Ada sejumlah anjuran dari Nabi Muhammad untuk mencegah penyakit masuk dalam tubuh.
Dr. F. G. Sakeyt, dari Fakultas Pertanian Universitas Colorado melakukan eksperimen dengan menyimpan berbagai macam kuman dan virus ke dalam madu asli. Setelah menunggu beberapa jam dan hari, virus dan kuman tersebut mati dan hilang. Di antara virus yang mati tersebut adalah virus penyebab demam thypus yang mati setelah 48 jam, virus penyebab demam tyfud dan Parotyfud mati setelah 24 jam serta virus penyebab radang paru-paru mati pada hari keempat.
Selain itu, dalam buku “Terapi Herbal dan Pengobatan Cara Nabi SAW” Madu lebah diangggap dapat mengatasi flu, radang lubang hidung, radang tenggorokan, luka pada lambung dan usus 12 jari, jantung , hati, urat syaraf, mata, keracunan alkohol, batuk-batuk, masalah kulit, luka-luka, dan mengatasi ngompol. Tidak hanya itu, madu juga dapat mengurangi penyakit mata jika dicampur dengan bawang putih, jika dicampur dengan amonia dapat membersihkan lepra dan penyakit balak. Jika dicampur dengan lemak biji adas (habbah barokah) dapat menghilangkan nyeri punggung dan persendian. Jika dicampur dengan cuka dan garam dapat membersihkan bintik-bintik kotor dan hitam serta menghilangkan bengkak. Jika dilarutkan dalam air lalu diminum dapat meredakan mulas-mulas dan menghilangkan haus. Jika dioleskan pada wanita yang sedang nifas dapat mengatasi kemungkinan bahaya nifas.
Ibnu Qoyyim dalam kitabnya, Zaadul Ma’ad mengatakan, “Seseungguhnya madu adalah gizi dari segala gizi, obat dari segala obat, minuman dari segala minuman, manis dari segala yang manis, salep dari segala obat salep (gosok), menyegarkan dari segala yang menyegarkan. Tidaklah Allah menciptakan segala sesuatu yang lebih baik atau sebaik atau hampir mendekati baik dari madu. Tidaklah orang-orang terdahulu mengawalinya kecuali dengan madu, dan Nabi meminumnya dengan air sebelum sarapan.”
Apa sebaiknya yang dilakukan seorang muslim ketika di serang wabah penyakit? Rasulullah, sudah jauh-jauh menekankan prinsip dasar untuk melindungi dari penyebaran penyakit. Islam memiliki banyak cara untuk mencegah datangnya penyakit. Sebagaimana yang telah Rasulullah ajarkan, bahwa mencegah datangnya suatu penyakit adalah yang lebih baik dari apapun.
Rasulullah bersabda, “Jika kamu mendengar terdapat Tha’un di sebuah tempat, jangan kamu masuk ke daerah itu, dan jika kamu sedang berada di tempat yang terdapat tha’un, jangan kamu keluar dari tempat itu.”.
Dalam hal mencegah penyakit pikiran, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada tempat paling buruk yang dipenuhi bani Adam kecuali perutnya. Cukuplah mereka mengkonsumsi makanan beberapa suap saja untuk menguatkan tulang rusuknya. Jika mesti makan, maka sepertiganya untuk makanan, sepertiga untuk minuman, sepertiga untuk bernapas,” (HR Tirmidzi)
Pada kesempatan yang lain, Rasulullah juga menasihati umatnya agar tidak mengonsumsi setiap binatang buas yang bergigi taring. Serta Rasulullah juga mengarahkan umatnya agar tidak menguras kondisi badannya. Dalam riwayat disebutkan, bahws beliau mendengar kabar Abdullah bin Amr bin Ash yang selalu membebani diri dengan shaum pada siang hari dan pada malam hari sholat sepanjang malam. Untuk itu Rasulullah berkata kepadanya, “Jangan kamu lakukan itu, tetapi shaumlah kamu dan berbukalah, sholat malamlah kamu dan tidurlah, karena badanmu juga memiliki hak untuk istirahat,”
Nasihat Nabi ini sebagaimana dianjurkan dalam ilmu kedokteran, bahwa kurang tidur dan membebani tubuh dengan beban berlebihan akan mengundang berbagai macam penyakit.
Untuk mencegah penyakit datang atau tertular, Nabi juga mengajarkan untuk menjaga kebersihan dan memelihara kesucian (mandi dan berwudhu) dalam setiap keadaan. Selain menjaga kesucian Nabi juga menganjurkan memotong kuku dan bersiwak. Nabi bersabda, “Potonglah kuku kalian karena setan tinggal di balik kuku-kuku yang panjang,” tujuan Nabi adalah menjauhkan setan sebagai musuh bagi manusia juga menghindari kuman-kuman yang akan merusak kesehatan.
Begitu juga dengan perintah bersiwak, Nabi bersabda “Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali sebelum sholat,” hadits ini menyiratkan sejauh mana pentingnya kebersihan gigi.