Ini Kesaksian Orang Rohingya yang Tersisa di Myanmar

Ribuan Muslim Rohingya merasa terjebak dalam situasi yang mengancam jiwa di Rakhine utara. Reuters menurunkan laporan yang mewawancarai sejumlah orang Muslim setempat, Ahad (17/9).

Laporan itu menyebutkan, banyak orang Rohingya meminta bantuan perlindungan kepada otoritas setempat. Sebab, sudah dua desa di Rakhine utara yang dikepung kelompok ekstremis Buddha. Persediaan makanan untuk orang-orang Rohingya itu kian menipis.

“Kami sungguh-sungguh ketakutan. Kami kelaparan dan tidak lama lagi, mereka mengancam, akan membakar rumah-rumah kami,” kata Maung Maung, seorang Rohingya yang bekerja di Desa Ah Nauk Pyin, Rakhine, kepada Reuters, Ahad (17/9).

Narasumber lain menggambarkan horor yang lebih parah. Kepada Reuters, orang Rohingya ini enggan mengungkapkan identitas diri dengan alasan keamanan. Dia mengungkapkan, sejumlah kelompok Buddha Rakhine menyerbu Desa Ah Nauk Pyin dan berteriak-teriak: “Pergilah, kalian! Kalau tidak, kami akan membunuh kalian semua!”

Sejak kerusuhan pecah pada 25 Agustus 2017 lalu, etnis Rohingya mengalami krisis kemanusiaan yang gawat. Tidak kurang dari 430 ribu orang Rohingya melarikan diri ke negeri tetangga, Bangladesh.

Militer Myanmar terus menggencarkan penyerbuan dengan dalih mengejar kelompok teroris Muslim di antara etnis Rohingya. Sejauh ini, PBB sudah menegaskan adanya genosida yang dialami etnis Rohingya.

Secara demografis, negara-bagian Rakhine dihuni sekitar satu juta orang Rohingya. Mereka adalah kaum Muslim yang menjadi minoritas di Myanmar. Otoritas Myanmar pun tidak mengakui mereka sebagai warga negara dan justru menuding mereka sebagai imigran ilegal asal Bangladesh.

Terpisah, Tin Maung Swe, sekretaris pemerintah negara-bagian Rakhine, mengklaim tidak tahu-menahu soal kekhawatiran orang-orang Rohingya. Dia mengaku belum menerima informasi tentang etnis tersebut yang meminta perlindungan diri kepada otoritas setempat. “Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Rathedaung selatan masih aman,” kata Swe.

Ada setidaknya lima desa berpenduduk sekitar delapan ribu orang Rohingya di Rathedaung. Namun, kelima desa ini dikelilingi wilayah berpenduduk Buddha. Kepada Reuters, Maung Maung mengungkapkan telah lebih dari 30 kali menghubungi kepolisian untuk meminta perlindungan. Sebab, ancaman sudah semakin jelas. Maung memutar rekaman suara orang-orang yang mengancam akan membakar desanya.

Bagaimanapun, otoritas Rakhine sudah mengadakan dialog untuk mendengarkan keluhan orang-orang Rohingya. Maung menghadiri acara tersebut bersama dengan dua orang Rohingya lainnya. Namun, pihak pemerintah negara-bagian Rakhine justru memberikan ultimatum.

“Mereka bilang, mereka tak mau orang Islam di wilayah ini (Rakhine). Dan kami harus segera hengkang dari sini,” kata seorang Rohingya yang warga desa Ah Nauk Pyin. Dia meminta kepada Reuters agar tak menyebutkan identitasnya.

 

REPUBLIKA

Sebelum Berziarah ke Makam Rasul, Yuk Ketahui Adabnya

Berziarah ke makam Baginda Nabi Muhammad SAW menjadi kegiatan yang dianjurkan dilakukan ketika berada di Kota Madinah Al Munawwarah. Banyak jamaah haji dari berbagai belahan dunia rela mengantre hingga beberapa jam demi bisa memanjatkan doa di Raudhah atau Taman Surga ini.

