Berderai air mata, bule mualaf ini buktikan Allah Maha Besar

Gary Matthew Clements (46) memang sudah memeluk Islam sejak 2011 lalu. Dalam perjalanan religinya, WN asal Amerika ini menemukan begitu banyak kebesaran Ilahi. Allah khususnya dirasanya hadir saat-saat sulit dalam hidupnya.

Dengan berurai air mata dan kata-kata yang terbata, Gary mengisahkan kembali masa-masa sulit saat Allah hadir di hidupnya. Menurutnya saat itu, Allah menyentuh dan menguatkan hatinya serta menunjukkan kemana dia harus melangkah.

“Saya punya anak dari pernikahan saya lalu dalam 15 tahun kita sudah punya dua anak dan kita memutuskan untuk berpisah. Dia mengambil anak saya selama 3 tahun dan pergi ke negara lain tanpa saya ketahui,” ucap Gary sambil menangis kepada merdeka.com di restoran Haloniko, Jakarta, Rabu (6/3).

Perkataan Gary terhenti, sejenak Gary mengatur napasnya yang tertahan sembari mengusap air matanya “maaf saya menangis” tukasnya singkat. Dia melanjutkan, “Banyak yang bilang saya tidak bisa ambil anak saya, dan enggak ada solusi, saya enggak akan menang dalam kasus ini. Bahkan ibu bapak saya bilang itu membutuhkan uang yang banyak. Saya ke belakang dan saya berdoa soal ini, lalu saya kembali dan saya memilih untuk bertarung saya sewa pengacara,” ungkap Gary menggebu-gebu.

Saat itu Gary percaya bahwa Allah telah menunjukkan jalan dan pilihan bahwa dia harus menghadapinya. dalam sujudnya yang panjang Gary, dia memohon agar Allah memberinya jalan keluar. “Itu semua karena saya mendengar perkataan Allah untuk memilih jalur yang sulit saat semua orang mengatakan ini jalan yang sulit tapi aku masih mendengarkan-Nya, dia memberikanku berkah dan membuat anak-anakku kembali padaku,” sambungya masih berurai air mata.

Selain masalah tersebut, beberapa kali Gary dihadapkan pada masalah berat lainnya dan berkali-kali juga dia memilih jalan yang berbeda dari pendapat banyak orang. kuncinya hanya satu, percaya bahwa Allah yang memegang semuanya.

“Saat aku menikah dengan Vivi meski tadinya aku merasa khawatir tentang keuangan kami. Allah bisa menyiapkan segalanya, dan sebelumnya juga saya pernah merasa kesulitan, saat saya harus mengurus pernikahan kami, saya malah terjebak di Hongkong. itu benar-benar membuat stres karena tinggal sehari lagi hari pernikahan. saya sangat marah dan tidak ada lagi penerbangan ke Jakarta,” cerita Gary.

Namun lagi-lagi Gary berkata kepada dirinya sendiri untuk tenang dan mengembalikan semua urusan kepada Allah semata. Sekali lagi, bagai mukjizat semua beres dalam sekejap. Perubahan ini lah yang dia rasakan saat dia mulai memeluk agama Islam. Dia percaya tidak ada lagi penolong sebaik Allah semata.

” Kini saya merasa tidak takut lagi dengan apapun, sesulit apapun aku punya Allah. Saya bisa merasakan perlindungannya dan membuat saya percaya diri dan saya bisa melakukannya,” tutup dia.

sumber: Merdeka.com