Menjaga Asupan Gizi Saat Berhaji

Melakukan ibadah haji membutuhkan persiapan yangmatang dan terencana. Selain ruhani dan finansial, persiapan jasmani adalah salah satu yang tidak bisa diabaikan. Sebab, untuk dapat menjalankan ibadah dengan lancar, tubuh juga harus dalam kondisi sehat dan bugar.

Aktivitas yang tinggi di Tanah Suci serta kondisi iklim yang berbeda dengan Indonesia, tentunya akan membuat jamaah kewalahan jika tidak diimbangi dengan asupan makanan yang sehat dan gizi seimbang. “Untuk itu, sebelum berangkat asupan gizi harus seimbang mulai dari karbohidrat, protein dan lemak,” ujar spesialis gizi klinik RSCM dr. Dian Permatasari, Selasa (1/8).

Dian juga menyarankan agar calon jamaah haji memperbanyak mengonsumsi buah dan sayuran. Di dalam buah dan sayuran terdapat kandunganvitamin dan mineral yang berfungsi menjaga daya tahan tubuh supaya tidak mudah menurun. Makanan yang dikonsumsi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan kalori.

Tidak hanya memperhatikan asupan makanan, calon jamaah hajijuga disarankan untuk rutin berolahraga sebelum berangkat ke Tanah Suci. Tujuannya, agar tubuh lebih siap dan tidak kaget dengan tingginya aktivitasfisik.

Sementara itu, selama di Tanah Suci, Dian menyarankan, agar jamaah haji tetap menjaga waktu makan sebanyak tiga kali sehari dengan memperbanyak asupan protein dan karbohidrat untuk mendapatkan energi lebih. Sebagai camilan, Dian menyarankan, jamaah haji sebisa mungkin membawa makanan yang bisa langsung dimakan seperti biscuit dan buah-buahan.

“Perbanyak proteindari hewani atau pun nabati. Dibutuhkan juga ekstra makanan seperti susu untukmenambah kalori dan tenaga,” kata Dian menambahkan.

Jika diperlukan, jamaah boleh mengonsumsi multivitamin demi mempertahankan stamina tubuh. Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, jamaah juga bisa mengonsumsi madu atau minuman herbal. Sebaiknya, minuman herbal yang dibawa berasal dari rempah-rempah asli Indonesia agar tubuh bisa langsung menyesuaikan diri.

Mengingat cuaca ekstrim dengan suhu yang tinggi di TanahSuci, Dian menyarankan, agar jamaah haji tidak lupa memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh. Jika pada saat cuaca normal seseorang harus mengonsumsi minimal dua liter air per hari, maka pada cuaca ekstrim seperti di Tanah Suci jamaah haji harus menambah asupan cairan minimal 2,5 liter air per harinya.

“Usahakan kemana-kemana bawa air putih dan minum setiap satujam sekali di saat haus ataupun tidak haus,” kata Dian.

Selama di Tanah Suci, jamaah haji juga sebaiknya menghindari makanan yang dapat memicu batuk dan diare karena akan sangat mengganggu kelancaran ibadah.

 

REPUBLIKA