Di Rumah Saja? Ibadah Ini Cocok Menemani Anda

Alhamdulillah, jalan menuju surga Allah itu banyak. Allah Ta’ala tidak menjadikan ibadah itu satu tipe saja, namun terdapat bermacam-macam tipe ibadah yang bisa dilakukan oleh seorang hamba.

Ada ibadah yang membutuhkan kekuatan fisik, ada yang membutuhkan harta, ada yang membutuhkan kelembutan, agar setiap orang mampu beramal sesuai dengan kesanggupannya.

Jika dia tidak mampu jalani suatu ibadah yang sunnah, dia bisa sungguh-sungguh menekuni dan berkonsentrasi di ibadah sunnah yang lain.

Maha benar firman Allah Ta’ala yang mensifati Islam sebagai agama yang sempurna. Allah Ta’ala berfirman,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Hari ini Aku sempurnakan agama kalian, dan Aku sempurnakan nikmat untuk kalian, dan Aku ridhai Islam sebagai agama untuk kalian.” (QS. Al-Maidah: 3)

Mungkin di antara pembaca masih ada yang sampai saat ini masih work from home (WFH atau bekerja dari rumah) alias minim mobilitas di luar rumah. Dalam kondisi ini, mungkin ibadah puasa cocok untuk menjadi rutinitas pekanan atau bulanan.

Sebagian kajian ilmu (pengajian) belum bisa dijadikan offline (luring). Sehingga dengan ibadah puasa seseorang dapat mempertahankan ketakwaannya, karena goal (tujuan) terbesar dalam puasa seseorang adalah menjadi hamba yang bertakwa.

Allah Ta’ala berfirman,

لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Agar kalian bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Allah Ta’ala, dengan segala hikmah dan kebijaksanaan-Nya, menciptakan dua tempat akhir bagi manusia, yaitu surga dan neraka.

Surga diciptakan untuk hamba yang bertakwa,

أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Disiapkan untuk orang bertaqwa.” (QS. Ali ‘Imran: 133)

Dan neraka untuk hamba yang kufur,

أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

“Disiapkan untuk orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 24)

Dengan berpuasa, kita bisa menjadi penduduk surga, karena surga hanya untuk mereka yang bertakwa.

Di bawah ini merupakan beberapa faidah lain dari puasa, yaitu:

Pertama, puasa itu membuat jalannya setan dalam diri kita sempit. Karena setan itu berjalan di pembuluh darah manusia. Dengan berpuasa, tekanan darah juga melemah, maka seharusnya semakin sedikit maksiat yang dikerjakan.

Kedua, puasa memberikan kita semangat untuk mengerjakan amal-amal ketaatan dan itu merupakan bagian dari takwa.

Ketiga, puasa juga membiasakan kita merasakan rasa lapar dan haus, yang dengannya kita memberi faqir dan miskin, dan ini pun bagian dari takwa.

Keempat, puasa dapat membawa kita kepada ketakwaan, dan dengan itu Allah Ta’ala akan memasukkan kita ke surga yang memang disiapkan untuk mereka yang bertakwa.

Dengan puasa, semoga kita bisa menjadi penduduk surga, walaupun masih di rumah saja.

***

Penulis: Muhammad Halid Syarie, Lc.

Artikel: Muslim.Or.Id