Usai melaksanakan shalat Subuh di Masjid Ghalib Al Musyakhi, sejumlah jamaah asal Kloter 22 BTH kembali ke pemondokannya di Hotel 103, kawasan Syisah, Ahad (28/7). Jaraknya hanya selemparan batu dari masjid.
Mereka tidak langsung naik lift menuju ke kamarnya masing-masing, tetapi kumpul di lobi hotel. Sekitar 10 menit lagi, akan dimulai pelaksanaan senam massal yang dipandu oleh Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) atau petugas kesehatan kloter.
Tepat pukul 06.00 WAS, dipandu oleh dokter kloter bernama Syaharuddin, ratusan orang jamaah langsung memulai gerakan senamnya. “Ayo bapak-bapak dan ibu-ibu kita mulai senamnya kita sukseskan gerakan sukses dan sehat haji,” kata Syaharuddin.
Mereka pun semua terlihat ceria saat senam. Sesekali jamaah satu menggoda jamaah lainnya karena tak bisa melakukan atau mengikuti gerakan senam. Gelak tawa muncul di antara mereka.
Senam yang digerakkan tak rumit, seperti senam-senam peregangan yang dilakukan oleh para pelajar di sekolah. Bedanya, ini tidak pakai musik.
Akhirnya, setelah 15 menit senam, acara dilanjutkan dengan minum bersama. Gerakan minum bersama ini merupakan salah satu program untuk menyehatkan jamaah haji.
Usai senam, jamaah meski terlihat ada yang ngos-ngosan, tetapi raut ceria hinggap di wajah mereka. “Segar, ini bagus untuk menjaga fisik. Melatih tubuh supaya sehat,” kata Maryam (60 tahun) asal Kabupaten Tanjung Jabung, Jambi.
Menurutnya, dia agak kepayahan mengikuti gerakan senam karena usianya tak lagi semuda dulu. Tetapi, dia berusaha mengikuti gerakan pemandu dan dia pun telah merasakan manfaatnya.
Jamaah linnya, Santi Laotte Salewek (35), mengaku senang dengan diadakannya senam di pemondokan. Karena, sejak enam bulan terakhir dia memang rutin berolahraga berdasarkan anjuran dari pembimbing manasik haji di tanah air.
“Kalau bisa diadakan terus senamnya,” kata Santi.
Sedangkan Siti Aisyah (50), mengaku dengan gerakan senam, ototnya yang sempat tegang menjadi lebih lentur. “Enaklah kami tidak stres selama di Makkah. Ibadah kami selalu aktif, alhamdulillah haji sehat, haji mabrur,” kata Aisyah.
Sementara, Ainun Jariyah (79) berharap, semoga dengan rutinitas senam ini, kondisi fisiknya menjadi siap. Sehhingga, dia bisa mengikuti puncak haji dengan maksimal.
“Saya selalu siap buat ibadah,” katanya.
Syaharuddin, dokter kloter yang memandu senam ini mengatakan, tujuannya diadakannya senam ini adalah agar otot-otot jamaah yang tegang karena melakukan berbagai aktivitas ibadah kembali normal. “Sehingga perlu diperbaiki otot-ototnya,” kata Syaharuddin.
Senam massal ini akan dilakukan dua kali sepekan di lobi hotel. Namun, senam peregangan ini juga bisa dilakukan di kamar-kamar.
Soal gerakan minum air, Syaharuddin mengatakan agar jamaah minum setidaknya 200 mililiter setiap jamnya. Ini dilakukan agar mereka terhindar dari dehidrasi.
Selain itu, edukasi soal penggunaan alat pelindung diri (APD) juga terus dilakukan, yaitu memakai topi, payung, kacamata, masker, alas kaki jika keluar pemondokan.
“Ini harus sering dilakukan terutama masker, jamaah suka lupa memakai masker,” kata Syaharuddin.
Oleh Muhammad Hafil dari Makkah, Arab Saudi