Kiat-Kiat agar Doa Dikabulkan

Kiat-Kiat agar Doa Dikabulkan (Bag. 1)

Setiap orang tentu ingin doanya dikabulkan. Untuk mewujudkannya, kita harus memperhatikan sebab-sebab terkabulnya doa. Dalam kesempatan ini, kami akan sampaikan tulisan yang sangat apik dari Syekh Prof. Dr. ‘Aburrazzaq bin ‘Abdil Muhsin al-Badr hafidzahullah berjudul Ad-Duaa alladzii Laa Yurod yang menjelaskan tentang kiat-kiat agar doa dikabulkan. Semoga bermanfaat.

Janji Allah Kepada Setiap Hamba Yang Berdoa

Sesungguhnya Allah memerintahkan para hamba-Nya untuk berdoa dan menjanjikan kepada mereka pengkabulan doa pada banyak ayat di dalam Al-Qur’an. Allah ‘Azza wa Jalla  berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“ Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari berdoa kepada-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.’.” (Ghafir :60)

إِنَّ رَبِّي لَسَمِيعُ الدُّعَاء

“ Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) do’a.” ( Ibrahim : 39)

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.“ (Al Baqarah 186)

ادْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعاً وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ وَلاَ تُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ بَعْدَ إِصْلاَحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفاً وَطَمَعاً إِنَّ رَحْمَتَ اللّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ

“ Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Al A’raf : 55-56). Ayat-ayat lain yang semakna dengan ini sangat banyak.

Allah juga mencintai para hamba yang berdoa dan memotivasi  mereka untuk melakukannya, padahal Allah tidak butuh sama sekali kepada hamba dan doa-doa mereka. Sebagaimana Allah sebutkan dalam hadis qudsi :

يَا عِبَادِي إِنّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوا ضَرّي فَتَضُرّونِي. وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِي فَتَنْفَعُونِي.
يَا عِبَادِي لَوْ أَنّ أَوّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ, وَإِنْسَكُمْ وَجِنّكُمْ. كَانُوا عَلَىَ أَتْقَىَ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ. مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئاً.
يَا عِبَادِي لَوْ أَنّ أَوّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ. وَإِنْسَكُمْ وَجِنّكُمْ. كَانُوا عَلَىَ أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ. مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئاً. يَا عِبَادِي لَوْ أَنّ أَوّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ. وَإِنْسَكُمْ وَجِنّكُمْ. قَامُوا فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِي. فَأَعْطَيْتُ كُلّ إِنْسَانٍ مَسْأَلَتَهُ. مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمّا عِنْدِي إِلاّ كَمَا يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ

“ Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian tidak dapat menimpakan bahaya kepada-Ku dan tidak pula dapat memberikan manfaat kepada-Ku.

Wahai hamba-hamba-Ku, andai makhluk yang pertama, sampai yang terakhir, manusianya dan jinnya semua menjadi seperti orang yang hatinya paling bertakwa di antara kalian, maka itu tidak menambah kekuasaan-Ku sedikit pun.

Wahai hamba-hamba-Ku, andai makhluk yang pertama, sampai yang terakhir, manusianya dan jinnya semua menjadi seperti orang yang hatinya paling berdosa di antara kalian, maka itu tidak mengurangi kekuasaan-Ku sedikit pun.

Wahai hamba-hamba-Ku, andai makhluk yang pertama, sampai yang terakhir, manusianya dan jinnya semua berada di satu tempat, kemudian semuanya meminta kepada-Ku, lalu Aku mengabulkan permintaan setiap makhluk, maka tidaklah berkurang apa yang Aku miliki, kecuali seperti berkurangnya jarum apabila dicelupkan ke laut.” (H.R Muslim)

Allah ‘Azza wa Jalla mencintai hamba yang meminta kepada-Nya. Bahkan semakin besar perhatian hamba dalam berdoa semakin besar pula kecintaan Allah kepada hamba tersebut.  Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ

“Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah dibandingkan doa”.)H.R Tirmidzi, hasan)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam  juga bersabda,

مَن لم يسألِ اللهَ يغضبْ علَيهِ

“ Barangsiapa yang tidak berdoa kepada Allah, maka Allah murka kepadanya. “ (H.R Tirmidzi, hasan)

اللهُ يَغْضَبُ إِنْ تَرَكْتَ سُؤَالَهُ وَبَنِي آدَمَ حِيْنَ يُسْأَلُ يَغْضَبُ

“Allah murka jika engkau tidak meminta kepada-Nya. Sementara manusia ketika diminta maka ia akan murka.”

