Menjaga Salat Melancarkan Rezeki

Orang yang meninggalkan salat telah melakukan dosa yang sangat besar.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya pembeda antara seseorang dengan kesyirikan atau kekafiran adalah meninggalkan salat.”

Orang yang meninggalkan salat bukanlah orang yang bertakwa kepada Allah. Allah subhaanahu wa taaala menyebutkan kaitan yang erat antara salat dan rezeki seseorang di dalam ayat berikut, Allah subhaanahu wa taaala berfirman:

“(131) Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal. (132) Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami-lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS Thaha: 131-132).

Ayat tersebut dengan jelas menyebutkan bahwa orang yang mengerjakan salat kemudian memiliki kesabaran yang kuat ketika mengerjakannya, maka dia akan diberikan rezeki oleh Allah tanpa bersusah payah mencarinya. Dan ini adalah ganjaran bagi orang yang bertakwa kepada Allah subhanahu wa taala.

Di dalam kisah Nabi Syuaib alaihissalaam, Allah subhaanahu wa taaala menyebutkan, perkataan Nabi Syuaib setelah kaumnya memahami bahwa salatlah yang menahan diri beliau untuk melakukan perbuatan mungkar:

Syuaib berkata: “Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika Aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya Aku dari pada-Nya rezki yang baik (patutkah Aku menyalahi perintah-Nya)?” (QS Huud: 88).

Nabi Syuaib alaihissalam menjelaskan kepada mereka bahwa dengan salat dan penjelasan yang nyata dari Rabb-nya, maka Allah memberikan kepadanya rezeki yang baik dan halal. Berbeda dengan apa yang mereka lakukan. Mereka sibuk mencari harta-harta haram.

Akan tetapi, sebagian orang tidak mempercayai adanya kaitan yang erat antara salat dengan rezeki seseorang. Ini tidak jauh berbeda dengan apa yang dikatakan oleh kaum Nabi Syuaib alaihissalaam:

“Wahai Syuaib! Kami tidak paham banyak hal dari apa yang kamu katakan.” (QS Huud: 91).

Hal ini dikarenakan terikatnya hati-hati mereka dengan dunia lebih besar daripada keterikatan mereka dengan salat.

Bertaubat dari meninggalkan salat

Orang-orang yang belum bisa mengerjakan salat lima waktu sudah sepantasnya bertaubat kepada Allah dengan segera. Sesungguhnya Allah subhaanahu wa taaala Maha Mengampuni hamba-hambanya yang bertaubat kepada-Nya.

Di antara hal-hal yang dapat meleburkan dosa adalah mengerjakan salat lima waktu. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallaahu anhu bahwasanya dia mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Bagaimana menurut kalian jika di depan pintu seorang di antara kalian terdapat sungai yang setiap hari dia mandi di dalamnya. Apakah akan tersisa kotoran di tubuhnya?” Para sahabat menjawab, “Tidak tersisa kotoran sedikit pun di tubuhnya.” Beliau berkata, “Seperti itulah salat lima waktu, Allah bisa menghapuskan dosa-dosa dengannya.”

Allah subhaanahu wa taaala menjanjikan rezeki yang berlimpah untuk orang-orang yang mau bertaubat kepada Allah subhanahu wa taala. Allah subhaanahu wa taaala berfirman:

“(10) Maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu! Sesungguhnya dia adalah Maha Pengampun, (11). Niscaya dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, (12) Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS Nuuh: 10-12). []

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2283975/menjaga-salat-melancarkan-rezeki#sthash.p2CVlLzz.dpuf