Lantas, seperti apa adab dalam berziarah? Dikutip dari Madinah Al Munawwarah: Sejarah dan Tempat-Tempat Istimewa, para peziarah hendaknya memperhatikan adab-adab umum, di antaranya:

  1. Bersuci, bersih dan memakai wangi-wangian. Lalu, berjalan menuju Masjid dengan tenang, memperlihatkan kekhusyu’an kepada Allah SWT dan memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad.
  2. Masuk Masjid dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid.
  3. Melakukan shalat sunah tahiyyatul Masjid dua raka’at, dan lebih utama jika dilakukan di Raudhah.

Setelah itu, menuju makam Rasulullah dengan adab berikut ini.

  1. Berdiri di sisi selatan makam yang mulia dan menghadap ke makam sambil membelakangi kiblat, menghayati kesucian dan kedudukan Rasulullah seakan-akan dia melihatnya.
  2. Selalu dalam kondisi tenang dan menghindari kegaduhan
  3. Menghindari keramaian dan desak-desakan dengan peziarah lain, sambil memperhatikan adab dan berperilaku baik dengan mereka.
  4. Mengucapkan salam kepada Rasulullah dengan salam yang ia hafal. Kemudian maju ke arah kanan dan mengucapkan salam kepada Abu Bakar As Siddiq. Kemudian maju ke kanan lagi lalu mengucapkan salam kepada Al Faruq Umar bin Khattab.

 

IHRAM

Inilah 10 Tips untuk Hidup Penuh Cinta

Tujuan utama menikah adalah terciptanya keluarga yang penuh sakinah (ketenangan), mawaddah (cinta), dan rahmah (kasih sayang) di samping tujuan-tujuan mulia lainnya.

Sesungguhnya pernikahan seperti makhluk hidup lainnya memerlukan asupan makanan dan perhatian agar selalu diisi dengan perasaan cinta yang berkelanjutan. Di antara sifat para suami dan istri yang sukses di dalam kehidupan mereka adalah dikarenakan mereka bisa menjaga rasa cinta mereka dan sangat bersemangat untuk memupuk dan mengembangkan rasa cinta tersebut sehingga selalu menyala.

Rasa cinta akan muncul dari jiwa mereka masing-masing ketika mengucapkan kata-kata, perubahan-perubahan dan isyarat-isyarat. Berikut ini adalah tips untuk hidup penuh cinta seperti ditulis Batsinah As-Sayyid Al-Iraqi dalam bukunya:

1. Ulangilah bersama-sama, “Mudah-mudahan Allah mempertemukan kita semua di dunia dan di akhirat.” Ucapan seperti ini mampu menambah kuat hubungan suami istri dan menguatkan rasa cinta di antara pasangan suami istri.

2. Perbanyaklah sikap yang menandakan rasa kasih sayang yang merupakan sikap yang mudah dilakukan (sederhana), akan tetapi manfaatnya sangat besar.

Di antaranya seorang pasangan suami istri menyelimuti pasangannya ketika ia melihatnya sedang tidur, dengan cara mengambilkan sandaran (seperti bantal) ketika ia akan duduk, menyuapi makanan atau menghidangkan secangkir teh.

3. Buatlah waktu untuk bercakap-cakap antara pasangan suami istri sesekali dan kenanglah masa-masa lalu yang membahagiakan.

4. Membicarakan masa sekarang, masa depan dan cita-cita bisa memperkokoh ikatan hubungan suami istri.

5. Mengungkapkan keinginan masing-masing pasangan suami istri untuk membicarakan sebuah pembicaraan khusus yang bisa menambah perasaan cinta di antara keduanya.

6. Menjamin perasaan ketika diperlukan.

Apabila seorang istri sedang hamil, maka sang suami harus bisa merasakan penderitaan dan perasaan istrinya. Sebaliknya, apabila sang suami sedang sakit, maka sang istri memberikan pertolongan dengan penuh perasaan dan kasih sayang.

