Ketika Lelah, Tengoklah Kembali Ka’bah

Dunia adalah tempat manusia untuk berlelah-lelah, namun bukan berarti harus tersiksa selama-lamanya. Karena manusia harus lelah di dunia yang hanya sementara ini, maka tengoklah Ka’bah di kala lelah melanda perjalanan kehidupan yang ada.

Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 125 berbunyi: “Wa idz ja’alnal-bayta mastabatan linnasi wa amnan wattakhidzuu min maqomi Ibrahima mushallan wa ahdina ila Ibrahima wa Ismaila an thahira baytiy lithaifina wal-akifina wa-rukka’i as-sujudi,”.

Yang artinya: Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (baitullah/Ka’bah) Matsabatan (tempat berkumpul) bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah dari maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: bersihkanlah rumahKu untuk orang-orang yang thawaf, dan yang i’tikaf, serta yang rukuk dan sujud,”.

Dalam kitab Tafsir Al Mishbah karya Prof Quraish Shihab disebutkan, kata Matsabatan dalam ayat tersebut berarti tempat berkumpul dan berlindung. Atau tempat untuk memperoleh ganjaran atas pahala ibadah seperi haji, umrah, atau ibadah-ibadah lainnya dengan ganjaran berlipat ganda dibanding dengan beribadah di tempat lain.

Sedangkan Ka’bah, kata beliau, dinamai baytun (rumah). Karena rumah adalah tempat kembali untuk beristirahat. Jika seseorang lelah di jalan, atau gelisah, maka hendaknya mereka perlu untuk kembali ke rumahnya.

Dengan kembali menengok ke Ka’bah, rasa lelah dan gelisah niscaya akan hilang. Demikian jelasnya sampai-sampai hati manusia selalu terpanggil untuk berkunjung ke sana. Ketika sampai ke sana (Ka’bah), hampir semua manusia merasakan urusan dan problem sejenak terlupakan. Karena pikiran dan hati hanya tertuju kepada pemilik rumah tersebut, yakni Allah SWT.

IHRAM