Filosofi, Makna dan Simbol Pancasila

Filosofi, Makna dan Simbol Pancasila

Dalam berbangsa dan bernegara, kita mempunyai dasar negara yang disepakati, yaitu Pancasila. Seluruh warga bangsa Indonesia, diharuskan peracaya dengan pancasila, sebab ini adalah simbol negara. Lalu apa filosofi, makna dan simbol pancasila, mengapa dijadikan sebagai dasar negara Repubik Indonesia?

Terlebih, pancasila merupakan titik temu (dalam terma Islam kita kenal dengan kalimatun sawa’), bagi seluruh warga Republik Indonesia yang majemuk dan plural.

Makna dan Simbol Pancasila

Sebelum itu mari kita ketahui, siapakah yang merancang simbol ini? adalah Sultan Hamid II atau yang memiliki nama asli Syarif Abdul Hamid Al-kadrie adalah orang yang merancang lambang negara Indonesia. Beliau merupakan Putra sulung dari Sultan Pontianak ke-6, yang mana waktu itu beliau ditunjuk sebagai Menteri Negara Zonder Portofolio, kisaran pada tahun 1949.

Beliau diperintahkan oleh Presiden Soekarno untuk merencanakan, merancang, dan merumuskan lambang negara. Hingga simbol Garuda Pancasila untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Soekarno kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta, 15 Februari 1950.

Di lain versi, ada yang mengatakan bahwasanya beliau ini bukan ditunjuk, namun beliau memenangkan sayembara dalam rancangan simbol negara.

Garuda digunakan sebagai lambang Negara kesatuan Republik Indonesia untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan Negara yang kuat. Pada bagian dada garuda pancasila terdapat perisai yang didalamnya terdapat lima simbol gambar.

Kelima gambar di dalamnya yaitu gambar bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, dan padi kapas. Masing-masing simbol gambar pancasila mempunyai makna, maknanya yaitu sebagai berikut:

  1. Bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa. Bintang melambangkan sebuah cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia. Lambang bintang juga diartikan sebagai sebuah cahaya untuk menerangi Dasar Negara yang lima.
  2. Gambar rantai dengan latar belakang warna merah dijadikan sebagai dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Simbol gambar rantai ini dijadikan sebagai lambang sila kedua dari pancasila. Makna simbol kedua sila pancasila adalah manusia Indonesia yang dapat menerapkan nilai kemanusiaan kedalam bentuk sikap tindak yang mengakui persamaan derajat, dengan mengembangkan sikap saling mencintai, bersikap tenggang rasa, tidak semrna-mena dengan orang lain.
  3. Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu persatuan Indonesia. Pohon beringin melambangkan pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak orang sebagai tempat berteduh di bawahnya. Hal ini mewakili keragaman suku bangsa yang menyatu di Indonesia. Makna sila ketiga pancasila adalah persatuan Indonesia merupakan nilai yang mengajarkan untuk selaras dengan hakikat satunya Indonesia.
  4. Kepala banteng melambangkan sila keempat pancasila, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Kepala banteng melambangkan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah, dimana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.
  5. Padi dan kapas melambangkan sila kelima, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Padi dan kapas dapat mewakili sila kelima, karena padi dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat mencapai kemakmuran.

Kelima sila tersebut menjadi titik temu antar warga bangsa Indonesia yang berbeda dalam berbagai aspek, sehingga meski berbeda, warga negara Indonesia bisa bersatu padu.(Baca juga:Mendialogkan Hubungan Islam dan Pancasila).

Demikianlah sejarah singkat dari makna dan simbol pancasila beserta filosofinya. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH