Lindswell Kwok Siap Menyambut Ramadhan

Lindswell memiliki semangat yang tinggi untuk beribadah sebaik mungkin.

Dalam sebuah kejuaraan Wushu yang digelar oleh klub Rajawali Sakti, terlihat sesosok perempuan menggunakan hijab panjang. Jilbab berwarna Pas tel berpadu dengan baju longgar dengan warna senada, berbalut anggun di perawakan wanita keturunan Tionghoa ini. Dia tampil di tengah keramaian para penonton. Lokasinya di sebuah Pusat Belanja kawasan Jakarta Utara beberapa waktu lalu.

Sesekali perempuan ini berdiri untuk bisa menyaksikan lebih jelas, para atlet Wushu andalan DKI Jakarta yang sedang beradu kemampuan. Gerakan meliuk-liuk, tendangan, pukulan baik dengan tangan kosong ataupun yang menggunakan pedang, dari mulai remaja hingga dewasa ini, tak lepas dari sorot tajam Muslimah ini.

Peraih medali emas Asian Games 2018 dan sejumlah gelar juara dunia ini mulai menceritakan alasannya mundur dari Wushu. Ya wanita berhijab panjang berwarna pastel yang begitu anggun tersebut adalah sang Ratu Wushu Dunia kebanggaan Indonesia, Lindswell Kwok.

Saat waktu menunjukkan pukul 15.20 yang bertepatan dengan Shalat Ashar. Perempuan ini dengan ditemani seorang pria berjanggut panjang dengan celana cing krang meninggalkan lokasi pertandingan. Keduanya menunaikan kewajiban sebagai Hamba Allah.

Setelah menunaikan Shalat Ashar, mereka kembali untuk melanjutkan kembali menyaksikan para juniornya bertanding. Sesekali saat haus perempuan ini sambil duduk, dengan tangan kanannya meneguk minuman dari botol air mineral dengan tiga tegukan.

Dengan didampingi suaminya, Ahmad Hulaefi, Lindswell menyatakan dirinya mundur faktor utamanya adalah karena cedera yang dialaminya. Sebenarnya, sejak tahun 2015 saya sudah ingin pensiun. Faktor utama adalah cedera sehingga membuat latihan susah banget. Ternyata kemudian ada ASIAN Games 2018, dan multy event terbesar di Asia ini di gelar di Indonesia. Sehingga, pengurus memintanya terjun lagi dalam pentas olahraga tersebut.

Lalu, dia menanyakan bagaimana dengan cedera? Kemudian diputuskan ganti pola latihan, yang dulunya latihan 100 persen, sekarang 50 latihan, 50 terapi, agar nanti saat hari-H (pertandingan) peak Performance bagus, jelasnya.

Ternyata keputusan Lindswell menunda pensiunnya berbuah manis, dirinya mampu menyempurnakan prestasi di dunia Wushu dengan medali emas.

“Alhamdullilah sepertinya hampir semua pertan dingan Wushu bergengsi sudah saya ikuti. Dan Asian Games 2018 adalah persembahan terakhir saya sebagai atlet untuk bangsa Indonesia,” katanya.

Hasil ini membuat Lindswell semakin mantap untuk pensiun. Apalagi, setelah Asian Games 2018, tepatnya pada Hari Ahad, 9 Desember 2018 Lindswell melepas masa lajangnya. Dia dipinang rekannya di Pelatnas Wushu, Ahmad Hulaefi.

Ketika menyaksikan para atlet Wushu Lindswell mengaku agak geregetan, bukan karena ingin tampil lagi, tapi ingin membenarkan gerakan yang tidak tepat. Kalau ingin tampil lagi sebagai atlet saya tidak, tetapi geregetan saja lihat atlet jika gerakannya salah, ingin membenarkannya terutama untuk para atlet junior.

Setelah pensiun dari olahraga yang membesarkan namanya kini sang Ratu Wushu Asia ini sedang merintis bisnis pakaian Muslim. Sejak kecil dia sudah menyukai fesyen. Awalnya dia meminati keterampilan menjahit. Pakaian yang dikenakannya adalah hasil jahitan tersendiri. Kalau memakai pakaian jadi, biasanya kurang sreg. Ukuran dan modelnya tak sesuai selera.

Tak hanya diri sendiri. Kini dia menjahit dan merancang pakaian untuk orang banyak. Proses perancangan pakaian dilaksanakan olehnya dan saudara sepupu. Sementara ini hanya memproduksi pakaian Muslimah.

“Ke depannya kita ingin mem bidik segala usia,” jelas Kwok.

Pihaknya masih terus menyiapkan berbagai produk pakaian yang diproduk sinya untuk segera diluncurkan. Rencana nya, pada Ramadhan nanti sudah bisa mela kukan launching produk dan tempat penjualan. Lindswell mengaku rencana ini didukung oleh suami yang sejak lama berbisnis busana Muslim pria. Fokus terhadap bisnis yang tengah dirintisnya membuat dirinya masih belum memikirkan kariernya sebagai pelatih Wushu.

Pada Pengujung tahun 2018, kemunculan Ratu Wushu dengan hijab syar’i sem pat viral di dunia maya. Menpora Imam Nahrawi dalam Instagram-nya mem-posting dirinya yang menerima kedatangan pasangan Lindswell dan Hulaefi. Ketika itu, Lindswell terlihat mengenakan pakaian Muslimah.

Kemunculannya dengan berpakaian plus jilbab syar’i yang panjang, menghebohkan jagat maya. Awak media termasuk Republika berusaha mendapatkan informasi mengenai pengalaman spritualnya sehingga memutuskan untuk memeluk agama Islam. Namun, karena kondisi yang belum memungkinkan Lindswell melalui suaminya Hulaefi belum siap untuk menyebarluaskan kabar bersyahadat.

