Yesus Dikafani Atau Dirias dengan Jas?

Sebenarnya, mayat seorang Nasrani dikafani atau dirias dengan jas atau gaun?

Awalnya, mayat Yesus dirawat dengan cara dikafani.

“Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya. DanYusuf pun mengambil mayat itu, mengafaninya dengan kain lenan yang putih bersih, lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru yang digalinya di dalam bukit batu dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia. Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur itu” (Matius 27:57-61).

“Adalah seorang yang bernama Yusuf. Ia anggota Majelis Besar, dan seorang yang baik lagi benar. Ia tidak setuju dengan putusan dan tindakan majelis itu. Ia berasal dari Arimatea sebuah kota Yahudi dan ia menanti-nantikan Kerajaan Allah. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengafaninya dengan kain lenan lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat. Hari itu adalah persiapan dan Sabat hampir mulai. Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat nya dibaringkan. Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur” (Lukas 23:50-56a) .

Matius dan Lukas dengan jelas menerangkan mayat Yesus yang dirawat dengan cara dirawat dengan cara dikafani. Pertanyaannya, mengapa ketika meninggal dunia umat Kristen tidak dikafani, tetapi justru dirias (berjas, bersepatu, bersapu tangan, bermake-up, berjubah, bertopi, membawa tas atau tongkat)? Mengapa mereka tidak meniru cara Yesus dimakamkan, yakni dengan cara dikafani? Manakah yang ditiru umat Kristen? Meniru Yesus atau mengikuti saja akal-akalan pihak gereja?

Orang yang mati kemudian dikafani adalah hal yang lumrah terjadi pada waktu itu karena memang demikianlah ajaran Tuhan yang dipraktikkan oleh Yesus dan komunitas Yahudi pada umumnya Pada kisah Lazarus dibangkitkan, mayat Lazarus’ juga dikafani. [Paramuda /BersamaDakwah]

 

BERSAMA DAKWAH

Bagaimana Pakaian Renang Muslimah?

MENUTUP aurat bagi laki-laki dan wanita hukumnya wajib. Namun batasan aurat bagi keduanya berbeda. Bagi laki-laki, yang termasuk aurat adalah tubuhnya yang terdapat antara pusat dan lututnya saja. Selebihnya bukan aurat dan boleh terlihat. Pakaian renang buat laki-laki yang memenuhi syariat adalah yang bisa menutupinya.

Bagi wanita, ada dua macam aurat. Pertama, aurat di depan laki-laki asing dan wanita kafir, batasannya adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan dua tapak tangan. Kedua, aurat di depan laki-laki mahramnya dan sesama wanita muslimah, batasnya lebih luas karena masih boleh terlihat kepada, rambut, leher, tangan dan kaki.

Pakaian renang buat wanita yang layak hanyalah bila tidak ada laki-laki asing atau wanita kafir di hadapannya. Sebab kita sulit membayangkan sebuah kostum renang yang bisa menutup seluruh tubuh, kecuali hanya wajah dan kedua tapak tangan. Kecuali mungkin kostum para penyelam. Tapi kostum renang bukan untuk menyelam bukan? Untuk itu harus dipastikan bahwa area kolam renang itu steril dari mereka. Maka implementasinya adalah harus ada pemisahan kolam renang antara laki-laki dan wanita. Dan tentunya dengan wanita kafir juga.

Di beberapa tempat sudah mulai dirintis kolam renang seperti ini. Mengingat kebutuhan untuk berenang sebagai bagian dari oleh raga dan rekreasi sedemikian tinggi, sementara tingkat kesadaran masyarakat dalam menerapkan syariat Islam pun semakin cerah. Bahkan sudah banyak pihak yang memproduksi dan menjual pakaian renang khusus untuk muslimah. Tentunya bukan untuk dikenakan di kolam renang umum yang bercampur baur, tetapi untuk di kolam renang yang khusus untuk wanita muslimah saja. Wallahu a’lam bishshawab. [Ahmad Sarwat, Lc.]

