300 Penerbit dan Ribuan Judul Buku Meriahkan Islamic Book Fair 2017

Jakarta – Memasuki tahun penyelenggaraan yang ke-16, Islamic Book Fair (IBF) segera digelar pada 3-7 Mei 2017 di Jakarta Convention Center (JCC). Pameran buku-buku Islam terbesar di Tanah Air itu akan menampilkan sekitar 300 penerbit atau non-penerbit serta 50-an acara di panggung utama Islamic Book Fair 2017.

“Di tahun ke-16, lokasi penyelenggaran yang tadinya di Istora Senayan pindah ke JCC yang lebih besar. Kami sudah menyediakan ribuan judul buku-buku Islam pilihan yang berkualitas dan buku-buku lainnya,” tutur Humas Islamic Book Fair, Syahruddin El Fikri saat berkunjung ke kantor, Selasa (2/5/2017).

Islamic Book Fair 2017 pun diselenggarakan sengaja berdekatan dengan bulan Ramadhan. “Agar pengunjung bisa menyiapkan santapan rohani jelang Ramadhan,” timpal Wakil Ketua II Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta, Husni Kamil.

Pameran Islamic Book Fair tidak hanya menjadi ajang jual-beli buku-buku saja. Namun, juga diisi dengan peluncuran buku, bedah buku, talkshow, meet and greet dengan penulis, festival hafiz Al-Qur’an, lomba nasyid, dan wahana bermain anak.

“Para penerbit akan memberikan diskon besar-besaran sampai 80 persen,” kata Husni Kamil.

Para tokoh yang bakal berpartisipasi di antaranya adalah Ketua Umum MUI Pusat KH Ma’ruf Amin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, Ustaz Yusuf Mansur, Ustaz Bachtiar Nasir, Habiburrahman El Shirazy, Tere Liye, Wali Band, dan lain-lain.

“Insya Allah di hari terakhir Tere Liye akan hadir. Nanti juga ada Habiburrahman El Shirazy, Fedi Nuril, band Wali, dan penulis lainnya. Ketua Umum MUI Pusat KH Ma’ruf Amin akan membuka pameran besok,” tambahnya lagi.

Islamic Book Fair (IBF) digelar oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta pada 3-7 Mei di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.

sumber berita : Klik disini / Islamic BookFair

Larangan Tayamum di Kereta Api

PERTAMA, hukum asal dalam bersuci adalah menggunakan air. Untuk membersihkan hadats kecil dengan cara wudhu. Sementara untuk hadats besar dengan mandi junub. Sementara tayamum dengan tanah, statusnya sebagai badal (pengganti). Dan tidak boleh menggunakan badal, selama yang asal (air), masih memungkinkan untuk digunakan. Terdapat kaidah menyatakan, “Apabila yang asal tidak memungkinkan dilakukan maka digunakan penggantinya.” (Talqih al-Afham, 1/15).

Kedua, hukum tergantung illah-nya. Salah satu diantara kaidah dalam masalah fiqh, “Keberadaan dan ketiadaan hukum itu tergantung dari illah-nya.” (Majmuah al-Fawaid al-Bahiyah, hlm. 112). Yang dimaksud illah adalah kondisi yang menjadi latar belakang adanya hukum. Misalnya, illah diharamkannya khamr adalah memabukkan. Sehingga semua bahan konsumsi yang memabukkan, hukumnya haram, baik itu zat gas, cair, maupun padat.

Dalam al-Quran, Allah menjelaskan alasan yang menyebabkan seseorang boleh tayamum. Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.” (QS. al-Maidah: 6)

Dalam ayat di atas, Allah menyebutkan 3 cara bersuci:
[1] Wudhu. Inilah cara bersuci dari hadats kecil.
[2] Mandi junub. Ini cara bersuci dari hadats besar, bagi mereka yang junub.
Kedua cara bersuci di atas menggunakan air.
[3] Tayammum dengan tanah. Merupakan pengganti wudhu dan mandi. Dalam ayat di atas, Allah menyebutkan syarat bolehnya tayammum; Bagi mereka yang sakit, sehingga tidak memungkinkan menggunakan air
dan bagi mereka yang tidak mendapatkan air setelah berusaha mencari.