7. Memberikan sesuatu sesekali, baik dalam acara tertentu ataupun dengan secara tiba-tiba bukan untuk sebuah acara tertentu.

Hal ini sangat berpengaruh, karena hadiah tersebut diberikan tanpa diduga sebelumnya. Sebuah hadiah akan terkenang dengan baik di dalam ingatan.

8. Memperbanyak doa selepas shalat atau pada saat waktu terkabulnya sebuah doa agar Allah Ta’ala melanggengkan cinta di antara pasangan suami istri.

9. Masing-masing pasangan suami istri harus bisa bersikap toleransi dan berinteraksi dengan sebaik-baiknya.

10. Melupakan sisi buruk (pasangan) dan memfokuskan perhatian kepada sisi baik (sisi positif) pasangan dan memperlakukan di antara keduanya (pasangan suami istri) dengan hal-hal yang dicintai keduanya dan bukan dengan hal-hal yang diinginkan keduanya.

Semoga bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

 

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]

Peduli Orang Miskin

Alkisah, pada suatu siang yang panas terik menyengat, beberapa orang suku Mudhar datang ke Madinah. Mereka tidak beralas kaki, bercelana di atas lutut hingga sebagian auratnya terlihat, berpakaian robek dan koyak di sana-sini, dengan menyandang pedang di pinggangnya.

Mereka terlihat begitu miskin, serbakekurangan, dan lesu. Mereka memang orang Muslim miskin dari suku Mudhar. Mereka datang ke Madinah ingin bertemu Nabi dan menceritakan kondisi mereka yang begitu menderita itu.

Melihat kedatangan mereka, wajah Nabi tiba-tiba memerah tanda marah. Beliau lalu masuk dalam rumah, lantas keluar lagi, kemudian menyuruh Bilal untuk mengumandangkan azan. Para jamaah pun datang ke masjid untuk shalat berjamaah. Setelah shalat selesai, di hadapan para jamaah, Nabi berkhutbah menyampaikan alasan kemarahan sekaligus kegundahan beliau karena kedatangan orang miskin Mudhar tadi.

Setelah memuji Allah, Nabi membaca dua ayat. Pertama, “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” (QS an- Nisa’ [4]: 1).

Kedua, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Hasyr [59]: 18)

Selanjutnya, beliau bersabda, “Bersedekahlah kalian, baik dengan dinar, dirham, pakaian, gandum, maupun kurma meskipun hanya satu biji.” Tidak lama kemudian, seorang Anshar membawa bungkusan yang hampir tidak muat di genggamannya. Disusul kemudian orang-orang di belakangnya membawa banyak makanan dan pakaian hingga terkumpul sangat banyak dan bertumpuk. Melihat hal itu, wajah Nabi yang sebelumnya merah karena marah pun berubah menjadi berbinar-binar senang dan bahagia (HR Muslim).

Dalam kitab Indama Ghadibar Rasul karya Muhammad Ali Usman Mujahid dijelaskan, kegembiraan Nabi tersebut dilatarbelakangi oleh bersegeranya kaum Muslim memenuhi seruan Allah dan menaati perintah Nabi dengan menafkahkan sebagian harta mereka untuk membantu kebutuhan sesama. Hal ini menggambarkan kasih sayang antarsesama Muslim.

Melukiskan tolong-menolong dalam hal kebajikan dan takwa. Melihat pemandangan semacam itu, beliau pun begitu senang. Dari kisah ini, tergambar jelas bagaimana Islam menyuruh untuk peduli terhadap orang miskin yang membutuhkan. Sampai Nabi pun marah menyaksikan kemiskinan itu dan menyuruh orang-orang untuk peduli dengan memberikan sebagian hartanya untuk diberikan kepada mereka. Nabi adalah tipikal pemimpin yang peduli dan peka dengan kondisi masyarakatnya. Bagi beliau, kemiskinan lahir bukan karena takdir, melainkan karena orang kaya enggan bersedekah. Tanpa menunggu lama, beliau segera bergerak memobilisasi masyarakat untuk bersedekah.

