Agar Zakat Tepat Sasaran

Agar zakat bisa tunaikan sesuai visi besarnya dalam mengentaskan kemiskinan dan memaksimalkan peran dakwah Islamiah, maka harus dipastikan distribusi dan penyalurannya dilakukan tepat sasaran dan profesional. Oleh karena itu, zakat harus dikelola oleh lembaga, baik dilakukan langsung oleh otoritas negara  ataupun lembaga swasta yang mendapatkan izin dari otoritas negara.

Jika kita telaah nash, sirah, dan fatwa sahabat itu telah menegaskan hal tersebut, di antaranya firman Allah SWT yang artinya, “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mualaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Alquran surah at-Taubah : 60).

Lafadz ‘amilin dan faridhatan mina Allah dalam ayat di atas menunjukan bahwa pengelolaan zakat menjadi kewenangan ulil amri dan lembaga resmi yang mendapat izin dari otoritas.

Hal yang sama ditegaskan oleh Rasulullah dalam hadisnya yang berarti, Bahwa Rasulullah SAW, ketika mengutus sahabat Muadz ke negeri Yaman, Rasulullah SAW mengatakan kepadanya: “Beritahukan kepada mereka, bahwa Allah mewajibkan mereka untuk (mengambil, pen.) sedekah dari harta mereka, yang diambil dari orang-orang kaya dan disalurkan untuk orang-orang fakir. Jika mereka mentaatimu, maka hati-hatilah engkau dengan harta berharga mereka dan takutlah dengan doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara  Allah dengannya.

Lafadz  tu’khadzu min aghniya’ihim wa turaddu ‘ala fuqara’ihim menunjukan bahwa yang mengumpulkan dan menyalurkan zakat adalah adalah petugas khusus. Dalam sirah Rasulullah SAW diceritakan bahwa Rasulullah SAW dan para khalifah setelahnya mengirim utusannya untuk mengambil zakat. Dalam fatwa-fatwa sahabat disebutkan, yang artinya: dari Ibnu Umar RA, ia berkata: “Tunaikan sedekahmu kepada ulil amri, barang siapa berbuat baik, maka akan kembali kepada dirinya, dan barang siapa berbuat dosa, maka akan kembali pula kepada dirinya. ”

Berdasarkan nash Alquran, nash Hadis, sirah, dan fatwa sahabat tersebut menunjukan bahwa zakat dikelola langsung oleh pemerintah atau lembaga yang mendapatkan izin dari otoritas. Intinya, zakat harus disalurkan melalui lembaga resmi yang fokus mengelola zakat. Pada saat yang sama, dalil-dalil di atas menjelaskan secara tidak langsung bahwa zakat itu tidak disalurkan langsung kepada mustahik atau disalurkan melalui perorangan.

Perintah tersebut dimaksudkan agar zakat bisa dihimpun secara maksimal, bisa dikelola dengan profesional dan disalurkan tapat sasaran sesuai amanah para muzaki. Agar zakat ini bisa menyelesaikan masalah-masalah lebih darurat dan harus didahulukan untuk diselesaikan. Begitu pula zakat ini disalurkan kepada para dhuafa yang paling membutuhkan diantara yang membutuhkan. Pemetaan tersebut  bisa dilakukan oleh lembaga zakat.

 

Oleh: DR Oni Sahroni MA, Dewan Pengawas Syariah Laznas IZI dan Anggota DSN-MUI

sumber:Republika Online

Indonesia Diminta Dorong Penghentian Kekejaman di Kashmir

Sekretaris Jenderal Satuan Karya Ulama Indonesia Mohammad Ahraf Ali mendesak pemerintah Indonesia, pecinta kebebasan serta masyarakat internasional mendukung hakmuslim Kashmir untuk menentukan nasib. Muslim Kashmir menderita akibat kekejaman selama 70 tahun.

“Rakyat Indonesia yang di dalamnya termasuk umat Islam harus mendorong penghentian kekejaman yang dialami orang-orang Kashmir,” kata dia, dalam seminar untuk memperingati “Kashmir Black Day” yang diadakan Forum Solidaritas Kashmir di Kedutaan Pakistan, Jakarta, Rabu (27/7).

