PIHK Diminta tak Tinggalkan Jamaah Sakit

Meski seluruh rombongan haji khusus yang datang ke Tanah Suci telah dipulangkan, beberapa jamaah masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi. Pihak PPIH Arab Saudi menyoroti ketiadaan perwakilan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang memantau keadaan jamaah yang tengah dirawat tersebut.

Hal tersebut disampaikan saat PPIH Arab Saudi Bidang Pengawasan Haji Khusus mengadakan evaluasi penyelenggaraan ibadah haji khusus yang dilaksanakan oleh PIHK. Kegiatan evaluasi dilakukan di Kantor Daker Madinah akhir pekan lalu.

“Kami mengusulkan agar PIHK memiliki perwakilan di Arab Saudi yang harus memantau perkembangan jamaahnya yang sakit dan mengurus kepulangannya,” kata Kepala Bidang Pengawasan PIHK, Mulyo Widodo di Madinah, Sabtu (22/9). Rapat evaluasi tersebut melibatkan seksi pengawasan PIHK Daker Madinah dan Daker Bandara.

Dalam rapat evaluasi tersebut, dilaporkan perkembangan terakhir jamaah haji khusus yang masih dirawat di RS Ohud, Madinah. Termasuk dengan informasi soal jamaah bernama Daeng Baba Baso dari PIHK PT Penata Rihlah yang wafat.

Dengan kematian tersebut, saat ini terdapat tiga jamaah haji khusus yang masih dirawat di Saudi. Dua orang dirawat di RS Madinah dan seorang di RS Makkah. Sedangkan yang telah kembali ke Tanah Air seluruhnya sebanyak 16.815 orang.

Keberadaan jamaah yang masih tertinggal karena sakit ini menjadi sorotan tersendiri pada evaluasi tersebut. Mengingat seluruh anggota PIHK yang memberangkatkan mereka telah kembali lebih dulu ke Tanah Air.

Rapat evaluasi menyimpulkan perlunya penyempurnaan regulasi tentang Standar Pelayanan Minimum (SPM) Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus mengenai pelayanan kesehatan terhadap jamaah yang tertinggal.

Petugas PIHK tersebut yang nantinya akan berkoordinasi dengan Kantor Urusan Haji (KUH) Indonesia mengenai keberadaan jamaah haji yang sakit ini. Menurut Widodo, perwakilan ini juga dapat diberikan tugas untuk melakukan penanganan jamaah pada saat tiba di Arab Saudi atau kembali ke Indonesia.

Selain mengenai pelayanan kesehatan pasca kepulangan, beberapa poin lainnya yang akan diusulkan dalam penyempurnaan SPM adalah ketentuan-ketentuan mengenai keberadaan, masa tinggal, serta lokasi hotel transit yang digunakan jamaah haji. Secara internal, Widodo mendorong Bidang Pengawasan PIHK untuk melakukan restrukturisasi organisasi, penguatan SDM, sarana dan prasarana dalam menunjang pengawasan PIHK. “Ini untuk lebih optimalnya pengawasan terhadap PIHK dalam rangka memastikan jamaah memperoleh hak-haknya,” kata dia.

Hal itu dianggap mendesak, agar jamaah yang tertinggal setelah PIHK meninggalkan Arab Saudi tetap mendapatkan haknya dalam pelayanan dan perlindungan. Berbeda dengan haji reguler, haji khusus difasilitasi keberangkatan dan ibadahnya di Tanah Suci oleh PIHK. Jamaah haji khusus tersebut membayar biaya lebih dengan imbalan pelayanan tersendiri dan waktu tunggu yang lebih singkat. Meski ditangani PIHK, jamaah khusus yang sakit biasanya tetap ditangani petugas kesehatan PPIH Arab Saudi.

REPUBLIKA

Berbagai Cara Jemaah Bawa Zamzam Tambahan

Madinah (PHU)—Berbagai cara dilakukan oleh jemaah haji untuk bisa membawa zam-zam lebih dan barang tambahan. Selain mencoba menenteng jerigen besar banyak pula yang meyembunyikan zamzam di balik pakaian atau di dalam tas kabin.