Inilah latar belakang orang boleh melakukan tayammum. Yang itu semua sama sekali tidak ada hubungannya dengan safar. Sehingga orang boleh saja tayammum ketika tidak sedang safar, karena alasan sakit atau tidak memiliki air. Ketiga, bagi musafir yang bisa mendapatkan air atau memungkinkan menggunakan air, dia tidak boleh tayammum. Karena tayammum adalah pengganti, sementara wudhu adalah asal. Dan tidak boleh melakukan pengganti, selama yang asal masih memungkinkan dilakukan.

Mereka yang berada di kereta, masih sangat memungkinkan untuk wudhu. Toilet di kereta airnya cukup memadai. Volume air yang dibutuhkan untuk wudhu, tidak lebih banyak dibandingkan volume itu yang dibutuhkan untuk menyiram kotoran setelah buang air. Demikian. Allahu alam. [Ustadz Ammi Nur Baits]

 

MOZAIK

Sanksi dan Ganjaran yang Dilihat Rasulullah Saat Isra dan Mi’raj

Peristiwa Isra Mi’raj merupakan satu dari sekian mukjizat yang dianugerahkan Allah SWT kepada Muhammad SAW. Selama perjalanan tersebut, Rasul melihat banyak pemandangan aneh, sebagiannya positif dan sebagian lainnya negatif.

Syekh Mutawalli as-Sya’arawi dalam kitabnya al-Mu’jizat al-Kubra fi al-Isra’al-Mi’raj memaparkan perkara apa saja yang pernah dilihat langsung oleh Rasulullah selama perjalanan menuju langit ketujuh. Di antara kejadian itu adalah sebagai berikut:

  1. Rasul melihat sekelompok pria yang bercocok tanam lalu kemudian memanennya di lain hari. Tiap kali panen, tanaman itu kembali seperti semula. Rasul bertanya kepada Jibril, siapakah mereka?
  2. Jibril menjawab, “Mereka adalah para mujahid yang berjuang di jalan Allah, dan Dia mengganti apa yang telah mereka infakkan.”
  3. Rasul melihat pula seorang pria yang mengumpulkan kayu bakar yang besar, namun tak mampu membawanya dan terus menambah jumlah kayunya. Siapakah mereka, tanya Rasul. “Pria ini dari umatmu (Muhammad), ia mengemban amanat tapi tak ditunaikan, malah dia menambah terus amanat.”
  4. Pada perjalanan ini, Rasul juga melihat kuburan Masyitah, putri Fir’aun dan mendapati aroma yang wangi. Rasul penasaran aroma wangi apa gerangan? “Ini aroma Masyithah dan anak-anaknya,” kata Jibril.
  5. Rasul melihat sekelompok pria dan kaum, kepala mereka dipecahkan dengan bebatuan. Rasul pun menanyakan siapa mereka. “Mereka adalah yang semasa hidupnya bermalas-malasan shalat,” ujar Jibril.
  6. Rasul juga diperlihatkan ganjaran bagi mereka yang tidak membayar zakat. Dia melihat yang digiring layaknya binatang ternak, makanan mereka tanaman berduri. Syekh Mutawalli mengingatkan ganjaran ini sangat pantas, sebab bagaimana para orang kaya tersebut tega tak memberikan fakir miskin, seakan mereka tak punya nurani seperti binatang.
  7. Rasul juga melihat ganjaran bagi para pegosip dan peghibah, yakni mereka memiliki kuku panjang dari tembaga, lalu kuku tersebut mereka gunakan untuk mencabik-cabik wajah dan dada mereka sendiri.

 

REPUBLIKA ONLINE

Rasulullah SAW Pernah Punya Cincin, Ke manakah Nasibnya Sekarang?

Rasulullah SAW memiliki sejumlah barang pribadi, sebagiannya masih tersimpang dengan baik antara lain di sejumlah museum seperti Museum Topkapi, Istanbul, Turki. Sebagian lainnya ada pula yang disimpang dengan baik di Baghdad.

Tetapi banyak pula barang-barang pribadi Rasul yang tidak jelas rimbanya. Di antara barang tersebut adalah cincin yang selalu dipakai Rasulullah selama masa hidup.