Ashraf yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Partai Golkar mengatakan, dukungan yang diberikan sebaiknya tidak hanya melalui pemikiran dan ucapan-ucapan yang santun tetapi juga tindakan antara lain unjuk rasa untuk mendukung muslim Kashmir. Menurut dia, tragedi kemanusiaan yang terjadi di Kashmir akibat kekejaman pasukan India sudah tak lagi dapat ditoleransi.

“Saya akan menggelorakan hal ini untuk mendukung dan menekan supaya tindakan-tindakan kejam di luar perikemanusiaan oleh pasukan India terhadap muslim Kashmir dihentikan,” katanya.

Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Mohammad Aqil Nadeem mengatakan bahwa baru-baru ini terjadi pergolakan di Kashmir setelah pembunuhan pemimpin Kashmir, Burhan Wani.

“Aktivis itu disiksa secara brutal hingga menemui ajalnya, kemudian lebih 50 orang tewas dan 500 luka-luka dalam insiden-insiden berikutnya,” kata Nadeem.

Menurut dia, tidak banyak pihak yang bersuara terhadap pelanggaran hak azasi manusia di Kashmir. Dubes Pakistan mengharapkan dukungan masyarakat internasional bagi penentuan nasib sendiri rakyat Kashmir sebagaimana resolusi-resolusi yang dikeluarkan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

“Kami rakyat Pakistan akan terus mendukung perjuangan rakyat Kashmir secara moral dan diplomatik,” kata Nadeem.

Ketua Umum Forum Solidaritas Kashmir Zahir Khan menguraikan terorisme di Kashmir terjadi hingga kini sejak pembantaian pada 27 Juli 1947 saat pemerintah India mengerahkan pasukannya untuk menumpas aksi rakyat Kashmir. Peristiwa itu dikenal dengan nama ‘Kashmir Black Day’ (Hari Kelabu Rakyat Kashmir).

Gairah Asmara yang Bermanfaat dan Menggugurkan Dosa

JIKA Anda salah satu orang yang berpikir bahwa memegang tangan adalah sesuatu yang sangat sederhana dan tak berarti, rutinitas yang membosankan dan tidak romantis, pikirkanlah lagi!

Sudah waktunya Anda untuk berhenti mencemaskan soal kasih sayang secara umum, sebaliknya, mulailah belajar cara memegang tangan pasangan halal Anda!

Memegang tangan, jika dilakukan dengan benar, dapat menambah dimensi baru dari keintiman dan gairah asmara Anda. Ada banyak ide romantis untuk mengubah persepsi bahwa memegang tangan si cinta bisa menjadi suatu hal yang penting dalam berumah tangga.

Secara medis, kebiasaan kecil ini ternyata bisa memicu reaksi kimia dalam pikiran kita yang membuat kita merasa dicintai, bahagia, dirawat, dan dihormati.

Hari-hari ini, komunikasi non-verbal yang satu ini sangat penting untuk memahami perilaku manusia. Memegang tangan adalah salah satu cara mendasar yang akan berdampak positif pada kehidupan kita.

Ketika kita pegang tangan pasangan halal kita, saraf-saraf di kulit akan berkomunikasi dengan sistem saraf inti, memproduksi hormon yang membuat ia merasa nyaman dan hangat.

Berikut adalah beberapa manfaat dari memegang tangan pasangan Anda yang mungkin tidak Anda sadari:

1. Berpegang tangan meredakan stres

Berpegangan tangan secara signifikan akan menurunkan tingkat hormon stres yang disebut kortisol. Ketika kita stres, sentuhan ringan di tangan dapat membantu meringankan ketegangan, baik secara fisik dan mental.

Kulit kita juga akan lebih sensitif ketika kortisol bergegas melalui aliran darah kita, sehingga sentuhan tangan membantu akan memiliki dampak yang lebih besar secara signifikan. Konsentrasi terbesar dari ujung saraf sebenarnya ada di dalam tangan dan ujung jari.

Jadi, jika suatu kali Anda mengalami hari yang benar-benar sulit, bersama-sama dengan pasangan Anda, berpeganganlah pada pasangan Anda. Begitu juga sebaliknya.

2. Memegang tangan meningkatkan ikatan cinta

Oksitosin adalah hormon yang sangat bermanfaat yang muncul ketika kita berpegangan tangan. Oksitosin memperkuat empati dan komunikasi antara pasangan, dan terbukti menjadi faktor yang berperan besar membuat kebahagiaan tahan lama.