Saat petugas PPIH Daker Airport sedang pelayanan pemulangan di Bandara Prince Mohammad bin Abdul Aziz (PMAA) Madinah banyak ditemukan jemaah mencoba mengambil keuntungan dengan membawa barang berlebih. Tentu perilaku itu dicegah oleh petugas haji dan petugas dari maskapai.

Herdi, salah satu petugas dari Saudi Arabian Airlines rutin melakukan sosialisasi dan sweeping barang bawaan jemaah yang terlarang dan berlebih.

“Setibanya jemaah di ruang tunggu Bandara PMAA Madinah kami selalu lalukan sosialisasi akhir tentang barang bawaan,” ujar Herdi di paviliun bandara Madinah, Sabtu (21/9/2018).

Selain Herdi beberapa petugas lainnya juga melakukan hal yang sama. Bahkan sering dijumpai petugas PPIH dan Petugas maskapai membantu jemaah mengemas ulang barang bawaan di tas kabin.

Agus Mustofa, petugas dari Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah setiap bertugas selalu membantu jemaah mengemas ulang.

“Kasihan jemaah yang tua-tua kadang belanja terlalu banyak untuk oleh-oleh cucunya. Jadi kami semua harus membantu agar yang penting bisa dibawa pulang,” kata Agus saat bertugas di Bandara Madinah.

Sama seperti Agus, petugas dari Saudi Arabian Airlines bernama Irhas juga rajin membantu jemaah packing ulang.

“Sayangnya memang banyak jemaah membawa barang yang tidak perlu seperti sisa sabun mandi, buah, minuman sachet. Setelah tas kabin penuh mereka masih nenteng-nenteng kantong plastik yang isinya macem-macem itu tadi,” tutur Irhas.

PPIH Arab Saudi di semua wilayah kerja sebenarnya telah melakukan sosialisasi barang bawaan jemaah haji. Barang yang diizinkan dibawa ke dalam kabin dan barang terlarang seperti benda tajam dan cairan lebih dari 100 ml. Jemaah juga akan menerima zamzam 5 liter di asrama haji saat tiba dari Tanah Suci.

Data jemaah yang telah diterbangkan ke debarkasi hingga Sabtu (21/9) pukul 15.00 waktu Saudi tercatat 457 kloter. Dalam kloter tersebut terdapat 183.748 jemaah haji, 2.284 petugas kloter sehingga total 186.032 yang telah kembali dari Tanah Suci. Sedangkan jemaah wafat telah mencapai 374 orang yang 352 diantaranya merupakan jemaah haji reguler. (ab/ab).

KEMENAG RI

Cahaya Itu Ada Pada Hati dan Akal

PADA suatu kesempatan Syaikh Muhammad bin Abdillah Al Imam pernah di tanya oleh seseorang, “saya orangnya cepat lupa dalam menghafal, apa solusinya untuk hal ini?”

Beliau menjawab: Kita semua pernah lupa, tidak ada seorang manusia pun kecuali pernah lupa. Dan lupa ini memberi manfaat dan hal-hal yang berguna bagi seorang hamba. Namun dalam sebagian hal, lupa itu tidak memiliki manfaat. Namun manfaat dari adanya lupa ini lebih besar daripada keburukan yang ditimbulkannya bagi manusia.

Tapi bagaimana pun, seseorang hendaknya berdoa kepada Allah untuk menguatkan hafalannya, karena segala karunia itu datangnya dari Allah. Allah Taala berfirman: “Dan kemurahan Rabb-mu tidak dapat dihalangi” (QS. Al Isra: 20)

Maka karunia (berupa hafalan yang bagus) itu tidak terbatas pada orang-orang tertentu saja, bahkan karunia Allah itu luas. Maka berdoalah kepada Allah, sungguh Allah itu Maha Pemurah.

Kemudian juga, seseorang hendaknya mengambil sebab-sebab yang bisa menjadikan kuatnya hafalan. Karena cahaya itu ada pada hati dan akal. Inilah yang merupakan sebab terbesar untuk kuatnya hafalan. Semakin jauh seseorang dari maksiat, semakin kuat hafalannya. Ini tidak diragukan lagi berlaku bagi orang yang masih muda. Adapun orang yang sudah berusia lanjut, maka hafalan itu menjadi suatu hal yang sulit sekali. Dan akan sering sekali lupa. Tentu ini karena usianya yang sudah tua. Karena ketika usia mulai tua, semua anggota tubuh mengalami perubahan, semuanya mengalami kelemahan dan kekurangan lainnya. Dan kelemahan juga terjadi pada ingatan.

