Diajak Suami Maksiat, Apa Sikap Istri?

Suami merupakan imam dalam rumah tangga. Dia memiliki tanggung jawab untuk menjadi pemim pin keluarga. Sebagai imam, suami bukan saja wajib menafkahi keluarganya de ngan makanan dan sandang.

Dia tak sekadar mengupayakan obat terbaik jika istrinya sakit. Suami pun pun harus melindungi istrinya dari perbuatan yang dilarang Allah SWT. Ini sesuai dengan apa yang difirmankan Allah SWT dalam surah at-Tahrim ayat 6. “Hai orang-orang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu.”

Meski demikian, ada kalanya perilaku negatif suami menunjukkan sebaliknya. Suami mengajak bahkan menyuruh istri untuk berbuat maksiat. Jika dibantah, tak jarang jika suami berdalil tentang statusnya sebagai pemimpin.

Rasulullah memang mengajarkan jika suami adalah pemimpin. Dalam hadis yang ber sumber dari Ibnu Umar, Nabi SAW ber sabda, “Masing-masing kamu adalah pe mim pin dan masing-masing kamu kelak akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Penguasa adalah pe mimpin dan kelak akan dimintai pertang gung jawaban tentang kepemimpinannya dan laki-laki adalah pemimpin dalam keluarga rumahnya dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Meski demikian, si suami lupa jika ada kalimat bahwa dia akan dimintai pertanggungjawabannya. Syekh Yusuf Qaradhawi menjelaskan, saat istri berbuat maksiat atas ajakan suami, pihak pertama yang akan menanggung dosa adalah suami. Dia akan dimintai pertanggungjawaban karena alih-alih melindungi istri dari neraka, dia justru menjerumuskan istri ke jurang maksiat.

Istri pun tak lepas dari pihak yang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Meski bukan imam, istri bukan juga robot yang disetel atau binatang yang dicocok hi dungnya. Dia adalah manusia yang memiliki akal dan kemauan.

Dia bisa berkata “tidak”. Lebih-lebih saat diajak melakukan perbuatan maksiat. Menurut Syekh Qaradhawi, kewajiban seorang istri untuk taat kepada suami gugur saat diminta berbuat maksiat.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW per nah bersabda, “Mendengar dan mema tuhi merupakan kewajiban bagi orang Muslim, baik mengenai sesuatu yang ia sukai mau pun yang tidak ia sukai selama tidak di perintahkan kepada maksiat. Jika diperintahkan kepada maksiat, tidak wajib mendengar dan tidak wajib menaati.” (Muttafaq ‘alaih).

Terlebih, Syekh Qaradhawi menjelaskan, jika suami hendak mengajaknya ke pesta yang penuh dengan minuman keras atau khamar. Istri wajib menolaknya meski akan menyebabkan terjadinya perceraian. Sebab, dia menjelaskan, ada pertentangan antara hak suami dengan hak Allah. Hak suami ialah untuk ditaati, sementara hak Allah ialah menolak maksiat.

 

REPUBLIKA

Menafakuri Makna Gerhana Bulan dan Tanda-Tanda Kiamat

Rabu malam kemarin (31/01/2018), dunia baru saja diperlihatkan salah satu kuasa Allah, gerhana bulan total atau super blue blood moon. Fenomena langka itu pun tidak dilewatkan rakyat Indonesia yang berbondong-bondong menyambut kedatangan gerhana yang terakhir kali terjadi pada 150 tahun silam tersebut. Namun, adakah makna dari gerhana bulan semalam?

Pada era digital sekarang, kita lebih sering menundukkan pandangan karena sibuk berselancar di dunia maya via ponsel pintar. Gerhana malam itu setidaknya membuat kita mengadahkan wajah ke langit untuk merenungan ciptaan Allah subhanahu wa ta’ala yang maha indah. Umat Islam pun menyambut salah satu bukti ciptaan Allah tersebut dengan melaksanakan shalat sunnah Khusuf, bermunajat sembari bertobat.

Sejumlah masjid menggelar shalat khusuf atau shalat sunnah gerhana. Shalat sunah gerhana berjamaah ini dilaksanakan untuk mengagumi kebesaran Allah subhanahu wa ta’ala.

Sangat disayangkan bila peristiwa luar biasa yang 153 tahun sekali terjadi itu dilewatkan dan shalat sunah GBT berjamaah merupakan wujud syukur manusia sebagai hamba Allah subhanahu wa ta’ala.

 

Gerhana Bulan Total tersebut, diawali dan diakhiri oleh Gerhana Bulan Penumbra dan Gerhana Bulan Sebagian. Kepala Pusat Studi Astronomi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, DIY, Yudhiakto Pramudya, mengatakan Gerhana Bulan Penumbra mulai terjadi pada tanggal 31 Januari 2018 pukul 17.51 WIB. “Pada saat tersebut, tidak tampak banyak perubahan pada warna bulan yang terlihat,” ujarnya, Rabu (31/1).

Bulan akan mulai tampak ada perubahan warna pada saat memasuki fase Gerhana Bulan Sebagian yaitu pada pukul 18.48 WIB. Perlahan, lanjut dia, warna merah akan mendominasi piringan Bulan sampai saat pukul 19.52 WIB. Pada saat tersebut, bulan memasuki fase Gerhana Bulan Total.

Keadaan ini berlangsung sekitar satu jam yaitu berakhir pada pukul 21.08 WIB. Setelah fase Gerhana Bulan Total berakhir, warna kemerahan berangsur hilang. Fase ini adalah Gerhana Bulan Sebagian. Bulan akan kembali memasuki fase Gerhana Bulan Penumbra pada pukul 22.11 WIB. Dan fase gerhana berakhir pada pukul 23.08 WIB.

“Sehingga secara keseluruhan, kita akan menikmati gerhana selama lebih dari lima jam,” kata pria yang juga merupakan anggota Divisi Hisab dan Iptek Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) PP Muhammadiyah ini.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan, gerhana semalam adalah fenomena langka. “Dengan gerhana bulan yang diikuti supermoon, bluemoon dan bloodmoon. Seratus lima puluh tahun itu sangat lama, bahkan usia manusia tidak sampai segitu,” kata Dwikorita di kantornya, Jakarta, Rabu (31/1).