Bergandengan tangan dengan pasangan Anda akan meningkatkan hubungan Anda dan menciptakan ikatan yang akan berdampak pada kualitas hubungan Anda secara signifikan.

Pasangan yang memiliki hubungan bahagia memegang tangan secara otomatis, kadang-kadang bahkan tanpa memerhatikan, karena kebiasaan yang dikembangkan oleh sistem saraf mereka. Memegang tangan menghasilkan oksitosin, dan membuat kita merasa lebih bahagia dan lebih dicintai.

3. Berpegangan tangan menyehatkan jantung Anda

Selain menghilangkan stres, berpegangan tangan dengan pasangan Anda bisa menurunkan tekanan darah Anda, dan itu merupakan salah satu cara menyehatkan jantung. Ketika kita sedang menggenggam jari dengan orang yang kita cintai, kita tidak hanya mengurangi stres dan meningkatkan hubungan kita, namun juga kita merasakan sensasi nyaman dan membantu jantung kita.

4. Berpahala dan menggugurkan dosa

Yang lebih penting lagi, bila dilakukan dengan niat untuk mencari keridaan Allah, ketika seorang suami memegang tangan istrinya dengan penuh kasih sayang, dosa-dosa mereka akan keluar melalui celah-celah jari tangan mereka, seperti yang diriwayatkan dalam hadits dari Abu Said:

“Sungguh bila seorang suami memandang istrinya (dengan rasa kasih sayang) dan istrinya juga memandang suaminya (dengan rasa kasih sayang), maka Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih sayang. Dan bila suami memegang tapak tangan istrinya, maka dosa-dosa mereka keluar dari celah-celah jari mereka.”

Jadi, seberapa sering Anda memegang tangan pasangan Anda, Abi-Umi?

 

 

[islampos]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2312191/gairah-asmara-yang-bermanfaat-menggugurkan-dosa#sthash.bdSTaEmI.dpuf

Khadijah, Sang Wanita Fenomenal [Bagian 2]

Setelah wafatnya Khuwailid, Khadijah mewarisi usaha dagang sang ayah. Kelihaian putri Khuwailid dalam berdagang teruji dan terbukti nyata. Di tangan beliau, usaha yang didirikan oleh saudagar Makkah yang terpandang itu semakin berkembang pesat.

Khadijah adalah tipe wanita rumahan. Beliau tak suka bepergian. Maka dalam ekspedisi dagang, beliau biasa mengamanahkannya kepada orang kepercayaan.

Usaha dagang Khadijah merupakan yang terbesar se-Makkah. Besarnya usaha tersebut digambarkan oleh Ibnu Sa’ad dalam kitab Tabaqat, kapan saja kafilah-kafilah dagang Makkah mulai melakukan perjalanan, muatan milik Khadijah setara dengan milik seluruh pedagang Quraisy lainnya. Maka dari itu putri Khuwailid ini memeroleh julukan Sentuhan Emas. Artinya, manakala beliau menyentuh debu, maka benda halus itu pun akan berubah menjadi emas. Begitulah ibaratnya. Sebab itu pula, masyarakat Makkah juga menjuluki Khadijah dengan Putri Quraisy (The Princess of Quraisy) dan Putri Makkah (The Princess of Makkah).

Dengan kenyataan demikian, wajarlah bila sosok Khadijah menjadi impian kaum lelaki Quraisy. Namun Allah SWT berkehendak lain. Suatu malam di saat tidur Si Putri Makkah bermimpi. Sebuah mimpi indah yang tak biasa. Dalam mimpi itu beliau melihat matahari turun dari langit, masuk ke rumah dan memancarkan cahaya ke seluruh penjuru. Cahaya itu lalu menyinari semua rumah di Makkah, hingga tak ada satu rumah pun di kota itu yang terselimuti gulita malam.

Esoknya, Khadijah menceritakan mimpi tersebut kepada Waraqah bin Naufal, sepupu beliau. Waraqah adalah ahli tafsir mimpi dan ahli sejarah purbakala. Selain itu beliau juga memiliki wawasan luas tentang agama yang dibawa oleh para nabi terdahulu.

Setelah Khadijah berkisah, Waraqah mulai mentakwil mimpi sang sepupu. Beliau mengatakan bahwa putri pamannya ini kelak akan dinikahi oleh seorang nabi akhir zaman!

