Mata, Telinga, Hidung Terbuka, Kenapa Hati Tidak?

MIMPI bukanlah apa yang kita lihat dalam nyenyaknya tidur. Mimpi yang sesungguhnya adalah keinginan yang tak membuat kita nyenyak tidur. Ketika tak nyenyak tidur karena kita punya mimpi, cobalah ketuk langit untuk membisikkan mimpi itu melalui telinga bumi, yakni melalui sujud kita.

Kalau orang lain bisa menaiki tangga-tangga kesuksesan, yakinlah bahwa kita juga bisa menaikinya. Mungkin dengan cara yang lain dan pada waktu yang lain. Satu hal yang perlu kita ingat adalah bahwa tidak ada orang yang menaiki tangga dengan meletakkan kedua tangannya di saku celananya dengan santai. Mereka yang menaiki tangga senantiasa berpegang kuat memegang tangga sambil melihat ke atas dengan penuh keyakinan.

Tangga-tangga kesuksesan itu memiliki banyak anak tangga. Salah satunya adalah menghargai orang lain, mau belajar pada kelebihan orang lain, mau mendengarkan pengalaman orang lain untuk kemudian diambil sari patinya untuk menjadi suatu prinsip. Yakinlah bahwa setiap orang punya pengalaman. Dan yakinlah bahwa pengalaman orang lain, sesederhana apapun, pasti memiliki makna; menjadi pelajaran dalam sekolah kehidupan kita.

Masalahnya tinggal satu, yaitu maukah kita membuka hati kita lebar-lebar untuk menyerap berbagai pelajaran itu? Mata kita gampang untuk melek terbuka, telinga kita mudah untuk mekar mendengar, hidung kita tak sulit untuk menghirup dan membau, namun hati kita begitu sulit terbuka untuk melihat, mendengar dan membau hanya karena satu penyakit bernama SOMBONG. Kebenaran dan kebijaksanaan disebarkan Allah tidak melalui satu lidah, namun dari berbagai mulut.

Seorang anak kecil di Quba, badannya kurus dan bajunya sangat sederhana, menjajakan barang dagangannya berupa tasbih dan parfum. Karena kasihan, saya ulurkan tangan memberikan sejumlah uang yang tak banyak.

Anak kecil itu berkata dalam bahasa Arab pasaran yang fasih: “Om, maaf, saya masih punya bapak dan ibu.” Saya dapat pelajaran dari anak kecil ini: “Jangan biasakan menggantungkan hidup pada pemberian orang.” Mantap bukan? Salam.

 

sumber: Inilah.com