Tata Cara Sholat Jenazah, Niat, Bacaan, Doa dan Keutamaan

Sholat jenazah hukumnya fardhu kifayah, sebagaimana telah disepakati para ulama. Bagaimana tata cara sholat jenazah, bacaan, doa dan keutamaannya? Berikut ini pembahasannya.

Fardhu kifayah adalah kewajiban yang dituntut dari umat Islam secara bersama-sama (kolektif), bukan perseorangan. Artinya, kewajiban itu gugur jika sudah dilaksanakan oleh sekelompok kaum muslimin, sedangkan yang lain tidak berdoa. Namun jika tidak ada yang melaksanakannya, maka seluruh kaum muslimin terkena dosa.

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, “Ketika ada seorang laki-laki meninggal dalam berutang disampaikan kepada Rasulullah, maka beliau bertanya apakah ia meninggalkan harta untuk membayar hutangnya. Jika dikatakan ia meninggalkan hartanya untuk membayar hutang, maka beliau akan menshalatkannya. Jika tidak, maka beliau akan memerintahkan kepada kaum muslimin, “sholatkanlah temanmu ini.”

Rukun Sholat Jenazah

Sholat jenazah memiliki rukun-rukun yang jika tidak dipenuhi, maka sholatnya batal dan tidak dianggap oleh syariat.

Rukun sholat jenazah ada delapan, yakni:
1. Niat
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Empat kali takbir
4. Mengangkat tangan pada saat takbir pertama
5. Membaca surat Al Fatihah
6. Membaca sholawat Nabi
7. Berdoa untuk jenazah
8. Salam

 

Tata Cara Sholat Jenazah

Berikut ini tata cara sholat jenazah sesuai dengan urutannya:

1. Takbiratul ihram sambil berniat, lalu baca Surat Al Fatihah

Cara berniat adalah dengan mengingat dalam hati akan sholat jenazah empat kali takbir terhadap jenazah itu fardhu kifayah.

Adapun yang perlu melafalkan niat, maka lafadz niatnya bisa dibaca di Niat Sholat Jenazah

Setelah takbiratul ihram, tangan diletakkan di atas pusar sebagaimana sholat pada umumnya, lalu membaca surat Al Fatihah.

2. Takbir kedua lalu membaca sholawat

Sambil mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar bahu, lalu tangan kembali diletakkan di atas pusar. Setelah itu membaca sholawat Nabi.

Sholawat Nabi ini banyak bentuknya, yang paling afdhal adalah sholawat Ibrahimiyah.

3. Takbir ketiga lalu berdoa untuk jenazah

Sambil mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar bahu, lalu tangan kembali diletakkan di atas pusar. Setelah itu membaca doa untuk jenazah.

4. Takbir keempat lalu berdoa lagi

Sambil mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar bahu, lalu tangan kembali diletakkan di atas pusar. Lalu berdoa dengan doa untuk jenazah dan doa untuk orang-orang yang ditinggalkannya.

5. Salam

Yakni mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri sebagaimana sholat-sholat lainnya.

Niat Sholat Jenazah

Cara berniat adalah dengan mengingat dalam hati akan sholat jenazah empat kali takbir terhadap jenazah itu fardhu kifayah.

Namun ada pula sebagaian ulama yang berpendapat sunnah dilafadzkan, terutama dari kalangan madzhab Syafi’i. Untuk yang perlu melafalkan niat, maka lafal niatnya sebagai berikut:

Lafadz niat sholat jenazah (sebagai makmum) untuk jenazah laki-laki

اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

(Ushollii ‘alaa haadzal mayyiti arba’a takbirootin fardhol kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa)

Artinya: Saya niat sholat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala.

Lafadz niat sholat jenazah (sebagai makmum) untuk jenazah perempuan

اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

(Ushollii ‘alaa haadzihill mayyitati arba’a takbirootin fardhol kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa)

Artinya: Saya niat sholat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala.

 

Bacaan Sholat Jenazah

1. Takbir pertama

Setelah takbiratul ihram membaca surat Al Fatihah, yaitu:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Yang Menguasai di Hari Pembalasan
Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan
Tunjukilah kami jalan yang lurus
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

2. Takbir kedua

Setelah takbir kedua, membaca sholawat. Yang paling afdhol adalah sholawat ibrahimiyah, yakni:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

(Allohumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa Ibroohiima wa ‘alaa aali Ibroohim, innaka hamiidum majiid. Allohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa Ibroohiima wa ‘alaa aali Ibroohim, innaka hamiidum majiid)

Artinya: Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia

3. Takbir ketiga

Setelah takbir ketiga, membaca doa untuk jenazah. Di antaranya sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahih-nya:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

(Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wawassi’ mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar)

Artinya: Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Bebaskanlah dan maafkanlah dia. Luaskanlah kuburnya dan mandikanlah ia dengan air, salju dan embun. Sucikan ia dari seluruh kesalahan seperti dibersihkannya kain putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Lalu masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari cobaan kubur dan azab neraka.