Mendengarnya, Khadijah merasakan hal yang luar biasa. Beliau penasaran dan bertanya-tanya. Maka segera saja beliau menanyakan tentang sosok nabi yang dimaksud oleh Waraqah. Dari negeri mana, suku apa, dan keluarga siapa beliau berasal. Pun beliau tanyakan pula siapa nama nabi tersebut. Waraqah memberikan jawaban atas semua pertanyaan Khadijah. “Nama beliau Muhammad,” tandas sang penafsir mimpi.

Khadijah pun pulang dari rumah Waraqah dengan hati berbunga-bunga. Belum pernah kiranya beliau merasakan kegembiraan seperti hari itu. Sejak itu, Khadijah selalu dirundung rindu, selalu menunggu-nunggu dengan rasa penasaran, siapakah gerangan Nabi Muhammad?

 

sumber: PanjiMas

Khadijah, Sang Wanita Fenomenal [Bagian 1]

Khadijah RA bukanlah nama asing bagi kita. Mendengarnya, terbersitlah di dalam benak, sosok saudagar wanita yang menjadi istri seorang Nabi Besar, nabi akhir zaman, Muhammad SAW. Seorang wanita yang pertama kali masuk Islam.

Khadijah lahir di Makkah dari rahim wanita Quraisy bernama Fathimah. Sang ayah adalah seorang tokoh Quraisy bernama Khuwailid. Lengkapnya, Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qusay.

Khadijah RA merupakan istri Nabi SAW yang paling dekat dalam hal nasab. Nabi SAW sendiri adalah putra Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abd Manaf bin Qusay. Artinya, mereka berdua sama-sama keturunan Qusay.

Ayah Khadijah adalah seorang saudagar. Di kalangan masyarakat Quraisy, beliau merupakan seorang tokoh yang sangat terhormat. Oleh karenanya, Khadijah pun menjadi sosok wanita Quraisy yang sangat, bahkan paling terhormat. Kemuliaan akhlaq, kecerdasan, paras yang cantik, serta kekayaan yang dimiliki, memertegas tingginya martabat beliau di mata penduduk Makkah.

Dalam budaya Arab jahiliyah, banyak orang meyakini bahwa perempuan adalah makhluk pembawa sial. Oleh karenanya wajar bila kaum lelaki Quraisy memerlakukan perempuan seolah seperti binatang ternak, bukan manusia! Kasus pembunuhan bayi perempuan acap kali terjadi. Tindakan sadis ini termotivasi oleh perasaan takut kalau-kalau anak perempuan mereka kelak menjadi biang kemiskinan dan keterhinaan keluarga.

Berkaca dari potret budaya ini, sungguh fenomenal bila Khadijah, sebagai seorang wanita Quraisy, malah menjadi sosok yang sangat dihormati dan disegani oleh masyarakat luas. Sampai-sampai, saudagar kaya ini memeroleh gelar Ath-Thahirah, yang artinya “Yang Suci”. Sungguh menakjubkan karena gelar itu diberikan oleh mereka para phobia perempuan!

Ternyata, fenomena paradoksi ini terjadi karena akhlaq Khadijah yang benar-benar sangat pantas menjadi teladan bagi siapa saja. Kekayaan yang menyelimuti beliau tidaklah membuahkan kesombongan dan kesenjangan sosial. Sebaliknya, keluasan rejeki itu menjadikan Sang Saudagar sebagai sosok dermawan penuh ketulusan. Khadijah banyak menolong kaum faqir miskin, para janda, anak yatim, orang sakit dan cacat. Bahkan tak segan beliau menikahkan para gadis dari keluarga miskin.

Di kala gadis, Khadijah binti Khuwailid dinikahi oleh seorang pemuda bernama ‘Atiq bin ‘Abid. Namun sayang, tak berselang lama, sang suami meninggal dunia. Setelah menjadi janda, Khadijah menikah dengan Abu Halah bin Zararah At-Tamimi. Dan dari pernikahan kedua ini, beliau dianugerahi seorang anak dan diberi nama Hindun. Namun seperti suami beliau yang pertama, tak lama Abu Halah pun meninggal dunia.

Setelah menjanda untuk kali kedua, para pemuda dan pembesar Quraisy berlomba-lomba untuk menjadikan Khadijah sebagai pendamping hidup berumah tangga.

