Buah Doa, Harapan dan Arahan Orang Tua

KEMARIN pagi ada tamu ke pondok saya, yaitu seorang kiai yang memiliki 28 bersaudara seayah seibu. Begitu banyaknya, banyak orang mengernyitkan dahi kaget dan bertanya berapa usia sang ibu saat menikah dan bagaimana cara melahirkannya. Yang menarik adalah fakta bahwa kesemuanya menjadi orang sukses, ada yang menjadi kiai, ibu nyai dan ada pula yang menjadi tokoh masyarakat.

Tadi malam saya diundang ceramah haul kiai besar Sidoarjo, al-Maghfur lah KH Sirodj Cholil, ayahanda KH Rofiq Sirodj (Gus Rofiq), Ketua Syuriah NU Sidoarjo. Jumlah putera puteri K. Sirodj, menurut penuturan puteranya yang ke-17 adalah sebanyak 21 orang. Semuanya menjadi tokoh agama dan tokoh masyarakat yang disegani. Lalu timbul pertanyaan: “Apakah rahasianya sehingga putera-puterinya sukses semua?”

Kisah di atas adalah dua di antara kisah-kisah lainnya yang serupa. Biasanya, saya senang mencari tahu rahasia sukses mengantarkan anak ke gerbang sukses itu, dan tak begitu tertarik tentang rahasianya punya banyak anak. Jawabannya adalah hampir seragam, yakni doa, harapan dan pengarahan akan anak untuk senantiasa menuntut ilmu agama, terutama al-Qur’an.

Ketika putera-puteri kita telah dekat akrab dengan al-Qur’an yang mulia, maka terikut mulialah mereka. Ketika prinsip hidup dalam al-Qur’an sudah tertanam dalam dada anak kita, maka senantiasa luaslah dadanya bak segara yang siap menampung apapun dalam bahtera kehidupan ini. Ketika al-Qur’an sudah menjadi dzikir harian, maka kata dan perbuatannya akan senantiasa benar dan lehidupannya senantiasa penuh hikmah. Bacalah QS Al-Baqarah ayat 269.

Doa orang tua adalah doa dahsyat kemustajabannya. Selalu saya katakan bahwa selama orang tua selalu memiliki waktu mendoakan anak-anaknya, maka selama itulah selalu ada peluang anak-anaknya untuk selalu lebih baik dan lebih sukses. Lalu bagaimanah dengan orang tua yang terlalu sibuk dengan kerjanya sampai melupakan anak-anaknya? Bisa kita kisahkan lain waktu tentang suami istri yang memiliki 13 anak yang semuanya menjadi orang yang berprilaku kurang menyenangkan. Salam, AIM. [*]

Oleh : KH Ahmad Imam Mawardi

INILAH MOZAIK