Untuk jenazah perempuan, doa tersebut menjadi:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا وَوَسِّعْ مُدْخَلَهَا وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

(Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa wa akrim nuzulahaa wawassi’ mudkholahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihaa minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar)

Boleh juga membaca doa yang lebih singkat:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

(Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu)

Artinya: Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Bebaskanlah dan maafkanlah dia.

Untuk jenazah perempuan, doa singkat tersebut menjadi:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا

(Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa)

4. Takbir keempat

Setelah takbir keempat membaca doa sebagaimana diriwayatkan Imam Abu Dawud:

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

(Allohumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu)

Artinya: Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan cobai kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.

Jika jenazahnya perempuan, maka doanya menjadi:

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَ اغْفِرْ لَنَا وَلَهَا

(Allohumma laa tahrimnaa ajrohaa wa laa taftinnaa ba’dahaa waghfirlanaa walahaa)

Setelah itu mengucapkan salam:

السَّلاَمُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ

(Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarookaatuh)

Artinya: Semoga keselamatan rahmat Allah dan berkahNya limpahkan kepada kalian

Keutamaan Sholat Jenazah

Sholat jenazah memiliki keutamaan yang sangat besar. Pahalanya adalah satu qirath, yakni sebesar Gunung Uhud. Jika mengiringi jenazah, menshalatkan dan mengantarkan hingga pemakamannya, pahalanya adalah dua qirath.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَى جَنَازَةٍ وَلَمْ يَتْبَعْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ فَإِنْ تَبِعَهَا فَلَهُ قِيرَاطَانِ. قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ أَصْغَرُهُمَا مِثْلُ أُحُدٍ

“Barangsiapa menshalatkan jenazah dan tidak mengiringinya (ke pemakaman), ia akan memperoleh pahala sebesar satu qirath. Jika dia juga mengiringinya (hingga pemakamannya), ia akan memperoleh dua qirath.” Ditanyakan, “Apa itu dua qirath?” Beliau menjawab, “Yang terkecil di antaranya semisal Gunung Uhud.” (HR. Muslim)

Masya Allah… demikian luar biasa keutamaan sholat jenazah. Semoga kita dimudahkan untuk rajin mengikuti sholat fardhu kifayah ini saat teman atau tetangga meninggal dunia.

 

[Muchlisin BK/BersamaDakwah]

Teman yang Baik Menurut Rasulullah

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup seorang diri. Dengan bersosialisasi, pemikiran seseorang dapat lebih terbuka dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

Meskipun manfaat bersosialisasi amat penting, seseorang juga perlu selektif dalam bergaul. Rasulullah SAW selalu berpesan agar dapat memilih pergaulan yang baik dan dapat membawa pada kebaikan.

“Teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi, engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalau pun tidak, engkau tetap dapat mendapatkan bau harum darinya. Adapun pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tidak sedap.” (HR. Bukhari-Muslim).

Dari sabdanya, Rasulullah menyarankan umat Muslim pintar memilih teman, karena mereka dapat memiliki pengaruh besar dalam pembentukan pemikiran dan perasaan kita. Selain itu, Nabi juga berpesan bila seseorang ingin sukses maka bergaullah dengan orang yang berkualitas.

Jika dilihat, kebanyak orang-orang sukses akan lebih dekat atau nyaman bergaul dengan mereka yang memiliki kebiasaan positif dan memprioritaskan diri untuk meraih keberhasilan. Berbeda dengan mereka yang cenderung tidak memiliki semangat saing, akan lebih suka bergabung dengan orang yang belum jelas tujuan hidupnya.

 

REPUBLIKA

Jangan Sia-siakan Waktu Pagi yang Penuh Berkah

KITA telah ketahui bersama bahwa waktu pagi adalah waktu yang penuh berkah dan di antara waktu yang kita diperintahkan untuk memanfaatkannya.

Akan tetapi, pada kenyataannya kita banyak melihat orang-orang melalaikan waktu yang mulia ini. Waktu yang seharusnya dipergunakan untuk bekerja, melakukan ketaatan dan beribadah, ternyata dipergunakaan untuk tidur dan bermalas-malasan.