 

(Panjimas.com) 

Imam Besar FPI: Orang Kafir Berusaha Merebut Tampuk Kekuasaan dari Tangan Umat Islam

BEKASI (Panjimas.com) – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Al-Habib Muhammad Rizieq bin Husain Syihab, ketika menyampaikan ceramahnya di Lapangan Alun-alun Kota Bekasi pada acara Majelis Al Munawwir sekaligus Deklarasi DPC FPI Kota Bekasi, mengungkapkan bahwa orang-orang kafir di Indonesia berusaha merebut tampuk kekuasaan dari tangan umat Islam.

Setelah dilantiknya enam Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Front Pembela Islam Kota Bekasi, Habib Rizieq langsung menyampaikan ceramahnya kepada ribuan kaum muslimin yang sejak sholat isya memadati Lapangan Alun-alun, Bekasi, Ahad (13/3/2016).

“Dibeberapa daerah sudah terjadi; Jakarta, 87% penduduknya muslim tapi gubernurnya kafir, saudara. Solo, saudaram, 85% penduduknya muslim tapi walikotanya kafir, saudara. Kalimantan Barat, 72% penduduknya muslim tapi gubernurnya sudah dua periode kafir, saudara. Bahkan Kalimantan Tengah, dua periode yang lalu juga dikuasai oleh orang kafir, padahal 70% penduduk Kalimantan Tengah adalah umat Islam,” kata Habib Rizieq di hadapan kaum Muslimin yang memadati alun-alun kota Bekasi.

Habib Rizieq menegimbau agar umat Islam menyadari dan berhati-hati atas makar orang kafir.

“Gerakan yang dilakukan orang kafir untuk merebut politik di Indonesia, saat ini mereka sudah mendirikan partai politik. Dan punya belasan channel televisi dan mereka juga sudah mulai kampanye lewat televisi-televisinya. Bahkan, mereka membuat baliho besar-besaran di setiap kota. Foto di baliho ini ditampilkan seolah seorang yang berkepribadian lembut, santun, cinta kepada Allah,” jelasnya.

Sebelumnya, Habib Rizieq di Lapangan Alun-alun, Bekasi, Ahad (13/3), juga menjelaskan tentang perbandingan konstitusi dan ayat suci yang diturunkan kepada para Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia menegaskan bahwa ayat suci yang dibawa para Nabi berada jauh di atas ayat konstitusi.

Artinya, ayat konstitusi di Negara Republik Indonesia ini tidak boleh bertentangan dengan ayat suci yang dibawa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Konstitusi di Negara Republik Indonesia yang ditetapkan oleh MPR RI, atau Undang-undang yang dibuat oleh DPR RI, atau keputusan yang dikeluarkan oleh Presiden RI, selama sejalan dengan ayat suci, selama sejalan dengan hukum Allah dan Rasul-Nya, selama sejalan dengan al-Qur’an dan hadits Nabi, selama tidak bertentangan dengan syariat Islam, maka kita sebagai rakyat wajib untuk patuh dan taat, saudara!” tegasnya dihadapan ribuan kaum muslimin di Lapangan Alun-alun, Bekasi, Ahad (13/3).

Habib Rizieq yang juga Ketua Majelis Tinggi Majelis Muzakarah Ulama dan Tokoh Jakarta Bersyariah juga telah menjelaskan, bahwa kaum muslimin cinta negara, hormat kepada pemimpin, dan tidak akan menjadi pembangkang.

“Tapi, mana kala konstitusi yang dibuat oleh MPR atau Undang-undang yang dibuat oleh DPR serta ketetapan yang dikeluarkan Presiden, bertentangan dengan hukum Allah dan Rasul-Nya, bertentangan dengan syariat Islam, maka haram untuk kita taati, saudara. Haram!” tegasnya.

Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassalam bersabda,

“Tidak ada ketaatan kepada makhluk yang mana pun dalam maksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan hanya berlaku di dalam kema’rufan.”

Habib Rizieq melihat pergerakan orang-orang kafir di Indonesia sudah sangat berbahaya karena telah mampu berhasil menguasai ekonomi kaum muslimin dan berhasil menguasai media cetak maupun elektronik. Kini mereka mulai merebut politik dari tangan umat Islam dan merebut tampuk kepemimpinan dari tangan umat Islam.

Oleh karena itulah, Imam Besar Front Pembela Islam, Habib Muhammad Rizieq Syihab menghimbau kaum muslimin agar merapatkan barisan dan bersatu untuk menyelamatkan negeri ini dari orang kafir.

