahu cara membaca Alquran dan tidak berlatih agama yang mereka klaim dalam melakukan kekejaman.
“Sebagian besar teroris Boko Haram yang ditangkap Militer Nigeria tidak bisa membaca Alquran, beberapa dari mereka bahkan tidak bisa membaca ayat pertama Surat Al-Fatihah, namun mereka mengklaim ingin mendirikan Negara Islam,” kata Humas Direktorat Penindakan, Kolonel Sani Kukasheka Usman, dalam akun Facebooknya, seperti dilansir onislam.
Menganggap tindakan-tindakan ekstrimis kelompok tersebut sebagai ironi yang memalukan, pejabat militer senior itu mengungkapkan ketika militer Nigeria menyerbu basis dan kamp-kamp pelatihan mereka, tidak pernah ditemukan Alquran, Hadits atau literatur Islam lainnya.
“Apa yang mereka temukan adalah amunisi, chams, kondom dan semua jenis obat termasuk obat meningkatkan seks dalam kantong-kantong mereka di Sambisa Forest, Borno, Nigeria Utara Timur,” kata Usman menjelaskan.
Postingan Usman di Facebook sudah dibagikan ratusan kali oleh para pengikutnya yang menegaskan jika kelompok teroris tersebut cuma menodai citra Islam.
“Kita semua tahu dengan jelas, mereka bukan Muslim karena Muslim yang saya tahu tidak pernah tega memenggal kepala sesama manusia mereka,” salah satu komentar dari pengguna Facebook.
“Sangat menarik, kita harus mengusutnya sampai ke akar masalah serta sponsor mereka, pemodal,” kata pengguna lain.
Boko Haram, sebuah istilah Hausa yang berarti pendidikan Barat adalah dosa, meniru Taliban Afghanistan. Selama lima tahun terakhir, Nigeria berjuang sengit melawan pemberontakan Boko Haram yang menimbulkan gejolak serta merenggut ribuan nyawa.
Kelompok militan tersebut menculik perempuan selama bertahun-tahun dan memiliki ratusan perempuan dalam tahanan mereka.
Amnesty International mencatat, awal tahun ini militan Boko Haram menewaskan sekitar 2.000 orang dan membakar rumah-rumah di kota Baga di timur laut Nigeria. Bulan lalu, Presiden Muhammadu Buhari menuduh Amerika Serikat membantu kelompok militan Boko Haram dengan menyokong senjata.
Senyum Menghancurkan Kedengkian
SENYUMAN merupakan sihir halal, menampakkan rasa persaudaraan, memperlihatkan kejernihan, risalah kasih sayang, dan ungkapan cinta. Senyuman apabila menghantam karang kedengkian, maka dia akan menghancurkannya. Apabila jatuh menimpa tumpukan permusuhan, maka dia akan menghapusnya.
Senyuman itu mencerai-beraikan ikatan kebencian, membuang waswas rasa dendam, mencuci ikatan kedengkian, dan menghapus luka pemutusan hubungan. “Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah sedekah,” karena Anda memasukkan kesenangan ke dalam dirinya, Anda menghadiahinya dengan kehalusa, Anda menenteramkan hatinya dengan pertemuan yang indah, dan Anda mendinginkan kepedihan hatinya dengan kecerahan hidup.
Wahai orang yang ingin menarik simpati, senyumlah di hadapan orang banyak. Anda akan menghanyutkan kebusukan-kebusukan hati mereka dan menarik kerinduan-kerinduan jiwa mereka.
Senyuman merupakan obat manjur yang direkomendasikan oleh ahli-ahli hati. Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan baginya, indahlah akhlaknya dan lembutlah hatinya.
Dia menyinari kehidupannya dengan derai senyuman untuk saudara-saudaranya, sehingga cahaya-cahaya ketenangan melimpahinya dan sepoi-sepoi kenyamanan menghembusnya. Sehingga orang yang cemberut kehidupannya, muram wajahnya, dan bejat akhlaknya, adalah orang yang merugi dan bukan selainnya, karena dia kehilangan teman-temannya, mencampakkan kawan-kawannya dengan kemasaman mukanya, dan menyia-nyiakan persahabatan yang bisa menghasilkan banyak harta, berupa emas dan perak.
“Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (al-Anfaal: 63).*/Dr. ‘Aidh al-Qarni, dalam bukunya ‘Isy Kariiman.
Rep: Admin Hidcom
Editor: Syaiful Irwan
sumber: Hidayatullah.com
Tukang Pungut Sampah Naik Haji, Tabung Uang dari 500 Rupiah Selama Delapan Tahun
Hidayatullah.com – Niat dan usaha yang sungguh-sungguh akan mengantarkan seseorang pada sesuatu yang dicita-citakannya. Inilah yang diamalkan oleh Suparning, tukang pemungut sampah di perkampungan daerah Asem Rowo Surabaya yang bisa berangkat haji.
