Berbaik Sangka itu Penting

DI acara pertama malam kemarin saya mendapatkan bukti nyata bahwa dunia ini berputar, tak tetap, bergerak terus.Tentang gerakannya menuju mana adalah tergantung kebersihan hati dalam berbaik sangka.

Tuan rumah pengajian pertama dulunya adalah orang yang derajatnya di bawah standar biasa. Saat ini menjadi orang berstatus luar biasa. Meski demikian, dia tetap tampil biasa-biasa saja. Saya salut atas kesabarannya, tak pernah mengeluh.

Dulu, banyak yang menghina dan merendahkannya. Dia tetap tersenyum dan berkata: “Tak apa, mereka mungkin niatnya motivasi saya dengan cara itu. Mari semakin percaya pada Allah.” Yang menghinanya dulu, kini memujinya setinggi langit. Ternyata, semua hanya soal waktu.

Di acara kedua malam ini saya berhadapan dengan kelompok manusia yang benar-benar berburu masa depan. Beragam latar belakang mereka, namun ada satu kesamaan, yaitu tak memiliki “modal” menata masa depan kecuali percaya bahwa Allah pasti memberikan jalan. Mereka tersenyum dan tak putus asa. Saya sampaikan bahwa “itu adalah modal utama.”

Memiliki Allah adalah modal utama. Memiliki Allah menghilangkan putus asa dan menghalangi diri dati keluhan. Memiliki Allah membebaskan diri dari ketergantungan. Saya sampaikan kepada mereka bahwa bunga yang tumbuh di antara bebatuan cadas selalu tampak lebih indah dan berharga lebih mahal di bandingkan bunga biasa yang tumbuh di tanah kelaziman dengan aliran air yang dibutuhkan. Salam, AIM. [*]

 

Oleh : KH Ahmad Imam Mawardi 

INILAH MOZAIK