“Dari sekarang, umat Islam wajib untuk merapatkan diri, untuk menyatukan segala potensi, nggakboleh negeri ini direbut oleh orang kafir!” tandasnya. [AW/Iyan]

 

sumber: PanjiMas

Imam Besar FPI Desak Pemerintah Adili Laskar Kristus, Otak Pembantaian Umat Islam Poso

JAKARTA (Panjimas.com) – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Al-Habib Muhammad Rizieq bin Husain Syihab Asy-Syafi’i, Lc, MA, mendesak pemerintah RI bertindak tegas dan adil di Poso.

Imam Besar FPI tersebut mempublikasikan dalam sebuah rilis, pada Selasa (26/7/2016) bahwa ada belasan orang yang diduga terlibat dalam pembantaian umat Islam di Poso. Namun, mereka tak pernah dihukum. Berikut ini rilisan lengkapnya.

Tegakkan Keadilan di Poso

Pemerintah RI di Poso jangan hanya menyerang Pesantren Ustadz Adnan Arsal di Tanah Runtuh, menangkap Ustadz Hasanuddin dan menahan Basri, lalu memburu dan membunuh Santoso Cs dengan dalih penegakan Hukum.

Tapi Pemerintah RI juga wajib “memproses hukum” hingga tuntas para LASKAR KRISTUS yang terlibat dalam Pembantaian 2000 Umat Islam di Poso sepanjang tahun 1998 hingga tahun 2000, sebagaimana disebut dalam persidangan oleh tereksekusi mati Cornelis Tibo dkk, yaitu:

  1. Yanis Simangunsong
  2. L Tungkanan
  3. Eric Rombot
  4. Mama Wanti
  5. Luther Maganti
  6. J. Santo
  7. Kambotji
  8. Sawer Pelima
  9. Renaldy Damanik
  10. Paulus Tungkanan
  11. Angki Tungkanan
  12. Lempa Deli
  13. Yahya Patiro (mantan Sekab Poso),
  14. Jenderal H
  15. Jenderal R
  16. Jenderal T

Selain itu, harus juga diperiksa wanita kelahiran Malei – Poso yang bernama MELLY, yang “disebut-sebut” sebagai isteri kedua konglomerat Taipan terkenal Eka Tjipta Wijaya (Bos Sinar Mas Group), yang sepekan sebelum pecah kerusuhan Poso di akhir Mei 2000, sekitar jam 10 pagi, menurut “info masyarakat setempat” bahwasanya ia datang didampingi seorang BULE asal Belanda bersama rombongan, dengan menggunakan dua Helikopter ke Tentena yang jadi basis Kristen Poso, lalu dengan mobil diantar ke Debua dan Sangginora di Poso Pesisir, sehingga pada awal-awal konflik Poso bergulir, Melly santer “disebut-sebut” sebagai salah seorang “Pemasok Dana” untuk pihak Kristen. (Laporan Majalah pekanan Al-Chairaat Edisi 07/Tahun ke-29 Minggu II, Sept 2000).

Hadapkan mereka semua di muka pengadilan untuk pembuktian salah atau tidak bersalah, selanjutnya jatuhkan sanksi hukum dengan ADIL.

Jika Pemerintah RI tidak memproses hukum ke-17 nama tersebut di atas, maka jangan pernah salahkan Kalangan JIHADIS mana pun yang memburu dan menargetkan para Pembantai Umat Islam.

Ayo …, tegakkan keadilan tanpa pandang SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan) … !!!

Justice for All …

Allaahu Akbar … !  Allaahu Akbar … !!  Allaahu Akbar … !!! [AW]

 

 

sumber:PanjiMas

 

Rasulullah Minta Kita Peduli kepada Si Lemah

Rasulullah SAW bersabda, ”Bukanlah seorang beriman yang merasa kenyang sementara tetangganya kelaparan.” (HR Bukhari). Di samping berisi ajaran yang mengurus masalah peribadatan dengan Tuhan, Islam juga mengurus masalah-masalah yang terkait dengan kehidupan sosial. Dan, salah satu ajaran sosial Islam adalah menganjurkan umatnya untuk memiliki sikap peduli dengan orang-orang yang secara ekonomi lemah. 