Dalam kitabnya yang berjudul Mafahim Yajib an-Tushahah, Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki al-Hasany menelusuri keberadaannya dengan menukilkan sejumlah riwayat.

Abdullah bin Umar, seperti dinukilkan Imam Bukhari, mengatakan Rasul pernah memiliki cincin dari tembaga yang dipakai di jari tangannya, kemudian setelah wafat, cincin tersebut berpindah ke Abu Bakar, lalu (setelah Abu Bakar wafat) beralih lagi ke Umar bin Khatab, kemudian (sepeninggal Umar) berganti ke Utsman bin Affan. Dan nahas, di tangan Utsman cincin tersebut jatuh di Sumur Aris.

Sejumlah riwayat menyebutkan, cincin tersebut berada di tangan Utsman selama kurang lebih enam tahun.

Mengutip kitab al-Maghanim al-Muthalabah fi Ma’alim Thabah karya al-Fairuzabadi, cincin tersebut sempat dicari di dasar sumur selama tiga hari berturut-turut dengan beragam cara, termasuk menguras airnya, namun tidak berhasil ditemukan.

Lokasi sumur ini berada di sebuah kebun tak jauh dari Masjid Quba, Madinah. Setelah kejadian ini, sumur tersebut sekarang lebih dikenal dengan sebutan ‘Sumur Cincin’ (Bi’r al-Khatim).

 

REPUBLIKA

Kristiane Backer Merasa Tenang Berkat Ayat Suci Alquran

Kristiane Backer adalah mantan presenter di MTV Eropa. Besar di Jerman, ia tumbuh di lingkungan keluarga Protestan. Kemudian pada 1989 Backer pindah ke London untuk mengikuti MTV Eropa.

Sebagai presenter terkenal di dunia hiburan, Backer memiliki banyak hal. Dari kecukupan materi, relasi, dan ketenaran. Ia pernah mewawancarai bintang-bintang terkenal, mulai dari Bob Geldof hingga David Bowie.

Meskipun memiliki segalanya, Backer masih merasa ada yang kurang di hidupnya. Ia merasa ada yang hilang. Backer mulai menyadari bahwa kekosongan yang ia rasakan tidak dapat terpenuhi  dengan ketenaran, uang, bahkan oleh seorang pasangan.

“Ini adalah dilema bagi saya saat itu. Saya berada di atas panggung dengan 70 ribu  orang bersorak dan seolah-olah saya berada di atas awan. Tapi, saya merasa kesepian,” ujarnya.

Saat itu, masih sulit bagi Backer mengakui bahwa yang ia butuhkan adalah dipertemukan dengan penciptanya. Menurut Backer, ia telah gagal mengenal dirinya sendiri walaupun telah banyak membaca buku.

Ia mengaku telah mampu melampaui puncak kariernya, tetapi ia gagal memasuki hatinya sendiri. Dimensi spiritual ini tidak pernah dikejar oleh Backer sampai krisis identitasnya memuncak dan menjadi sangat tak tertahankan.

Perkenalan Backer dengan Islam terjadi melalui bintang olahraga Imran Khan. Saat itu, Imran memainkan musik sufi dan menjelaskan bahwa lirik itu ditujukan untuk Allah.

Sejak saat itu, Backer mengetahui bahwa Allah SWT adalah bahasa Arab untuk Tuhan, pencipta alam semesta. Dan ia juga mulai mengetahui tentang iman dalam Islam. Ia memahami iman inilah yang membuat seorang Muslim menjalani kehidupan dengan tujuan yang jelas.

Untuk menjawab rasa penasaran Backer terhadap Islam, Imran Khan memberi Backer buku tentang Islam dan mengajak Backer bepergian bersamanya ke Pakistan. Backer mengakui, perjalanan menuju Pakistan membuka dimensi baru dalam hidupnya, yakni sebuah kesadaran akan spiritualitas.

Di Pakistan, Backer merasa tersentuh dengan kepribadian Muslim yang ia temui. Menurutnya, Muslim di sana sangat mudah membantu orang lain dan bersyukur walaupun kondisi mereka memprihatinkan.