Saudaraku, ingatlah bahwa orang-orang saleh terdahulu sangat membenci tidur pagi. Kita dapat melihat ini dari penuturan Ibnul Qayyim ketika menjelaskan masalah banyak tidur yaitu bahwa banyak tidur dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta membuang-buang waktu. Beliau rahimahullah mengatakan:

“Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan.

Waktu tidur yang paling bermanfaat yaitu:
1. tidur ketika sangat butuh,
2. tidur di awal malam (ini lebih manfaat daripada tidur di akhir malam),
3. tidur di pertengahan siang (ini lebih bermanfaat daripada tidur di waktu pagi dan sore). Apalagi di waktu pagi dan sore sangat sedikit sekali manfaatnya bahkan lebih banyak bahaya yang ditimbulkan, lebih-lebih lagi tidur di waktu Ashar dan awal pagi kecuali jika memang tidak tidur semalaman.

Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai salat subuh hingga matahari terbit. Karena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai ghonimah (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang saleh. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian karena waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rizki dan datangnya berkah (banyak kebaikan).” (Madarijus Salikin, 1/459, Maktabah Syamilah)

[Muhammad Abduh Tuasikal, MSc]

 

INILAH MOZAIK

Empat Manfaat Memelihara Anak Yatim yang Jarang Diketahui

Yatim, secara bahasa berarti artinya infirad atau sendiri. Setiap yang sendiri dalam Bahasa Arab disebut dengan yatim, termasuk juga makna al-yatimah adalah janda yang sendiri. (Muhammad Abu Manshur al-Harawi w. 370 H, Tahdzib al-Lughat, h. 14/ 242, lihat pula: Ibnu Faris ar-Razi w. 395 H, Mujmal al-Lughat, h. 1/ 941)

Seseorang yang meninggal bapak dan ibunya biasa di Indonesia disebut dengan istilah yatim piatu. Dalam Bahasa Arab disebut dengan istilah Lathim (Ibnu Mandzur al-Ifriqi w. 711 H, Lisan al-Arab, h. 12/ 645). Sedangkan kata yatim untuk hewan adalah hewan masih kecil yang ditinggal mati ibunya.

Kadang kata yatim juga dipakai dalam makna majazi atau bukan makna sebenarnya. Dalam syariah tak jauh beda dengan makna secara bahasa, yaitu seseorang yang ditinggal wafat bapaknya dan belum baligh. Imam as-Syairazi as-Syafi’i (w. 476 H).

Lalu apa manfaat memelihara anak yatim?

1. Melembutkan Hati, Segala Kebutuhan Terpenuhi

Rasulullah Saw. bersabda,
“Sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi ? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi.” (HR. Al-Baniy, Shahi Al-Jami’, Abu Darda: 80).

2. Pahala Setara Jihad

Rasulullah Saw. bersabda,
“Barang siapa yang mengasuh tiga anak yatim, maka bagaikan bangun pada malam hari dan puasa pada siang harinya, dan bagaikan orang yang keluar setiap pagi dan sore menghunus pedangnya untuk berjihad di jalan Allah. Dan kelak di surga bersamaku bagaikan saudara, sebagaimana kedua jari ini, yaitu jari telunjuk dan jari tengah.” (H.R. Ibnu Majah)

3. Mendapat Perlindungan di Hari Kiamat

Rasulullah Saw. bersabda,
“Demi Allah yang mengutusku dengan kebenaran, di hari kiamat Allah Swt. tidak akan mengazab orang yang mengasihi anak yatim, dan bersikap ramah kepadanya, serta bertutur kata yang manis. Dia benar-benar menyayangi anak yatim dan memaklumi kelemahannya, dan tidak menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang diberikan Allah kepadanya.” (H.R. Thabrani)

4. Masuk Surga dengan Mudah

Rasulullah Saw. bersabda,
“Barangsiapa yang memelihara anak yatim di tengah kaum muslimin untuk memberi makan dan minum, maka pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali jika ia telah berbuat dosa yang tidak dapat diampuni.” (H.R. Tirmidzi)

5. Bertetangga Dekat dengan Baginda Nabi Muhammad Saw. di Surga

Rasulullah SAW bersabda: “Aku dan orang yang mengurus (menanggung) anak yatim (kedudukannya) di dalam surga seperti ini.”_ Beliau mengisyaratkan dengan (kedua jarinya yaitu) telunjuk dan jari tengah serta agak merenggangkan keduanya.” (HR. Imam Al-Bukhari).

Wallahua’lam.