Meski secara logika penghasilan dari pekerjaan Suparning tidaklah seberapa besar, tapi nenek berusia 60 tahun ini membuktikan bahwa dengan tekad dan usahanya yang kuat, mampu mengantarkannya untuk berangkat untuk melaksanakan rukun Islam kelima, yakni Haji ke Baitullah.
Nenek 4 cucu ini berkeyakinan bahwa suatu saat ia bisa berangkat ke tanah suci layaknya orang-orang yang memiliki harta lebih pada umumnya. Untuk itu, ia berinisiatif untuk menyisihkan sebagian penghasilannya dari mungut sampah untuk biaya daftar haji.
“Memang untuk mewujudkan impian naik haji ini penuh perjuangan. Karena saya harus menabung selama 8 tahun lamanya. Tetapi saya yakin Allah pasti mengabulkan doa saya untuk bisa melihat Ka’bah secara langsung,” ujar Suparning sebagaimana rilis yang diterimahidayatullah.com pada Senin, (24/08/2015).
Sekitar tahun 2009, Suparning mulai mendaftarkan KBIH Al Aziziyah Surabaya. Pada waktu itu, tabungannya dari hasil menjadi Pemungut sampah sudah mencapai sekitar Rp. 20 juta.
“Bermodalkan sebuah gerobak untuk mengambil sampah di kampung saya bisa mengumpulkan uang Lima Ratus sampai Seribu Rupiah untuk ditabung,” aku Suparning.
Usaha yang dilakukan Suparning tidak sia-sia. Semua hasil jerih payah dan keikhlasan hatinya membawa Suparning berangkat haji di tahun 2015 ini.
Kini, dengan izin Allah, Suparning telah berangkat ke tanah suci pada tanggal 23 Agustus 2015 lalu melalui kloter 4 Embarkasi Juanda, Surabaya.*/Yahya G. Nasrullah
Rep: Admin Hidcom
Editor: Achmad Fazeri
Menabung 34 Tahun, Penjaga Mushalla Akhirnya Tunaikan Haji
Jutaan umat Muslim di seluruh dunia mungkin mempunyai mimpi yang sama seperti diinginkan Syamsuri Sigra menjadi tamu Allah menunaikan rukun Islam kelima.
Syamsuri Sigra tak menyangka akan berangkat haji pada tahun ini.
“Selama 34 tahun lebih penantian dari hasil tabungan yang dikumpulkan sejak tahun 1980, akhirnya tahun 2015 ini saya berangkat ke tanah suci Makkah,” kata Syamsuri Sigra (80), salah satu calon jemaah haji asal Sumatera Selatan di Palembang, Rabu (26/8/2015).
Menurut penjaga Mushalla Nurul Yakin di Jalan H Fasih Umar Kelurahan 1 Ulu Palembang ini, ia tak menyangka akan berangkat ke Tanah Suci Makkah menunaikan rukun Islam kelima setelah lebih dari 34 tahun mengumpulkan uang sedikit demi sedikit hingga akhirnya berangkat haji tahun ini.
Ia mengaku, di usianya yang ke-80 tahun ini tak banyak yang dilakukan sejak berhenti bekerja pada tahun 1980-an sebagai seorang teknisi. Keseharian dihabiskan dengan mengurus mushalla di dekat rumahnya.
Ia memimpin peribadatan di mushalla tersebut seraya berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar selalu diberikan kesehatan untuk dapat melaksanakan ibadah sebelum akhir hayatnya.
“Kini penantian panjang lebih dari 34 tahun itu diwujudkan pada musim haji tahun ini, saya akan diberangkatkan menunaikan ibadah haji melalui kelompok terbang (kloter) pertama pada 27 Agustus dari embarkasi Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang menuju tanah suci Makkah,” katanya, dilansir Antara.
Menurut dia, pada tahun 1950 saat usia remaja ia memang sudah ada niat berhaji jika ada rezeki. Maka ia mulai menabung sejak selesai mendidik anak-anak ketika masih bekerja sebagai teknisi, hingga akhirnya uang terkumpul cukup untuk syarat berangkat haji.
Salah seorang tetangga Syamsuri, Samsul (61), mengomentari bahwa Syamsuri adalah sosok contoh dan teladan dari sekian juta umat Muslim di tengah kesederhanaan dan kesulitan ekonomi keluarga, masih mampu menyisihkan uang belanja sehari-hari untuk ditabung guna mewujudkan cita-cita berangkat haji.
Informasi dari Kasubag Humas Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sumsel, Saefudin di Palembang, Selasa (25/8/2015) bahwa Syamsuri Sigra adalah salah satu dari total 4.947 orang jemaah calon haji asal Sumatera Selatan diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah, yang dibagi dalam 14 kelompok terbang melalui embarkasi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.*
Rep: Insan Kamil
Editor: Syaiful Irwan
sumber: Hidayatullah.com