Dia mengatakan supermoon adalah penampakan bulan penuh dengan tingkat lebih terang dan besar dari biasanya karena posisi bulan dan bumi sangat dekat. Pada waktu yang sama, kata dia, purnama dan gerhana akan tampak lebih besar dari biasanya. Selanjutnya soal bluemoon, mantan rektor Universitas Gadjah Mada itu mengatakan istilah bulan biru itu merujuk pada fenomena terjadinya gerhana dua kali dalam bulan yang saja, yaitu pada Januari. Gerhana tersebut terjadi pada awal dan akhir Januari.

Kemudian, kata dia, istilah bloodmoon itu merujuk pada penampakan bulan yang cenderung berwarna merah. Warna merah darah itu terjadi saat bulan memasuki area bayangan bumi di bagian umbra atau ketika gerhana bulan total memasuki fase puncaknya. Dia mengatakan gerhana bulan total itu umumnya membuat penampakan bulan di langit gelap sepenuhnya. Akan tetapi, fenomena bulan pada Rabu petang saat gerhana bulan total itu akan berwarna merah dan itu jarang terjadi.

Tanda-Tanda Kiamat

Selain fenomena alam, gerhana juga disebut sebagai salah satu makin dekatnya hari akhir atau kiamat. Dalam buku yang merupakan salah satu karya terbesar ulama salaf terkemuka, Imam Al-Qurthubi, berjudul At-Tadzkiratu fi ahwal al-mawta wa ahwal al-akhirah yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, seperti Antara lain, penerbit Akbar dengan judul Rahasia Kematian, Alam Akhirat, & Kiamat, menjabarkan tentang tanda-tanda kiamat dan perjalanan di akhirta. Seperti Tentang shirat (jembatan), syafaat, surga, neraka, Imam Mahdi, Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj, turunnya Nabi Isa, 10 tanda yang akan terjadi menjelang kiamat, tanda-tanda kiamat terjadi setelah 200 tahun, dan keluarnya binatang melata.

Berkaitan dengan 10 tanda yang akan terjadi menjelang kiamat, penulis mengutip sejumlah hadis. Antara lain, yang diriwayatkan dari Hudzaifah, bahwa ia bercerita, “Kami sedang duduk-duduk di bawah naungan sebuah tembok di Madinah. Sementara Rasulullah, berada di dalam kamar. Beliau menengok kami dan bertanya, ‘Sedang apa kalian duduk-duduk di situ?’ Kami menjawab, ‘Sedang berbincang-bincang.’ Beliau bertanya, ‘Tentang apa?’ Kami menjawab, ‘Tentang kiamat.’

Beliau bersabda, ‘Kiamat tidak akan tiba sebelum kalian melihat 10 tandanya. Pertama-tama ialah matahari terbit dari barat, kabut, Dajjal, binatang melata, lalu tiga peristiwa gerhana bulan (yakni gerhana yang terjadi di sebelah timur, gerhana yang terjadi di sebelah barat, dan gerhana yang terjadi di semenanjung Arab). Lalu, datangnya Isa, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, dan terakhir ialah munculnya api dari Yaman di sebuah jurang ‘Aden. Siapa pun yang berada di belakangnya, ia akan digiring ke padang mahsyar.”

Namun, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Prof Dr Thomas Djamaluddin menyatakan gerhana bukan sebuah tanda bahwa kiamat sudah dekat, tetapi murni fenomena alam yang bisa dikaji secara ilmiah. “Gerhana adalah fenomena alam, bukan tanda kiamat sudah dekat dan bahkan fenomena alam seperti ini juga disebutkan dalam Alquran,” kata Thomas Djamaluddin di Pangkalanbaru.

Thomas mengemukakan itu menjawab pertanyaan apakah fenomena alam itu bertanda bumi sudah tua dan kiamat sudah dekat. “Kalau umur bumi sekarang 4,5 miliar tahun, ini tergolong muda dari planet lain dan tidak ada hubungan atau keterkaitan dengan kiamat sudah dekat,” ujar Thomas seraya mengatakan edukasi tentang gerhana perlu disampaikan secara benar untuk menghindari anggapan mitos.

Sepanjang sejarah, gerhana bulan atau matahari memang telah melahirkan banyak mitos. Namun, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Stasiun Jambi, Nurangesti Widyastuti meminta gerhana tidak dikaitkan dengan hal-hal mistik karena gerhana bulan supermoon(bulan super besar) adalah fenomena astronomi. “Jangan dikaitkan kejadian itu dengan hal-hal mistik dan klenik karena itu merupakan fenomena astronomi yang bisa terjadi,” katanya di Jambi.

Dalam merespons gerhana, Islam memberikan ajaran yang jelas dan multidimensi, yaitu spiritualisasi, saintifikasi, sekaligus demitologisasi, kata Muhbib Abdul Wahab, Dosen Pascasarjana FITK UIN Syarif Hidayatullah dan UMJ dalam tulisannya berjudul ‘Gerhana: Spiritualisasi dan Saintifikasi’ di Republika.co.id.

Pada masa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam masih hidup, gerhana matahari pernah terjadi sebanyak tiga kali, sedangkan gerhana bulan terjadi lima kali. Dalam konteks ini, Nabi shallallahu alaihi wasallam mensyariatkan pelaksanaan salat gerhana sebagai bentuk spiritualisasi. Artinya, peristiwa gerhana dimaknai sebagai sarana dan media untuk mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala melalui ibadah shalat khusuf.

Demitologisasi terhadap peristiwa gerhana sangat penting dilakukan agar umat beragama memiliki pemikiran kritis, ilmiah, dan modern, sehingga tidak terjebak dalam minda negatif yang penuh dengan unsur takhayul dan khurafat, musuh kemajuan sains dan teknologi.

Demitologi yang ditegaskan Nabi shallallahu alaihi wasallam tersebut mengharuskan umat Islam melakukan saintifikasi terhadap fenomena alam dengan melakukan observasi gerhana, riset, dan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya astronomi.

Gerakan saintifikasi dan literasi merupakan elan vital dan roh kemajuan sains dan teknologi. Saintifikasi dalam sistem pendidikan Islam menghendaki keterbukaan minda dan pemikiran dengan menjadikan alam semesta sebagai ‘laboratorium besar’, untuk riset dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Gerhana sebagai salah satu ayat Allah yang ditunjukkan di alam raya ini tidak sekadar peristiwa alamiah, tetapi juga peristiwa ilmiah yang menarik diobservasi, dicermati, dan diteliti secara saintifik.

Anjuran shalat sunah gerhana yang diteladankan Nabi shallallahu alaihi wasallam juga mengandung pesan bahwa keagungan dan kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala berupa gerhana bulan, mengharuskan umat memiliki paradigma holistik integratif dalam memaknai ayat semesta.

