Mendisiplinkan Anak Dengan Lima Pendekatan DKS

“Sebagian tingkah laku didorong oleh perasaan atau emosi dari pada hasil pemikiran bahwa anak-anak harus dihukum karena kesalahan yang mereka perbuat,”

 

Hidayatullah.com– Banyak pendekatan yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendidik putra-putrinya, salah satu di antaranya yaitu mendidik anak dengan menggunakan pendekatan Disiplin dengan Kasih Sayang (DKS).

Menurut Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati (YKBH), Elly Risman, Psi pendekatan DKS memiliki lima keunikan di antaranya dengan cara memikirkan perasaan anak, mengajukan pertanyaan untuk merubah tingkah laku negatif, mengajarkan ketrampilan untuk tidak mengulangi tingkah laku negatif.

“Serta menggunakan kalimat-kalimat singkat (dengan aturan 2 kalimat,red) dan fokus pada hal-hal yang positif,” ujar Elly di hadapan sekitar 250 peserta seminar parenting yang bertema “Disiplin dengan Kasih Sayang” di Resto Wulan Sari Bekasi, Kamis (10/09/2015).

Elly memaparkan manfaat menggunakan 5 langkah pendekatan itu, yaitu memahami cara berfikir anak untuk bisa mendisiplinkannya, beralih dari model hukuman yang menyakiti bisa anak ke model pendisiplinan yang efektif dan tidak merusak harga diri maupun kepercayaan diri anak, serta memahami mengapa ‘Nakal Kronis’ dan upaya menghindarinya.

Lebih lanjut Elly mengungkap anggapan yang keliru tentang tingkah laku anak, seperti dikatakan bahwa segala tingkah laku itu berkaitan dengan pemikiran maupun kita percaya semua orang memikirkan apa yang mereka lakukan (sebelum, selama dan sesudah mereka melakukan sesuatu,red).

“Sebagian tingkah laku itu didorong oleh perasaan atau emosi dari hasil pemikiran bahwa anak-anak harus dihukum karena kesalahan yang mereka perbuat,” imbuh Elly.

Elly juga menjelaskan tiga hal yang harus diperhatikan orangtua supaya disiplin bisa merubah tingkah laku anak yaitu, pertama, anak menyadari perasaan yang mendorong mereka melanggar peraturan.

Kedua, anak harus mampu memikirkan apa yang mereka lakukan dan yang mungkin terjadi akibat perbuatannya, serta apa akibatnya untuk orang lain. Ketiga, anak harus mampu memperhitungkan bagaimana caranya tidak semata-mata berbuat karena dorongan perasaan.

“Jadi, untuk mendisiplinkan anak kita bisa menggunkan 5 pendekatan DKS ini,” pungkasnya.*

Rep: Ibnu Sumari

Editor: Cholis Akbar