Dua Surah dalam Alquran yang Paling Dicintai Allah SWT

Dua Surah dalam Alquran yang Paling Dicintai Allah SWT

Allah SWT mencintai dua surat dalam Alquran.

Dalam Alquran terdapat dua surah yang memiliki keutamaan bagi seorang Muslim. Bahkan surah ini dapat melindungi seorang Muslim dari perbuatan jahat seperti perasaan dengki dari orang lain dan keburukan-keburukan lainnya.

Ulama dari Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Syekh Muhammad Abu Bakar menjelaskan, dua surah yang dimaksud ialah Surah Al-Falaq dan An-Nas. Dua surah ini akan memberikan perlindungan kepada seorang Muslim dari perbuatan jahat seperti dengki, rasa benci maupun kejahatan manusia.

Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir, dia berkata bahwa ia datang kepada Rasulullah SAW yang sedang naik kendaraan. Lalu ia meletakkan tangannya di telapak kakinya. Uqbah pun meminta Rasulullah SAW untuk membacakan Surat Hud dan Surat Yusuf.

Lalu Nabi SAW bersabda kepada Uqbah bahwa dia tidak akan membaca suatu surat yang lebih baik di sisi Allah SWT selain Qul a’udzu birabbil falaq (Surah Al-Falaq).

Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Uqbah bin Amir, engkau tidak akan membaca surat yang lebih Allah cintai dan lebih bermanfaat di sisi-Nya dibandingkan engkau membaca ‘qul a’uudzu bi rabbil falaq’ (Surat Al-Falaq), maka jika engkau mampu untuk tidak luput dari membacanya dalam sholat, maka lakukanlah.”

Dalam riwayat lain, demikian penjelasan Syekh Muhammad Abu Bakar, Nabi SAW bersabda, “Aku mengajarimu dua surah yang paling dicintai Allah SWT, maka bacalah suratku ini, katakanlah ‘qul a’uudzu bi rabbil falaq’ (Surat Al-Falaq) dan katakanlah ‘qul a’uudzu bi rabbinnaas’ (Surat An-Naas).”

Surat An-Nas merupakan serangkaian dari surat sebelumnya, Al-Falaq. Surah An-Nas diturunkan sesudah surat Al-Falaq. Tema surat ini sebagaimana surat Al-Falaq, ialah permohonan perlindungan kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, “Allah telah menurunkan kepadaku ayat-ayat yang tidak ada bandingannya, qul a’udzu bi rabbinnaas dan qul a’udzu bi rabbil falaq.” (HR Muslim dan Tirmidzi dari Uqbah bin Amir)

sumber

KHAZANAH REPUBLIKA