Ia menemukan bahwa Tuhan memainkan peran penting dalam kehidupan setiap orang. “Tuhan di mana-mana, dalam arsitektur yang indah, dalam musik, dan di hati orang-orang,” katanya. Backer menyadari ada perbedaan mencolok antara dunianya dan budaya Pakistan.

Tepat setelah perjalanannya ke Pakistan, Backer menghadiri penghargaan musik MTV di Los Angeles. Ia merasa apa yang ia saksikan begitu palsu. Backer merindukan kehangatan orang-orang yang ia temui di Pakistan.

Pada tahun-tahun berikutnya, Backer terus bepergian bolak-balik ke Pakistan. Selain untuk misi kemanusiaan dan budaya, Backer juga terpikat secara intelektual. Imran memberikan buku-buku tentang Islam yang kemudian mereka bahas secara mendalam.

Doktrin Islam lebih masuk akal baginya. Orang-orang menyembah satu Tuhan, mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri, bayi dilahirkan suci, dan kehidupan ini hanyalah jembatan menuju alam baka.

Ia mengaku merindukan semua stimulasi intelektual ini, ada banyak hal yang bisa ditemukan. Setelah bekerja di MTV, Backer merasa hanya bersenang-senang di tempat kerja.

Saat membaca buku-buku Islam, Backer merasa menemukan fakta-fakta mengejutkan tentang hakikat nabi. Ia baru mengetahui ada begitu banyak kesamaan antara ketiga agama, yaitu Yudaisme, Kristen, dan Islam. Ketiga agama tersebut berasal dari sumber yang sama.

Backer terus mengajukan pertanyaan tentang tujuan hidup dan pertanyaan besar yang ia ajukan hanya mampu dijawab dalam Islam. Ia bahkan mulai melihat industri hiburan dengan mata kritis. Khususnya terkait cara berpakaian para perempuan yang berada di industri tersebut.

Ia menyadari, Islam menghargai perempuan berdasarkan karakter dan perilaku mereka. Bukan hanya penampilan fisik semata. Untuk itu, sering kali ditemukan perbedaan antara perempuan Barat dan perempuan Muslim.

Baginya, pembahasan soal perempuan dalam Islam bukan berkaitan dengan uang, ketenaran, dan dunia mode, melainkan menjadikan Tuhan sebagai tujuan hidupnya.

Backer semakin banyak mengetahui tentang Islam. Ia percaya bahwa Islam telah mengubah hidupnya. Dan bahkan pada saat ia merasa ada banyak tekanan, Backer tetap merasa tenang berkat ayat suci Alquran.

Dalam Alquran dikatakan bahwa Tuhan tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya. Potongan ayat inilah yang menguatkannya. Backer semakin mencintai Islam. Baginya, Islam telah masuk ke dalam hatinya. Akhirnya, Backer memutuskan memeluk Islam pada 1995.

Setelah memeluk Islam, karier Backer segera berakhir. Kontraknya dihentikan karena media Jerman menyampaikan berita negatif tentang Islam. Namun, ia tidak memedulikannya. Ia menganggap hal tersebut sebagai ujian dari Allah. Ia sadar, ujian yang ia terima tidak sebanding dengan apa yang telah ia kerjakan pada masa lalu.

Sehingga Backer menganggap hal ini merupakan cara Tuhan menghapus dosa-dosanya. Ia mengaku menerima ujian yang diberikan dengan senang hati dan menyerahkannya kepada Allah.

Pada 2009 Kristiane Backer menerbitkan biografi resminya yang berjudul From MTV to Mecca di Jerman. Saat ini, buku tersebut telah diterjemahkan ke bahasa Belanda, Turki, Arab, dan Inggris.

Backer juga mulai aktif dalam kegiatan dialog antaragama dan antarbudaya serta menjadi duta untuk Yayasan Penjelajahan Islam. Ia merasa memiliki peran menjembatani komunitas Muslim dan masyarakat luas.

 

REPUBLIKA

Ini Isi Piagam Madinah

Piagam Madinah yang dideklarasikan Rasul SAW ini terdiri atas empat bagian. Bagian pertama ini terdiri atas 28 pasal. Isinya lebih banyak berhubungan dengan hal-hal yang berkenaan dengan kaum Muslim, yakni orang Muhajirin dan Anshar.