Menurut ahli astronomi, Prof Thomas Djamaluddin, masyarakat Arab sebelum Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam telah mengenal kalender Qamariyah. Namun, belum ada konsistensi karena bisa disesuaikan dengan musim atau kepentingan penguasa, tulis Ali Akbar, Doktor Arkeologi lulusan Universitas Indonesia dalam tulisannya di Republika.co.id.

Nama-nama bulan ada yang terkait dengan musim. Ramadhan terkait dengan musim panas, sementara Rabiul Awal dan Akhir terkait musim semi. Penyesuaian dengan musim menyebabkan penambahan bulan (nasi’). Allah subhanahu wa ta’ala melalui Surat At-Tawbah (9):36-37 menghapus praktik nasi’ dan menegaskan jumlah bulan hanya 12.

Petunjuk dan aturan Allah subhanahu wa ta’ala itulah yg hendaknya dipakai ketika memahami satuan waktu dalam Alquran yang sekaligus menjadi acuan dalam beribadah. Cukup banyak ayat dalam Alquran perihal satuan waktu misalnya hari, bulan, dan tahun.

Al-Baqarah (2):183-185 antara lain menyebutkan bahwa orang-orang yang beriman diwajibkan berpuasa pada bulan Ramadhan. Jika ada yang sakit atau dalam perjalanan, lalu berbuka, maka wajib berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.

Ustaz Abdul Somad pun sempat menjelaskan fenomena alam tersebut. Dalam satu ceramahnya di Youtube, Ustaz Somad mengatakan, dulu ketika putra Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam, Ibrahim meninggal dunia, masyarakat saat itu menyimpulkan jika bulan bersedih karena anak Nabi Muhammad meninggal. Tetapi, kata Ustaz Somad, Nabi Muhammad marah.

“Siapa yang menegok bulan ketika sedang gerhana. Kenapa gerhana bulan? Karena anak Nabi meninggal, namanya Ibrahim umurnya 18 bulan. Lalu mereka mengatakan, tengoklah, bulan pun bersedih karena anak Nabi meninggal. Nabi marah dan berkata, bulan gerhana bukan karena ada yang mati atau ada yang hidup, tapi tanda-tanda kuasa Allah,” kata Ustaz Abdul Somad.

Karena itu, kata Ustaz Somad, umat Islam diperintahkan untuk melaksanakan shalat khusuf atau shalat gerhana ketika fenomena alam itu terjadi. “Di sebagian tradisi kalau bulan nampak gerhana, maka dipukullah sendok, mangkok, piring. Kenapa? karena bulan sedang dimakan ular naga. maka biar bulan dimuntahkan dipukul pukul. itu khurafat, dusta, bohong,” ucap dia.

 

Dikutip dari REPUBLIKA

7 Pola Asuh Penyebab LGBT Menurut Elly Risman

Akhir-akhir ini, fenomena LGBT kian merebak. Seperti diketahui, LGBT adalah fenomena yang ditujukan pada para Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender. Maraknya pembahasan fenomena LGBT akhir-akhir ini, mendorong Elly Risman, MPsi., psikolog dari Yayasan Kita dan Buah Hati, untuk membahas mengenai pola asuh agar anak terhindar dari LGBT.

Memang, penyebab seseorang menjadi LGBT sangat kompleks. Banyak pula kontroversi mengenai hal ini. Namun, menurut Elly Risman, pola asuh juga bisa menjadi salah satu senjata untuk membuat anak terhindar dari LGBT. Nah, disarikan dari video Elly Risman, mari kita simak apa saja pola asuh penyebab anak menjadi LGBT.

1. Orangtua yang Tidak Peduli

Psikolog anak lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan, kebanyakan orangtua cuek atau abai, kurang peduli, bahkan seolah kurang ngeh terhadap anak-anak mereka. Sehingga menyebabkan para anak khususnya anak laki-laki menjadi lemah dalam BMM. Yang dimaksud BMM oleh Elly Risman adalah lemah dalam Berfikir, Memilih, dan Mengambil keputusan.

 

2. Hilangnya Peran Papa

Tidak sedikit orangtua yang keliru saat mengasuh anak laki-laki. Kenapa anak laki-laki? Karena menurut penelitian, otak kiri laki-laki selalu lebih kuat dibanding otak kiri wanita. Namun, sambungan antara otak kanan dan otak kiri pada wanita lebih baik. Sehingga para lelaki sangat mudah fokus pada suatu hal berbeda dengan wanita yang mampu memikirkan banyak hal dalam satu waktu.

Anak laki-laki menjadi banyak yang salah asuh karena kurangnya sosok ayah dalam kehidupannya untuk mengembangkan otak kirinya tersebut. Para ayah biasanya sibuk mencari nafkah sehingga hanya punya waktu beberapa jam di malam hari dan akhir pekan untuk keluarga. Itupun kalau tidak ada proyek lain di luar jam kerja.

Menurut Elly, saat ini peran ayah semakin tak terlihat dalam pengasuhan anak. Zaman dahulu, para ayah selalu mengusahakan agar punya banyak waktu dengan keluarga, sebut saja ayah dari Ibu Elly Risman ini. Beliau bekerja tak jauh dari rumah sehingga beliau selalu bisa menyempatkan waktu bermain bersama anak.

Untuk itu, orangtua perlu lebih meluangkan waktu agar dapat bermain dan berinteraksi dengan anak-anak.

 

3. Anak Lelaki Terlalu Banyak Berinteraksi dengan Ibu 

Karena ayah tidak hadir, maka ibulah yang mendidik anak laki-laki sepenuhnya. Contohnya, ketika si anak laki-laki masih kecil, ia dijadikan wadah curhat ibu terhadap suaminya alias ayah dari si anak tersebut. Pada akhirnya si anak laki-laki ini akan membanding bandingkan sosok ayahnya dengan ayah-ayah yang lain.

Belum lagi ketika anak laki-laki tersebut beranjak dewasa. Ia terbiasa ke mana-mana bersama ibu dan kurang ajakan dari sang ayah. Misalnya saja menemani ibu ke salon. Hal ini bisa membuat anak tidak punya model identifikasi untuk menjadi lelaki. Mengenai bagaimana ia berperilaku, bersikap, dan merasa sebagai laki-laki.

Dikhawatirkan, hal ini juga bisa menjadi penyebab anak menjadi LGBT.

