Masuk Surga Bersama Musa

Pelajaran berharga dari kisah ini adalah, barang siapa meminta kepada Allah atas perkara-perkara yang tinggi, niscaya akan dikabulkan walaupun dia tidak mencapai derajat orang-orang yang berhak meraih derajat tersebut. Ada orang yang berdoa ingin mati syahid. Allah akan mengabulkannya meskipun orang itu mati di atas tempat tidurnya. Ada pula yang meminta mencapai derajat ulama atau orang yang dermawan. Allah akan mewujudkannya walau pun tidak beramal seperti ulama ataupun orang dermawan.

Seperti wanita tua tadi, beberapa sahabat berambisi meraih derajat tinggi. Di antara mereka adalah Ukasyah bin Mihshan. Dia memohon kepada Rasulullah agar termasuk dalam 70 ribu golongan manusia terpilih yang masuk surga tanpa hisab.

Wajah mereka seperti wajah rembulan di malam purnama. Mereka tidak buang air kecil, tidak buang air besar, tidak meludah. Lalu, Rasulullah menyampaikan kepada Ukasyah bahwa dia adalah satu dari mereka.

Abu Bakar berambisi dipanggil dari segala pintu surga. Termasuk pula sahabat yang memohon kepada Rasulullah agar bisa menemaninya di surga. Lalu, beliau bersabda, “Bantulah aku atas diri mu dengan memperbanyak sujud.”

Doa merupakan senjata orang beriman. Umat Islam diminta terus ber doa kepada Allah. Mintalah apa saja yang diinginkan. Ada yang mengucapkan shalawat. Ada pula yang meminta dilimpahkan rizki penuh berkah. Semua permintaan itu akan sampai kepada Sang Pencipta. Allah kemudian mengabulkan permintaan mereka.

Permintaan itu bermula dari perjalanan Musa bersama Bani Israil meninggalkan Mesir. Di pertengahan jalan mereka selalu tersesat. Kemudian, ulama Bani Israil mengingatkan Musa bahwa mereka pernah berjanji untuk membawa serta jasad Nabi Yusuf menuju Yerusalem.