 

BERSAMA DAKWAH

Arab Saudi Hadiahkan Bintang Liverpool Mohammad Salah Tanah di Makkah

Wakil Wali Kota Makkah Fahd Al-Rowky mengumumkan hari Senin mengabarkan, dirinya berencana memberi hadiah pemain sayap kanan Liverpool, Mohammad Salah sebidang tanah di Makkah, sebagai bentuk ucapan selamat telah memenangkan penghargaan “Premier League Player of the Year“, dengan mencetak 41 gol dan sebagai Pemain Terbaik PFA 2017/2018, di musim pertamanya bersama Liverpool, tulis harian online Saudi Sabq.

Al-Rowky mengatakan pada Sabq bahwa beberapa pilihan bagaimana bentuk hadiah itu sedang dipertimbangkan.

“Ada beberapa pilihan terkait pemberian tanah ini. Yang akan ditentukan sendiri oleh kapten Mohammad Salah serta sistem administrasi Saudi. Jika sistem Saudi memperbolehkan tanah dimiliki oleh Salah, dia akan diberikan sebidang tanah di Makkah di luar wilayah Haram. Pilihan lain Mo Salah akan dibuatkan sebuah masjid di tanah dengan namanya.”

Dia juga menambahkan pilihan ketiga yaitu menjual sebidang tanah itu dan memberikan uangnya pada Salah, jika dia meminta begitu.

Al-Rowky menambahkan bahwa dia menganjurkan pemberian tanah pada Salah ini untuk menunjukkan dukungannya pada pemuda dengan potensial dan sebagai salah satu yang seharusnya diidolakan.

Rowky mengatakan, hadiah ini  sebuah apresiasi Saudi untuk Salah dan sikapnya yang terpuji,  dan menganggap Mohammad Salah adalah duta besar yang sangat bagus untuk Islam di Inggris.

“Langkah itu akan menunjukkan dukungan terhadap orang-orang muda yang berpotensi besar,” kata Fahd Al-Rowky.

Sebelumnya, pemain depan Mesir dan Liverpool itu dimahkotai penghargaan Premier League Player of the Year oleh Asosiasi Sepakbola Profesional (FPA) pada Senin setelah debut yang spektakuler dengan mencetak 41 gol.

Salah berhasil mengumpulkan suara terbanyak dan yang diikuti De Bruyne di posisi kedua. Sementara striker timnas Inggris yang baru saja mengklaim gol milik Christian Eriksen berada di posisi ketiga.

Meskipun begitu, Salah telah menarik hati dunia karena sikap dan tindakan dermawannya, selain kemampuan sepakbolanya. Dunia tidak pernah berhenti menunjukkan kecintaan mereka pada pemain kelahiran Nagrig, Gharbia, Mesir, 15 Juni 1992 itu.

Sebuah restauran Falafel di Liverpool mengumumkan mereka akan memberikan makanan gratis setiap Salah mencetak gol dan bulan Ramadhan dan bakal menghiasi tempatnya dengan lentera-lentera berbentuk/bergambar Mo Salah, begitu panggilan akrab Salah.

Salah juga telah menjadi duta Islam dengan membuat fans Liverpoolnya bernyanyi, “dan jika dia cukup baik untukmu Saya akan ikut menjadi Muslim.”

Negara-negara Teluk seringkali menggunakan tanah sebagai hadiah bagi para pesepakbola yang memiliki sikap terpuji.

Pada Januari, Sultan Qaboos bin Said, pemimpin Oman, menghadiahi tim sepak bola nasionalnya dengan uang dan beberapa bidang tanah sebagai apresiasi karena memenangkan Piala Arab Teluk di Kuwait.*/Nashirul Haq AR

 

HIDAYATULLAH

 

Baca juga:

Mohamed Salah: Bangga Negara dan Dirinya Bisa Tampil di Piala Dunia. Semua Mau itu!

Takbir Iringi Keberangkatan Jenazah Imam asal Palestina menuju Gaza

Lautan takbir iringi jenazah Dr Fadi M R Albatsh,  Imam asal Palestina yang juga dosen di Malaysia sebelum diberhentikan di Surau Medan Idaman, Setapak  untuk dishalati.

Sekitar 2.000 jamaah hadir untuk ikut shalat dan memberi penghormatan terakhir kepada almarhum.  “Laillahaillallah, as-Syahid Habibullah” bergemuruh di Surau Medan Idaman, Setapak, ketika jenazah Imam  Fadi Al-Batsh dibawa ke kompleks surau.

Ikut hadir dalam shalat, para mahasiswa dan staf UniKL BMI dan Duta Besar Palestina Palestina Dr Anwar Al Agha. Anwar ikut bergabung dengan konvoi sekitar 10 mobil yang menyertai almarhum Fadi menuju bandara.