Dalam kesempatan lain, Nabi bahkan mengatakan bahwa tidaklah dikatakan beriman orang yang tidur dalam kondisi kenyang, sementara tetangganya kelaparan (HR Ath-Thabrani). Dengan kata lain, kemiskinan adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun masyarakat. Kaum miskin harus diprioritaskan untuk ditangani dengan baik. Jika kaum Muslim bersatu dan bersama-sama peduli kaum miskin, sangat mungkin angka kemiskinan akan turun drastis. Wallahu a’lam.

 

Oleh: Fajar Kurnianto

REPUBLIKA

Nurd Kamal, Masjid Paling Utara di Dunia

Ribuan masjid berdiri di Rusia sejak Uni Soviet bubar. Di antaranya adalah Masjid Nurd Kamal yang berlokasi di Norilsk, Krasnoyarsk Krai.

Norilsk merupakan kota terbesar ketiga di kawasan Siberia. Lokasinya beriklim dingin karena masih termasuk lingkaran Arktika. Sekitar 175 ribu warga mendiami kota industri yang terbentuk sejak 1935 ini.

Keunikan Masjid Nurd Kamal tampak dari letak geografisnya. Guinness Book of World Records mencatat, itu adalah masjid yang terletak paling utara di dunia.

Masjid Nurd Kamal berdiri sejak 1998. Penggagasnya adalah Mukhtad Bekmeyev, asal suku Tatar yang mayoritas Muslim. Bekmeyev terhitung masih putra daerah setempat.

Kisahnya bermula dari kegelisahan. Lebih dari setengah abad lamanya Norilsk terbentuk. Namun, komunitas Muslim setempat masih belum memiliki rumah ibadah yang memadai. Karena itu, keluarga Bekmeyev merasa terpanggil untuk mendirikan masjid di atas lahan miliknya.

Statistik mencatat, sekitar 40 ribu orang Islam menghuni kota tersebut. Untuk mewujudkan rencana ini, Bekmeyev menyewa jasa arsitek lokal, Yusuf Muire. Selain itu, ia juga menerima bantuan dana dari pihak ketiga, utamanya Stephen Trantham, seorang filantropis Inggris. Adapun nama masjid ini, Nurdi Kamal, berasal dari nama ayahanda Bekmeyev.

Arsitektur masjid ini mengikuti corak bangunan-bangunan klasik Turki. Bila dilihat dari angkasa, bentuk Masjid Nurd Kamal ini segi-delapan. Menara di samping bangunan utama juga cukup unik. Sebab, dasarnya berbentuk balok, alih-alih lingkaran silindris. Permukaan dindingnya berwarna biru cerah. Kubahnya mengambil warna cerah, kuning.

Masjid ini terdiri atas tiga lantai. Seluruh lantai dalam masjid ini dilapisi permadani.

Islam telah memasuki Rusia setidaknya sejak abad ketujuh Masehi ketika pasukan Muslim mulai mengambil alih Persia dari Dinasti Sassania. Beratus-ratus tahun setelahnya, orang-orang Turks, Tatar, dan Mongol yang menaklukkan Asia Tengah dan sebagian besar Rusia dalam abad ke-13 Masehi memeluk Islam. Di sisi lain, kalangan ulama sufi juga turut menyebarluaskan ajaran Nabi Muhammad SAW, utamanya di Chechnya atau Dagestan.

Kini, Rusia merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di seluruh Eropa. Dari total sekitar 144 juta jiwa populasi Rusia, sebanyak 14 juta orang di antaranya adalah umat Islam (Pew Research Center, 2016). Sejarawan Graham E Fuller (2010) bahkan mengungkapkan angka yang lebih besar, yakni sekitar 20 juta Muslim berdiam di Rusia. Faktanya, Islam merupakan agama yang paling banyak dipeluk, setelah Kristen Ortodoks di Negeri Beruang Merah.