 

INILAH MOZAIK

 

—————————————————————-
Artikel keislaman di atas bisa Anda nikmati setiap hari melalui smartphone Android Anda. Download aplikasinya, di sini!

Sebanyak 1,018 Juta Wanita Berhaji di Tahun 2017

Sebanyak 1.334.080 pria dan 1.018.042 wanita telah melakukan haji tahun ini. Daya ini mengacu pada laporan statistik terakhir oleh General Authority for Statistics (GaStat).

Dikatakan jumlah itu juga tercacat pexiarah haji yang datang dari luar Arab Saudi sebanyak 1.752.014 dan jamaah haji domestik yang berusia 600.108.

Seperti dilansir Saudigaztte.com, Laporan tersebut mengatakan bahwa peziarah dari negara-negara Asia non-Arab adalah 1.042.335 yang merupakan sekitar 59,49 persen dari jumlah total peziarah. Sedangkan sebanyak186.873 berasal dari negara-negara Afrika non-Arab dengan rasio 10,67 persen.

Menurut laporan tersebut, ada 84.894 jamaah haji yang berasal dari sejumlah negara Eropa dan 22.268 orang dari Amerika Utara dan Selatan, di samping Australia.

Laporan tersebut mengatakan bahwa peziarah yang berasal dari negara-negara Arab adalah 383.044 orang yang berasal dari negara-negara timur terngah mencapai  32.600 orang.

Dikatakan 229.308 jamaah haji berasal dari berbagai wilayah Kerajaan sementara 370.800 datang dari Makkah dan terdiri dari orang Saudi dan ekspatriat.

Para peziarah yang datang dari Makah terdiri dari 79.116 orang Saudi dan 291.684 orang non-Saudi. Menurut GaStat, 1.648.332 peziarah luar tiba di udara, 14.827 dengan laut dan 88.855 oleh darat.

Laporan tersebut mengatakan bahwa tenaga kerja, yang bertanggung jawab untuk memberikan layanan kepada para peziarah, adalah sebanyak 157.538 orang yang terdiri dari 30.870 pekerja yang menyediakan layanan kesehatan dan ambulans, sebanyak 86.987 orang yang bertanggung jawab atas distribusi listrik dan air, dan 35.938 orang bekerja di sektor transportasi dan logistik lainnya.

Selain itu  selain lebih dari 300.000 personil militer dan sipil yang memberikan keamanan kepada para tamu Allah itu.

 

REPUBLIKA

Jangan Kelamaan Jomblo, Bahaya!

Roda zaman terus berputar. Berbagai fenomena aneh pun bermunculan, serta kebiasaan-kebiasaan yang dulu dilarang akan menjadi terlihat biasa. Salah satunya adalah hidup sendiri (jomblo), hingga memutuskan untuk tidak menikah karena terlalu sibuk dengan urusan duniawi.

Memutuskan diri untuk jomblo dalam waktu yang lama, ini merupakan salah satu tanda akhir zaman. Tanpa alasan yang syari, mereka menunda-nunda pernikahan mereka, padahal umur mereka sudah menjelang senja. Dimana batas ideal menikah bagi perempuan di usia 25 tahun, dan bagi laki-laki di usia 28 tahun.

Anehnya, di era ini, banyak yang berbangga lama hidup sendiri, karena akan dianggap orang intelek yang sangat pemilih dalam menentukan pasangan. Sayyidina Umar bin Khattab pernah menyampaikan kalimat singkat yang bermakna sindiran telak bagi laki-laki yang lama menjomblo dan berbangga dengannya.

“Tidak ada yang menghalangimu menikah, kecuali kelemahan atau kemaksiatan,” kata Umar bin Khattab, diriwayatkan oleh Ibnu Hazm dalam kitab Al-Muhalla.