Dalam bagian pertama ini, dinyatakan semua pertikaian yang tidak terselesaikan dengan musyawarah akan diserahkan kepada Rasulullah SAW. Hal itu berarti masyarakat yang dibangun oleh Rasulullah SAW di Madinah dapat dikatakan sebagai sebuah negara, yaitu negara Madinah, dan Rasulullah SAW sebagai kepala negaranya.

Bagian kedua, yang diperkirakan ditulis tidak lama setelah bagian pertama, mengatur hubungan antara umat Islam dan golongan Yahudi secara lebih teperinci. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas masyarakat Madinah yang bersatu.

Adapun bagian ketiga diduga kuat ditulis setelah Perjanjian Hudaibiyah, yaitu ketika terjadi gelombang besar perpindahan penduduk ke Madinah. Mereka yang menetap di pinggiran kota Madinah itu kemudian menuntut hak bertetangga. Untuk memenuhi tuntutan itulah, Piagam Madinah bagian ini ditulis.

Sebagian besar isi Piagam Madinah bagian ketiga ini merupakan pengulangan atau penjelasan lebih lanjut terhadap pasal yang terdapat pada bagian satu dan dua, dengan rumusan yang sedikit berbeda. Di dalamnya antara lain disebutkan bahwa Madinah adalah sebuah kota suci, kota yang di dalamnya haram dilakukan peperangan dan pertumpahan darah.

Setelah itu, disebutkan pula bahwa tetangga tidak boleh dimusuhi. Semua perselisihan dikembalikan kepada Nabi Muhammad SAW. Di akhir bagian ini, disebutkan pula tentang kewajiban menjaga keamanan kota dari serangan musuh.

Adapun bagian terakhir, yaitu bagian keempat, berkenaan dengan kabilah yang baru masuk Islam. Dalam bagian yang terdiri atas tujuh pasal ini, disebutkan bahwa kabilah yang baru masuk Islam diberlakukan hukum atau aturan sebagaimana yang berlaku terhadap kabilah lain yang lebih dahulu masuk Islam.

Bagian ini ditulis setelah terjadinya Perang Khandaq atau Perang Parit (Perang Ahzab/Sekutu) ketika banyak kabilah kecil Madinah masuk Islam, terutama yang berasal dari orang Arab, seperti dari suku Aus.

 

REPUBLIKA ONLINE

Piagam Madinah, Terbuka dan Demokratis

Piagam Madinah merupakan peraturan yang bersifat terbuka dan demokratis. Betapa tidak, semua golongan dan kelompok masyarakat memiliki aturan yang disepakati bersama demi menciptakan kerukunan hidup antarumat beragama dan masyarakat.

Di dalam Piagam Madinah ini, juga terdapat sejumlah poin tambahan yang dikembangkan seiring dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat Madinah. Poin pokok tambahan itu terdapat pada bagian pertama Piagam Madinah yang dalam perkembangannya terdiri atas empat bagian yang berisi 70 pasal. Karena tidak ditulis pada waktu yang bersamaan, antara pasal pada satu bagian dan bagian yang lain terdapat pengulangan dan penjelasan lebih lanjut terhadap poin yang sudah ada pada bagian yang lebih dahulu.

Tidak lama setelah bagian pertama disusun, piagam yang khusus mengatur hubungan antara umat Islam dan golongan Yahudi disusun pula dan menjadi bagian yang kedua. Pada bagian yang terdiri atas 25 pasal ini, Piagam Madinah mengatur hubungan antara umat Islam dan golongan Yahudi secara lebih teperinci. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga stabilitas masyarakat menuju negara Madinah yang bersatu.

Pada bagian ini, disebutkan bahwa golongan Yahudi tertentu bersekutu dan bekerja sama dengan umat Islam dalam membela negara, berperang melawan musuh, dan menjaga keamanan dengan syarat mereka juga ikut andil dalam pembiayaan perang. Dijelaskan juga bahwa golongan Yahudi itu adalah bagian masyarakat Islam, tetapi mereka bebas menjalankan agama mereka.

Sebagaimana umat Islam, apabila di antara golongan Yahudi ini ada yang berbuat salah, yang bersangkutan secara individual akan dihukum dan warga Yahudi yang lain tidak boleh membelanya. Artinya, warga apa pun yang dinyatakan bersalah dan melanggar aturan tidak berhak dibela oleh agama yang menjadi keyakinan orang yang bersalah itu.