Suasana haru menyelimuti surau ketika ada jemaat menangis. Usai dishalati,  alhamrhum kemudian diberangkatkan menuju Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).

Sebagaimana diketahui bahwa jenazah akan dibawa ke Gaza melalui Mesir.

Direktur Eksekutif Humanitarian Care Malaysia ( MyCARE) Kamarul Zaman Shaharul Anwar mengatakan bahwa jenazah  akan dibawa dengan menggunakan ambulance ke Perbatasan Rafah.

“Perjalanan akan memakan waktu sekitar lima jam ke Rafah, tiba di Rafah, akan dibawa ke Gaza, Palestina.

“Kedua orang tua dan saudara-saudara mereka akan menunggu mereka yang diharapkan tiba pukul 9 pagi,” katanya sebagaimana dikutip laman HMetro, Malaysia.

MyCARE mengaku akan ikut mengirim dua orang untuk mendampingi istri almarhum Enas Albatsh dan ketiga anaknya.

“Keluarga almarhum juga akan tinggal di Gaza, Palestina dan kami berharap perjalanan mereka akan dimudahkan,” katanya.

Jenazah Fadi dibawa keluar dari Rumah Sakit Selayang, pukul 12.45 siang  dengan ditutupi bendera Palestina.

Dr Fadi M R AlBatsh Fatma, yang juga pengajar di Universitas Kuala Lumpur British Malaysian Institute (UniKL BMI) ditembak dua pria asing hari Sabtu (20/04/2018) saat akan melaksanakan shalat Subuh.

Jenazah Fadi akan dibawa pulang ke Jalur Gaza, melalui Mesir melalui penerbangan Egypt Air yang dijadwalkan berangkat dari Bandara Kuala Lumpur (KLIA) pada 7 malam.

Sementara itu, penjajah Zionis mendesak pemerintah Mesir untuk tidak mengizinkan jenazah ilmuwan Palestina yang ditakuti Israel itu melewati pelintasan perbatasan Rafah menuju Jalur Gaza yang terblokade.

Menteri Perang Zionis Israel, Avigdor Lieberman, mengungkapkan hari Ahad (22/04/2018), Al-Batsh, katanya, sedang mengerjakan perbaikan roket-roket yang selama digunakan pejuang Hamas melawan penjajah.*

 

HIDAYATULLAH

Menikmati Hidup Apa Adanya

BAGAIMANA cara kita mempersepsi sesuatu adalah penentu bahagia tidaknya kita dalam kehidupan. Bagaimana kita bersikap akan apapun yang terjadi adalah penentu tenang tidaknya kita dalam menjalani hidup. Responslah segala sesuatu dengan respons terbaik.

Seteguk air bisa sangat bermanfaat menghilangkan dahaga, terlalu melimpahnya air bisa bermakna banjir yang menenggelamkan dan melahirkan bahaya. Ternyata, yang lebih sedikit tidak selalu kurang bermakna dibandingkan yang banyak. Syukuri saja yang kita miliki, dan nikmati saja apa yang ada di tangan kita, maka hidup akan terasa lebih mampu membuat kita tersenyum.

Kalau kita ditakdirkan memiliki yang sedikit, syukurilah maka ia akan menjelma menjadi banyak. Minimum ia akan menjelma menjadi lebih berharga. Cara ini akan menghindarkan kita dari mengemis dan merasa terhina. Terhina itu bukan karena memiliki sesuatu yang sedikit. Terhina itu adalah saat selalu merasa kurang dengan apa yang sebenarnya sudah cukup.

Kalaulah kita ditakdirkan memiliki yang banyak, sungguh itu akan menjadi beban kalau dipikul dan dipikir sendiri. Allah selalu ada untuk membantu mengatur dan menjaganya dengan cara kita berluas dada menggunakannya untuk membantu dan membahagiakan hamba-hambaNya. Kesombongan dan ketamakan yang selalu memanas-manasi pemiliknya untuk menjadi satu-satunya yang tiada tanding hanya akan menyebabkan ketertutupan jalan menuju kebahagiaan sejati.

Ada seorang lelaki yang rajin bekerja sampai menjadi kaya. Dia tidak kawin karena takut nanti kalau mati hartanya pindah ke tangan isterinya. Dia juga tak membangun rumah mewah karena takut kalau mati nanti akan ditempati orang.

Ketika sakit menjelang kematiannya, dimakannya emas dan uang yang dimilikinya karena takut pindah ke orang lain dan kemudian menjadi lebih kaya dari dirinya. Inilah yang menjadikannya semakin cepat menuju kematiannya.