Ini juga dijelaskan dalam buku berjudul ‘The Perfect Muslimah’, Khalifah kedua itu menjelaskan, ada hal-hal yang membuat seorang pemuda kesulitan dalam mendapatkan pasangan untuk menikah. “Kata Umar bin Khattab, ada dua hal mengapa pemuda itu susah menikah. Pertama karena kejantanannya dan kedua karena banyaknya maksiat,” tulis Ahmad Rifa’i Rif’an dalam bukunya.

Umar bin Khattab yang merupakan Khalifah kedua kaum Muslimin ini terkenal sebagai sosok yang berani dan tegas dalam semua hukum Islam. Selain ditakuti oleh setan, Umar juga terkenal sebagai sosok yang menjadi penghalang bagi timbulnya fitnah.

Melalui nasihat ini, Umar hendak menegaskan, beratnya ujian orang yang lama menyendiri, padahal terdapat banyak kesempatan menikah yang menghampirinya. Saat kesempatan menikah menyapa, kemudian seseorang tidak menyambutnya dengan segera, ada bahaya besar yang tengah menunggu di kemudian hari akibat kelamaan hidup sendiri.

Umar, melalu nasihat ini, tidaklah menyatakan bahwa orang yang belum menikah adalah pendosa dan lemah dalam hubungan suami-istri. Ia juga tidak menyatakan bahwa orang yang sudah menikah terbebas dari dosa dan kuat dalam hubungan badan.

Kalimat ini merupakan cara Umar dalam memotivasi kaum muslim di masanya dan masa setelahnya sampai akhir zaman. Bahwa ketika seseorang enggan menikah, padahal mampu secara fisik, pikiran, dan rohani, maka ia sedang berada dalam bahaya yang besar.

Apalagi di zaman serba canggih ini, saat serbuan maksiat siap masuk ke lini-lini paling privasi dalam kehidupan seseorang. Jika yang sudah menikah saja berpeluang besar untuk tergoda, apalagi yang sendirian?

 

REPUBLIKA

Jasad yang Tak Dikubur, Terbebas dari Siksa Kubur?

AZAB dan nikmat kubur adalah benar adanya berdasarkan Alquran, As Sunnah dan ijma ahlu sunnah. Nabi shallahu alaihi wasallam selalu memohon perlindungan kepada Allah dari adzab kubur dan memerintahkan umatnya untuk melakukan hal itu. Dan hal ini hanya diingkari oleh orang-orang Mulhid (atheis). Mereka mengatakan bahwa seandainya kita membongkar kuburan tersebut, maka akan kita dapati keadaannya seperti semula. Namun, dapat kita bantah dengan dua hal:

1. Dengan dalil Al Quran dan Sunnah dan ijma salaf yang menunjukkan tentang adzab kubur.
2. Sesungguhnya keadaan akhirat tidak bisa disamakan dengan keadaan dunia, maka adzab atau nikmat kubur tidaklah sama dengan apa yang bisa ditangkap dengan indra di dunia. (Diringkas dari Syarah Lumatul Itiqod, hal 65-66)

Banyak hadits-hadits mutawatir dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam tentang pembuktian adzab dan nikmat kubur bagi mereka yang berhak mengecapnya. Demikian juga pertanyaan Munkar dan Nakir. Semua itu harus diyakini dan diimani keberadaannya. Dan kita tidak boleh mempertanyakan bagaimananya. Sebab akal memang tidak dapat memahami bentuk sesungguhnya. Karena memang tak pernah mereka alami di dunia ini.