Jadi intinya, seseorang hendaknya mengambil sebab-sebab yang bisa menjadikan kuatnya hafalan. Wallahul Mustaan. [sh-emam.co]

INILAH MOZAIK

Ikhlas Meraih Kemuliaan

Meraih kemuliaan Allah SWT merupakan impian setiap Muslim. Kemuliaan tersebut ibarat sebongkah berlian yang didamba-dambakan oleh setiap manusia. Karena itu tak akan ada yang menolak terhadap kemuliaan,

Ustaz Abu Ihsan Al Atsary, dalam kajian Esiklopedi Akhlak Salaf di Masjid Nurul Iman Blok M Square, Jakarta, belum lama ini, menjelaskan, kemuliaan Allah pantas diraih bagi orang-orang yang mempunyai keikhlasan. Dia mengatakan, kemuliaan sangat erat kaitannya dengan keikhlasan.

Kemuliaan tidak akan didapatkan apabila setiap amalan yang dilakukan tanpa dibarengi dengan keikhlasan hati. Akhlak mulia jika didasari dengan riya diyakini tidak akan bertahan lama.

Ini perkara utama (ikhlas)dan utama yang wajib dimiliki Muslim untuk mendapatkan kemuliaan, ujar dia. Ustaz Ihsan menegaskan, ikhlas harus tertanam pada setiap diri Muslim.Dengan begitu, setiap amalan yang dikerjakan akan tampak dengan sendirinya bahwa hal tersebut dikerjakan demi meraih kemuliaan Allah.

Keikhlasan akan membuat Muslim tidak membedakan kapan harus berbuat amal kebaikan. Mereka akan berbuat amal baik dan akhlak mulia di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Akhlak mulia merupakan sesuatu yang penting dalam setiap sisi kehidupan Muslim. Kedudukannya sangat penting setiap amalan.

“Jika tidak demikian, amal-amal itu gakada di sisi Allah, kata Ustaz Ihsan.

Ustaz Ihsan mengungkapkan, keikhlasan juga berkaitan dengan hati manusia. Di dalam hati tersebut merupakan tempat keikhlasan tumbuh. Oleh karena itu, setiap amalan bergantung pada niatnya. Pahala yang didapatkan setiap Muslim akan berdasarkan keikhlasannya. Kendati demikian, tak mudah menumbuhkan keikhlasan dalam diri setiap Muslim.Karena keikhlasan mempunyai banyak tingkatan.

Dia menambahkan, setiap Muslim juga perlu memiliki akhlak mulia. Menurut dia, akhlak mulia merupakan salah satu amalan yang luar biasa. Orang yang mengerjakan amalan tersebut akan dijanjikan paling banyak masuk surga oleh Allah.Surga yang dijanjikannya pun akan menempati posisi tertinggi.Jalan pintas menuju surga adalah akhlak mulia.

“Maka, ikhlaskan amalan hati, ujar dia.

Ustaz Ihsan mengingatkan, umat Islam harus berhati-hati dalam setiap perbuatan dan perkataan. Akhlak mulia merupakan amalan utama yang memerlukan dasar keikhlasan. Dengan begitu, kemuliaan yang diharapkan bisa didapatkan.

Lebih lanjut, dia mengatakan, keikhlasan memiliki 16 keutamaan yang perlu diketahui oleh setiap Muslim. Di antara 16 keutamaan tersebut antara lain keikhlasan adalah wasiat Allah yang diberikan kepada para nabinya. Dengan begitu, ikhlas merupakan sesuatu yang istimewa.

Keikhlasan yang diperintahkan Allah kepada nabinya bertujuan agar menegakkan agamanya. Selama mengajarkan ajaran agama, Allah menginginkan para nabi ikhlas dalam berdakwah.Oleh karena itu, mengajarkan La Ilaha Illallah merupakan contoh praktik keikhlasan. Perilaku nabi adalah contoh terdepan dalam persoalan keikhlasan.