 

REPUBLIKA

Anak yang Kurang Beruntung

Sehebat apa pun seorang ayah, ia tidak mampu menggantikan peran ibu dalam mengasuh anak. Begitu pun sebaliknya, seorang ibu tidak bisa menggantikan peran ayah mengisi relung lubuk hati anaknya. Keduanya mesti hadir bersamaan dalam peran yang berbeda untuk menanamkan akidah tauhid, syariat, dan adab yang baik (QS 31:12- 19). Tentu saja setiap orang tua ingin anaknya menjadi penyejuk hati dan pemimpin umat (QS 25:74).

Anak yang kurang beruntung itu karena mengalami salah satu dari empat kejadian, yaitu: Pertama, anak yang ditinggal mati orang tuanya. Sebagian anak tak sempat bertemu orang tuanya kecuali selembar foto yang tersisa. Anak yang ditinggal ibu saat melahirkan atau ayah sewaktu masih dalam kandungan dan terlahir sebagai anak yatim atau piatu (QS.4:6). Ada pula anak yang tak tahu rupa dan gaya ayah ibunya, kecuali dari cerita kaum kerabat yang mengasuhnya. Namun, ia selalu mendoakan mereka dan tegar menjalani hidup dan menjadi orang yang berjaya.

Kedua, anak yang ditinggal lama orang tuanya. Kesulitan hidup sering kali menjadi alasan untuk bekerja ke negeri orang. Keinginan mengubah nasib itu membuat seorang ayah atau ibu rela berpisah dan meninggalkan anaknya. Jika ayah yang pergi, ibu mengasuh anak dalam kesendirian. Jika ibu yang pergi, ayah berubah menjadi ibu rumah tangga dan menanggung kesepian tanpa belaian istri. Anak pun tumbuh dalam ketimpangan kasih sayang orang tua seperti digambarkan dalam sinetron “DuniaTerbalik.”

Ketiga, anak yang ditinggal pergi orang tuanya. Malang nian nasib anak semacam ini, karena orang tua yang melahirkan tak tahu rimbanya. Sungguh sedih anak ditinggal mati atau lama, tapi lebih sedih anak yang ditinggal pergi orang tua. Walau hidup dalam penantian, ia selalu berdoa agar suatu saat nanti ayah atau ibunya kembali. Mereka pergi karena perceraian atau lari dari tanggung jawab dan anaknya pun tumbuh dalam kegalauan dan ketidakpastian.

Keempat, anak yang ditinggal zamannya. Orang tuanya masih hidup, tapi mereka dibalut kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan. Tinggal jauh di pedesaan yang tidak terjangkau akses pendidikan dan kesehatan. Tertinggal oleh kemajuan zaman sebab ketidakadilan dalam pemerataan pembangunan. Begitu pula nasib anak-anak di negeri konflik seperti Myanmar yang menderita di pengungsian, mati kelaparan, atau tenggelam di lautan. Mereka lari dari kebiadaban penguasa zalim dan orang tuanya tak berdaya menyelamatkan.

Orang tua wajib menjaga anak-anaknya dari segala macam sengsara (QS.66:6). Jika orang tua tidak mampu mengendalikan keadaan, tentulah apa yang terjadi atas izin Allah SWT, dan semua kembali kepada-Nya (QS.64:11,2:156). Namun, jika orang tua abai, tentu akan ada balasannya. Segeralah mohon ampun, sebab setiap kejahatan akan kembali kepada pelakunya. (HR Tirmidzi). Allahu a’lam bishawab.

 

 

Oleh: Hasan Basri Tanjung

REPUBLIKA

Tata Cara Menjawab Salam Bagi yang Mendapat Titipan Salam

“Hai, Mas mendapatkan titipan salam dari Pak Ahmad!”

Anda pasti pernah mendapatkan salam yang dititipkan orang lain untuk Anda. Lalu apa yang harus dilakukan ketika mendapat titipan salam?

Dalam kitab Fath Al-Bari, Ibnu Hajar mengungkapkan, “Dia disunnahkan untuk menjawab salam kepada pembawa salam.”