Ketahuilah, bahwa siksa kubur adalah siksa di alam Barzakh. Barangsiapa yang mati, dan berhak mendapatkan adzab, ia akan menerima bagiannya. Baik ia dikubur maupun tidak. Meski dimangsa binatang buas, atau terbakar hangus hingga menjadi abu dan bertaburan dibawa angin; atau disalib dan tenggelam di dasar laut. Ruh dan jasadnya tetap akan mendapat siksa, sama seperti orang yang dikubur. (lihat Tahdzib Syarh Ath Thahawiyah, Syaikh Abdul Akhir Hammad al Ghunaimi)

 

INILAH MOZAIK

Pantang Egois

ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt. Semoga Allah Yang Maha Menatap senantiasa melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita menjadi hamba-hamba-Nya yang istiqomah dalam ketaatan. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda Nabi Muhammad Saw.

Saudaraku, sesungguhnya ego adalah unsur di dalam kemanusiaan yang dianugerahkan Allah kepada kita. Karena siapa yang bisa menolong diri kita, syariatnya adalah diri kita sendiri.

Coba saja perhatikan, ketika keluar dari masjid, yang lebih dahulu kita lakukan adalah mencari-cari sandal sendiri di antara tumpukkan sekian banyak sandal. Bukan membantu orang lain menemukan sandalnya. Atau ketika berfoto dengan teman-teman, yang pertama kita cari adalah gambar diri kita sendiri, malah kalau posenya kurang bagus meski yang lain bagus, kita akan minta diulangi. Semua ini adalah wajar dan manusiawi.

Namun, akan menjadi tidak wajar jikalau ego kita membuat pihak lain menjadi terzholimi. Misalkan kita mencari-cari sandal sendiri sambil melempar-lemparkan sandal orang lain. Sikap yang demikian adalah egois. Orang yang egois adalah orang yang hanya sibuk memenuhi keinginan dirinya tanpa memikirkan hak orang lain, bahkan tanpa peduli orang lain tersakiti. Dan, semakin besar sifat egoisnya makan akan besar kemungkinannya dia menjadi penjahat. Lihatlah koruptor, demi memperkaya dirinya sendiri, dia korbankan masyarakat luas dengan cara mencuri uang negara.

Marilah kita memetik hikmah dari jantung kita. Jantung kita berdegup tanpa dipinta. Bahkan dia berdegup terus baik diingat maupun dilupakan. Ia berdegup tanpa pamrih memenuhi kebutuhan darah kita. Ia tidak menonjolkan diri, tidak berharap mendapat sanjungan, yang ia lakukan hanya bekerja terus, memberi manfaat terus-menerus.

Rasulullah Saw bersabda,“Dan sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.”(HR Thobroni)

Tidak ada artinya jika kita kaya raya tapi hanya kaya raya sendirian, tanpa membantu fakir miskin untuk meningkat taraf hidupnya. Tidak ada artinya gelar akademik kita berderet-deret jika hanya pintar sendirian tanpa mengamalkan dan mengajarkannya.

Maka, kehormatan tidak bisa diraih jika hanya mementingkan keuntungan diri sendiri. Kehormatan justru akan datang jikalau kita menjadi jalan manfaat bagi orang lain bahkan meski kepentingan kita terkorbankan. Para pahlawan sejati dihormati dan dikenang karena ketulusannya dalam berkorban. Para koruptor dinista karena keegoisannya memperkaya diri sendiri.

Saudaraku, semoga kita terhindar dari sifat egois. Semoga Allah Swt. senantiasa membimbing kita sehingga kita menjadi orang-orang yang bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan kita.Aamiin yaa Robbal aalamiin. [smstauhiid]

 

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar

INILAH MOZAIK

6 Hal Terlarang Bagi Orang yang Berhadas Besar

BERIKUT hal-hal yang terlarang dilakukan begi mereka yang sedang dalam keadaan berhadas besar:

A. Salat

B. Tawaf

C. Memegang/ Menyentuh Mushaf. `Dan tidak menyentuhnya kecuali orang yang suci.`. (Al-Qariah ayat 79) Jumhur Ulama sepakat bahwa orang yang berhadats besar termasuk juga orang yang haidh dilarang menyentuh mushaf Alquran

