Indonesia Turunkan 4520 Petugas Haji di Arab Saudi, Menag : Ini Sejarah Baru

Makkah (PHU)—Tahun ini, Indonesia mencatat sejarah baru dalam penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi. Pada tahun ini Pemerintah Indonesia telah menurunkan 4.520 petugas haji yang terdiri dari 2.535 petugas kloter, 755 petugas nonkloter, dan 1.230 petugas pendukung.

Demikian dikatakan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat memberikan sambutannya pada acara Ta’aruf Konsolidasi Petugas Haji 1439 H/2018 M dalam Rangka Persiapan Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna), Rabu (15/8) malam di Al Wihdah 1 Tower Hotel, Jarwal, Makkah, Arab Saudi.

“Inilah sejarah penyelenggaraan haji yang didukung jumlah petugas terbesar,” tegas Menag.

Dalam sambutannya, Menag mengatakan, penambahan kuota petugas ini didasari dari pengalaman tahun 2017 lalu, saat Indonesia untuk pertama kalinya mendapatkan kuota normal menjadi 221.000 dari sebelumnya 168.800. Karena sejak tahun 2014 kuota Indonesia berkurang 20% dari kuota normalnya, tapi di tahun 2017 lalu kuota haji Indonesia kembali normal, bahkan ditambah 10 ribu jemaah.

“Sehingga awalnya jumlahnya sebesar 168.800 orang kemudian menjadi 221 ribu, ada penambahan 52.200 jemaah,” jelas Menag.

Namun, penambahan kuota jemaah ini tidak dibarengi dengan jumlah petugas yang melayani jemaah yang saat itu hanya 3524 petugas. “Jadi bisa dibayangkan pengalaman kita tahun lalu jamaah haji meningkat tapi petugasnya tetap,” ucap Putra Mantan Menag Saifuddin Zuhri ini.

Atas penambahan kuota petugas tahun ini, memang tak luput dari peran kerjasama yang baik antara Kementerian Agama dengan DPR RI Khususnya Komisi VIII.

“Saya mengapresiasi DPR khususnya Komisi VIII yang telah menyetujui penambahan petugas haji kita, bahkan tidak hanya menyetujui justru merekalah para para pimpinan dan para anggota Komisi VIII yang sejak awal mengusulkan perlunya penambahan jumlah petugas kita,” ujar Menag.

Turut hadir Dubes Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR Fadli Zon serta Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar. (mch/ha)