Dalam kitab Zad Al-Ma’ad, Ibnul Qayyim mengatakan, “Di antara petunjuk Nabi SAW adalah: Bila seseorang mendapatkan kiriman salam dari orang lain yang dititipkan kepada seseorang, maka dia harus membalas salam kepada pengirim dan pembawa salam tersebut.”

Sebagaimana juga bab hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Ahmad dan An-Nasa’i dalam kitab Al-Kubra dalam bab Ma Yaqulu Idza Qila Lahu: Inna Fulanan Yaqra’u Alaika As-Salam (Bab: Jawaban yang diucapkan apabila seseorang mendapat kiriman pesan bahwa Fulan memberinya salam).

Juga hadits riwayat seorang perawi dari Bani Numair — dalam Shahih Bukhari disebutkan: Perawi dari Bani Tamim-, dari ayahnya dari kakeknya yang mendatangi Nabi, lalu ia berkata, “Ayahku mengirimkan salam untukmu,” Lalu Nabi SAW menjawab, “Alaika wa ala Abika As-Salam (Semoga keselamatan juga atasmu dan ayahmu).”
Dalam sanad hadits ini terdapat perawi yang tidak diketahui, namun Al-Albani menganggap hadits ini hasan.

Hal seperti ini juga terjadi pada dua istri Rasulullah, Khadijah dan Aisyah yang mendapat titipan salam dari Allah melalui Jibril.

1. Diriwayatkan dari Anas bahwasanya Malaikat Jibril mendatangi Nabi dengan Khadijah di samping beliau, lalu Rasulullah berkata, “Sesungguhnya Allah memberi salam kepadamu, wahai Khadijah,” kemudian Khadijah menjawab, “Innallaha huwa as-salam wa ‘ala Jibril as-Salam, wa’ alaika as-salam wa rahmatullah(Sesungguhnya Allah adalah Dzat Keselamatan, semoga keselamatan atas Jibril dan semoga keselamatan serta rahmat Allah atas dirimu)” (HR. Al-Hakim: An-Nasa’i; Al-Bazzar; Ath-Thabarani).

Dalam Fath Al-Bari, Ibnu Hajar mengungkapkan, “Dari hadits ini bisa dipetik faedah, bahwa menjawab salam kepada orang yang menitipkan salam dan pembawa titipan tersebut adalah hal yang harus dilakukan oleh orang mendapat titipan salam.”

2. Diriwayatkan dari Aisyah bahwasanya Nabi Muhammad SAW berkata, “Wahai Aisyah, Jibril mengirimkan salam untukmu.” Lalu dia menjawab, “Wa alaihi as-salam wa rahmatullah wa barakatuh (Dan semoga keselamatan, rahmat, serta barokah Allah atas Jibril) dan engkau melihat sesuatu yang tidak kau lihat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dalam Musnad Ahmad terdapat tambahan, ‘Alaika wa alaihi as-salam wa rahmatullah wa barakatuh (semoga keselamatan atasmu dan semoga keselamatan, rahmat dan barokah atas Jibril).’ ” Imam Al-Albani dalam Hasyiyat Shahih Al-Adab Al-Mufrad mengatakan, ” Isnad hadits ini berstatus shahih. Dan tambahan ini juga penting dari hadits yang ada.” Wallahu a’lam.

 

[Paramuda/BersamaDakwah]

Lima Ayat untuk Atasi Masalah

SETIAP orang pasti akan menghadapi masalah dalam hidupnya. Ketika masalah satu sudah selesai maka akan datang masalah berikutnya.

Namun, janganlah merasa bosan dengan itu semua. Hal-hal seperti itu pasti akan dialami oleh semua orang. Justru hal-hal seperti itu yang nantinya akan menguatkan kita di kemudian hari. Sekarang Anda tidak perlu khawatir ketika menghadapi masalah dalam hidup ini.

Berikut ada lima ayat dari Alquran yang insyaAllah akan memotivasi kita ketika menghadapi masalah, yaitu:

1. Anda bisa berubah jika mau mengubah diri

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri,” (QS. Ar-Rad:11).