D. Melafazkan Ayat-ayat Alquran kecuali dalam hati atau doa/zikir yang lafaznya diambil dari ayat Alquran secara tidak langsung. `Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasakkan tidak terhalang dari membaca Alquran kecuali dalam keadaan junub`. Namun ada pula pendapat yang membolehkan wanita haidh membaca Alquran dengan catatan tidak menyentuh mushaf dan takut lupa akan hafalannya bila masa haidhnya terlalu lama. Juga dalam membacanya tidak terlalu banyak. Pendapat ini adalah pendapat Malik. Demikian disebutkan dalam Bidayatul Mujtahid jilid 1 hal 133.

E. Berihram

F. Masuk ke Masjid. Dari Aisyah radhiallahu ‘anha berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, `Tidak ku halalkan masjid bagi orang yang junub dan haidh`. (HR Bukhari, Abu Daud dan Ibnu Khuzaemah. “Apabila haidh tiba, tingalkan salat, apabila telah selesai (dari haidh), maka mandilah dan shalatlah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Selain itu, sebagian ulama memakruhkan seorang yang sedang janabah memakan makanan. Tetapi tidak sampai diharamkan. Itu pun hanya sebagian ulama yang memakruhkannya. Wallahu a’lam bishshawab. [Ahmad Sarwat, Lc]

 

INILAH MOZAIK

Ini Mudaratnya Berswafoto

Berswafoto adalah salah satu cara bagi seseorang untuk berfoto yang dilakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Swafoto ini terkadang hanya menunjukkan bagian wajah atau meliputi bagian tubuh atas. Dalam Islam swafoto tidaklah dikatakan haram dan tidak disebutkan pula dalam Alquran atau hadis. Namun Islam memandang kemudaratan dalam swafoto lebih banyak dari pada manfaatnya.

Ketua Komisi Dakwa MUI Ustaz Moh Zaitun Rasmin menghimbau, agar sebaiknyak tidak melakukan swafoto, terlebih kepada para Muslimah. Meskipun dalam berswafoto terkadang menampakkan wajah dan telapak tangan yang bukan merupakan bagian dari aurat perempuan.

“Tapi kan sebaikanya perempuan tidak menyebarkan fotonya dan menjadi konsumsi banyak orang. Apalagi sudah memiliki suami, sebaiknya kalau swafoto fotonya itu disimpan,” kata Rasmin.

Dalam hal ini muslimah yang melakukan swafoto bukanlah sekedar untuk berfoto saja namun terkadang masuk dalam perilaku narsis. Berswafoto akan menampilkan pose dan ekspresi, di mana perilaku tersebut mengarah pada keinginan untuk diperhatikan melalui komentar, like pada sosial media yang digunakan. Padahal Allah berpesan pada Muslimah: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka tundukkan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya’…” (QS 24:31)

Perintah Allah tersebut menyuruh perempuan untuk tidak memamerkan dirinya kepada publik dan menjaga dirinya dengan rasa malu. Sebab Islam memandang rasa malu adalah akhlak yang harus dimiliki oleh semua umat Islam. Terlebih bagi seorang perempuan, rasa malu adalah sebuah pakaian baginya. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu” (HR Ibnu Majah)

Selain itu swafoto yang disebarkan di sosial media tentunya akan dilihat oleh banyak orang. Mudharatnya dapat disalahgunakan lawan jenis. “Hanya boleh diperlihatkan pada orang-orang yang halal untuk melihatnya. Kecuali untuk kepentingan perempuan yang belum menikah kemudian dikirim pada laki-laki yang mau melamarnya itu boleh. Mudharatnya foto bisa disalahgunakan, dapat menimbulkan hasrat orang tertentu. Padahal, tidak melalui jalur pernikahan. Dilihat-lihat fotonya, dinikmati oleh lawan jenis yang bukan mahram itukan tidak boleh,” tegas Rasmin.