Ustaz Ihsan menambahkan, akhlak mulia dengan dasar ke ikhlasan juga akan dijaga oleh Allah.Mereka pun akan mendapatkan pembelaan dari Allah. Akhlak yang mulia membuat dirinya akan selalu dipercaya oleh siapa pun.Dia mencontohkan apa yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW.Dia tetap dipercaya oleh orang- orang musyrik. Selama kita ikhlas Allah akan jaga amal perbuatan kita, kata Ustaz Ihsan.

Kemudian, ikhlas bisa menjadi obat hasad. Termasuk mereka yang mempunyai keikhlasan tinggi akan mendapatkan ketenangan dalam hati. Hati kita akan kuat, hati akan sehat. Sebaliknya hati tak ikhlas akan lemah, kata dia.

REPUBLIKA

Kebahagiaan Orangtua, Anak Hafal Alquran

SALAH satu yang menjadi kebahagiaan orangtua adalah memiliki anak yang menghafal Alquran. Dikarenakan betapa banyak keutamaan para penghafal Alquran itu. Di antara hadis yang menyatakan tentang ini adalah hadis dari Nabi Muhammad SAW berikut ini:

Disampaikan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Salam yang diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim, bacalah dengan hatimu “Siapa yang membaca Alquran, mempelajarinya, dan mengamalkannya, akan dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orangtuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, Mengapa kami dipakaikan jubah ini? Dijawab, Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Quran.”

Subhanallah, orangtua yang memiliki anak Hafizh Alquran akan mendapatkan jubah (kemuliaan) yang tidak didapatkan di dunia.

Namun terkadang kita bingung bagaimana cara mendidik anak agar menghafal Alquran. Insya Allah di dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tips yang dapat kita pergunakan untuk mendidik anak menghafal Alquran.

Jangan targetkan banyak hafalan, yang penting tajwidnya benar. Lebih baik hafalan yang sedikit namun sesuai kaidah tajwid daripada hafalan yang banyak namun jauh dari kaidah tajwid. Terlebih lagi yang perlu dipahami adalah Apa yang mereka baca dan hafal pada usia dini sangat melekat di dalam benak mereka. Nah bila saja hafalan yang melekat itu salah maka sangat sulit untuk di ubahi ketika besar.

Selagi anak itu tahsin dan tajwidnya belum bagus, jangan disuruh menghafal sendiri. Tapi harus ditalqin. Nanti dengan sering mendengar yang benar, lidah anak akan mengcopy secara otomatis. Agar kualitas tilawah dan dan hafalannya semakin mantap, bimbinglah tahsinnya secara intensif.

Mulai hafalan Alquran anak dari ayat yang mudah dihafal, bisa di mulai dari juz amma. Pergunakan waktu khusus untuk anak-anak menghafal dan juga waktu murajaah. Agar mereka selalu konsisten di dalam menghafal, alangkah baiknya kita mencari waktu yang ketika itu anak sedang mod untuk menghafal Alquran.

Alangkah baiknya kita memperdengarkan Murattal Alquran sesering mungkin. Ketika bangun tidur, mau tidur dan waktu-waktu senggang lainnya. Ini sangat membantu mereka di dalam menghafal dan meniru suara qori. Alhamdulillah semua jenis Murattal sudah tersebar di mana-mana, ada yang bisa di download secara gratis seperti download.pusatalquran.com dan banyak situs lainnya, atau beli di toko buku dan kaset terdekat.

Catatan pengingat, menjadi penghafal Alquran dan mendidik buah hati menjadi penghafal Alquran butuh kesabaran besar. Maka selain berusaha, jangan lupa berdoa, agar kita dipermudah dalam setiap ibadah yang kita lakukan. Aamiin. [dakwatuna]

INILAH MOZAIK

Al Fatihah, Surat Paling Istimewa dalam Alquran

 

Rafi bin Mu’alla az Zuraqi, atau nama kunyahnya Abu Sa’id, adalah seorang sahabat Anshar. Suatu ketika di dalam masjid, Nabi SAW mendekatinya dan berkata, “Maukah engkau kuberitahu tentang surat yang paling istimewa dalam Alquran, sebelum engkau nantinya keluar dari masjid?”

