Langkah Awal Mengajarkan Dzikir pada Anak

Langkah Awal Mengajarkan Dzikir pada Anak

Setiap orang yang beriman diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah SWT.

Setiap orang yang beriman diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Ahzab:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ  *وَّسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا

Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah (berdzikirlah) kepada Allah dengan mengingat-Nya sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang. (Alquran surat Al Ahzab ayat 41-42).

Sebab itu hendaknya setiap orang tua sejak dini mengajarkan kepada anak-anak agar terbiasa berdzikir kepada Allah. Pengurus Majelis Zawiyah ar Raudhah Ustadz Azka Fuadi Abdillah Akbar menjelaskan berdzikir idealnya dilakukan setiap waktu. Sehingga setiap gerak dan diamnya seorang hamba yang beriman senantiasa diliputi dengan mengingat kepada Allah SWT. 

Ustadz Fuadi mengatakan setiap setiap rutinitas yang dikerjakan seorang hamba sehari-hari sejatinya bisa menjadi dzikir bila pekerjaan itu diawali dengan niat. Tetapi untuk mengajarkan dzikir secara khusus kepada anggota keluarga dan anak-anak memerlukan tahapan-tahapan terlebih bila orang tua memiliki rutinitas pekerjaan yang padat.

Maka, menurutnya, untuk mengajarkan dzikir kepada anak-anak, orang tua dapat memulainya dengan mengajak agar anak terbiasa dan istiqamah melaksanakan sholat berjamaah. Sebab dengan melalui sholat, orang tua sejatinya mengajarkan keluarganya berdzikir. Bila orang tua memiliki rutinitas yang padat pada siang hari, Ustadz Azka menyarankan agar mengupayakan berjamaah subuh dengan anak-anak. 

“Jadi orang tua yang mengajarkan dan mendidik keluarganya untuk menegakkannya (sholat), maka ia telah mengajarkan keluarganya berdzikir. Minimal mengajak keluarganya sholat subuh berjamaah, karena setelah itu mereka akan bekerja dan di luar rumah,” kata Ustadz Azka kepada Republika.co.id pada Rabu (15/6/2022).

Ustadz Azka mengatakan langkah selanjutnya yang dapat dilakukan orang tua adalah mengenalkan dzikir ringan kepada anak-anaknya. Orang tua dapat membimbing anak membaca dzikir singkat setelah melaksanakan sholat atau pada waktu-waktu tertentu. 

“Setelah menegakkan tiang agama yaini sholat dalam sebuah keluarga, orang tua dapat mengenalkan dzikir ringan kepada anggota keluarganya dan membiasakannya. Karena tubuh dan jiwa ibarat perangkat yang butuh istirahat sejenak untuk menambah daya, yaitu dengan sholat dan dzikir,” kata ustaz Azka.

Ustadz Azka mengatakan faktor dasar yang dapat mendukung sebuah keluarga terbiasa berdzikir adalah dengan mencontohkan dan mempratikkan. Menurutnya orang tua dapat mengajak anak ke majelis dzikir.

Sebab, menurutnya, dengan berkumpul bersama orang-orang yang ingin berdzikir akan membawa diri ikut berdzikir. Berdzikir secara berjamaah telah dilakoni oleh para ulama terdahulu. Sebagaimana Syaikh Ibrahim al Kurani dalam Nasyru zahri fi dzikri bil Jahri telah mendokumentasikan riwayat-riwayat yang menunjukkan para salafussalih pun berdzikir secara berjamaah.

Menurut Ustadz Azka, dzikir adalah simpanan daya dan kekuatan bagi seorang hamba. Sehingga orang yang berdzikir tidak akan merasa kehilangan kekuatan, atau sendirian dalam menjalani hidup karena selalu  selalu bersama dengan Allah. Ustadz Azka mengatakan bagi seseorang yang  belum mempunyai guru yang dapat membimbing dan mengajarkan untuk berdzikir, maka hendaknya memulai dengan dzikir yang dicontohkan Rasulullah SAW sebagaimana dalam yang diriwayatkan dalam hadits-hadits nabi SAW.

Selain itu, hendaknya seorang hamba juga memperbanyak bershalawat kepada Rasulullah SAW. Dengan cara tersebut, Allah akan mempertemukan hamba tersebut dengan guru-guru yang dapat membimbingnya dan keluarganya menjadi orang-orang ahli dzikir. 

“Dan yang terpenting adalah ketersambungan silsilah sanad keilmuan dari seorang guru hingga kepada Rasulullah SAW. Hal tersebut untuk menjaga dari terjadinya penyimpangan dari pokok-pokok ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW,” katanya. 

Banyak majelis-majelis dzikir yang dapat diikuti yang terkumpul dalam wadah Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mu’tabaroh an-Nahdliyyah (JATMAN). Misalnya, Jatman Idaroh Ulya bertempat di Pekalongan Jawa Tengah dan Jatman Idaroh Wustho DKI Jakarta bertempat di Zawiyah Arraudhah Ihsan Foundation Tebet.

KHAZANAH REPUBLIKA