Apakah Doa Iftitah dalam Shalat Tarawih Cukup Dibaca Pada Takbiratul Ihram Pertama?

Apakah Doa Iftitah dalam Shalat Tarawih Cukup Dibaca Pada Takbiratul Ihram Pertama?

Dalam sebuah kesempatan, pernah ada seseorang yang bertanya kepada penulis mengenai tata cara membaca doa iftitah dalam shalat tarawih. Apakah doa iftitah dalam shalat tarawih cukup dibaca pada takbiratul ihram pertama atau dianjurkan dalam setiap takbiratul ihram?

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama mengenai masalah ini. Menurut ulama Hanabilah, doa iftitah dalam shalat tarawih dianjurkan untuk dibaca dalam setiap takbiratul ihram. Setiap selesai takbiratul ihram, maka dianjurkan membaca doa iftitah.

Hal ini karena setiap dua rakaat shalat tarawih yang diawali dengan takbiratul ihram merupakan shalat yang mandiri dan tidak berkaitan dengan rakaat-rakaat berikutnya. Karena itu, jika seseorang melaksanakan shalat tarawih, maka setiap kali selesai takbiratul ihram dia dianjurkan untuk membaca doa iftitah.

Ini tidak hanya berlaku pada shalat tarawih semata, namun juga berlaku pada setiap shalat sunnah yang lebih dari sekali salam, seperti shalat Dhuha dan lainnya. Setiap selesai takbiratul ihram dalam shalat Dhuha, maka dianjurkan untuk membaca doa iftitah.

Sementara menurut sebagian ulama yang lain, doa iftitah cukup dibaca setelah selesai takbiratul ihram pertama. Jika pada takbiratul ihram pertama shalat tarawih sudah membaca doa iftitah, maka tidak perlu lagi membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram di rakaat-rakaat berikutnya. 

Ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah berikut;

يرى الحنابلة: أن صلاة النافلة إذا كانت بأكثر من سلام واحد كما في التراويح، والضحى، وصلاة السنة الراتبة، إذا كانت أربعا وصلاها بسلامين، فإنه يستفتح في كل ركعتين على الأصل، لأن كل ركعتين صلاة مستقلة. وفي قول آخر عندهم: يكتفي باستفتاح واحد في أول صلاته

Ulama dari kalangan Hanabilah berpendapat bahwa shalat sunnah yang dikerjakan lebih dari satu salam, seperti shalat tarawih, dhuha, shalat sunnah rawatib 4 rakaat dengan 2 kali salam, maka bacaan doa iftitahnya dilakukan setiap kali takbiratul ihram untuk 2 rakaat. Ini karena masing-masing shalat 2 rakaat berdiri sendiri.

 Namun di antara mereka ada pendapat lain, bahwa cukup membaca doa iftitah sekali di awal shalat. (Baca: Bagaimana Hukum Mengqadha Shalat Tarawih?).

Dengan demikian, maka ketika seseorang melaksanakan tarawih, maka boleh membaca doa iftitah setiap selesai takbiratul ihram dan boleh juga hanya menyukupkan membaca setelah takbiratul ihram pertama. Ini disesuaikan situasi karena tidak ada yang lebih kuat di antara dua pendapat di atas. 

BINCANG SYARIAH