 

REPUBLIKA

Amelian: Islam Beri Jawaban Rasional

Memutuskan menjadi Muslim, Amelian Dinisiah menyadari bahwa Islam adalah agama yang paling hak. Dari hal kecil sampai besar diatur dan tidak pernah mengajarkan hal yang buruk. Jadi, jika ada oknum Muslim yang berperilaku tidak sesuai dengan ajaran agama, itu ulah pelaku tersebut dan bukan sebab Islam.

Amelian, begitu ia akrab disapa, memutuskan menjadi mualaf pada 14 Juni 2013. Ia masih teringat betul, peristiwa itu berlangsung pada Jumat, tepat pukul 10.00 pagi sebelum shalat. Sesaat setelah bersyahadat, ia langsung belajar bacaan shalat melalui catatan yang diberi teman, bahkan ia tak menunggu lama untuk memutuskan berhijab.

Perjalanannya menuju Islam bermula saat ia melanjutkan studi S-2 di salah satu universitas negeri di Kota Bogor. Saat berkuliah di Bogor, Amelia hidup mandiri dan jauh dari orang tua. Kesendirian ini membuatnya merasa bosan dengan kegiatan yang ia lakukan sehari-hari.

Ia mulai merasa ada yang salah dengan aktivitas yang ia lalui setiap hari. “Bangun pagi, aktivitas, makan, dan tidur. Masa saya cuma lahir, makan, tidur, terus mati,” ujar Amelian.

Sosok yang semula menganut Protestan itu akhirnya mulai merasa bingung dengan keyakinan yang ia anut. Ia sering mempertanyakan beberapa hal yang terdapat di Alkitab, namun belum menemukan jawaban yang membuat dirinya merasa puas. Keraguan terhadap keyakinan yang ia amini, sudah lama ia rasakan, namun ia tidak terlalu banyak bertanya.

Akhirnya, ia terus melakukan pencarian tanpa memberi tahu siapa pun terkait kebimbangan yang ia rasakan. Ia sendiri masih belum mengetahui apa yang dicari. Namun, satu yang pasti, ia merasa tidak puas dengan hidup dan merasa monoton, nihil makna.

Perempuan berusia 30 tahun ini menjelaskan, dalam masa pencarian tentang kebenaran agama, ia sempat menjadi ketua dalam acara seminar internasional yang dilaksanakan kampusnya. Kesibukan ini membuat ia lupa dengan pencarian yang sedang ia lakukan.

Namun, ia sering melamun dan sulit tidur. Bahkan, sewaktu-waktu ia sempat bermimpi sedang di dorong ke jurang yang di bawahnya terdapat semburan api, ya, neraka. Mimpi membuatnya semakin mencari tahu tentang kebimbangan yang ia rasakan.

Saat menjadi ketua seminar, ia bekerja sama dengan beberapa teman Muslim. Amelina mulai tertarik dengan Islam saat melihat ketaatan mereka menjalani shalat lima waktu di tengah kesibukan. “Saya saja yang ke gereja sepekan sekali jarang sekali. Ada saja alasan jika ingin ke gereja,” katanya.

Setelah selesai kegiatan seminar, ia memutuskan bertanya kepada teman Muslim terkait Islam. Mereka kaget karena Amelian mantan aktivis gereja. Ia bertanya kepada teman Muslim terkait shalat, hijab, pertemanan dengan lawan jenis yang terkesan ada jarak, bahkan bertanya tentang Islam yang dituduh teroris.

Perempuan kelahiran Ambon ini juga menanyakan perihal surga dan neraka. Jawaban-jawaban yang ia terima begitu merasuk pikirannya. Ia seperti menemukan jawaban yang membuatnya merasa bimbang. Akhirnya, ia merenung dan menemukan bahwa Islam merupakan agama yang benar dan yang ia cari selama ini.

