Iman adalah Kekuatan Yang Tak Terkalahkan

Keimanan adalah power dalam diri manusia yang mampu memberikan kekuatan yang dahsyat.

Maka tak heran bila Al-Qur’an dipenuhi dengan ayat-ayat yang mengajak untuk beriman kepada Allah swt.

Karena apabila keimanan itu telah melekat di hati seseorang, maka ia akan memiliki kekuatan yang tak terkalahkan.

Kali ini kita akan membawa beberapa contoh yang disebut dalam Al-Qur’an bagaimana kekuatan iman mampu merubah keadaan.

(1) Tukang sihir Fir’aun adalah para penyembah hawa nafsu yang hanya mengejar kenikmatan dunia. Ketika dihadapkan dengan Nabi Musa as, mereka pun berkata :

وَجَآءَ ٱلسَّحَرَةُ فِرۡعَوۡنَ قَالُوٓاْ إِنَّ لَنَا لَأَجۡرًا إِن كُنَّا نَحۡنُ ٱلۡغَٰلِبِينَ

Dan para pesihir datang kepada Fir‘aun. Mereka berkata, “(Apakah) kami akan mendapat imbalan, jika kami menang?” (QS.Al-A’raf:113)

Fir’aun menjawab,

قَالَ نَعَمۡ وَإِنَّكُمۡ لَمِنَ ٱلۡمُقَرَّبِينَ

Dia (Fir‘aun) menjawab, “Ya, bahkan kamu pasti termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku).” (QS.Al-A’raf:114)

Yang diharapkan oleh tukang sihir Fir’aun adalah imbalan duniawi yang besar bila mereka berhasil mengalahkan Nabi Musa as. Tetapi ketika mereka melihat dengan nyata bahwa tongkat Musa benar-benar berubah menjadi ular dan semua yang dibawa oleh Musa adalah kebenaran, maka dalam waktu singkat hati mereka dipenuhi dengan keimanan.

Setelah keimanan itu masuk dalam hati mereka, kemarahan dan ancaman Fir’aun sama sekali tak membuat mereka takut. Fir’aun mengancam akan memotong tangan dan kaki mereka bila mengikuti Musa, tapi power keimanan dalam hati mereka mengalahkan semua ketakutan itu.

قَالُواْ لَن نُّؤۡثِرَكَ عَلَىٰ مَا جَآءَنَا مِنَ ٱلۡبَيِّنَٰتِ وَٱلَّذِي فَطَرَنَاۖ فَٱقۡضِ مَآ أَنتَ قَاضٍۖ إِنَّمَا تَقۡضِي هَٰذِهِ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَآ

Mereka (para pesihir) berkata, “Kami tidak akan memilih (tunduk) kepadamu atas bukti-bukti nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan atas (Allah) yang telah menciptakan kami. Maka putuskanlah yang hendak engkau putuskan. Sesungguhnya engkau hanya dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini.” (QS.Tha-Ha:72)

(2) Begitupula kita temukan bagaimana di zaman Nabi saw musuh-musuh Islam menakut-nakuti dan menteror kaum muslimin dengan berbagai cara. Akan tetapi karena keimanan telah menancap kuat di hati mereka, semua ancaman itu tidak bisa mempengaruhi apa-apa. Allah swt menceritakan dalam firman-Nya :

ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدۡ جَمَعُواْ لَكُمۡ فَٱخۡشَوۡهُمۡ فَزَادَهُمۡ إِيمَٰنٗا

(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, “Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka. (QS.Ali ‘Imran:173)

(3) Contoh ketiga adalah apa yang terjadi di perang Ahzab. Ketika semua kekuatan musuh bersatu untuk melawan Rasulullah saw. Kemudian apa yang terjadi?

Allah merekamnya dalam firman-Nya,

وَلَمَّا رَءَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلۡأَحۡزَابَ قَالُواْ هَٰذَا مَا وَعَدَنَا ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَصَدَقَ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥۚ وَمَا زَادَهُمۡ إِلَّآ إِيمَٰنٗا وَتَسۡلِيمٗا

Dan ketika orang-orang mukmin melihat golongan-golongan (yang bersekutu) itu, mereka berkata, “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita.” Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu menambah keimanan dan keislaman mereka. (QS.Al-Ahzb:22)

(4) Lihatlah kisah Bilal sang muadzin Nabi. Dulunya ia adalah seorang budak yang disiksa dengan berbagai siksaan oleh majikannya karena beriman kepada Allah swt. Tapi semua siksaan itu tidak membuatnya goyah, karena iman telah memberi power yang begitu dahsyat dalam dirinya.

(5) Lihatlah Sumayyah ibunda Ammar. Seorang budak wanita yang disiksa dan dihinakan karena keimanannya. Namun semua penghinaan itu tidak mampu mengalahkan power keimanan yang ada dihatinya.

Orang yang beriman akan selalu berada diatas bagaimanapun kondisi yang ia hadapi. Ancaman, siksaan dan intimidasi tidak akan merubah keimanan mereka. Karena iman itu sendiri adalah power yang begitu dahsyat yang tak mampu dikalahkan.

Karena itulah Allah swt berfirman,

وَلَا تَهِنُواْ وَلَا تَحۡزَنُواْ وَأَنتُمُ ٱلۡأَعۡلَوۡنَ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ

“Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman.” (QS.Ali ‘Imran:139)

Kalian yang teratas apabila ada keimanan di hati kalian !

Lalau darimana semua kekuatan ini berasal?

Kekuatan seorang mukmin adalah pemberian dari Allah swt atas keimanan mereka. Bukankah Allah swt berfirman,

أُوْلَٰٓئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ ٱلۡإِيمَٰنَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٖ مِّنۡهُۖ

“Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia.” (QS.Al-Mujadilah:22)

Semoga bermanfaat

 

KHAZANAHALQURAN