Oleh : KH Ahmad Imam Mawardi 

INILAH MOZAIK

Hajar Aswad Bukan Batu Biasa atau Batu Meteor

Sebagaimana diterangkan dalam sejumlah hadis yang diriwayatkan dari berbagai perawi hadis tepercaya, Hajar Aswad adalah sebuah batu mulai yang berasal dari surga. Dahulu, saat pertama kali diturunkan, batu ini berwarna putih laksana susu. Namun, karena dosa-dosa manusia hingga ia menjadi hitam (aswad).

Terkait dengan banyaknya riwayat yang menyebutkan bahwa batu hitam ini berasal dari surga, banyak pihak yang penasaran dengan hal tersebut. Ada yang berusaha mengambil atau mencurinya. Namun, ada pula yang mengaitkannya dengan batu yang bukan berasal dari bumi. Kalangan ini menyebutnya dengan batu meteor. Namun, sebagaimana disebutkan dalam sejumlah hadis, batu hitam tersebut adalah batu yang berasal dari surga.

Namun, terdapat perbedaan pendapat mengenai asal mula diturunkan. Ada yang menyebutkan, batu ini diturunkan oleh Allah SWT melalui perantaraan malaikat Jibril. Sebagian lagi berpendapat, ia dibawa oleh Nabi Adam AS ketika diturunkan dari surga. Pendapat ini disampaikan oleh Ibnu Katsir, dalam bukunya Qishash al-Anbiyaa’ (Kisah Para Nabi dan Rasul). Wa Allahu A’lam.

Para pihak yang masih ‘penasaran’ dengan batu ini, berusaha mencari tahu asal sumbernya. Ada yang berusaha menelitinya, dan menyatakan batu ini memang batu yang bukan berasal dari bumi. Di antaranya menyatakan, batu ini adalah pecahan dari batu meteor.

Bahkan, seorang ilmuwan Muslim asal Mesir, Prof Dr Zaghlul An-Najjar, meminta dunia Islam untuk mengambil sampel satu atau dua mikro Hajar Aswad untuk bahan penelitian dan pembuktian dari hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa batu tersebut itu tidak berasal dari bumi, tapi berasal dari surga.

Sebagaimana dikutip Muslimdaily.com, An-Najjar meyakinkan dunia Islam tujuan pengambilan sampel itu semata-mata untuk penelitian. Ia meyakinkan, pengambilan sampel itu tidak akan merusak Hajar Aswad.

An-Najjar menyatakan, Lembaga Geografi asal Inggris, pernah mengutus seorang perwira tinggi untuk mencermati Hajar Aswad. Dan sang perwira merasa takjub dengan pemandangan Ka’bah. Lebih lanjut An-Najjar menegaskan bahwa Makkah adalah pusat bumi.

 

REPUBLIKA

Tukang Tambal Ban Ini Menginspirasi Ketua MPR

Dalam perjalanannya ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan secara mengejutkan bertemu dengan sosok inspiratif bernama Ismail. Dia adalah tukang tambal ban yang menabung selama 10 tahun untuk bisa berangkat haji dan menghajikan ibunya.

Zulkifli menemui Ismail di pangkalan tambal bannya, di Jalan Cempaka Djok Mentaya, Kota Banjarmasin, Jumat, 3 November 2017. Ismail bercerita bagaimana ia berjuang mengumpulkan uang selama 10 tahun untuk menunaikan ibadah haji ke Mekah bersama ibunya.

“Kalau dapat Rp 50 ribu, saya tabung Rp 30 ribu. Kalau dapatnya kurang dari itu, yang bisa disisihkan cuma Rp 10 ribu. Jadi, saya kerja hampir 24 jam sehari dan semua hasilnya saya tabung di bawah bantal, Pak,” ujarnya.

Zulkifli serius mendengarkan cerita Ismail. “Akhirnya pada 2012, saya bisa bayar setoran awal dan ternyata bisa cepat prosesnya oleh Kementerian Agama karena mendampingi ibu sebagai manula,” katanya.

Ismail juga menceritakan kalau ia merasakan banyak kemudahan dalam melunasi pembayaran hajinya, mulai usaha istrinya yang berkembang, semangat kerja 24 jam, hingga kerabat yang tiba-tiba datang membayar utang pada ibunya.

“Alhamdulillah pada 2017 saya dipanggil Allah untuk menunaikan rukun Islam yang kelima. Saat itu, satu kloter dengan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina,” ucapnya.

Zulkifli yang mendengar cerita Ismail mengaku terinspirasi dengan kerja kerasnya agar bisa berangkat naik haji. “Inspirasi itu ada di sekitar kita, dekat dengan kita. Ismail memang tukang tambal ban, tapi perjuangannya untuk naik haji telah mengajarkan hasil tak akan khianati kerja keras,” tuturnya.

