Ayat-Ayat Alquran Seputar Keutamaan Kabah di Masjidil Haram

Hampir bisa dipastikan, tak ada seorang Muslim pun yang tidak mengenal Ka’bah. Sesuai bentuknya, sebagaimana dilacak Muhammad Ibn Mukarram Ibn Manzur dalam kamus Lisanul Arab, kata Ka’bah berakar dari ta’kib yang dalam bahasa Arab berarti tarbi’ dalam terjemah bahasa Indonesia bermakna segi empat.


إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS Ali Imran [3]: 96)  

Bangunan segi empat yang terletak di Bakkah atau Makkah itulah yang dalam bulan Dzulhijjah ini diziarahi ribuan bahkan jutaan umat Islam dari berbagai pelosok dunia. 

جَعَلَ اللَّهُ الْكَعْبَةَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ قِيَامًا لِلنَّاسِ

“Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia.” (QS Al-Maidah [5]: 97)

Mereka akan mengikuti sebuah prosesi spiritual agung ibadah haji yang notabene ditahbiskan sebagai salah satu rukun Islam, menyambut seruan purba yang tempo hari digemakan Tuhan kepada bapak monotheisme yakni Nabi Ibrahim (dan anaknya Ismail).

وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ  

”Dan serulah manusia supaya menunaikan haji, mereka pasti datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta-unta kurus, datang dari seluruh pelosok yang jauh.” (QS Al-Hajj [22]: 27)  

Ka’bah itu pula yang dalam waktu-waktu tertentu, minimal lima kali sehari, kita dengan khidmat dan dedikasi yang tinggi mengarahkan wajah menghadap kepadanya dalam sebuah kebaktian yang dinobatkan Rasul SAW sebagai mi’raj-nya seorang Muslim.

Yakni sholat dengan pesan substansial yang tersembunyi di dalamnya, terciptanya semesta yang berkeadaban, tercongkelnya bumi manusia dari belitan tindakan keji, nista, dan munkar. (QS 29: 45)

Sebagaimana dicatat hikayat yang didokumentasikan Alquran, bahwa Ka’bah yang berbentuk segi empat yang menjadi fokus spiritual umat Islam untuk mendulang kekayaan pengalaman religius itu, bermula dibangun Ibrahim as dan anaknya Ismail.

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

”Dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan (membangun) dasar-dasar (pondasi) Baitullah beserta puteranya Ismail (seraya berdoa), ‘Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amal perbuatan kami), sesungguhnya Engkau Mahamendengar lagi Mahamengetahui’.” (QS  Al-Baqarah [2]: 127).

IHRAM