Pada hadis di atas, Rasulullah SAW dengan tegas mengecam orang-orang beriman sebagai orang yang hakikatnya ‘bukan beriman’ (tidak sempurna) karena tidak peduli dengan orang-orang lemah di sekitarnya. Karena itulah, pada hadis lain, ketika seorang beriman membuat masakan, Rasulullah SAW menganjurkan agar kuahnya diperbanyak dan dibagi-bagikan kepada tetangganya (HR Bukhari-Muslim).

Saat ini, kepedulian sosial, terutama kepada orang-orang yang lemah secara ekonomi, banyak diabaikan. Orang-orang yang mampu banyak yang terlena, hingga akhirnya lalai dan abai dengan kondisi orang-orang yang lemah. Hal demikian membuat jurang pemisah antara si mampu dan si lemah kian lebar. Makin lebar dan dalam jurang menganga, keharmonisan hubungan sosial bisa rusak dan hancur. 

Mengingat betapa berbahayanya kesenjangan sosial antara si mampu dan si lemah jika tercipta, Rasulullah SAW sudah memberikan peringatan yang tegas kepada orang-orang beriman untuk tidak abai terhadap si lemah. Pada kesempatan lain, Rasulullah SAW mengatakan, ”Siapa yang melepaskan kesusahan saudaranya, Allah akan melepaskan kesusahannya nanti pada hari kiamat.” (HR Bukhari).

Orang yang memberikan makan kepada orang yang kelaparan sebagai salah satu wujud kepedulian sosial oleh Rasulullah SAW sebut sebagai orang yang ber-Islam secara baik. Saat itu, beliau ditanya oleh seseorang, ”Islam yang bagaimana yang baik itu?” Beliau menjawab, ”Yakni, engkau memberi makan, mengucapkan salam pada orang yang telah engkau kenal maupun belum.” (HR Bukhari).

Kepedulian sosial ini, secara nyata telah diteladankan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Itulah yang membuat sesama orang beriman hidup dalam keharmonisan sosial yang kuat, suasana kekeluargaan, dan saling membantu satu sama lain. Sudah selayaknya sebagai pengikutnya, kita meneladani langkah Beliau. Wallahu a’lam bish-shawab. 

Oleh Fajar Kurnianto

Surat Kecil Bernama Sakit

SELALU saya katakan bahwa sakit itu adalah surat kecil dari Tuhan, surat yang kadang mengandung pesan menyadarkan bahwa “laa hawla wa laa quwwata illaa bi Allah al-‘Aliyy al-‘Adzim“. Surat yang lebih menyadarkan seorang hamba bahwa dirinya adalah hamba dan Allah adalah Tuhannya. Surat yang menyadarkan adalah surat kasih sayang terbaik, perlu dibaca dan dipahami.

Kadang kita sudah dapat kabar sebelum surat itu tiba. Namun kadangkala surat itu datang tanpa kita diberitahu sebelumnya akan adanya surat itu. Demikian juga surat kecil dari Tuhan yang bernama sakit. Kadang tiba tanpa disangka.

Kemarin, ketika saya mengisi pengajian rutin tafsir al-Qur’an di rumah saya, semula biasa-biasa saja. Ketika menginjak menit yang ke-50, tiba-tiba terasa kepala kosong oksigen, pandangan melemah dan menjadi kabur, lalu tak melihat apapun dan hanya mendengar suara. Mungkin itu yang dinamakan pingsan.

Tensi saya menjadi rendah, kasus pertama sepanjang hidup saya. Tensinya hanya 90/60 tanpa ada gejala apa-apa sebelumnya. Saya terduduk lunglai dan mata terpejam, jamaahpun bingung dan memijat tangan, kaki dan kepala saya. Jamaah yang berprofesi dokter begitu sigap menangani kasus saya ini. Sungguh perhatian dan kasih sayang orang lain kepada kita sangat tampak saat kondisi kita lemah tak berdaya. Terimakasih jamaahku, saudaraku dan sahabatku.

Mulai saat ini saya harus lebih ketat mengatur jadwal saya. Kata dokter, saya butuh istirahat. Mohon maaf bagi mereka yang undangannya terpaksa harus dicancel, tak dapat saya hadiri.

