Cerdas Mengolah Emosi

Cerdas Mengolah Emosi

Emosi senantiasa berubah-ubah dalam tendensi tertentu pada diri manusia. Dan emosi yang berubah mempunyai posisi penting dalam kehidupan manusia, khususnya pengambilan keputusan saat pencapaian suatu tujuan hidup.

Tak jarang manusia hanya mengandalkan emosi semata sebagai dasar pengambilan keputusan arah hidupnya. Karena itu, emosi memegang peranan amat penting dalam menentukan sukses tidaknya kehidupan manusia itu sendiri.

Kunci meraih kesuksesan tak lain dengan mengatur dan mengendalikan emosi. Ini karena emosi terkadang membuncah dan menurun.

Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, ”Bukanlah yang dikatakan orang kuat adalah orang yang kuat bergulat, tapi sesungguhnya orang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan nafsunya di kala marah.” (HR Bukhari Muslim).

Dalam Islam, pengendalian diri terhadap emosi dapat disebut dengan sabar. Allah SWT senantiasa memberi solusi kepada kita agar dalam menghadapi cobaan dan masalah, haruslah mengedepankan kesabaran.

”Minta tolonglah kamu (dalam jihad akbar ini) dengan melakukan shalat dan sabar, sesungguhnya itu berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS Albaqarah [2]: 45).

Orang yang senantiasa sabar adalah yang cerdas mampu mengatur emosinya menghadapi berbagai permasalahan hidup, dan selalu berusaha dengan teguh mengejar apa yang menjadi cita-citanya.

Allah SWT akan menyayangi setiap hamba-Nya yang menghadapi kehidupan dengan penuh sabar dan tabah. Allah SWT pun berjanji akan melimpahkan pahala di dunia maupun akhirat. ”Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS Azzumar [39]: 10).

Selain mendapatkan pahala berlipat, orang yang sabar mengendalikan emosi, juga akan mendapatkan rahmat dan petunjuk dari Allah SWT. ”Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS Albaqarah [2]: 157).

Dalam memecahkan masalah, jangan mengandalkan emosi yang meletup-letup dan terburu-buru. Kita hendaknya dapat mengatur emosi dengan cerdas, sehingga tidak berbuah penyesalan dan kekecewaan.

Orang yang cerdas secara emosi adalah yang sabar dan tabah menghadapi cobaan. Sabar bukan berarti pasrah pada keadaan. Sabar dalam mengendalikan emosi merupakan satu upaya menghadapi masalah dengan jalan berpikir secara lebih rasional, yang tak hanya mengandalkan emosional semata. n

Oleh: Iadatul Fitri

IHRAM