“Baiklah, ya Rasulullah,” ia menjawab.

Beberapa sahabat lainnya berdatangan, dan beliau disibukkan dengan berbagai pertanyaan dan melayani para sahabat lainnya. Setelah mereka semua berangsur habis, Nabi SAW memegang tangan Rafi bin Mu’alla dan menuntunnya keluar. Rafi sendiri menunggu akan apa yang diucapkan Nabi SAW, tetapi beliau sendiri tampaknya tidak akan mengucapkan sesuatu.

Mendekati pintu masjid, Rafi berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya tuan tadi berjanji akan memberitahukan kepada saya tentang surat yang paling istimewa dalam Alquran.”

Nabi SAW memandangnya sesaat, entah beliau lupa atau memang beliau ingin mengetes keberanian sahabat ini, kemudian dengan tersenyum beliau bersabda, “Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, as sab’ul matsaani (tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang, yakni al Fatihah) dan Alquranul ‘azhiim yang diturunkan kepadaku.”

 

INILAH MOZAIK

Visa Umrah Bisa Untuk Wisata di Luar Kota Suci

Konsul Jenderal (Konjen) RI di Jeddah Mohamad Hery Saripudin mengiyakan pihaknya sudah menerima notifikasi soal kebijakan perluasan visa umrah. Kebijakan itu menurut dia harus diikuti sosialisasi oleh Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) atau travel umrah di Tanah Air.

“Pihak Kerajaan Saudi melalui Kedutaan Besar Saudi di Jakarta juga tentunya telah mengirimkan notifikasi kepada pihak-pihak di Indonesia,” kata Hery di Jeddah, Kamis (20/9) lalu. Ia mengatakan, pihak KJRI Jeddah masih akan mendalami regulasi tersebut.

Sebelumnya, Kerajaan Arab Saudi secara resmi menerapkan penerbitan visa umrah yang diberlakukan untuk seluruh wilayah Arab Saudi sejak Selasa (18/9). Biasanya, visa umrah dan haji hanya diberikan kepada jemaah luar negeri untuk kunjungan ke dua Kota Suci Makkah dan Madinah serta sesekali ke Jeddah.

Menurut Hery, sebelumnya pihak Kerajaan Saudi sudah menerbitkan visa turis untuk berbagai negara Eropa dan Asia. Hal itu terkait upaya penambahan devisa negara dari sisi pariwisata.

Hery menambahkan, kebijakan baru soal visa umrah harus diikuti PPIU dengan menggencarkan sosialisasi kepada jemaahnya. Sosialisasi itu terutama terkait dengan aturan-aturan yang berlaku di Saudi. Misalnya soal larangan memotret kantor-kantor pemerintahan maupun militer.

“Aturan di sini berbeda dengan di Indonesia. Itu perlu disampaikan kepada jemaah haji dan umrah,” terangnya.

Menurut dia, aturan baru soal visa juga terkait implementasi dari program Saudi Vision 2030. Sesuai program tersebut, Saudi memiliki target kunjungan jemaah haji dan umrah mencapai 30 juta orang pada 2030. Saat ini jumlah jemaah haji masih mencapai sekitar 3 juta orang dan jemaah umrah 7,5 juta.

Dengan demikian, dalam setahun kurang dari 10 juta jemaah haji dan umrah. Khusus untuk tahun ini, Saudi memiliki target kedatangan jemaah umrah sebanyak 10 juta orang.

Untuk mencapai target itu, Saudi juga memulai jadwal umrah lebih awal. Musim umrah yang biasanya dimulai pada 15 Muharram dimajukan menjadi 1 Muharram.

“Jadi, saat jemaah haji Indonesia belum seluruhnya pulang, sudah ada jemaah umrah yang datang ke Arab Saudi,” kata dia.

Seperti pantauan pada beberapa hotel di Madinah pada Sabtu (22/9), banyak jemaah umrah yang telah datang. Mereka banyak menempati hotel yang sama dengan jemaah haji Indonesia. Hal itu tentu membuat pengawasan kepada jemaah harus ditingkatkan.