Apa pun kondisi Anda saat ini, jika Anda mau berubah, maka Anda harus mengubah diri sendiri. Maka Allah akan mengubah Anda. Inilah yang sering dilupakan, banyak yang berharap orang lain atau yang di luar berubah, tetapi melupakan diri sendiri yang diubah.

Ayat ini memotivasi kita untuk mengubah diri kita, maka yang lain akan berubah atas bantuan Allah. Jangan hanya menuntut yang di luar diri berubah.

Anda jauh lebih mudah mengubah diri sendiri, daripada mengubah orang lain. Ayat ini adalah motivasi untuk berubah.

2. Kebaikan di balik yang tidak kita sukai

“Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu tetapi ia baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu tetapi ia buruk bagimu, dan Allah mengetahui dan kamu tidak mengetahui,” (QS. Al-Baqarah: 216).

Sering kali, saat seseorang mendapati sesuatu yang tidak dia sukai, maka dia marah, kecewa, sedih, ngomel, dan akhirnya putus asa. Padahal, bisa jadi apa yang tidak dia sukai itu malah baik baginya.

Jangan kecewa saat Anda tidak diterima di sebuah perusahaan untuk menjadi karyawannya. Bisa jadi itu yang terbaik bagi Anda. Bisa jadi Anda akan mendapatkan pekerjaan lebih baik. Bisa jadi, justru akan mendapatkan hal buruk jika diterima di perusahaan itu.

Kita tidak pernah mengetahui apa yang akan terjadi. Untuk itu, syukuri apa pun yang terjadi saat ini termasuk penolakan dan kekecewaan lainnya.

3. Anda pasti sanggup

“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya,” (QS. Al-Baqarah: 286).Jika Anda mengatakan, “saya tidak akan sanggup”, sebenarnya Anda sudah mendahului Allah. Anda sok tahu, bahwa Anda tidak akan mampu. Kata siapa? Itu hanya pemikiran negatif Anda. Bisa karena malas, manja, atau cengeng.

Padahal jelas, dalam ayat di atas bahwa kita tidak akan dibebani beban apa pun kecuali sesuai dengan kesanggupan kita. Jika Anda berpikir tidak sanggup, itu hanya anggapan Anda saja.

Anda pasti sanggup jika Anda menyanggupinya. Jangan kalah oleh pikiran negatif Anda yang dengan mudah mengatakan tidak sanggup.

4. Kemudahan bersama kesulitan

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan,” (QS. Al-Insyirah: 5-6).

Kebanyakan orang, saat menghadapi kesulitan, dia berhenti alias menyerah. Ada juga yang mengeluh, berharap orang lain mau membantunya mengatasi kesulitan dia. Padahal, bersama kesulitan itu adalah kemudahan.

Jika Anda menghindari kesulitan, Anda tidak akan mendapatkan kemudahan. Jika Anda berharap orang lain yang mengatasi kesulitan, maka kemudahan akan menjadi milik orang lain. Anda tidak akan mendapatkan kemudahan dari kematangan, keterampilan, dan pengalaman yang didapatkan.

5. Takwa dan tawakal

“Barang siapa bertakwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak ia sangka, dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah maka cukuplah Allah baginya, Sesungguhnya Allah melaksanakan kehendak-Nya, Dia telah menjadikan untuk setiap sesuatu kadarnya,” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).

Dua akhlak ini luar biasa. Tidak ada yang bisa mengalahkannya. Sedang menghadapi masalah atau tantangan besar? Butuh jalan keluar? Maka bertakwalah, Allah akan memberikan jalan keluar juga rezeki yang tidak disangka.

Jika kekuatan tawakal, Anda akan dicukupkan, termasuk dicukupkan segalanya untuk menghadapi rintangan, halangan, tantangan, dan juga masalah. []

Sumber: www.motivasi-islami.com

 

 

—————————————————————-
Download-lah Aplikasi CEK PORSI HAJI dari Smartphone Android Anda agar Anda juga bisa menerima artikel keislaman ( termasuk bisa cek Porsi Haji dan Status Visa Umrah Anda) setiap hari!
—————————————————————-

Berbeda! Pakaian Takwa dan Pakaian Penutup Aurat

WALAU kita dituntut menutup aurat dengan pakaian kita, ingatlah pakaian takwa itu yang lebih baik.