Dengan Piagam Madinah ini, persekutuan lama antara orang Yahudi dan kabilah Arab yang sudah masuk Islam dipandang tidak berlaku lagi sehingga kesalahan golongan Yahudi tidak ditanggung oleh sekutu lama mereka dari kabilah yang sudah masuk Islam.

Golongan Yahudi
Semua pemimpin kelompok pada masa itu menandatangani piagam ini, termasuk kelompok Yahudi dari golongan besar, seperti Bani Qainuqa, Bani Nadhir, dan Bani Quraizhah. Bahkan, Nabi SAW kemudian mengangkat seorang sekretaris dari kalangan Yahudi. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkannya dalam pengiriman dan pembacaan surat yang berbahasa Ibrani dan Asiria.

Namun, golongan Yahudi ini tampaknya menerima piagam itu untuk alasan politik semata. Karena itulah, dalam perkembangan negara Madinah, golongan Yahudi ini sering melakukan pengkhianatan dan melakukan persekongkolan dengan musuh Islam.

Karena seringnya melakukan pengkhianatan, sekretaris yang berasal dari kalangan non-Muslim ini digantikan oleh Zaid bin Tsabit. Ketika golongan Yahudi yang berasal dari Bani Nadhir terusir dari Madinah, tidak ada lagi sekretaris Nabi SAW yang berasal dari golongan Yahudi.

 

REPUBLIKA ONLINE

Mengenal Piagam Madinah

Sejak dahulu, Islam telah mngenal sistem kehidupan masyarakat pluralis. Sistem tersebut muncul seiring dengan berdirinya negara Islam Madinah. Sejarah mencatat bahwa umat Islam memulai hidup bernegara setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Yatsrib, yang kemudian berubah menjadi Madinah. Di kota ini, Nabi SAW meletakkan dasar kehidupan yang kokoh bagi pembentukan masyarakat baru di bawah kepemimpinan Rasul SAW.

Masyarakat baru ini merupakan masyarakat majemuk, yang berasal dari tiga golongan penduduk. Pertama, kaum Muslim yang terdiri atas kaum Muhajirin dan Anshar. Mereka adalah kelompok mayoritas. Kedua, kaum musyrik, yaitu orang-orang yang berasal dari suku Aus dan Khazraj yang belum masuk Islam. Kelompok ini merupakan golongan minoritas. Ketiga adalah kaum Yahudi yang berasal dari tiga kelompok. Satu kelompok tinggal di dalam kota Madinah, yaitu Bani Qainuqa. Dua kelompok lainnya tinggal di luar kota Madinah, yaitu Bani Nadhir dan Bani Quraizhah.

Sekitar dua tahun setelah berhijrah, Rasulullah SAW mengumumkan peraturan dan hubungan antarkelompok masyarakat yang hidup di Madinah. Pengumuman ini dikenal dengan nama Piagam Madinah. Piagam ini merupakan undang-undang untuk pengaturan sistem politik dan sosial masyarakat Islam dan hubungannya dengan umat yang lain: musyrikin dan Yahudi.

Melalui Piagam Madinah yang oleh sejarawan mutakhir disebut sebagai Konstitusi Madinah—Rasulullah SAW berupaya memperkenalkan konsep negara ideal yang diwarnai dengan wawasan keterbukaan, partisipasi, kebebasan (terutama di bidang agama serta ekonomi), dan tanggung jawab sosial-politik secara bersama.

Karena itu, tak salah jika istilah masyarakat madani atau masyarakat sipil (civil society)  yang kita kenal saat ini sebenarnya berkaitan erat dengan sejarah kehidupan Rasulullah SAW di kota Madinah. Dalam istilah ini, terkandung makna tipe ideal seluruh proses berbangsa dan bernegara, yakni terciptanya masyarakat yang adil, terbuka, dan demokratis.

 

REPUBLIKA ONLINE

Keteladan Nabi Muhammad Terkait Hoax

Perkembangan teknologi dan informasi harus diakui memang telah membawa banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia. Namun, akhir-akhir ini teknologi itu malah membuat umat masuk dalam jebakan berita hoax ataupun ujaran kebencian (hate speech).