 

4. Anak Perempuan Kurang Kasih Sayang AYAH

Selanjutnya, pada anak perempuan. Banyak sekali anak perempuan yang kekurangan pengasuhan sang ayah. Sang ayah pergi di subuh hari menitipkan uang jajan kepada anak, pergi bekerja, kemudian kembali di malam hari.

Banyak ayah yang mengira tugasnya hanyalah sebatas memberi nafkah untuk masa depan anak, lantas lepas tangan terhadap yang lain.

Kurangnya kasih sayang lawan jenis khususnya sang ayah kepada anak perempuan ini kadang kala bisa membuatnya lebih nyaman mendapat kasih sayang dari teman atau sosok lain. Kalau teman atau sosok lainnya tidak bermasalah, tidak mengapa. “Tapi kalau salah pemilihan sosok, bisa ditebak apa yang akan terjadi pada si anak.”

Bagaimana sebenarnya akibat dari peran ayah yang lepas terhadap anaknya?

Menurut beberapa penelitian atas kurangnya peran ayah terhadap anak, ini menyebabkan anak laki-laki menjadi nakal, agresif, terlibat narkoba, dan pada ujungnya bisa terperangkap dalam seks bebas. Sementara pada anak perempuan juga bisa berdampak pada depresi.

Ingat, peran orangtua sangat vital dalam awal terbentuknya LGBT. Jangan sampai justru pola asuh kita menjadi pemicu anak terlibat LGBT tanpa kita sadari.

5. Kurang Pemahaman AGAMA

Selanjutnya adalah kurangnya pemahaman agama. Agama hanya dikenalkan lewat berbagai ritual, tidak melalui penanaman nilai-nilai dan perilaku.

 

6. Terlalu Bebas Menggunakan GADGET

Hal lain yang berpotensi jadi pemicu anak menjadi LGBT adalah para orangtua banyak yang belum begitu paham dengan gadget seperti smartpone, tablet, dan komputer.

Anak laki-laki menjadi sasaran utama dari pornografi dan narkoba. Mengapa? Pasalnya, laki-laki memiliki otak kanan dominan yang lebih mudah fokus, memiliki hormon testosteron atau hormon seks yang lebih, serta penampilan fisik di mana organ vital berada di luar sehingga lebih mudah distimulasi.

 

7. Anak Terpapar PORNOGRAFI

Semuanya berawal dari gadget, dari segala apps yang ada di dalamnya. Segala info dan hal negatif dengan mudah didapatkan anak dari gadget yang diberikan oleh orangtuanya sejak dini. Bahkan mengalahkan segala asuhan orangtuanya. Pada akhirnya orangtua hanya dijadikan sesosok penegak hukum, di mana anak bisa menjadi sosok yang berbeda ketika berada di hadapan orang tuanya.

Pornografi masuk melalu mata, kemudian diolah dengan hati. Maka BMM tadi pada anak sangat penting bagi anak. Pada akhirnya merangsang dopamin, menyebabkan ketagihan, sehingga berusaha meniru bahkan mencoba.

Maka orangtua yang santai saja, merasa aman-aman saja dengan gadget dan segala hal yang diberikan kepada anaknya ini yang akan berbahaya. Ia pun berpendapat, terpaan pornografi bisa berujung pada rasa penasaran yang bisa memicunya terlibat dalam fenomena LGBT.

 

Sumber: Tabloid Nakita

Dokter Ungkap Bahaya LGBT, dari AIDS Sampai Sifilis

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Dewi Inong Irana mengatakan pemerintah perlu mensosialisasikan mengenai bahaya perilaku lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Sebab, banyak dari pelaku LGBT, khususnya perilaku lelaki seks dengan lelaki (LSL), beranggapan bahwa hal tersebut tidak berbahaya.

“Prilaku (LGBT) bukan hanya HIV / AIDS akibatnya. Infeksi menular, sarkoma kaposi, sifilis, gonore, kondiloma, IGNS, akuminata, ulkus mole, hepatitis B dan C, dan lainnya,” kata Inong pada diskusi ‘LGBT dari aspek Prilaku dan Propaganda’ di DPP PAN, Jakarta, Kamis (1/2).

Ia mengatakan, perlu dibentuknya layanan masyarakat oleh pemerintah untuk menginformasikan berbagai bahaya dari perilaku tersebut. Tiap tahun penderita penyakit yang diakibatkan oleh perilaku LGBT semakin meningkat.

Seperti halnya HIV/AIDS, lanjut Inong, persentase HIV yang dilaporkan menurut jenis kelamin sejak Januari hingga Maret 2017, laki-laki 66 persen dan perempuan 34 persen. Sementara, angka kejadian penderita HIV/AIDS di Indonesia, satu dari empat pelaku LSL Indonesia sudah terinfeksi HIV/AIDS.

“Jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia yang dilaporkan Kementerian Kesehatan selama triwulan 1 2017, itu ada kasus HIV 10.376 dan kasus AIDS 673,” tambah Inong.

Perilaku tersebut, kata Inong, tidak sesuai dengan Pancasila, khususnya sila pertama dan sila kedua. Pancasila memang menjamin hak asasi, namun, perilaku tersebut tidak sesuai dengan Pancasila karena ada akibatnya.

“Kita tidak membenci orangnya, tapi perilaku seksualnya, sebab terbukti akibatnya, tidak sesuai dengan Pancasila terutama sila satu dan dua. Jadi ini perlu diumumkan oleh pemerintah Indonesia,” tambahnya.

Selain jumlah penderitanya yang meningkat, juga dapat menghancurkan generasi penerus bangsa. Dan juga, menghabiskan uang negara. Selama 2017, pemerintah telah menghabiskan satu triliun rupiah untuk menangani penderita penyakit seksual.

“Terjadi economic burden yang menghabiskan uang negara. Dimana penderita harus minun obat seumur hidup,” tambahnya.

 

REPUBLIKA

 

————————————-
Artikel keislaman di atas bisa Anda nikmati setiap hari melalui smartphone Android Anda. Download aplikasinya, di sini!

Share Aplikasi Andoid ini ke Sahabat dan keluarga Anda lainnya
agar mereka juga mendapatkan manfaat!

Guru Manshur: Pelindung dan Penyebar Islam di Betawi

Menurut budayawan Ridwan Saidi, sejarah penyebaran Islam di Jakarta dapat ditelusuri sejak abad ke-15, yakni dengan pendirian Pesantren Quro di Karawang pada 1418 oleh dai kelahiran Kamboja, Syekh Quro alias Hasanuddin. Murid-murid lembaga tersebut banyak yang berasal dari Jakarta sehingga merintis dakwah di sana(Republika, 4 Juni 2017). Dalam beberapa abad berikutnya, Jakarta merupakan salah satu pusat intelektual Islam di Nusantara.

