Keturunan Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim ‘alaihis salam memiliki anak:

Anak pertama: Ismail yang lahir dari kandungan Hajar Al-Qibthiyah Al-Misthiyah.

Anak kedua: Ishaq yang lahir dari kandungan Sarah, putri pamannya.

Selanjutnya Nabi Ibrahim menikah dengan Qathura binti Yaqthan Al-Kan’aniyah yang melahirkan enam anak:

  • Madyan
  • Zamran
  • Saraj
  • Yaqsyan
  • Nusyuq
  • Yang keenam tidak diketahui namanya

Kemudian Ibrahim menikah dengan Hajun binti Amin yang melahirkan lima anak:

  • Kisan
  • Suraj
  • Amin
  • Lathan
  • Nafis

Demikianlah diungkapkan oleh Abul Qasim As-Suhaily dalam kitabnya At-Ta’rij wa Al-I’lam.

Tentang Ismail

Ismail adalah satu-satunya anak Ibrahim selama kurang lebih tiga belas tahun. Ismail dibawa hijrah oleh Ibrahim dan ibunya Hajar. Ismail kala itu adalah bayi yang masih menyusui.

Ismail adalah orang yang pertama kali menaiki kuda. Sebelumnya, kuda adalah binatang buas, kemudian Ismail menjinakkannya dan menaikinya.

Ismail juga adalah orang yang pertama kali berbicara dengan bahasa Arab yang fasih dan indah.

Ismail awalnya menikah dengan Imarah binti Sa’d bin Usamah bin Akil Al-Amaliqiy. Lalu Ibrahim meminta menceraikannya. Selanjutnya Ibrahim menikah dengan As-Sayyidah binti Madhadh bin ‘Amr Al-Jurhumiy. Ada yang mengatakan bahwa wanita ini adalah istri ketiga Ismail. Dari dia lahirlah 12 anak laki-laki dari Ismail. Nama-nama anak dari Ismail adalah Nabit, Qaidzar, Izbil, Maisiy, Masma’, Masy, Dusha, Ayar, Yathur, Nabisy, Thima, dan Qadzama.

Ismail adalah seorang rasul yang diutus ke Bani Jurhum, Al-‘Amaliq, dan penduduk Yaman.

Di saat ajal dekat, Ismail berwasiat kepada saudaranya Ishaq untuk menikahkan putrinya, Nismah dengan keponakannya Al-‘Aish bin Ishaq. Dari keduanya, lahirlah bangsa Romawi atau yang disebut Bani Ashfar (ashfar artinya kuning), dikarenakan Al-‘Aish itu berkulit kuning. Darinya pula lahirlah bangsa Yunani. Di antara keturunan Al-‘Aish adalah bangsa Spanyol.

Ismail dikubur di Hijr bersama ibunya, Hajar (yang saat ini disebut dengan Hijr Ismail). Ketika wafat, Ismail berusia 136 tahun.

Tentang Ishaq

Ishaq menikah dengan Rifqa binti Batwayil. Usia Ishaq saat menikah adalah 40 tahun. Awalnya Rifqa itu mandul. Kemudian Ishaq berdoa kepada Allah agar diberi keturunan. Akhirnya doanya terkabul. Rifqa hamil, lalu Ishaq mendapat keturunan anak kembar yang bernama:

  1. ‘Ish
  2. Ya’qub*

*Diberi nama Ya’qub karena saat lahir Ya’qub memegang tumit saudaranya.

Ishaq lebih senang pada ‘Ish. Sedangkan Rifqa lebih senang pada Ya’qub.

Saat tua Ishaq sudah sulit melihat ‘Ish ingin membunuh Ya’qub karena cemburu. Kemudian Ya’qub pindah ke Harran ke tempat pamannya yaitu Laban untuk meredam marah saudaranya (‘Ish). Laban mempunyai dua anak perempuan yaitu Laya dan Rahil. Rahil lebih cantik dari Laya. Kemudian Ya’qub menikahi Laya. Setelah tujuh tahun, Ya’qub kemudian menikahi Rahil. Awalnyan Rahil mandul. Kemudian Rahil menyerahkan budaknya yang bernama  Bilha kepada Ya’qub sebagai istri ketiga. Laya juga menyerahkan budaknya (Zulfa) sebagai istri keempat. Kemudian semua istrinya memiliki anak kecuali Rahil. Tak lama kemudian, akhirnya Rahil melahirkan Yusuf dan yang terakhir adalah Binyamin.

Istri Ya’qub:

  1. Laya memiliki 7 anak, ada yang menyebut 6 anak.
  2. Rahil memiliki 2 anak, Yusuf dan Binyamin.
  3. Bilha memiliki 1 anak.
  4. Zulfa memiliki 2 anak.

Total anaknya ada 12 dari 4 istri (bani israil). Nama lain Ya’qub adalah Israil.

Ishaq meninggal dunia pada usia 180 tahun.

Referensi:

  1. Al-Bidayah wa An-Nihayah. Cetakan Tahun 1436 H. Ibnu Katsir. Penerbit Dar ‘Alam Al-Kutub.
  2. Ringkasan Al-Bidayah wa An-Nihayah. Ibnu Katsir. Penerbit Insan Kamil.
  3. Kisah Para Nabi dan Rasul. Al-Hafizh Ibnu Katsir. Penerbit Pustaka As-Sunnah Jakarta.

Disusun oleh:

  1. Rumaysho Fathmah Tuasikal
  2. Ruwaifi’ Tuasikal

Dikoreksi ulang oleh:

Muhammad Abduh Tuasikal