13 Kiat terkabulnya Doa Menurut Imam Ibnul Qayyim rahimahullah

Allah Rabbul ‘aalamiin mencintai orang yang berdoa, dan berjanji mengkabulkan doa-doa mereka, memenuhi harapan-harapan mereka, memberi permintaan mereka, jika terpenuhi syarat-syarat terkabulnya berdoa dan tidak terdapat penghalang terkabulnya doa. Sungguh telah banyak dalil dari Al-Qur’an dan hadis  bahwasanya doa yang mustajab memiliki ketentuan yang hendaknya dipenuhi oleh orang yang berdoa. Demikian pula terdapat penghalang-penghalang terkabulnya doa yang hendaknya dihindari sehingga doa tidak akan tertolak.

Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah telah mengumpulkan ringkasan tentang hal ini dengan sangat baik. Beliau menjelaskan hal-hal penting yang hendaknya diperhatikan oleh orang yang berdoa kepada Alllah. Di akhir penjelasan setelah beliau memaparkan tentang ketentuan-ketentuan dalam berdoa beliau menutup dengan perkataan,

فان هذا الدعاء لا يكاد يردّ أبدا

“ Sesungguhnya doa yang dilakukan seperti ini hampir-hampir tidak akan pernah tertolak. ”

Oleh karena itu, dalam rangka memberikan nasehat dan kebaikan maka kita akan membahas ucapan Imam Ibnul Qayyim ini secara lengkap disertai beberapa penjelasan dan faedah yang ada di dalamnya.  Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

“ Jika terkumpul dalam doa :

  • Hadirnya hati dan terkumpul seluruhnya untuk sungguh-sungguh menyampaikan permintaan
  • Bertepatan dengan waktu ijabah terkabulmya doa yaitu (di antaranya) sepertiga malam terakhir, ketika azan, antara azan dan iqomat, di akhir salat wajib, ketika khatib naik mimbar di hari Jumat sampai selesai salat, waktu setelah asar hari Jumat.
  • Khusyuk hati disertai merasa lemah di hadapan Rabb-Nya, menghinakan diri dan merendahkan diri kepada-Nya.
  • Menghadap kiblat ketika berdoa
  • Dalam keadaan bersuci
  • Mengangkat tangan kepada Allah
  • Mengucapkan selawat Nabi
  • Sebelum menyampaikan kebutuhannya didahului dengan taubat dan istighfar
  • Bersikap lembut dan penuh adab dalam berdoa
  • Berdoa dengan disertai penuh harap dan takut
  • Bertawasul dengan nama dan sifat Allah
  • Mendahului doa dengan bersedekah

Sesungguhnya doa yang dilakukan seperti ini hampir-hampir tidak akan pernah tertolak.

  • . Apalagi jika doa yang diucapkan adalah apa yang dikabarkan Nabi dalam doa yang merupakan jaminan mustajab, di antaranya adalah doa yang mangandung nama Allah yang termasuk Al-ismu al-A’dzom. “ (Al Jawaabul Kaafiy )

Penjelasan ketiga belas poin di atas akan disampaikan pada lanjutan tulisan berikutnya.

– Bersambung insyaAllah –

Sumber : Ad-Duaa alladzii Laa Yurod  karya  Syekh Prof. Dr. ‘Aburrazzaq bin ‘Abdil Muhsin al-Badr hafidzahullah yang diunduh dari : https://www.al-badr.net/ebook/192

Penyusun : Adika Mianoki

Sumber: https://muslim.or.id/66579-kiat-kiat-agar-doa-dikabulkan-bag-1.html