Pada abad ke-19, Jakarta dan sekitarnya dapat dibagi menjadi 10 daerah dakwah Islam, yakni Pekojan, Mester, Paseban, Cipinang Muara, Kuningan, Menteng Atas, Gondangdia, Basmol, Cengkareng, dan Tenabang. Salah seorang dai asal Pekojan adalah Guru Manshur Jembatan Lima. Disebut demikian karena ulama tersebut tinggal di Kampung Sawah, Jembatan Lima, yang kala itu masih termasuk area Pekojan.

Mengutip buku Genealogi Intelektual Ulama Betawi (2011),Guru Manshur lahir di Jakarta pada 1887 dan wafat pada 80 tahun kemudian. Nama lengkapnya adalah Muhammad Manshur bin Abdul Hamid bin Damiri. Tokoh yang juga dikenang sebagai pejuang kemerdekaan itu masih keturunan Tumenggung Cakra Jaya dari Mataram, Jawa. Sepanjang hidupnya,pakar ilmu falak ini telah menulis tidak kurang dari 19 buku. Sampai saat ini, beberapa karyanya masih dipakai sejumlah pesantren di Indonesia dan Malaysia.

Manshur menghabiskan masa kecilnya di bawah asuhan sang ayah, KH Abdul Hamid. Setelah ayah sekaligus guru pertamanya itu wafat, dia belajar pada KH Mahbub, yang tidak lain kakaknya sendiri. Selain itu, Manshur juga menimba ilmu dari KH Thabrani bin Abdul Mughni. Dia juga berguru pada Syekh Mujitaba, yang kemungkinan ditemuinya baik ketika bermukim di Tanah Suci maupun saat masih di Jakarta.

Saat berusia dewasa, Manshur menunaikan ibadah haji. Dia menggunakan kesempatan ini untuk bermukim di Tanah Suci demi melanjutkan belajar. Di sana, dia berguru pada sejumlah ulama besar, yang tidak sedikit berasal dari Nusantara. Di antaranya adalah Syekh Mukhtar Atharid al-Bughuri, Syekh Umar Bajunaid al-Hadrami, Syekh Ali al-Maliki, Syekh Said al-Yamani, dan Syekh Umar Sumbawa. Seiring waktu, Manshur menekuni ilmu falak di bawah bimbingan ulama asal Mesir, Abdurrahman Misri, dan Ulugh Bek asal Samarkand.

Empat tahun kemudian, dia kembali ke Jakarta. Lekatlah gelar guru di depan namanya. Sebagaimana para ulama Nusantara yang lama di Haramain, Guru Manshur mendirikan majelis ilmu di Masjid Jembatan Lima. Di luar itu, dia juga mengajar di sejumlah tempat, antara lain Kenari dan Cikini. Selain ilmu-ilmu agama, dia juga mendidik para muridnya dengan sains, terutama ilmu falak yang memang sudah lama ditekuninya. Murid-muridnya berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Di antara mereka kemudian menjadi sejumlah ulama terkemuka asli Betawi, yakni KH Abdullah Syafii dan KH Abdul Rasyid Ramli. Selain itu, ada pula KH Abdul Khoir (Krendang, Jakarta Barat) dan KH Firdaus, yang kemudian diangkatnya menjadi mantu. Dari Bekasi, murid Guru Manshur antara lain KH Muhajirin Amsar ad-Dary. Mereka semua menjadi pakar ilmu falak terutama berkat bimbingan Guru Manshur.

Dari garis keturunannya, ada yang meneruskan kiprah di bidang ilmu falak. Misalnya, KH Ahmadi Muhammad, seorang cucu Guru Manshur, adalah penyusunkalender hisabal-Manshuriyah. Almanak ini disusun dengan berdasarkan perhitungan yang dibuatGuru Manshur.Sampai saat ini, al-Manshuriyah tetap dipakai sebagai kalender acuan oleh kaum Muslim di Indonesia dan Malaysia. Adapun yang lebih belakangan, dari silsilah Guru Manshur juga lahir seorang dai kondang Indonesia, Ustaz Yusuf Mansur, pendiri Pesantren Tahfizh Daarul Quran.

Salah satu karya Guru Manshur yang paling monumental adalah kitabSullam an-Nayrain. Buku ini membahas seluk beluk ilmu falak serta kalender yang dapat menentukan awal dan akhir bulan hijriah. Sullam an-Nayrain sampai sekarang masih dipakai sebagai sumber rujukan di lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia dan Malaysia, khususnya untuk melihat hilal sebagai penentuan awal bulan Ramadhan dan 1 Dzulhijjah tiap tahun. Kitab ini juga kerap diteliti paraastronom modern.

Sepanjang hayatnya, Guru Manshur telah menulis 19 buku. Cakupannya bukan hanya ilmu falak, melainkan juga soal puasa, ilmu waris, dan tata bahasa Arab. SelainSullam an-Nayrain, berikut ini daftar karya ulama masyhur Jakarta ini.

1.Khulashoh al-Jadawil

2.Kaifiyah al-Amal Ijtima

3.Mizan al-`Itidal

4.Washilah Ath-Thulab

5.Jadwal Dawair Al-Falakiyah

6.Majmu` Arba` Rasail fi Mas`alah Hilal

7.Rub`u al-Mujayyab

8.Mukhtashar Ijtima` an-Nairain

9.Tajkirotun Nafi`ah fi Shihah `Amal ash-Shaum wa al-Fithr

10.Tudih al-Adillah fi Shihah ash-Shaum wa al-Fithr

11.Jadwal Faraid

12.Al-Lu`lu al-Mankhum fi Khulashoh Mabahits Sittah `Ulum

13.`Irobul Jurumiyah an-Nafi` Lil Mubtadi

14.Silsilah as-Sanad Fi ad-Din wa Ittisholuha Sayyid al-Musalin

15.Tashrif al-Abwab

16.Limatan Bina

17.Jadwal Kiblah

18.Jadwal aw Khut ash-Sholah Tathbiq Amal al-Ijitma` wa al-Khusuf wa al-Kusuf.

Guru Manshur juga ikut berjuang merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Sikap ini memang jamak diambil para ulama Jakarta sejak berabad-abad silam. Bahkan, menurut budayawan Ridwan Saidi,Syekh Quro sang perintis dakwah di Jakarta memperkenalkan bendera Merah Putih, yang pada akhirnya menjadi bendera kebangsaan Indonesia.

