Bulan Syawal, Bulan Pembuktian Takwa, Apa Artinya?

TERDAPAT banyak kemuliaan dan keistimewaan bulan Syawal, yakni:

5. Bulan Nikah

Syawal adalah bulan yang baik untuk menikah. Hal ini sekaligus mendobrak khurafat, yakni pemikiran dan tradisi jahiliyah yang tidak mau melakukan pernikahan pada bulan Syawal karena takut terjadi malapetaka. Budaya jahiliyah itu muncul disebabkan pada suatu tahun, tepatnya bulan Syawal, Allah Ta’ala menurunkan wabah penyakit, sehingga banyak orang mati termasuk beberapa pasangan pengantin.

Maka sejak itulah kaum jahiliah tidak mau melangsungkan pernikahan pada bulan Syawal. Khurafat itu didobrak oleh Islam. Rasulullah menunjukkan sendiri bahwa bulan Syawal baik untuk menikah. Siti Aisyah menegaskan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahi saya pada bulan Syawal, berkumpul (membina rumah tangga) dengan saya pada bulan Syawal, maka siapakah dari istri beliau yang lebih beruntung daripada saya?”.

Selain dengan Siti Aisyah, Rasulullah juga menikahi Ummu Salamah pada bulan Syawal. Menurut Imam An-Nawawi, hadis tersebut berisi anjuran menikah pada bulan Syawal. Aisyah bermaksud, dengan ucapannya ini, untuk menolak tradisi jahiliah dan anggapan mereka bahwa menikah pada bulan Syawal tidak baik.

6. Bulan peningkatan

Inilah keistimewaan bulan Syawal yang paling utama. Syawal adalah bulan peningkatan kualitas dan kuantitas ibadah. Kata Syawal, secara harfiyah, artinya “peningkatan”, yakni peningkatan ibadah sebagai hasil latihan selama bulan Ramadan. Umat Islam diharapkan mampu meningkatkan amal kebaikannya pada bulan ini, bukannya malah menurun atau kembali ke “watak” semula yang jauh dari Islam. Naudzubillah.

7. Bulan pembuktian takwa

Inilah makna terpenting bulan Syawal. Setelah Ramadan berlalu, pada bulan Syawal merupakan bulan pembuktian berhasil atau tidaknya ibadah Ramadan, terutama ibadah puasa, yang bertujuan meraih derajat takwa.

Jika tujuan itu tercapai, sudah tentu seorang muslim akan menjadi lebih baik kehidupannya, lebih saleh perbuatannya, lebih dermawan, lebih bermanfaat bagi sesama, lebih khusyu ibadahnya, dan seterusnya. Paling tidak, semangat beribadah dan dakwah tidak menurun setelah Ramadan. Wallahu alam. [abatasa]

 

INILAH MOZAIK