Sebagai Ketua MPR, ia akan terus berusaha menemukan inspirasi baru di setiap perjalanannya. “Negeri ini butuh lebih banyak optimisme daripada pesimisme. Inspirasi adalah jawabannya,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli menghadiahkan satu buah kompresor terbaru untuk membantu usaha tambal ban Ismail. “Semoga dengan kompresor ini, tambal ban Ismail semakin berkah,” katanya. (*)

 

TEMPO

Berkah al-Haram

Bagi pengunjung dua Tanah Suci (Makkah dan Madinah), air zam zam yang sumbernya tak pernah mengering, menjadi tujuan utama. Kisah penemuan mata air zamzam selalu didengungkan sehingga umat Islam di berbagai zaman selalu mendengarnya.

Dahulu, Nabi Ibrahim AS (Lahir 2510 SM) mendambakan anak. Sementara istrinya, Sarah, tak kunjung hamil. Kisah-Kisah Shahih dalam Alquran dan Sunnahkarya Syekh Umar Sulaiman al- Asyqor menyebutkan, Ibrahim memohon kepada Allah untuk diberi keturunan yang baik.

Allah mewujudkan keinginan itu. Saat Ibrahim menetap di Baitul Maqdis, Sarah berkata kepada Ibrahim untuk menikah dengan hamba sahayanya Hajar agar memiliki anak. Ibrahim kemudian menikah dan setelah itu Hajar hamil.

Ismail anak dari Hajar dan Ibrahim lahir di bumi yang diberkahi, Palestina. Hajar melahirkan Ismail saat Ibrahim ber usia 86 tahun, tepat tiga tahun sebelum kelahiran Ishaq.

Setelah Ismail lahir, Allah menurunkan wahyu kepada Ibrahim berisi berita gembira kelahiran Ishaq dari Sarah. Ibrahim langsung bersujud. Allah berfirman kepadanya, Aku telah mengabulkan permintaanmu terkait Ismail, Aku memberkahinya, Aku akan memperbanyak keturunannya, dan ia akan memiliki 12 orang besar dan Aku akan menjadikannya seorang pemimpin suku bangsa yang besar.

Saat Hajar melahirkan Ismail, kecemburuan Sarah semakin besar dan me minta Ibrahim agar membawanya per gi, supaya Sarah tidak lagi melihat wa jahnya. Ibrahim akhirnya membawa Hajar pergi bersama anaknya, lalu ditempatkan di sebuah padang pasir, Makkah. Ismail saat itu masih disusui.

Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab sahihnya, Hajar mengikat kakinya ketika berjalan sehingga tak mening galkan jejak dan tidak ada yang bisa mengikutinya. Makkah ketika itu tak berpenghuni, hanya hamparan padang pasir tandus.

Saat Ibrahim meninggalkan keduanya di sana dan beranjak pergi, Hajar menghampirinya dan menarik bajunya. Ia berkata, Ibrahim! Hendak pergi kemana engkau dan meninggalkan kami di sini tanpa perbekalan untuk mencukupi keperluan kami? Ibrahim tidak menyahut.

Namun, karena terus mendesak bertanya tanpa diberi jawaban, Hajar akhir nya bertanya, Allah-kah yang menyuruhmu untuk melakukan hal ini? Ibra him mengiyakan. Hajar kemudian meyakini hidupnya tak akan telantar.

Air zamzam

Ibrahim terus pergi, kemudian setelah tiba di bukit Tsaniyah, tempat di mana Hajar dan Ismail sudah tidak melihatnya, Ibrahim memanjatkan doa berikut dengan mengangkat kedua tangan, Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunan ku di lembah yang tidak mem punyai tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Rabb kami berharap mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (Ibrahim: 38).

Hajar kemudian menyusul Ismail dan meminum air yang diberikan Ibrahim. Setelah persediaan air habis, keduanya kehausan. Sang ibu menatap anaknya yang tengah berbaring. Ia akhirnya pergi karena tidak tega melihat anaknya. Ia melihat bukit paling dekat di sekitarnya Safa. Ia kemudian berdiri di puncak bukit Safa dan melihat ke berbagai arah apa kah ada seseorang, tapi ternyata sepi.

Ia kemudian turun, setelah tiba di perut lembah, ia melipat pakaian hingga sebatas lengan, kemudian berlari-lari kecil layaknya orang yang sudah kele tihan. Setelah melalui lembah tersebut, ia menghampiri bukit Marwa, lalu ber diri di puncaknya. Di sana ia mengham piri bukit Marwa, lalu berdiri di pun caknya.