Satu riwayat menyebutkan kisah heroik Guru Manshur. Di awal abad ke-20, nasionalisme menyebar luas di tengah masyarakat pribumi. Guru Manshur suatu kalimemasangbenderaMerah Putih di atas menaraMasjid Jembatan Lima.Meskipun digertak para tentara kolonial, ulama besar ini menolak menurunkan simbol kebangsaan itu. Akhirnya, mereka menembaki masjid ini secara membabi-buta. Guru Manshur tetap bertahan beserta para pengikutnya.

Dia lantas berseru, Betawi, rempug! Artinya, Betawi, bersatulah! Demikianlah, di samping sebagai dai dan intelektual, Guru Manshur juga memiliki semangat juang seorang pahlawan.

Nama Guru Manshur disejajarkan dengan lima guru utama lainnya asal Betawi, yakni Guru Marzuqi Cipinang Muara, Guru Madjid Pekojan, Guru Mughni Kuningan, Guru Khalid Gondangdia, dan Guru Mahmud Romli. Secara keilmuan, mereka bermuara pada sang poros ulama Betawi, Syekh Junaid al-Batawi.

(Hasanul Rizqa)

REPUBLIKA

Melly Goeslaw: Warga Palestina Sengsara di Negeri Sendiri

Sebagai negara dengan pendududk Muslim terbanyak di dunia, Indonesia tentu memiliki kontribusi besar dalam membantu negara sesama Muslim yang mengalami keadaaan yang memprihatinkan, termasuk Palestina. Beberapa tahun belakangan, Indonesia fokus melakukan gerakan untuk membantu saudara-saudara sesama Muslim yang kurang beruntung di Palestina.

Kondisi Palestina yang hingga kini masih memprihatinkan, mengingat dentuman bom dan nuklir yang menghantam dataran Palestina tanpa kenal ampun. Tak terhitung sudah jumlah orang dewasa, perempuan hamil, hingga anak balita yang tewas akibat serangan biadab Israel. Bukan hanya harta dan nyawa yang hilang, tapi juga psikologis yang rapuh dan trauma mendalam yang tertinggal bagi mereka yang selamat dari dentuman bom.

Banyak warga Palestina yang diungsikan di negara-negara tetangga seperti Iran, Libanon dan Suriah untuk mengembalikan kondisi psikologis mereka. Meskipun banyak diantara mereka yang memilih menetap dengan harapan dapat menemukan jenazah keluarga mereka yang tertimbun puing-puing bangunan.

Keprihatinan serta rasa empati warga Indonesia sebagai saurada sesama Muslim ditampung oleh banyak asosiasi dan kelompok-kelompok penggiat sosial. Aliran donasi, bantuan berupa makanan, pakaian, hingga obat-obatan juga dikumpulkan utuk selanjutnya disalurkan kepada tangan-tangan kecil warga Palestina yang menanti uluran kasih.

Giat sosial untuk Palestina pada satu waktu saja, tapi juga berlanjut hingga sekarang. Sahabat Palestina Memanggil (SPM) salah satunya. Asosiasi yang dipimpin oleh Salim Assoba ini, terus berkontribusi dengan mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari tangan-tangan dermawan yang tergerak hatinya untuk membantu sesama.

Menurut Direktur Utama SPM, Salim Assoba, kegiatan sosial yang telah tergerak sejak pertengahan tahun ini, tepatnya 31 Mei 2017, SPM berhasil mengumpulkan sekitar Rp 5 miliar bagi warga Palestina. Donasi yang berupa uang, obat-obatan dan bahan makanan itu, kata Salim akan diberikan kepada warga Palestina yang saat ini tengah mengungsi di Iran, Libanon dan Suriah.

“Kita telah siapkan 15 orang yang akan langsung memberikan donasi (ke Iran, Libanon, dan Suriah),” kata Salim saat memberikan keterangan kepada awak media di acara Peringatan Palestine Solidarity Day 2017, Depok, Ahad (26/11).

Di antara 15 orang tersebut, turut bergabung pula penyanyi kondang seperti Melly Goeslaw dan Opick yang akan mewakili SPM menyalurkan bantuan dari Indonesia untuk Palestina. Rombongan ini, lanjut Salim, rencananya akan berangkat pada 13 Desember 2017 nanti, dan menghabiskan waktu sekitar 13 hari untuk menemui para pengungsi Palestina yang tersebar di Iran, Libanon dan Suriah.

“Pertama mereka akan ke Iran dulu, karena di sana pengungsinya paling banyak, mungkin di Iran bisa sekitar sembilan hari,” kata dia.

Terkait donasi yang telah terkumpul, Salim mengatakan, sangat bersyukur dengan apresiasi dan empati dari masyarakat Indonesia yang mau menyisihkan sedikit kekayaannya untuk membantu saudara sesama muslim yang kurang beruntung. Dia juga berharap, dengan diadakannya acara ini, sisi kemanusiaan masyrakat Indonesia akan lebih terbangun sehingga citra Indonesia sebagai negara yang memiliki solidaritas tinggi dapat lebih terbentuk.

“Kami sangat senang, karena tidak mengalami banyak kesulitan saat proses pengumpulan dana berlangsung. Kami juga ucakan banyak terima kasih, semoga segala keikhlasan dan kepedulian para donatur dapat digantikan berjuta kali lipat oleh Allah SWT,” kata Salim.

Melly Goeslaw mengaku, sangat senang dan bersyukur karena diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam kegiatan SPM. Saat ditanya mengenai perasaannya mendapatkan kesempatan bertegur sapa langsung dengan warga Palestina, Melly mengaku, kehilangan kata-kata.

“Saya tidak bisa berkata apa-apa, yang jelas saya harap bantuan yang telah sama-sama kita kumpulkan ini dapat berguna bagi mereka (Palestina),” kata Melly.

Pelantun Ayat-ayat cinta ini menganggap, kegiatan membantu Palestina, bukan hanya berpatok pada dasar agama, namun juga kemanusiaan. Penderitaan dan kesengsaraan yang harus diterima Palestina di negara mereka sendiri, kata Melly, seharusnya dapat membangkitkan rasa syukur kepada siapapun yang nasibnya lebih beruntung, khusunya Indonesia.

