Beramal Selagi Hidup, Tak Menyesal Ketika Mati

BARU lahir diadzani, saat mati dishalati. Dari lahir menuju mati ternyata sependek waktu antara adzan dan shalat. Rentang waktu yang tak lama. Penungguan antara adzan dan iqamah shalat adalah waktu yang baik untuk berdoa dan berdzikir. Merugilah mereka yang mengisinya dengan hanya leha-leha dan bermainan saja.

Waktu yang sangat pendek untuk hidup kita sudah diisi dengan apa? Sudahkah kita menabung bekal untuk akhirat kita? Sudahkan kita beramal untuk menjadikan hidup kita lebih bermakna? Mari kita fokus untuk beramal shalih dan berhenti melakukan kesia-siaan.

Kata al-Qur’an, begitu banyak jenis manusia yang menyesal setelah mati dan meminta kepada Allah untuk dihidupkan kembali. Namun hidup di dunia ini cuma sekali untuk kemudian berpindah pada alam lain yang belum pernah dialami. Bahagia derita di alam berikutnya adalah ditentukan oleh amal kita hari ini.

Tak usah sibuk-sibuk mengerjakan pekerjaan orang lain atau mengurus dan ikut campur urusan orang lain dalam makna yang negatif. Cukup persembahkan yang terbaik dalam mengerjakan pekerjaan sendiri dan mengurusi urusan sendiri. Setiap orang memiliki amanah sendiri-sendiri.

Oleh : KH Ahmad Imam Mawardi 

INILAH MOZAIK