Dalam perenungannya, ia memperoleh petunjuk bahwa Islam merupakan agama yang terbaik bagi dirinya. Ia berdoa agar diberi petunjuk. Ia sempat bermimpi tentang satu cahaya yang membuatnya menangis saat terbangun.

Akhirnya, ia menghubungi teman-teman dan mengutarakan niat untuk memeluk Islam. Amelian mendapat pelajaran dari Alquran. Dalam pembelajaran ini, ia merasa semakin yakin dengan kebenaran yang ia cari, hingga akhirnya ia memutuskan untuk memeluk risalah Muhammad SAW yang agung.

Kabar soal Amelian yang memeluk Islam menyebar cepat ke kerabat dan koleganya yang tinggal di Papua. Informasi itu sampai ke orang tuanya setelah tiga hari ia menjadi mualaf.

Sulung dari lima bersaudara ini langsung disuruh pulang oleh orang tuanya ke Papua. Teman-teman Muslim yang membantunya mengucap syahadat menjadi khawatir dengan keputusan pulangnya Amelian ke Papua. Mereka khawatir Amelian akan dipaksa kembali ke agama semula.

Namun, keluarga yang di Papua mengabarkan bahwa bapaknya dalam kondisi sakit berat dan parah. Karena sayang kepada ayah, ia memutuskan pulang dengan membawa putranya yang berumur enam tahun. Dua bulan sebelum bersyahadat, Amelian telah bercerai dengan suaminya.

Saat menuju Papua menunggu penerbangan lanjutan di Makassar, ia terpaksa melepas kerudung. Ini akibat ia khawatir dengan kondisi ayahnya yang sedang sakit parah akan semakin memburuk jika melihat ia mengenakan hijab.

Sesampainya di rumah, ternyata ayahnya tidak sakit. Amelian dan putranya dilarang kembali ke Bogor dan dipaksa memeluk keyakinan sebelumnya. Awalnya, permintaan itu disampaikan melalui dialog, meski ia tolak. Penolakan tersebut berujung pada kekerasan fisik. Saat ia ketahuan sedang melaksanakan shalat, perempuan kelahiran Ambon ini sempat dipukul hingga diinjak.

Perlakuan kasar ini tidak membuatnya goyah. Setelah 13 hari berada di rumah. Ia memutuskan untuk hijrah secara kafah. Ia siap untuk kehilangan keluarganya demi keyakinan yang sedang ia jalani. Akhirnya, ia memutuskan untuk keluar dari rumah dengan membawa serta putranya. Saat keluar rumah, ia beralasan ingin mengurus akta kelahiran sang putra.

Setelah keluar dari rumah, Amelian bertemu dengan seorang ustaz dan istrinya. Ia menginap selama tiga hari sampai ia mendapatkan tiket untuk kembali lagi ke Bogor.

Sampai di Bogor, ia harus hidup berpindah-pindah. Menumpang di satu tempat ke tempat lain. Ia bahkan sempat sakit hingga harus di opname di rumah sakit. Ujian tidak hanya sampai di sini. Seorang pria Muslim menikahinya pada 2014 lalu. Namun, pernikahan hanya bertahan empat bulan karena ia memperoleh perlakuan yang kasar dan tidak adil dari suami. Suami juga tidak menafkahinya.

Ia memutuskan bercerai kembali. Namun, ia terkejut, ternyata setelah perceraiannya itu, ia baru menyadari tengah mengandung. Ia melewati hari-hari hingga proses melahirkan tanpa didampingi suami. “Saya ikhlas karena saya yakin sahabat terdahulu juga tidak mudah ujiannya setelah berhijrah. Saya diuji karena Allah SWT sayang,” katanya.

Setelah dua tahun tidak berkomunikasi dengan keluarga besar, akhirnya sang adik menghubunginya kembali dan menyatakan keluarga besar merindukannya. Orang tuanya pun mengajak bertemu di Bogor. Ia diterima dengan baik oleh keluarga besarnya. “Ayah saya berkata silakan jalani agamamu dan bapak akan menjalani agama bapak,” katanya.