Sebelum mencapai tujuh kali, Hajar pergi untuk menengok anaknya. Melihat Ismail yang berguling-guling, Hajar memutuskan untuk kembali ke bukit Safa. Apa yang dilakukan Hajar ini di abadikan sebagai salah satu rukun dalam umrah dan haji. Setiap jamaah diwajibkan melaksanakan sa’i berlari-lari kecil antara Safa dan Marwa.

Saat berada di atas bukit Marwa, Hajar mendengar suara, ia pun berkata dalam hati, Diamlah. Sesaat kemudian Hajar mendengar suara yang sama.

Hajar pun berkata, Kami mendengar suaramu, jika kau bisa menolong, tolonglah kami! Ternyata di hadapannya ada malaikat di tempat zamzam berada. Malaikat itu lantas menghentakkan tumit, atau sayapnya, hingga air memancar. Hajar kemudian mengumpulkan air itu di tangannya dan memasukkan air ke dalam wadah. Air itu memancar deras setelah diciduk.

Rasulullah bersabda, Andai ia tidak menciduk air zamzam, niscaya akan mengalir (ke seluruh permukaan bumi). Ia pun minum dan menyusui Ismail kecil. Kemudian malaikat itu berkata kepadanya, jangan takut telantar karena di sini akan berdiri rumah Allah yang dibangun bocah ini dan Ayahnya, Allah tidak akan menelantarkan keluarganya.

Pada mulanya Ka’bah berada di ketinggian seperti bukit. Kemudian banjir besar melanda hingga mengikis sebelah kiri dan kanannya. Setelah air zamzam muncul, Hajar dan Ismail tetap bertahan di sana.

Hingga suatu hari rombongan dari suku Jurhum singgah di Makkah. Mereka melihat seekor burung terbang berputar-putar. Mereka berkata, Sungguh, burung itu berputar mengelilingi air, tapi setahu kita di sini tidak ada air.

Mereka mengirim pencari jejak dan menemukan air. Rombongan itu langsung menikmati zamzam. Hajar berpesan, mereka tak punya hak untuk memiliki mata air itu, tapi mereka boleh meminumnya.

Ismail menikah

Ismail kemudian tumbuh dewasa. Dia pun dinikahkan dengan salah satu wanita dari suku Jurhum. Tak lama setelah mereka menikah, Hajar meninggal dunia. Kemudian, Ibrahim yang diberi pe tunjuk oleh Allah, datang menemui Ismail. Saat datang ke rumah Ismail, Ibrahim tidak bertemu dengan anaknya.

Dia hanya bertemu istrinya, Ibrahim bertanya kepada istri Ismail, ia menjawab, `Ia sedang pergi mencari nafkah untuk kami.’ Setelah itu, Ibrahim menanyakan kehidupan dan kondisi mereka. Istrinya mengeluh kepada Ibrahim bahwa keluarganya hanya manusia biasa yang serbasulit dan miskin.

Ibrahim kemudian mengatakan agar menyampaikan salamnya dan meminta untuk mengubah palang pintu rumah nya.Setelah Ismail pulang, ia bertanya ke pada istrinya, Apa tadi ada tamu yang datang? istrinya menjawab, Ya. Tadi ada orang tua datang kemari, ciri nya begini dan begitu. Ia menanya kan mu, aku pun memberitahukan padanya. Setelah itu, ia bertanya kepadaku ten tang kehidupan kami. Aku berkata pa danya bahwa aku berada dalam kesu litan.

Ismail kemudian menceritakan jika tamu yang datang adalah ayahnya Ibrahim dan melalui pesannya itu dia meminta untuk menceraikan istrinya. Ismail kemudian menceraikan istrinya itu lalu menikah dengan wanita lain.

Selang berapa waktu, Ibrahim tidak kunjung datang. Namun saat datang, Ibrahim kembali tidak bertemu Ismail. Ibrahim masuk menemui istri Ismail lalu menanyakan Ismail padanya. Istrinya menjawab, Ia sedang mencari nafkah un tuk kami. Setelah itu Ibrahim bertanya, Bagaimana kondisi kalian? Istri nya yang kini berbeda dengan sebelum nya, dia tidak menceritakan kesulitan dan kesusahannya berumah tangga selama bersama Ismail.

Istrinya menceritakan, hidupnya bahagia dan sejahtera karena tersedia da ging dan air untuk memenuhi kebutuhan hi dupnya. Berkat sifat qanaah istri Ismail, Ibrahim kemudian berdoa, Ya Allah ber ka hilah daging dan air mereka.

 

REPUBLIKA