“Sudah banyak jemaah umrah dari Malaysia dan negara-negara Afrika yang menginap satu hotel dengan jemaah haji kita,” ujar Maskat Ali Jasmun, Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Haji Daker Madinah. (mch/ab).

KEMENAG RI

Menghafal, Solusi Bagi Orang Cepat Lupa

PADA suatu kesempatan Syaikh Muhammad bin Abdillah Al Imam pernah ditanya oleh seseorang, “saya orangnya cepat lupa dalam menghafal, apa solusinya untuk hal ini?”

Beliau menjawab: Kita semua pernah lupa, tidak ada seorang manusia pun kecuali pernah lupa. Dan lupa ini memberi manfaat dan hal-hal yang berguna bagi seorang hamba. Namun dalam sebagian hal, lupa itu tidak memiliki manfaat. Namun manfaat dari adanya lupa ini lebih besar daripada keburukan yang ditimbulkannya bagi manusia.

Tapi bagaimana pun, seseorang hendaknya berdoa kepada Allah untuk menguatkan hafalannya, karena segala karunia itu datangnya dari Allah. Allah Taala berfirman:

“Dan kemurahan Rabb-mu tidak dapat dihalangi” (QS. Al Isra: 20)

Maka karunia (berupa hafalan yang bagus) itu tidak terbatas pada orang-orang tertentu saja, bahkan karunia Allah itu luas. Maka berdoalah kepada Allah, sungguh Allah itu Maha Pemurah.

Kemudian juga, seseorang hendaknya mengambil sebab-sebab yang bisa menjadikan kuatnya hafalan. Karena cahaya itu ada pada hati dan akal. Inilah yang merupakan sebab terbesar untuk kuatnya hafalan. Semakin jauh seseorang dari maksiat, semakin kuat hafalannya. Ini tidak diragukan lagi berlaku bagi orang yang masih muda. Adapun orang yang sudah berusia lanjut, maka hafalan itu menjadi suatu hal yang sulit sekali. Dan akan sering sekali lupa. Tentu ini karena usianya yang sudah tua. Karena ketika usia mulai tua, semua anggota tubuh mengalami perubahan, semuanya mengalami kelemahan dan kekurangan lainnya. Dan kelemahan juga terjadi pada ingatan.

Jad intinya, seseorang hendaknya mengambil sebab-sebab yang bisa menjadikan kuatnya hafalan. Wallahul Mustaan. [sh-emam.com]

Sabar dalam Musibah

Tak terperikan kesedihan yang merundung hati Ummu Salamah. Sang Suami Abu Salamah baru saja meninggal di pangkuannya. Abu Salamah menderita luka-luka hebat selepas kepulangannya dari Perang Uhud. Ia harus menjanda dan membesarkan anak-anaknya yang telah yatim.

Rasulullah SAW pun datang bertakziyah agar meredakan lara di hati Ummu Salamah. Rasulullah SAW berpesan agar Ummu Salamah bisa tabah dan tegar dalam menghadapi musibah. “Siapa yang ditimpa suatu musibah, maka ucapkanlah sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah, ‘inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’ (sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nyalah kita akan dikembalikan),” sabda Rasulullah SAW.

Rasulullah pun menasihatinya. Orang yang bersabar dan ikhlas ketika ditimpa suatu kehilangan, maka Allah SAW akan memberikan ganti yang lebih baik dari itu. Rasulullah SAW pun sempat mendoakan Ummu Salamah, “Ya Allah, berilah ketabahan atas kesedihannya, hiburlah dia dari musibah yang menimpanya, dan berilah ia pengganti yang lebih baik untuknya.”

Benar saja, setelah Ummu Salamah menyelesaikan idahnya dan menjanda, ia mendapatkan ganti yang lebih baik atas kehilangan suaminya. Rasulullah SAW sendiri yang ternyata datang melamarnya. Ummu Salamah dinikahi Rasulullah SAW pada Syawal. Siapakah figur suami yang lebih baik dari Rasulullah SAW?

