Ingin Qadha Puasa Selama 7 Hari Berturut-turut, Apakah Cukup Niat Puasa di Malam Pertama Saja?

Di antara perkara yang terkadang ditanyakan oleh sebagian masyarakat adalah mengenai hukum niat berpuasa di malam pertama saja ketika hendak qadha puasa secara berturut-turut.

Misalnya, seseorang hendak melakukan qadha puasa Ramadhan selama 7 hari secara berturut-turut, apakah cukup baginya berniat melakukan puasa qadha di malam pertama saja?

Menurut para ulama, di antara syarat sah puasa wajib, termasuk Ramadhan, adalah melakukan niat setiap malam, dan tidak cukup hanya melakukan niat di malam pertama saja. Niat puasa wajib harus dilakukan setiap malam, baik puasa wajib tersebut berupa ada’ maupun qadha.

Oleh karena itu, jika seseorang hendak melakukan qadha puasa Ramadhan, maka dia wajib melakukan niat puasa setiap malam, baik dia hendak melakukan qadha puasa Ramadhan tersebut secara berturut-turut atau tidak.

Jika di malam tertentu dia tidak melakukan niat, atau hanya mencukupkan pada niat malam pertama saja, maka qadha puasanya dinilai tidak sah.

Ini sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Muhammad Shaleh Al-Munajjid berikut;

تبييت النية من الليل شرط لكل صوم واجب على الراجح من قولي أهل العلم ، قضاءً كان ذلك الصيام أو أداءً. ويدل على ذلك قول النبي صلى الله عليه وسلم: مَنْ لَمْ يُجْمِعْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ. وفي لفظ للنسائي: مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ

وذهب جمهور الفقهاء إلى أنه تجب النية لكل يوم ، ولا تجزئ النية أول شهر رمضان ، أو أول الصوم المتتابع لجميع الأيام .وذهب المالكية إلى أن نية واحدة تكفي في الصوم الواجب تتابعه كرمضان ، أما الصوم الذي لا يجب فيه التتابع كالقضاء فلا بد من نية مستقلة لكل يوم

Melakukan niat di waktu malam bagi tiap-tiap puasa adalah wajib menurut pendapat yang unggul dari kalangan para ulama, baik puasa tersebut berupa qadha maupun ada’. Ini berdasarkan hadis Nabi Saw;

Barangsiapa belum niat untuk melakukan puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya. Di dalam hadis riwayat Imam Al-Nasa-i disebutkan; Barangsiapa yang belum berniat puasa di malam hari, maka tidak ada puasa baginya.

Kebanyakan ulama fikih berpendapat bahwa wajib berniat puasa untuk tiap hari puasa, dan tidak cukup berniat di awal Ramadhan, dan di awal puasa yang berturut-turut untuk semua hari.

Ulama Malikiyah berpendapat bahwa satu niat saja cukup di dalam puasa yang wajib dilakukan berturut-turut seperti puasa Ramadhan. Adapun puasa yang tidak wajib berturut-turut, seperti puasa qadha, maka harus berniat satu persatu untuk setiap hari puasa. 

BINCANG SYARIAH