Khutbah Jumat; Larangan Melakukan Kekerasan dalam Islam

Khutbah Jumat; Larangan Melakukan Kekerasan dalam Islam

Teks khutbah berikut ini mengajak kepada para jamaah untuk mengenal kembali ajaran Islam yang penuh dengan kasih sayang, dan melarang berbagai perbuatan kekerasan dengan bentuk dan motif apa pun, dengan judul, “Khutbah Jumat; Larangan Melakukan Kekerasan dalam Islam.”

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ نَوَّرَ قُلُوْبَ أَوْلِيَائِهِ بِأَنْوَارِ الْوِفَاقِ، وَرَفَعَ قَدْرَ أَصْفِيَائِهِ فِيْ الْأَفَاقِ، وَطَيَّبَ أَسْرَارَ الْقَاصِدِيْنَ بِطِيْبِ ثَنَائِهِ فِيْ الدِّيْنِ وَفَاقَ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْبَرَرَةِ السَّبَاقِ، صَلَاةً وَسَلَامًا اِلَى يَوْمِ التَّلَاقِ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً صَفَا مَوْرِدُهَا وَرَاقَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَشْرَفَ الْخَلْقِ عَلَى الْاِطْلَاقِ.

أَمَّا بَعْدُ، أَيُّهَا الْاِخْوَانُ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظّاً غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Ma’asyiral Muslimin pendengar khutbah Jumat

Segala puji bagi Allah swt, yang telah memberikan kita semua hidayah dan inayah untuk terus istiqamah dalam melaksanakan shalat Jumat ini. Shalawat dan salam semoga terus mengalir kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw yang telah mengorbankan segala waktunya hanya untuk menyebarkan Islam dengan penuh kasih sayang, sebagaimana yang kita rasakan saat ini. Semoga kita bisa bersamanya kelak di hari kiamat, amin.

Selanjutnya, khatib berwasiat kepada diri khatib sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini, untuk terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, dengan memperbanyak ibadah dan kebajikan, serta menjauhi semua larangan-Nya. Sebab, tidak ada bekal yang lebih baik untuk dibawa menuju akhirat selain ketakwaan.

Berikut ini khatib akan membawakan tema tentang Khutbah Jumat tentang larangan melakukan kekerasan dalam Islam. Ma’asyiral Muslimin pendengar khutbah Jumat

Tindakan kekerasan sangat kontraproduktif dengan ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah. Dalam ajarannya, kekerasan sangat tidak dibenarkan, dan siapa saja yang melakukan kekerasan, maka berarti telah keluar dari ajaran yang dibawa oleh nabi.

Segala tindakan anarkis atau kekerasan hukum diharamkan dalam Islam. Sebab, perbuatan tersebut akan menimbulkan berbagai fitnah dan ketidakstabilan dalam beraktifitas, hilangnya keharmonisan, kerukunan dan kasih sayang yang sudah dibangun sejak sebelumnya. Selain itu, orang yang melakukannya akan dijauhi oleh orang lain.

Berkaitan dengan hal ini, Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظّاً غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ

“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentu mereka menjauhkan diri dari sekitarmu.” (QS. Ali Imran [3]: 159).

Ayat ini dengan tegas menyuruh umat Islam untuk tidak melakukan kekerasan dengan bentuk apa pun, bahkan Allah juga tidak memperbolehkan kepada Rasulullah. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada kekerasan dalam Islam.

Ma’asyiral Muslimin pendengar khutbah Jumat

Kita semua diperintah untuk mengikuti nabi dalam setiap hal, baik dalam beribadah kepada Allah, maupun bersosial dengan sesama. Dalam hal sosial, nabi selalu mengajarkan kasih sayang kepada umatnya, sekalipun dalam keadaan yang sangat genting.

Salah satu contohnya adalah ketika nabi diserang oleh orang-orang Quraisy, hingga pelipisnya berdarah, ia tidak lantas mendoakan keburukan dan kehancuran kepada mereka, justru mendoakan hidayah. Hal ini sebagaimana direkam oleh Syekh Sulaiman al-Jamal dalam kitab monumentalnya.

Ma’asyiral Muslimin pendengar khutbah Jumat

Doa Nabi Muhammad tersebut merupakan representasi dari adanya ayat yang menjelaskan bahwa diutusnya Rasulullah merupakan rahmat bagi seluruh alam. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Syekh Sulaiman al-Jamal al-Futuhatul Ilahiyah bi Taudhihi Tafsiril Jalalain lid Daqaiqil Khafiah, juz V, halaman 176,

أَلَا تَرَى أَنَّهُمْ لَمَّا شَجُّوْهُ وَكَسَرُوْا رَبَاعِيَتَهُ حَتَّى خَرَّ مُغْشِيًّا عَلَيْهِ. قَالَ بَعْدَ اِفَاقَتِهِ اللهم اهْدِ قَوْمِى فَإِنَّهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ

“Tidakkah anda lihat, bahwa ketika orang-orang Quraisy melukai dan mematahkan beberapa gigi nabi, hingga ia terjatuh dan pingsan, kemudian ketika sadar ia berdoa kepada Allah, ‘Ya Allah! Berilah hidayah untuk kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui.’”

Potret keseharian nabi adalah kasih sayang. Tidak ada dalam catatan sejarah yang merekam jejak kekerasan darinya. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Sayyidah Aisyah ketika ditanya perihal akhlak nabi, ia mengatakan:

فَقَالَتْ لَمْ يَكُنْ فَاحِشًا وَلَا مُتَفَحِّشًا، وَلَا صَخَّابًا فِي الْأَسْوَاقِ، وَلَا يَجْزِي بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ، وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَصْفَحُ

“Rasulullah bukanlah pribadi yang keji dan berbuat keji. Ia tidak pernah berteriak di pasar, ia (juga) tidak membalas keburukan dengan keburukan, akan tetapi memaafkan dan berlapang dada.” (HR. Tirmidzi).

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah menegaskan bahwa dirinya diutus sebagai pembawa rahmat dan kasih sayang, sebagaimana dikatakan:

إِنَّ اللهَ لَمْ يَبْعَثْنِى طَعَّانًا وَلَا لَعَّانًا وَلَكِنْ بَعَثَنِى دَاعِيًا وَرَحْمَةً، اللهم اهْدِ قَوْمِى فَإِنَّهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ

“Sungguh Allah tidak mengutusku untuk menjadi orang yang merusak dan bukan (pula) orang yang melaknat. Akan tetapi Allah mengutusku untuk menjadi penyeru dan pembawa rahmat. Ya Allah! Berilah hidayah untuk kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui.” (HR Al-Baihaqi).

Ma’asyiral Muslimin pendengar khutbah Jumat

Mari kita teladani segala perbuatan nabi, baik dalam berbuat, berucap, dan melangkah. Dalam ajarannya, Rasulullah tidak pernah mengajarkan kekerasan dan anarkis kepada umat Islam. Oleh karena itu, mari kita tinggalkan segala bentuk kekerasan yang tidak sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh nabi.

Semua ini penting untuk kita lakukan, karena tidak sesuai dengan ajaran Islam, serta untuk menjaga kerukunan dan kedamaian antar sesama.

Ma’asyiral Muslimin pendengar khutbah Jumat

Demikian khutbah singkat pada ini. Semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua, serta bisa menjadi penyebab untuk meningkatkan ibadah, ketakwaan, keimanan, dan menjauhi segala larangan.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ.

أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Demikisn khutbah Jumat tentang larangan melakukan kekerasan dalam Islam. Semoga bermanfaat. 

BINCANG SYARIAH