Terimakasih pengertiannya jika saya menolak undangan atau berhalangan hadir. Semua adalah demi kemaslahatan bersama. Di hati saya tetap bahwa hidup harus punya makna dan mati harus meninggalkan nilai kebajikan. Namun benar pula bahwa ada waktu bekerja, ada waktu pula untuk istirahat. Salam, AIM. [*]

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2312281/surat-kecil-bernama-sakit#sthash.3PUetJLj.dpuf

Ungkapkan Rasa Sayangmu Sebelum Mereka Tiada

YA, aku memang mencintainya. Aku mencintainya mengalahkan cinta seseorang kepada kekasihnya. Bahkan manakah cinta orang-orang yang jatuh cinta dibanding cintaku ini?

Ya, aku mencintainya. Bahkan demi Allah, aku merindukannya. Aku merasakan sentuhannya yang lembut, menyentuh relung hatiku. Aku tidak mendengarnya melainkan rinduku seakan terbang ke langit, lalu hatiku menari-nari dan jiwaku menjadi tentram.

Aku mecintaimu duhai perkataan yang baik. Aku mencintaimu duhai perkataan yang lembut. Aku mencintaimu duhai perkataan yang santun.

Alangkah indahnya ketika seorang anak mencium tangan ibunya seraya berkata, “Semoga Allah menjagamu ibu”.

Alangkah eloknya ketika seorang ayah senantiasa mendoakan anaknya, “Ya Allah ridailah mereka dan bahagiakan mereka di dunia dan akhirat”.

Alangkah bagusnya ketika seorang istri menyambut kedatangan suaminya dengan senyuman seraya berkata, “Semoga Allah tidak menjauhkan kami darimu, rumah ini serasa gelap tanpa dirimu”.

Alangkah baiknya ketika istri melepaskan kepergian suami bekerja di pagi hari, ia berkata, “Jangan beri kami makan dari yang haram, kami tidak sanggup memakannya”.

Kalimat dan ungkapan yang indah, bukankah begitu? Bukankah kita berharap kalimat dan ungkapan seperti ini dikatakan kepada kita? Bukankah setiap kita berangan-angan mengatakan kalimat-kalimat seperti ini kepada orang-orang yang dicintainya? Akan tetapi kenapa kita tidak atau jarang mendengarnya?

Penyebabnya adalah kebiasaan. Barangsiapa yang membiasakan lisannya mengucapkan kata-kata yang lembut, berat baginya untuk meninggalkannya, begitu pula sebaliknya.

Orang yang terbiasa memanggil istrinya dengan kata “kekasihku” sulit baginya memanggil istrinya seperti sebagian orang memanggil istrinya, Hei ..hai ..”. atau “Kau ..” & lain sebagainya.

Barangsiapa yang terbiasa memulai ucapannya kepada anaknya, “Ananda, Anakku, Putriku” tidak seperti sebagian lain yang mengatakan, “Bongak .. jahat ..setan!” maka ia berat mengucapkan selain itu.

Kenapa kita tidak bisa mengucapkan satu ungkapan cinta saja kepada anak-anak kita, ibu kita, dan keluarga kita? Jika adapun kalimat tersebut keluar dengan malu-malu. Kenapa lisanmu terkunci di dekat istrimu atau dihadapan ayah dan ibumu, sedangkan di hadapan temanmu, kata-katamu begitu mesra?

Biasakanlah, misalnya mengucapkan kepada ibumu, “Ibu, doakan kami. Apakah ibu ingin titip sesuatu agar ananda beli sebelum ananda berangkat?”

Biasakanlah mengucapkan kepada anakmu kata-kata (sayangku, anakku) dan apabila ia mengambilkan sesuatu untukmu seperti segelas air katakana kepadanya Jazakallah atau ungkapan terima kasih.

Jika putra atau putrimu meminta sesuatu darimu dan engkau sanggup memberikannya serta itu baik untuknya katakanlah kepada mereka dengan tulus, “Dengan sepenuh hati, ayah akan bawakan untukmu”.

Cobalah kata-kata dan kalimat yang lembut dan senyuman yang manis, lalu lihatlah hasilnya!

Lihatlah bagaimana Nabi kita shollallahu alaihi wa sallama berbicara kepada anak istrinya. Perhatikanlah kelembutan hatinya, serta keindahan tutur katanya. Beliaulah sebaik-baik suri teladan.

 

 

[Ust. Abu Zubair Hawaary]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2311090/ungkapkan-rasa-sayangmu-sebelum-mereka-tiada#sthash.edUtevOd.dpuf