Kristiane Backer Merasa Tenang Berkat Ayat Suci Alquran

Kristiane Backer adalah mantan presenter di MTV Eropa. Besar di Jerman, ia tumbuh di lingkungan keluarga Protestan. Kemudian pada 1989 Backer pindah ke London untuk mengikuti MTV Eropa.

Sebagai presenter terkenal di dunia hiburan, Backer memiliki banyak hal. Dari kecukupan materi, relasi, dan ketenaran. Ia pernah mewawancarai bintang-bintang terkenal, mulai dari Bob Geldof hingga David Bowie.

Meskipun memiliki segalanya, Backer masih merasa ada yang kurang di hidupnya. Ia merasa ada yang hilang. Backer mulai menyadari bahwa kekosongan yang ia rasakan tidak dapat terpenuhi  dengan ketenaran, uang, bahkan oleh seorang pasangan.

“Ini adalah dilema bagi saya saat itu. Saya berada di atas panggung dengan 70 ribu  orang bersorak dan seolah-olah saya berada di atas awan. Tapi, saya merasa kesepian,” ujarnya.

Saat itu, masih sulit bagi Backer mengakui bahwa yang ia butuhkan adalah dipertemukan dengan penciptanya. Menurut Backer, ia telah gagal mengenal dirinya sendiri walaupun telah banyak membaca buku.

Ia mengaku telah mampu melampaui puncak kariernya, tetapi ia gagal memasuki hatinya sendiri. Dimensi spiritual ini tidak pernah dikejar oleh Backer sampai krisis identitasnya memuncak dan menjadi sangat tak tertahankan.

Perkenalan Backer dengan Islam terjadi melalui bintang olahraga Imran Khan. Saat itu, Imran memainkan musik sufi dan menjelaskan bahwa lirik itu ditujukan untuk Allah.

Sejak saat itu, Backer mengetahui bahwa Allah SWT adalah bahasa Arab untuk Tuhan, pencipta alam semesta. Dan ia juga mulai mengetahui tentang iman dalam Islam. Ia memahami iman inilah yang membuat seorang Muslim menjalani kehidupan dengan tujuan yang jelas.

Untuk menjawab rasa penasaran Backer terhadap Islam, Imran Khan memberi Backer buku tentang Islam dan mengajak Backer bepergian bersamanya ke Pakistan. Backer mengakui, perjalanan menuju Pakistan membuka dimensi baru dalam hidupnya, yakni sebuah kesadaran akan spiritualitas.

Di Pakistan, Backer merasa tersentuh dengan kepribadian Muslim yang ia temui. Menurutnya, Muslim di sana sangat mudah membantu orang lain dan bersyukur walaupun kondisi mereka memprihatinkan.

Ia menemukan bahwa Tuhan memainkan peran penting dalam kehidupan setiap orang. “Tuhan di mana-mana, dalam arsitektur yang indah, dalam musik, dan di hati orang-orang,” katanya. Backer menyadari ada perbedaan mencolok antara dunianya dan budaya Pakistan.

Tepat setelah perjalanannya ke Pakistan, Backer menghadiri penghargaan musik MTV di Los Angeles. Ia merasa apa yang ia saksikan begitu palsu. Backer merindukan kehangatan orang-orang yang ia temui di Pakistan.

Pada tahun-tahun berikutnya, Backer terus bepergian bolak-balik ke Pakistan. Selain untuk misi kemanusiaan dan budaya, Backer juga terpikat secara intelektual. Imran memberikan buku-buku tentang Islam yang kemudian mereka bahas secara mendalam.

Doktrin Islam lebih masuk akal baginya. Orang-orang menyembah satu Tuhan, mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri, bayi dilahirkan suci, dan kehidupan ini hanyalah jembatan menuju alam baka.

Ia mengaku merindukan semua stimulasi intelektual ini, ada banyak hal yang bisa ditemukan. Setelah bekerja di MTV, Backer merasa hanya bersenang-senang di tempat kerja.

Saat membaca buku-buku Islam, Backer merasa menemukan fakta-fakta mengejutkan tentang hakikat nabi. Ia baru mengetahui ada begitu banyak kesamaan antara ketiga agama, yaitu Yudaisme, Kristen, dan Islam. Ketiga agama tersebut berasal dari sumber yang sama.

Backer terus mengajukan pertanyaan tentang tujuan hidup dan pertanyaan besar yang ia ajukan hanya mampu dijawab dalam Islam. Ia bahkan mulai melihat industri hiburan dengan mata kritis. Khususnya terkait cara berpakaian para perempuan yang berada di industri tersebut.

Ia menyadari, Islam menghargai perempuan berdasarkan karakter dan perilaku mereka. Bukan hanya penampilan fisik semata. Untuk itu, sering kali ditemukan perbedaan antara perempuan Barat dan perempuan Muslim.

Baginya, pembahasan soal perempuan dalam Islam bukan berkaitan dengan uang, ketenaran, dan dunia mode, melainkan menjadikan Tuhan sebagai tujuan hidupnya.

Backer semakin banyak mengetahui tentang Islam. Ia percaya bahwa Islam telah mengubah hidupnya. Dan bahkan pada saat ia merasa ada banyak tekanan, Backer tetap merasa tenang berkat ayat suci Alquran.

Dalam Alquran dikatakan bahwa Tuhan tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya. Potongan ayat inilah yang menguatkannya. Backer semakin mencintai Islam. Baginya, Islam telah masuk ke dalam hatinya. Akhirnya, Backer memutuskan memeluk Islam pada 1995.

Setelah memeluk Islam, karier Backer segera berakhir. Kontraknya dihentikan karena media Jerman menyampaikan berita negatif tentang Islam. Namun, ia tidak memedulikannya. Ia menganggap hal tersebut sebagai ujian dari Allah. Ia sadar, ujian yang ia terima tidak sebanding dengan apa yang telah ia kerjakan pada masa lalu.

Sehingga Backer menganggap hal ini merupakan cara Tuhan menghapus dosa-dosanya. Ia mengaku menerima ujian yang diberikan dengan senang hati dan menyerahkannya kepada Allah.

Pada 2009 Kristiane Backer menerbitkan biografi resminya yang berjudul From MTV to Mecca di Jerman. Saat ini, buku tersebut telah diterjemahkan ke bahasa Belanda, Turki, Arab, dan Inggris.

Backer juga mulai aktif dalam kegiatan dialog antaragama dan antarbudaya serta menjadi duta untuk Yayasan Penjelajahan Islam. Ia merasa memiliki peran menjembatani komunitas Muslim dan masyarakat luas.

 

REPUBLIKA