Sekarang silaturahimnya dan orang tua kembali normal. Bahkan, orang tua sempat mengunjunginya saat Lebaran. Ibu dua anak ini sekarang juga telah dipersunting kembali oleh teman semasa kuliahnya dahulu. Ia menikah sekitar dua pekan yang lalu.

 

REPUBLIKA

Mau Nikah Siri, Ini Untung Ruginya Kata MUI…

Situs nikahsirri.com membuat beberapa pihak tidak nyaman kerena kontennya menyinggung eksistensi perempuan. Situs besutan Aris Wahyudi itu juga minim sekali pengetahuan tentang nikah siri menurut pandangan Islam.

“Ini beda dengan nikah siri yang dimaksudnya di media tadi, yang seakan-akan mengandung unsur di situ ada penipuan, potensial terjadi trafficking, penjual anak dan perempuan terjadi di di situ,” kata Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PBNU Kiyai Haji Abdul Moqsith Ghazali saat diskusi dengan tema “Perlindungan Perempuan dan Anak Terhadap Kejahatan Di Internet” di Jl. Adityawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/9).

Ghazali menuturkan, jika ada kiai, ustaz atau tokoh agama Islam di kampung-kampung melakukan nikah siri bukan berarti untuk eksploitasi terhadap pasangan yang baru dinikahinya. Akan tetapi, hal itu karena keterbatasan kemampuan dalam berapa hal.

“Itu karena keterbatasan akses kampung ke KUA yang terlalu jauh. Dan dari sudut pembiyaan tidak mampu untuk melakukan pernikahan secara tercatat karena ada biaya dan lain sebagainya,” katanya.

Ghazali menuturkan, sebenarnya di dalam Islam tidak dikenal yang namanya nikah siri. Malah, Islam sangat menganjurkan setiap pernikahan mesti tercatat di lembaran negara.

Hal itu, kata Ghazali, sesuai Pasal 4 Kompilasi Hukum Islam, bahwa pernikahan dinyatakan sah apabila dilaksanakan sesuai hukum Islam seperti diatur didalam Undangan-undang Perkawinan Nomo 1 Tahun 1974. “Kenapa nikah siri dikenal di Indonesia itu, untuk membedakan antara nikah yang dicatatkan kepada negara dengan nikah yang tak tercatatkan kepada negara,” katanya.

Meski siri yang artinya rahasia, tetapi pada hakikatnya pernikahan rahasia itu dipublikasikan. Karena ada saksi dan wali serta tetangga yang menyaksikan. Hanya saja pernikahan itu tidak tercatat di negara, karena keterbatasan akses dan pertimbangan lain.

Ghazali menuturkan, banyak sekali kerugian pernikahan tidak tercatat di lembaran negara. Misalnya, anak dari hasil pernikahan siri itu tidak bisa memiliki catatan sipil atau akte kelahiran. Karena, syarat untuk mengajukan akte harus ada akte nikah.

“Kita menyaksikan ada banyak anak yang tidak memiliki akte kelahiran, sehingga aksesnya mendapatkan pendidikan dan pelayanan kesehatan sulit terpenuhi,” katanya.

Untuk itu, kata dia, kenapa Islam selalu menyarankan agar pernikahan mesti tercatat di negara. Meski demikian, kata dia, kepada pihak yang sudah menikah siri tidak perlu khawatir ketika anaknya lahir tidak mendapatkan hak-hak pencatat sipil asal kedua belah pihak segera mengajukan pengesahan ke pengadilan.

“Bahwa telah terjadi pernikahan tahun sekian, saksinya ini, walinya ini, yang menikahkan ini. Itu bisa dilakukan,” katanya.

 

REPUBLIKA

 

 

—————————————————————-
Artikel keislaman di atas bisa Anda nikmati setiap hari melalui smartphone Android Anda. Download aplikasinya, di sini!