Sebelum menikah saya sudah mualaf, tepatnya tahun 2015 akhir. Mengenai di mana tempatnya tidak usah saya ungkap di sini, terangnya. Lindswell mengaku penasaran dengan ajaran Islam. “Setelah membaca berita adanya Orang Islam yang dituduh teroris. Saya penasaran terus mencoba mencari tahu, apa benar ada ajaran agama yang mengajarkan tindak kekerasan seperti seorang teroris, ujarnya.

Dia mencari melalui internet. Hasilnya, ternyata tidak demikian. Ajaran Islam penuh dengan kedamaian dan cinta. Saya juga penasaran dengan ajaran Islam yang mewajibkan berhijab, waktu itu saya pikir ini mengekang kebebasan. Namun, setelah saya jalani dengan mengenakan jilbab secara bertahap, justru memberi ketenangan kepada saya jelasnya.

Selain ketenangan setelah mengenakan hijab syari, dirinya juga tidak lagi dikatakan sombong jika menolak berpose ber sama penggemar. Selain melalui internet, dirinya juga kerap bertanya dan berdiskusi dengan Hulaefi, temannya di Pelatnas Wushu. “Saya juga sering mendengarkan kajian tentang Islam. Ustaz Khalid Basalamah salah satu yang kajiannya sering saya dengar kan. Referensi kajian dan ustaznya saya dapatkan dari Hulaefi,” kenangnya.

Sampai kini Lindsewell masih rajin mengikuti kajian, bahkan menurut Hulaefi. Lindswell sering diajak datang langsung ke kajian. Dia biasanya mendatangi kajian Islam di Masjid Blok M Square, kebetulan dekat dengan tempatnya bekerja di Kantor Wali Kota Jakarta selatan.

Perempuan kelahiran Binjai, 24 September 1991 ini mengaku hu bungan dengan keluarga dan orang tualah yang terasa berat. “Saat awal-awal mejadi mualaf memang orang tua dan keluarga sulit menerima. Inilah yang paling berat yang harus saya jalani sebagai mualaf,” kata dia.

Sedangkan, melaksanakan ibadah seperti shalat dan puasa masih lebih ringan dibandingkan hubungan yang meregang antara dirinya dengan orang tua dan keluarga. Namun, setelah sabar dan istiqamah untuk selalu menjaga hubungan baik, akhirnya Allah menunjukkan jalan untuknya kembali berhubungan dengan keluarga.

Alhamdulillah, katanya, saat ini orang tua sudah mau berkomunikasi. Kalau dengan keluarga besar memang masih belum, tetapi yang terpenting kedua orang tua sudah mau komunikasi, ujarnya. Jika dengan Lindswell sudah mau komunikasi, lain halnya dengan Hulaefi. Peraih medali perunggu ini mengaku komunikasinya dengan orang tua Lindswell belum pulih. “Kalau Lindswell sudah komunikasi, namun saya belum. Semoga secepatnya bisa komunikasi, ujar Hulaefi.

Saat ini keduanya tinggal dalam satu rumah di Tangerang Selatan. Tempat tinggal itu adalah hasil dari berbagai bonus, termasuk Asian Games 2018 lalu. Sedangkan, bonus rumah yang dijanjikan pemerintah sampai saat ini menurutnya belum ada kejelasan.

“Alhamdulillah keluarga baru, rumah baru dan siap menjalani kehidupan baru,” kata dia.

Kini kedua pasangan ini sudah dipersatukan dengan ikatan pernikahan secara islami. Mereka juga tidak lagi disibukkan dengan latihan Wushu karena keduanya sudah pensiun dari atlet wushu. Jika Lindswell mengurus bisnis busana Muslim yang baru dirintisnya, sang suami kini fokus bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dengan tidak terikat Pelatnas Wushu keduanya mengaku kini siap menyambut bulan Ramadhan pertama mereka sebagai keluarga.

“Jika sebelumnya saat puasa, tak jarang saya kurang maksimal beribadah karena bentrok dengan latihan wushu. Kebanyakan pelatnas Wushu digelar di Cina. Kini untuk pertama kalinya saya bersama istri akan bersiap me nyam but Ramadhan dan berusaha memaksimalkan dalam beribadah nanti,” kata Hulaefi.

Bagi Lindswell sendiri walaupun ini Ramadhan pertamanya bersama Hulaefi sebagai suami, tapi dia sebelumnya juga pernah menjalani ibadah puasa. “Saya sudah pernah puasa Ramadhan, bahkan juga pernah puasa Senin-Kamis.”

“Shalat Tarawih pun saya juga pernah. Namun, tentu Ramadhan kali ini akan berbeda karena sekarang saya sudah memiliki suami. Sudah tidak sabar menanti datang nya bulan penuh keberkahan,” ujar Lindswell.

Hulaefi menyatakan, kalau Lindswell memiliki semangat yang tinggi untuk beribadah sebaik mungkin. Di antaranya adalah menghafal surah pendek dalam Alquran. Dengan penuh kesabaran, Hulaefi mengajarkan Lindswell bagaimana membaca Alquran.

Pasangan peraih medali Asian Games 2018 ini juga ingin secepatnya memiliki buah hati. Inginnya sih secepatnya mendapatkan buah hati. “Mohon doanya agar kami secepatnya mendapatkan keturunan,”ungkap keduanya mengakhiri perbincangan.

Oleh: Fitriyanto, Wartawan Republika

REPUBLIKA