Cari Perhatian Allah atau Sekedar Perhatian Manusia?

Allah Swt Berfirman :

يَحۡلِفُونَ بِٱللَّهِ لَكُمۡ لِيُرۡضُوكُمۡ وَٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَحَقُّ أَن يُرۡضُوهُ إِن كَانُواْ مُؤۡمِنِينَ

“Mereka bersumpah kepadamu dengan (nama) Allah untuk menyenangkan kamu, padahal Allah dan Rasul-Nya lebih pantas mereka mencari keridhaan-Nya jika mereka orang mukmin.” (QS.At-Taubah:62)

Ayat ini ingin menjelaskan perbedaan besar antara tujuan orang mukmin dan tujuan orang munafik.

Orang munafik tujuannya hanyalah mencari kerelaan dan pujian dari manusia. Dan untuk meraihnya, ia siap melakukan apapun walau harus menabrak batas-batas yang dilarang oleh Allah Swt. Mereka tak segan melanggar syariat, berkhianat dan berbohong, semua itu adalah hal yang biasa baginya yang penting ia bisa disukai manusia dan mendapat pujian dari mereka.

Disini perbedaannya dengan orang mukmin. Seorang yang hatinya dipenuhi keimanan kepada Allah, tidak terlalu mempedulikan penilaian manusia karena ia berbuat semata-mata karena Allah Swt.

Mau dipuji atau tidak, mau dihargai atau tidak, mau disukai atau tidak, ia tidak peduli yang penting ia melangkah dengan penuh keyakinan demi meraih Ridho Allah dan tidak melanggar batas-batas yang di murkai Allah.

Tapi keduanya juga memiliki kesamaan. Orang mukmin dan orang munafik sama-sama ingin mendapatkan kerelaan dari yang mereka tuju. Bedanya, orang mukmin ingin mendapatkan kerelaan dan perhatian dari Pencipta Alam sementara orang munafik hanya ingin kerelaan dan perhatian dari manusia saja.

Maka lihatlah dimana kita berada saat ini? Apakah langkah dan gerakan kita setiap hari dalam rangka meraih perhatian dan kerelaan Allah atau hanya cari perhatian dan pujian di hadapan manusia?

Semoga bermanfaat….

KHAZANAH ALQURAN