Allah Taala berfirman, “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman..” (QS. Al-Araf: 26-27)

 

Faedah yang terkandung dalam ayat di atas:

  • Perintah untuk menutupi aurat (pakaian pokok) dan pakaian yang lebih sempurna untuk berhias diri.
  • Pakaian tadi dipakai dengan maksud untuk mendukung dalam ibadah dan ketaatan.
  • Pakaian takwa lebih baik daripada pakaian lahiriyah. Pakaian takwa inilah yang terus bersama hamba tidak pernah lusuh dan rusak. Pakaian takwa itulah yang menghiasi hati dan ruh.
  • Tidak adanya pakaian lahiriyah akan membuat aurat itu nampak, namun ketika dalam keadaan darurat masih boleh ditampakkan. Sedangkan kalau tidak adanya pakaian takwa, terbukalah aurat batin yang jelas menampakkan kehinaan dan aib.
  • Setan berusaha untuk menggoda manusia, mengajak untuk menjadi pengikutnya sebagaimana Adam dan istrinya dahulu tergoda.
  • Setan dari kalangan jin itu melihat kita dan terus bersama kita, sedangkan kita tidak bisa melihat mereka.
  • Setan itu menjadi penolong dan pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

[Referensi: Tafsir As-Sadi. Cetakan kedua, tahun 1433 H. Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sadi. Penerbit Muassasah Ar-Risalah/Muhammad Abduh Tuasikal]

 

INILAH MOZAIK

Cara Menghadapi Masalah sesuai Islam

ALLAH swt berfirman, “Maka makan, minum dan bersenang hatilah engkau.” (QS.Maryam:26)

Ayat ini menceritakan tentang Sayyidah Maryam yang sedang hamil tua dan mendekati kelahiran putranya, Isa as. Ketika itu Allah Membimbingnya untuk makan, minum dan membuat hatinya senang.

Dan terbukti bahwa seorang ibu yang akan melahirkan harus tetap makan dan minum serta disenangkan hatinya. Jangan sampai membuatnya sedih, tegang atau berpikir macam-macam. Tentunya ini adalah tugas keluarga, khususnya suami untuk membuat istrinya tenang dan senang.

Namun jika kita melihat lebih luas, ayat ini tidak khusus untuk wanita yang akan melahirkan saja. Kita semua tahu bahwa Sayyidah Maryam telah melalui berbagai kesulitan dan tuduhan yang keji. Ia dituduh berzina, dikucilkan dan dihinakan karena hamil tanpa suami. Saat itu kondisinya begitu berat.

Namun Allah Mewahyukan kepadanya, “Maka makan, minum dan bersenang hatilah engkau.” Seakan ayat ini ingin menyampaikan pesan bahwa sebesar apapun masalah yang kita hadapi, sesulit apapun kondisi yang kita rasakan jangan sampai merusak rutinitas harian kita.

Solusi terbaik dalam menghadapi masalah adalah KETENANGAN ! Biarkan masalah itu datang namun berusahalah untuk tetap tenang.

Lakukan rutinitas seperti biasa. Tetaplah makan, minum dan aktifitas lainnya. Kemudian hadapi semuanya perlahan. Karena tidak ada masalah yang tidak memiliki jalan keluar.

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS.Asy-Syarh:5)

Janganlah mengeluh, “Ah masalahku begitu besar” tapi katakan pada masalah itu “Hai segala masalah, sungguh aku punya Tuhan yang Maha Besar.” Karena Allah tidak akan Membiarkan hamba-Nya sendirian.

Semoga kita diberi ketenangan dan ketabahan dalam menghadapi setiap masalah dan kesulitan hidup.

 

INILAH MOZAIK