Mengapa Kita Diperintahkan Tawakkal?

SEORANG sarjana yang baru lulus S1 tadi ada yang bertanya kepada saya mengapa kita diperintah tawakkal padahal Allah sudah melengkapi kita dengan akal yang jika digunakan dengan baik bisa memikirkan jalan keluar dari setiap permasalahan. Pertanyaannya bagus dan cara bertanyanya juga sopan. Sayang waktu bertanyanya tidak pas, yakni saat saya sedang ngantuk.

Gunakan akal Anda semaksimal mungkin. Namun yakinkah Anda bahwa semua peristiwa itu berlangsung sesuai harapan Anda? Tak pernah adakah peristiwa unik dalam kehidupan Anda yang berlangsung di luar kendali Anda? Itu adalah pertanyaan ringan yang saya kemukakan sebagai jawaban.

Kekuatan atau kemampuan kita terbatas. Sering kita membutuhkan bantuan di luar kita untuk mewujudkan harapan kita. Kita membutuhkan bantuan orang tua kita, saudara kita, sahabat kita dan orang lain. Lebih dari segalanya, kita membutuhkan petunjuk, bimbingan dan pertolongan Dzat Yang Mahaada di mana-mana dan Mahakuasa atas segalanya, yakni Allah SWT.

Selain itu, sesungguhnya kita tak pernah tahu apa yang terbaik untuk kita pada hari ini dan hari esok. Pengetahuan yang sempurna hanyalah milik Allah. Karena itulah maka setelah berusaha dan berdoa, biarlah hidup berjalan dengan kehendakNya. Tak usah lagi mengeluh dan menjual keluhan. Tak usah lagi protes mengapa harus menjadi begini dan begitu. Jalani dengan penuh sabar dan syukur.

Janji Allah: “Siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupi harapannya.” Tidak percayakah? Landasi tawakkal kita dengan pengakuan kelemahan kita, pengakuan kesalahan dan dosa kita. Bisa jadi ketaknyamanan jalan hidup adalah karena dosa dan kesalahan kita, bukan karena orang lain.

 

KH Ahmad Imam Mawardi

INILAH MOZAIK