Makanan Halal Penting untuk Anak

Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) DKI berpesan pentingnya menyiapkan makanan halal dan pendidikan berkualitas untuk anak.

Direktur LPPOM MUI DKI Osmena Gunawan mengatakan, persoalan makanan, asupan gizi, membuat banyak orang lupa. Padahal hal sejak di kandungan sudah diasipkan gizi yang halal. Makanan erat kaitannya dengan kehidupan dan itu di Alquran yang disebutkan lebih dari 20 ayat.

“Jadi,yang disuruh makanan dan produk halal karena ini wajib kata Alquran dan manusia wajib memakan dan produksi makanan halal,”katanya saat seminar nasional bertema ‘Peran Penting Profesi dan Mitra Usaha dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dari Kejahatan dan Kekerasan Seksual Serta Penyalahgunaan Narkoba’, di Jakarta, Senin (24/7).

Untuk itu ia meminta para orang tua pilih gizi yang baik dan halal. Memberi anaknya hanya makanan halal. Sehingga, perilaku yang diharapkan muncul dan perilaku buruk berkurang. “Insya Allah anak-anak kita tumbuh sesuai dengan yang diharapkan bangsa,” katanya.

Jadi, kata dia, tidak perlu lagi revolusi mental karena yang diharapkan adalah produk halal.Tidak hanya makanan, ia juga menekankan kosmetik, obat, vaksin juga jangan sampai haram. Ia mencontohkan jika vaksin haji yang disuntikkan haram maka ibadahnya tak akan diterima selama 40 hari selama hajim jadi kedatangannya ke Tanah Suci percuma.

“Jadi ini sebagai tiang pancang utama. Halal dan thoyyib bermanfaat, bergizi, tidak beracun,” katanya.

Ia juga meminta biasanya kalangan ibh yang berbisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mengasuh anak sambil jualan supaya pikirkan menjual produk halal agar rezekinya barokah. Ia juga meminta pasangan suami istri setelah menikah merencanakan sang buah hati terdidik dengan baik. Misalnya sekolah di mana, hingga melanjutkan perguruan tinggi di mana.

“Meski tidak bisa dipaksa tetapi pondasi ditekankan ke mana. Biar anak tumbuh sesuai yang kita harapkan,” katanya.

 

REPUBLIKA