Jangan Mudah Berutang

SEGALA puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah.

Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur semua lini kehidupan pemeluknya. Islam juga memerintahkan agar pemeluknya menjalani hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan dalam hal apapun. Tentu memilih hidup sederhana merupakan pilihan yang tepat.

Islam sebagai pembawa ajaran yang mulia, mengatur seluruh permasalahan di dalam kehidupan, termasuk di dalamnya adalah permasalahan hutang-piutang. Berutang hukum asalnya adalah boleh dan orang yang memberikan utang tergolong ke dalam kebaikan sebab termasuk tolong menolong, sebagaimana Allah Subhanahu wataala berfirman dalam surat al Maidah ayat 2:

Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”

Namun kebolehan berutang jangan dijadikan sebagai sebuah kebiasaan, mau sesuatu berutang, ingin ini dan itu berutang, selain itu jangan sampai salah berutang! Kok bisa? Misalnya anda berutang ke bank yang memberlakukan bunga atau riba, bukan justru anda terbantu malah menambah beban kehidupan dan juga terjerumus ke dalam dosa riba yang dosanya adalah dosa besar.

Memang banyak di antara kaum muslimin yang senang dengan perilaku utang, mereka beralasan jika tidak ada hutang bekerja menjadi tidak semangat. Ada pula yang memang menjadikan utang itu sebagai gaya hidupnya.

Padahal yang demikian itu tidak baik, dengan utang seseorang mudah berbohong, mengobral janji atau suka berdusta dan ingkar janji.

Benarlah Sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam: “Sesungguhnya seseorang apabila berutang, maka dia sering berkata lantas berdusta, dan berjanji lantas mengingkari” (HR. Al-Bukhari).

Maka berdoalah kepada Allah agar senantiasa diberikan ketaqwaan, kecukupan dan lainnya.

Dari Abdullah bin Masud radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian, dan kecukupan.” (HR. Muslim).

Wallohu alam….

 

INILAH MOZAIK