“Kita (Indonesia) jauh lebih beruntung karena masih bisa bekerja dengan nyaman, beribadah juga aman, dan masih bisa berkumpul bersama keluarga. Ini bukan hanya berbicara tentang agama, tapi asas kemanusiaan,” ujar Melly.

Sebagai sesama manusia yang memiliki keinginan untuk dapat hidup tenang, kata Melly, tentu kejadian yang menimpa Palestina dapat menggetarkan hati nurani, bukan hanya sesama muslim tapi juga seluruh dunia. Tangisan kehilangan, rasa sakit, dan luka fisik dan mental yang dirasakan Palestina akan membangkitkan kesadaran dan jiwa sosial setiap manusia untuk saling bahu-membahu menolong mereka yang kesulitan, terlepas dari status, pangkat, agama, negara dan RAS.

“Walalupun saya tidak mengenal mereka (Palestina) tapi mereka tetap saudara saya. Karena saudara bukan hanya yang terhubung oleh aliran darah, tapi juga rasa saling peduli,” kata wanita yang akrab disapa Teh Melly itu.

Salah satu donatur, Khodijah mengatakan, sangat mendukung kegiatan SPM. Menurut dia, acara sosial seperti ini harus terus berjalan, bukan hanya untuk Palestina tapi juga orang-orang yang dianggap membutuhkan bantuan. Saat ditanya mengenai pendapatnya tentang Palestina, ibu dua orang anak ini langsung dibendung air mata.

‘Prihatin’ adalah kata pertama yang keluar dari mulut ibu berusia 45 tahun ini. Dia mengatakan tak dapat membayangkan jika dia dan keluarganya yang harus mengalami kejadian seperti yang dialami warga Palestina. Dia juga berharap, warga Palestina dapat diberikan ketabahan dan kekuatan untuk terus berjuang melanjutkan kehidupan.

“Tidak ada yang bisa saya lakukan. Meskipun donasi yang saya berikan tidak banyak, tapi saya harap bisa sedikit membantu penderitaan mereka (Palestina),” kata Khodijah sambil menyapu air matanya.

Saat berkunjung nanti, rombongan Sahabat Pelestina Memanggil (SPM) rencananya akan mengunjungi posko-posko pengungsian untuk memastikan agar seluruh donasi yang telah terkumpul benar-benar dapat dinikmati langsung oleh warga Palestina. Selain itu, kegiatan ini juga telah didukung oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) yang secara jelas menyatakan Masjidil Aqsa sebagai warisan milik Palestina, bukan Israel.

“SPM mengajak PBB dan seluruh masyarakat seluruh dunia untuk lebih memperhatikan para nagara-negara yang membutuhkan bantuan, khususnya Palestina,” kata Direktur Utama SPM, Salim Asooba.

 

REPUBLIKA

Ada Pesan Penting dari Surat Al-Kahfi

KEMARIN hari Jum’at. Baca surat al-Kahfi kan? Mungkin saja malam Jum’atnya. Bagus. Surat itu memberikan pesan kepada kita melalui kisah-kisahnya yang sangat indah dan dalam makna.

Bacalah kembali kisah perahu yang dirusak oleh Nabi Khidir atas perintah Allah. Bacalah kembali kisah anak kecil yang dibunuh Nabi Khidir atas perintah Allah. Bacalah kembali kisah tembok yang dirobohkan Nabi Khidir dan dibangunnya kembali tanpa meminta ongkos. Ada pesan apa di dalam kisah itu untuk kita?

Pesan utamanya adalah bersabarlah dalam menjalani hidup yang kisahnya kadang tidak masuk akal kita, ceritanya tak sesuai dengan harapan kita, skenarionya tak bersesuaian dengan kehendak kita.

Sabar merupakan salah satu kunci utama bahagia. Bahkan, sabar adalah salah satu kunci pembuka surga. Tak mungkin sabar itu bernilai sedemikian tinggi, jika hidup di dunia ini bukan ladang ujian. Ujian demi ujian akan tiba. Musibah demi musibah pasti kan hinggap dalam hidup kita. Sabar adalah jawaban indah atas semua itu.

 

 

Oleh : KH Ahmad Imam Mawardi 

INILAH MOZAIK

Murtad Demi Cinta, Ini yang Terjadi di Malam Pernikahan

Imam Qurthubi menyampaikan kisah nyata yang perlu menjadi pelajaran bagi kita semua. Kisah seorang muazin yang murtad demi cinta.

Tentu, ia awalnya adalah orang yang shalih hingga ditunjuk sebagai muazin. Rajin sholat, datang pertama sebelum masuk waktu sholat.

Waktu itu belum ada pengeras suara (speaker). Agar azannya terdengar banyak orang, muazin biasanya naik ke tempat yang tinggi dan mengumandangkan azan dari sana.

Suatu hari saat mengumandangkan azan dari tempat yang tinggi itu, ia melihat seorang wanita yang sangat cantik. Getar-getar cinta terasa di dadanya. Ia pun turun dan mendatangi wanita tersebut.

“Aku mencintaimu, maukah engkau menjadi istriku,” pemuda itu mengungkapkan cinta pada pandangan pertamanya.

“Tidak bisa”

“Mengapa?”

“Karena engkau muslim sedangkan aku nasrani”

“Bagaimana caranya agar aku bisa menikahimu?”

“Engkau harus menjadi nasrani”

Akhirnya pemuda tersebut pindah agama menjadi Nasrani. Murtad.

Cinta telah membutakan hatinya hingga ia tanggalkan keimanan demi pesona kecantikan wanita itu.

Di malam pertama, sebelum mencampuri istrinya yang cantik tersebut, pemuda itu naik ke atap. Rupanya, itu saat terakhir hidupnya. Ia terjatuh lalu meninggal. Sebelum sempat mencampuri istri yang membuatnya murtad dari agamaNya.

 

Saudaraku, tak ada yang menjamin bahwa kita akan husnul khatimah. Karenanya Rasulullah mengajarkan doa agar kita senantiasa memohon diberiNya petunjuk dan hidayah. Bukan hanya untuk saat ini, namun juga agar kita istiqamah hingga akhir hayat. Wafat dalam kondisi husnul khatimah.

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Ya Rabb kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau maha pemberi. (QS. Ali Imran: 8)

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ

Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu (HR. Tirmidzi)

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu petunjuk, ketakwaan, kesucian (dijauhkan dari hal-hal yang tidak baik) dan kekayaan. (HR. Muslim)

Tidak sedikit orang yang awalnya shalih, namun kemudian murtad. Ada yang murtad karena godaan jabatan dan kekuasaan. Ada yang murtad karena godaan kekayaan. Ada pula yang murtad karena wanita atau murtad demi cinta seperti yang dialami muazin tersebut.

