Kebodohan dan Fanatisme Penyebab Manusia Lari dari Kebenaran !

Allah swt berfirman,

وَقَالَ ٱلَّذِينَ لَا يَعۡلَمُونَ لَوۡلَا يُكَلِّمُنَا ٱللَّهُ أَوۡ تَأۡتِينَآ ءَايَةٞۗ كَذَٰلِكَ قَالَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِم مِّثۡلَ قَوۡلِهِمۡۘ تَشَٰبَهَتۡ قُلُوبُهُمۡۗ قَدۡ بَيَّنَّا ٱلۡأٓيَٰتِ لِقَوۡمٖ يُوقِنُونَ

Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata, “Mengapa Allah tidak berbicara dengan kita atau datang tanda-tanda (kekuasaan-Nya) kepada kita?” Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah berkata seperti ucapan mereka itu. Hati mereka serupa. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang-orang yang yakin. (QS.Al-Baqarah:118)

Kebodohan dan fanatisme adalah penyebab utama larinya seseorang dari kebenaran. Inilah yang tercantum dalam Al-Qur’an dalam sepanjang sejarah para Nabi dan Rasul.

Para penentang kebenaran selalu mengarang alasan dan meminta bukti-bukti yang aneh dan mengada-ada untuk dapat lari dari kebenaran. Mereka telah menyaksikan berbagai argumen bahkan mukjizat yang diberikan oleh para Nabi, namun kebodohan dan fanatisme membuat mereka lari dari kebenaran yang nyata dihadapan mereka.

Terkadang mereka mengarang, meminta atau menyarankan sesuatu kepada Nabi dengan permintaan yang aneh. Seperti contoh :

“Mengapa Allah mengutus Nabi dari kalangan manusia, bukan dari Malaikat?”

“Kami tidak akan beriman sebelum kami melihat Allah. Datangkan Allah kepada kami !”

“Kami tidak akan beriman sebelum engkau mengeluarkan apa yang ada didalam bumi atau engkau memiliki kebun yang luas dan menghasilkan berbagai buah-buahan.”

Contoh-contoh semacam itu begitu banyak dalam Al-Qur’an. Mereka meminta permintaan yang aneh dan mengada-ada untuk mencari celah agar bisa lari dari kebenaran.

Orang yang berilmu dan hatinya terhindar dari fanatisme akan menerima kebenaran hanya dengan satu bukti saja. Banyaknya bukti dan dalil yang diberikan oleh para Nabi hanya akan menambah keimanan mereka.

Namun aneh sungguh aneh, orang yang hatinya dipenuhi fanatisme dan kebodohan walaupun diberi ribuan dalil dan bukti yang jelas, tetap mereka akan lari dari kebenaran. Mereka selalu merasa menjadi yang paling benar dan tidak mau mendengar pendapat orang lain.

Walau semua permintaan mereka telah diberikan, orang-orang semacam ini tetap mencari dalih untuk menolak kebenaran.

Karena itu buang jauh-jauh kebodohan dan kefanatikan dengan cara mencari ilmu dan mau mendengar argumen orang lain.

Jangan pernah merasa paling benar sehingga menutup telinga dari pendapat yang lain.

Semoga bermanfaat…

 

KHZANAHALQURAN