Demikianlah hakikat orang yang tabah dan sabar ketika ditimpa suatu musibah. Seseorang harus meyakini dan menyadari, segala sesuatu yang dimilikinya di dunia ini pada hakikatnya adalah milik Allah. Manusia hanya “dipinjamkan” dan diberi amanah untuk memelihara dan merawatnya. Manusia diperbolehkan memanfaatkannya dalam rangka ketaatan kepada Allah SWT. Suatu saat nanti, barang pinjaman tersebut akan diambil oleh Sang Empu. Dialah Allah SWT.

Tak ada alasan untuk berduka kerena kehilangan suatu barang yang sejatinya bukanlah miliknya. Tak ada pula alasan berbangga karena dititipkan Allah SWT harta benda. Lihatlah tukang parkir, kendati mobil dan motornya banyak terparkir di halamannya, ia tak pernah sombong. Ketika orang yang punya mobil dan motor mengambil titipannya, ia tak pernah bersedih. Karena ia yakin, mobil dan motor tersebut bukanlah miliknya.

Ketika Allah mengambil apa yang telah ia titipkan kepada manusia, tak ada alasan bagi manusia untuk bersedih. Malah, sepatutnya ia bersyukur karena telah lunas amanahnya dalam memelihara titipan Allah dan semakin sedikit hisabnya di akhirat kelak.

Bagi Ummu Salamah, sungguh berat baginya atas kepergian suami tercinta. Siapa yang tak akan berduka di kala orang yang disayangi telah pergi untuk selamanya. Namun, itulah dunia. Ada pertemuan tentu ada pula perpisahan.

Allah berjanji, siapa hambanya yang bersyukur dengan suatu nikmat, maka nikmat tersebut akan ditambah (QS Ibrahim [14] :7). Demikian pula, siapa yang bersabar akan kehilangan sesuatu, maka Allah akan mengganti dengan yang lebih baik.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang hamba tertimpa musibah lalu dia mengucapkan, ‘Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un’ lalu berdo’a, ‘Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik darinya’, melainkan Allah benar-benar memberikan pahala dan memberinya ganti yang lebih baik darinya.” (HR Muslim).

Jadi, sebesar apa pun musibah berupa kehilangan harta benda atau orang yang dicinta, yakinlah dengan sabar dan ikhlas pasti akan diberikan pahala dari Allah SWT. Kemudian, Allah berjanji untuk memberikan ganti yang lebih baik dari itu, jika orang yang ditimpa musibah benar-benar sabar dan ikhlas kepada Allah.

Inilah yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW. Tidak ada kerugian bagi orang beriman dalam kondisi apa pun ia berada. “Sungguh ajaib urusan orang beriman itu, apa pun yang datang kepadanya semuanya berujung kebaikan. Jika ia diberikan kenikmatan ia bersyukur, itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa kesusahan ia bersabar, maka itu baik baginya,” jelas Rasulullah SAW dalam sabdanya. (HR Muslim).

Cara Agar Terhindar dari Kesia-siaan

ALLAH SWT berfirman, “Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Yunus [10] : 26)

Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman, “..Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al Baqarah [2] : 195)

Dalam dua ayat ini Allah SWT memberikan petunjuk kepada kita bahwa Dia mencintai hamba-hamba-Nya yang berbuat baik. Nah, berbuat baik seperti apa? Yaitu perbuatan baik yang diniatkan lillaahitaala. Kebaikan yang dilakukan dengan mengejar ridho Allah SWT. Kebaikan yang dilakukan dengan maksud supaya semakin dekat dengan Allah SWT. Inilah puncak kebaikan.

Karena ada juga orang yang berbuat baik supaya dianggap baik oleh orang lain. Ada yang berbuat baik supaya orang lain berhutang budi. Begitu banyak orang yang berbuat baik bukan dengan kebaikan yang asli, karena kebaikan yang asli murni hanya satu yaitu kebaikan yang tulus tanpa pamrih kecuali hanya mengharap perhatian dari Allah SWT. Tetaplah berbuat baik meskipun orang lain tidak peduli pada kebaikan kita. Karena Allah SWT senantiasa peduli pada sekecil apapun kebaikan yang dilakukan oleh hamba yang beriman kepada-Nya.

 

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar 

INILAH MOZAIK