Hadis Orang Gemuk Adalah Azab Allah, Bagaimana Pemahamannya?

Beredar infografis yang mengatakan bahwa gemuk adalah azab Allah. Rujukan yang dikutip adalah hadis yang diriwayatkan oleh ‘Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda,

إِنَّ خَيْرَكُمْ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ . قَالَ عِمْرَانُ : فَلَا أَدْرِي أَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ قَرْنِهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةً . ثُمَّ يَكُونُ بَعْدَهُمْ قَوْمٌ يَشْهَدُونَ وَلَا يُسْتَشْهَدُونَ ، وَيَخُونُونَ وَلَا يُؤْتَمَنُونَ ، وَيَنْذِرُونَ وَلَا يُوفُونَ ، وَيَظْهَرُ فِيهِمْ السِّمَنُ

“Sesungguhnya orang-orang terbaik itu di generasiku; kemudia generasi sesudah mereka; kemudian generasi sesudahnya lagi.” ‘Imran berkata: “aku tidak tahu apa Rasulullah mengatakann setelah generasinya itu dua kali atau tiga kali.” (Rasul berkata): “kemudian setelah generasi (yang urutan kedua setelah Nabi) itu, ada kaum yang bersaksi tapi tidak pantas diminta kesaksiannya, (kaum) pengkhianat dan tidak bisa dipercaya, (kaum) yang bernazar tapi tidak menunaikan, dan kondisi gemuk itu terlihat pada mereka.”

Hadisnya memang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim, yang menunjukkan bahwa secara zahir hadis ini memang sahih. Namun yang perlu kita dalami adalah apa yang dimaksud dengan kata as-Siman dalam hadis tersebut?

Imam An-Nawawi ketika memberikan penjelasan terhadap hadis tersebut, mengatakan bahwa cara membacanya adalah as-Siman atau dalam riwayat lain disebut as-Samanah,

المراد بالسمن هنا كثرة اللحم، ومعناه أنه يكثر فيهم ذلك. وليس معناه، أن يتمحضوا سمانا، قالوا: والمذموم منه من يستكسبه، وأما من هو فيه خِلقة فلا يدخل في هذا. والمتكسّب له هو المتوسّع في المأكول والمشروب زائدًا على المعتاد

“Yang dimaksud dengan as-siman pada hadis tersebut adalah banyaknya daging. Maknanya mereka memiliki banyak daging (untuk dimakan). Itu bukan berarti, murni menjadi gemuk. Para ulama berkata: yang tercela adalah yang memang berusaha (untuk menjadi gemuk itu). Adapun orang yang memang (gemuk) secara natural (bukan akibat menyengaja makan) maka tidak masuk larangan ini. Yang dimaksud berusaha untuk gemuk itu adalah yang terlalu banyak mencari makanan dan minuman di luar batas kewajaran.”

Hal yang senada oleh Ibn Hajar dalam Fath al-Bari Syarh Shahih al-Bukhari, bahwa yang dimaksud dengan kalimat “wa yazhharu fiihim as-siman” adalah memperbanyak makanan dan minuman.

As-Suyuthi juga dalam syarahnya atas Sahih Muslim  mengatakan,

Artikel selengkapnya di islami.co

BINCANG SYARIAH