Hikmah di Balik Peristiwa yang Membuat Marah

PASPOR ini adalah milik seorang wanita Taiwan yang memiliki rencana berlibur. Rencananya disusun dengan cermat dan matang. Di pagi hari saat dia harus berangkat berlibur jauh, begitu kagetnya mengetahui paspornya digigit-gigit dan disobek-sobek oleh anjing kesayangannya yang dipeliharanya sejak lama bersamanya. Marahlah dia pada anjing itu, anjing itu dibentaknya dan dipukulnya sambil berkata bahwa anjing itu tak tahu berbalas jasa dan merespon rasa sayangnya.

Liburannya harus tertunda karena harus mengurus perbaikan paspor itu. Anjing itu tak disapanya dan tak lagi dipelihara sebagaimana biasanya. Keesokan hari dari peristiwa paspor rusak itu, tersebar berita bahwa wisata ke Wuhan Cina, tujuan liburan si wanita itu, dilarang dan ditutup karena menyebarnya virus Corona yang telah memakan banyak korban.

Wanita itu bersyukur tidak jadi berangkat ke Wuhan sambil membayangkan betapa beresikonya dan membahayakannya jika dia jadi berangkat ke Wuhan Cina. Wanita itu menyesal telah marah dan memukul anjingnya yang ternyata “lebih peka” atas keselamatan si wanita itu ketimbang dirinya sendiri. Wanita itu tak gengsi untuk meminta maaf kepada anjingnya dan kembali menyayanginya dengan rasa sayang lebih besar lagi.

Benar sekali firman Allah: Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqarah: 216)

Pengetahuan kita terbatas. Janganlah mudah menghukumi sebuah peristiwa sebagai benar dan salah serta baik dan buruk untuk kita. Jangan mudah merespon sesuatu dengan respons yang negatif. Dalami setiap peristiwa, pahami hakikatnya dan galilah hikmah yang tersembunyi di dalamnya. Salam, AIM. [*]

KH Ahmad Imam Mawardi

INILAH MOZAIK