Semoga kelak Allah menjadikan kita semua wafat dalam kondisi husnul khatimah.

 

[Muchlisin BK/BersamaDakwah]

5 Tips Naik Haji Tanpa Antre

Menunaikan ibadah haji adalah rukun iman yang ke lima, jadi wajib bagi kamu yang beragama Muslim untuk melaksanakannya jika mampu. Tujuan dari ibadah haji selain untuk menunaikan kewajiban adalah untuk mendekatkan diri pada Allah. Tapi, untuk bisa berangkat ke tanah suci kamu harus menunggu antrean yang cukup lama dan bisa bertahun-tahun. pegipegi punya tips supaya kamu bisa naik haji dengan cepat tanpa antre.

1. MELALUI JALUR HAJI KHUSUS

Jalur haji khusus memang dibuka untuk kamu yang nggak mau menunggu lama untuk berangkat haji bersama keluarga. Atau mungkin ada alasan lain yang mengharuskan kamu untuk berangkat secepatnya, seperti adanya nazar atau faktor umur bagi orangtua atau kakek nenekmu. Jika memang begitu, kamu bisa berangkat haji melalui jalur haji khusus. Kamu bisa berangkat haji 6 – 8 tahun lebih cepat dibandingan jalur haji biasa.

2. DAFTAR HAJI DARI PROVINSI LAIN

Jika di provinsi tempat kamu tinggal jumlah calon jamaah haji yang mendaftar sudah sangat banyak, kamu bisa coba alternatif lain, yaitu dengan mendaftar dari provinsi lain yang daerahnya lebih kecil yang daftar tunggu nggak terlalu banyak. Kamu juga bisa mendaftar dari beberapa provinsi yang jumlah umat Muslimnya nggak terlalu banyak, seperti Bali atau NTT. Dengan begitu, kamu dan keluargamu nggak akan menunggu giliran terlalu lama untuk berangkat haji.

3. BERANGKAT HAJI DARI NEGARA LAIN

Jika kamu seorang mahasiswa yang sedang kuliah di luar negeri atau kamu sedang bekerja di luar negeri, kamu bisa mendaftar haji dari negara tempat kamu berada. Karena, biasanya negara-negara di Eropa, Amerika, Jepang atau negara lain yang mayoritas non-Muslim, kuota untuk calon jamaah haji nggak terpenuhi seluruhnya. Jadi sisa kuota masih bisa dipakai untuk orang lain yang mau berangkat haji dari sana. Bagi kamu yang memang memliki uang lebih dan bisa berangkat haji dari luar negeri, cara ini juga bisa kamu gunakan.

4. MEMAKAI VISA TURIS (VISA ZIARAH)

Berangkat dengan membuat visa ziarah atau tourist visa adalah pilihan yang termurah dan terbaik kalau kamu punya kenalan di kedutaan Arab Saudi maupun di kedutaan di Jakarta. Jika kamu berangkat dengan visa ini, kamu nggak akan dikenakan biaya transportasi selama kamu berada di Arab Saudi seperti visa haji biasa. Selain itu, kamu juga bisa berangkat ke tanah suci kapan saja kamu mau. Bahkan kamu bisa berangkat sehari sebelum pelaksanaan haji dimulai jika kamu mau.

5. MEMAKAI VISA TKI ARAB SAUDI

Jika jalur ini sedang dibuka, kamu bisa masuk ke Arab Saudi dengan menggunakan visa TKI/TKW. Cara ini memang nggak umum dilakukan. Tapi bisa menjadi salah satu alternatif untuk kamu yang sangat ingin naik haji tanpa antre. Tapi ingat, kalau mau menggunakan visa ini, kamu harus memilih visa bebas, jangan melilih visa terikat. Karena visa bebas adalah visa yang bebas dipakai bekerja di Arab Saudi dan bebas memilih juragan. Dengan visa ini kamu tidak terikat dengan juragan manapun dan bisa bebas menunaikan ibadah haji. Akan lebih baik kalau kamu punya kenalan di Arab Saudi supaya ada yang mengurus akomodasi selama kamu di sana.

 

 

Blog PegiPegi

Keberkahan Ilmu

KEMARIN saya berada di Pondok Pesantren An-Nuqayah Guluk-guluk, di forum pertemuan wali santri, para guru dan para masyayikh untuk memberikan motivasi pendidikan. Mungkin saya bukan orang yang tepat untuk memotivasi mereka karena saya sendiri masih membutuhkan motivator.

Saya sampaikan apa yang pernah disampaikan para masyayikh ketika bercerita ulama pada masa lalu. Mereka berkata, “Dari sisi pencapaian ilmu, kita mungkin saja lebih banyak dibandingkan mereka. Namun dari sisi pencapaian derajat kemuliaan, kita tidaklah satu derajat dengan mereka.”

Bahasa lainnya barangkali adalah bahwa ilmu mereka benar-benar barakah dan manfaat. Ilmu mereka membawa mereka lebih dekat dengan Allah dan lebih bermakna pada hamba-hamba Allah. Ilmu mereka menjadikan hati mereka damai dan sejuk. Mengapa bisa begitu?

Saya sampaikan tiga poin dalam forum tadi. Pertama adalah tentang ketulusan niat. Mereka mencari ilmu untuk menjadi pegangan hati dan ikatan amal, bukan hanya untuk koleksi isi kepala yang biasanya hanya untuk diperdebatkan demi popularitas. Poin pertama ini saya sarikan dari dawuh para ulama yang menekankan betul pada pengaruh niat dalam mencari ilmu.

Kedua adalah faktor keriusan para pencari ilmu, para guru dan para orang tua pencari ilmu. Diabadikan dalam sejarah banyak hikmah dan kisah bagaimana orang terdahulu rela berpayah dan bercapek diri dalam mencari ilmu. Tersebar kisah bagaimana orang tua jaman dulu berusa dan berdoa kuat-kuat untuk anak mereka. Terdengar sampai kini bagaimana para guru dulu membimbing para murid lahir dan batin.

Ketiga adalah tentang semangat khidmah, melayani. Melayani agama Allah dalam maknanya yang luas sungguh menjadi faktor penting hadirnya keberkahan. Banyak yang bisa saya kisahkan, namun tak mungkin melalui media singkat ini. Semoga ilmu kita dan anak cucu kita barakah.

 

INILAH MOZAIK