Karena itu, Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammad Cholil Nafis mengungkap keteledanan Nabi Muhammad SAW untuk mengatasi fenomena kecanduan hoax tersebut.

“Nabi Muhammad SAW sifat dasarnya untuk jadi nabi itu jujur. Tindakannya benar dan ucapan tepat. Tak pernah bohong sehingga mendapat kepercayaan masyarakat. Orang yang bohong tak dapat dipercaya dan itu hilangnya arti kemanusiaan. Hoax itu sesuatu  membahayakan apalagi sampai jadi fitnah,” ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (30/4).

Ketua Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam Pascasarjan Uiniversitas Indonesia (UI) mengatakan, bahwa hoax dilarang dalam ajaran Islam. Selain itu, kata dia, Islam juga melarang menebarkan ujaran kebencian atau hate speech.

Hate speech juga dilarang oleh Islam. Jangankan sesama muslim, dengan non muslim pun dilarang. Makanya Allah SWT melarang memaki Tuhan non muslim karena berakibat pada makian balik,” ucapnya.

Berdasarkan hal itu, pengurus PBNU ini menyimpulkan bahwa hoax akan dapat menghilangkan kepercayaan antar masyarakat, sedangkan hate speech akan dapat menimbulkan konflik. Karena itu, menurut dia, perlu langkah-langkah untuk mengatasi informasi hoax.

“Langkahnya adalah setiap informasi yang belum falid dan dari arah yang tak jelas apalagi dari orang yang dikenal pembohong sebaiknya dikalarifikasi, baik secara faktual atau identifikatif,” kata Cholil.

 

REPUBLIKA

Tujuh Cara Menghadapi Orang Busuk Hati

DALAM kehidupan ini selalu saja ada jenis manusia yang pekerjaannya menebar fitnah, provokasi dan kebohongan. Biasanya mereka banyak berulah yang kadang menimbulkan masalah terhadap kita disebabkan fitnah dan provokasi yang mereka lancarkan.

Kadang sahabat dan teman kita menjauhi kita dan menjaga jarak dengan kita disebabkan oleh ulah mereka. Perlu Anda ketahui bahwa banyak di antara mereka yang terlibat atau terpengaruh fitnah, provokasi dan kebencian tersebut tidak memahami permasalahan yang sebenarnya.

Apa yang harus kita lakukan jika terjadi hal seperti itu kepada kita?

1. Jangan pernah mundur dan menyerah. Anda harus yakin bahwa semua itu pasti berlalu dan dengan pertolongan Allah Anda mampu menghadapi semua itu. Yakinlah, bahwa “sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”, demikian firman Allah dalam surat “Alam Nasyrah” ayat 5-6.

2. Tetaplah berbuat kebaikan dan buktikan dengan perbuatan nyata bahwa semua fitnah tersebut adalah palsu sehingga terbongkarlah kebohongan si penebar fitnah tersebut.

3. Jangan mengotori hati Anda dengan kebencian dan dendam kepada mereka karena hal itu tidak berfaedah dan hanya menimbulkan kerugian Anda.

4. Perbanyak istighfar dan bertobat kepada Allah serta mengoreksi diri (muhasabah) atas apa yang kita lakukan selama ini.

5. Jika dada Anda terasa sempit oleh ulah mereka lakukanlah dua hal ini;

a). Bertasbih dengan memuji Allah (memperbanyak berdzikir kepada Allah).

b). Bersujud (salat).

Allah Taala berfirman:

“Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan,

“maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (salat),” [QS 15 Al Hijr, Ayat 97-98]

6. Jika Anda sabar, tegar dan kokoh pasti Allah berikan kemenangan kepada Anda karena kesabaran adalah bala tentara terkuat yang tidak terkalahkan dengan ijin Allah.

7. Anda harus menyadari bahwa semua ini adalah ujian yang akan menjadikan Anda semakin mulia dan sukses jika Anda berhasil menghadapinya.

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang sukses dunia akhirat. []

 

Sumber :artikel AbdullahHadrami

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2375534/tujuh-cara-menghadapi-orang-busuk-hati#sthash.qKKByKIS.dpuf