Keterangan Pers Data Korban Mina

  1. Pemerintah Indonesia, terus melakukan serangkaian koordinasi dengan berbagai pihak untuk mengetahui perkembangan data terkini jemaah haji yang mengalami musibah tersebut. Dalam 2 hari terakhir, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tengah melakukan proses evakuasi dan inventarisasi data para korban, baik untuk korban yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia. Dikarenakan kejadian ini menimbulkan korban dari berbagai negara, maka proses identifikasi tersebut membutuhkan waktu yang cukup panjang dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian agar diperoleh data yang benar dan valid.
  2. Perlu diketahui bahwa kami baru mendapatkan akses untuk masuk ke rumah sakit maupun ke tempat pemulasaraan jenazah pada hari Jumat (25/09) malam, tepatnya pukul 23.00 waktu Arab Saudi.
  3. Setelah menerima data dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, beberapa tindakan yang kami lakukan adalah: a. melakukan verifikasi data kembali terkait dengan identitas korban, b. menyaksikan kondisi korban, c. mencocokkan data dengan database pada Siskohat dan E-hajj, d. menghubungi ketua kloter dan/atau keluarga kerabat korban untuk memastikan bahwa jemaah tersebut adalah benar jemaah haji Indonesia.
  4. Hasil koordinasi dan penelusuran kami kepada berbagai pihak, sampai dengan tanggal 26 September 2015 pukul 04.00 WAS, kami mendapatkan informasi lebih lanjut korban wafat. Dari semula tercatat 2 orang, saat ini tercatat total 14 orang korban wafat yang semuanya sudah diketahui identitasnya. Adapun datanya lengkapnya akan dijelaskan oleh Kepala Daerah Kerja Makkah, Saudara Arsyad Hidayat.
  5. Sebagai wakil dari pemerintah, kami menyampaikan turut prihatin dan berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya para jemaah haji korban peristiwa Mina tahun 1436H/2015M. Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa, menerima segala amal, dan memberi kepada mereka haji yang mabrur.
  6. Seiring dengan masih adanya aktifitas jemaah haji untuk melontar jumrah di Mina, kami sekali lagi menghimbau kepada para Ketua Kloter, Ketua Rombongan, Ketua Regu, maupun jemaah haji Indonesia, agar mematuhi jadwal melontar dengan tidak melakukannya pada waktu yang padat, guna menghindari kejadian yang tidak kita inginkan. Selain itu kami juga meminta kepada perangkat kloter agar senantiasa memperhatikan jemaah haji lanjut usia dan beresiko tinggi pada saat melontar jumrah dengan tidak meninggalkan mereka berjalan sendirian terpisah dari rombongan guna menghindari salah jalan kembali ke maktab/pemondokan.
  7. Informasi selanjutnya terkait korban peristiwa Mina akan kami sampaikan sesegera mungkin.

 

Makkah, 26 September 2015

Direktur Jenderal

Abdul Djamil