Milenial, Inilah 5 Hal Penting yang Harus Kamu Lakukan Sebelum Ajal Menjemput

Milenial, menjalani hidup di dunia tidak akan ada habisnya. Bukan hanya masalah dan kedukaan yang akan kita hadapi, tapi juga berbagai macam kebahagiaan akan kita temui. Di balik lelahnya bekerja, ada kebahagiaan mendapatkan penghasilan, mendapatkan jabatan, atau bahkan penghargaan maupun prestasi. Di balik masalah rumah tangga, selalu ada kebahagiaan dari kasih sayang orang tua, suami atau istri, bahkan juga anak-anak. Semua silih berganti, antara suka dan duka. Begitulah di semua aspek kehidupan akan kita rasakan.

Sayangnya, hidup di dunia tidaklah lama. Rata-rata manusia zaman sekarang ini hidup sampai dengan usia rata-rata 70 tahun. Setelah usia tersebut, tentu kehidupan kita di dunia selesai dan akan memasuki fase baru kehidupan selanjutnya di akhirat. Bagi umat Islam, tentu hal ini tidak bisa dipungkiri karena kelak akan datang masanya, dan mau tidak mau, kita harus siap.

Karena kehidupan dunia ini hanyalah sebentar dan sementara, ada beberapa hal yang harus kita persiapkan, mengingat waktu berakhirnya usia hidup manusia tidak ada yang tahu dan tidak harus menunggu tua untuk kembali kepada-Nya. Sebelum usiamu berakhir, berikut adalah hal-hal penting yang harus dilakukan.

1.Milenial, Yuk kerja keras mengejar tujuan

Setiap dari kita, tentunya memiliki tujuan hidup yang ingin dicapai. Tujuan hidup seperti kompas yang mengarahkan perjalanan kita di dunia. Karena kita tidak pernah tahu kapan usia kita akan berakhir, maka kejar dan kerja keras lah dalam mencapai tujuan tersebut. Kadang penyesalan selalu datang di akhir, untuk itu lakukanlah sebaik mungkin dari sekarang sebelum menyesal saat kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Walaupun tujuan tersebut belum tercapai saat kita sudah tutup usia, setidaknya kita sudah berusaha keras untuk mencapainya.

Mulai dari, sekarang tentukan tujuan hidup kita dan pastikan bahwa tujuan tersebut adalah hal yang realistis bisa kita capai. Kerahkan seluruh energi dan segenap pikiran kita untuk bisa mencapai tujuan hidup tersebut.

Milenial, jangan terlena apa yang kita dapatkan dan nikmati hari ini. Kadang hal inilah yang membuat kita lupa kalau kita harus mempersiapkan hal yang lebih besar dimasa depan dan akhirat nanti.

2.Apa manfaat yang akan kita tinggalkan di dunia?

Dalam sebuah ayat Al-Quran, Allah menyampaikan bahwa manusia bertugas untuk menjadi khalifah di muka bumi. Khalifah yang memiliki arti sebagai pemimpin, juga memiliki arti untuk memberikan manfaat, mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi manusia di lingkup sosial, dan tentunya tidak berbuat kerusakan.

Seandainya kita sudah tidak ada lagi di dunia, sebenarnya kita sudah tidak lagi memiliki kesempatan untuk memberikan manfaat lagi. Untuk itu, kita bisa melakukannya sejak saat kita masih hidup di dunia. Perbanyaklah berbuat kebaikan, tinggalkanlah banyak manfaat dari pekerjaan yang kita jalani atau, berkaryalah dengan potensi yang kita miliki. Kelak jika usia kita berakhir, manfaat dan karya kita masih tinggal di dunia. Orang-orang akan masih terus merasakan manfaat dari apa yang kita hasilkan.

Contoh saja para pahlawan di Indonesia, para penulis buku, penemu ilmu pengetahuan, pencipta teknologi, dsb. Kita tinggal memilih, apa manfaat dan karya yang ingin kita tinggalkan dari potensi yang kita miliki.

3. Jangan meninggalkan beban untuk orang terdekat

Milenial, sekiranya tidak bisa meninggalkan manfaat dan karya saat meninggalkan dunia ini, janganlah kita meninggalkan beban berat pada orang lain. Misalnya, meninggalkan hutang yang besar dan tidak ada kemampuan untuk membayarkannya. Untuk itu, hal-hal seperti ini perlu dipikirkan agar kita tidak membuat beban berat orang lain yang ditinggalkan.

4.Pastikan jaminan hidup bagi anak atau keluarga yang ditinggalkan

Dalam Surat Annisa, ayat 9, disampaikan oleh Allah bahwa, “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.

Artinya, janganlah kita meninggalkan keluarga khususnya anak-anak dalam keadaan yang lemah dan tanpa persiapan apapun. Bagi yang sudah berkeluarga, memiliki anak atau tanggungan hidup lainnya, pastikan kita meninggal dalam keadaan meninggalkan jaminan untuk mereka. Mulai dari sekarang, kita bisa mulai menabung, atau mengikuti berbagai program untuk mempersiapkan kebutuhan untuk masa depannya.

5.Milenial, Yuk siapkan bekal akhirat

Sebaik-baik persiapan kita meninggalkan dunia adalah mempersiapkan pahala untuk bekal akhirat. Pahala amal kebajikan adalah satu-satunya yang dapat menyelamatkan kita dari masa depan akhirat yang kelam dan penuh siksaan. Karena penilaian Allah pada manusia adalah pada amal dan ketaqwaanya, tidak ada yang lain. Itulah yang memustuskan akan berakhir kemana kehidupan manusia, di Surga atau Neraka.

Untuk itu, mulai dari sekarang, sebelum usia kita berakhir, laksanakanlah seluruh perintah Allah, laksanakanlah kehidupan kita sesuai dengan nilai dasar Islam, dan berbuatlah kebajikan sesuai dengan kemampuan maksimal kita. Beribadahlah seolah besok usia kita akan berakhir dan tidak ada kesempatan lagi untuk memperbaiki diri.

Salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk mempersiapkan bekal akhirat adalah mempersiapkan pahala jariah. Walaupun kita sudah tidak ada di dunia, tapi manfaatnya masih terus berjalan, dan pahala masih akan terus mengalir kepada kita. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan dalam hadist, “Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, anak shalih yang selalu didoakan orang tuanya.” (HR. Muslim).

Para ulama, menjelaskan sedekah jariah sama istilahnya dengan berwakaf. Berwakaf adalah menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum sesuai syariah.

Wakaf adalah Solusi

Milenial, dengan wakaf ada banyak hal yang bisa dibangun atau dibentuk dan memberikan produktifitas tersendiri. Misalnya saja, wakaf untuk pendirian rumah sakit, sekolah, masjid, bahkan kebun. Selama nilai pokok wakaf tersebut tidak berubah dan aset tersebut terus digunakan untuk kemaslahatan ummat, maka pahala tersebut juga akan terus mengalir pada kita, walaupun sudah tidak ada lagi di dunia.

Misalnya saja wakaf yang pernah dilakukan oleh Abdurrahman Bin Auf di masa Rasulullah dulu. Ia memberikan kekayaannya untuk dijadikan summur yang digunakan oleh banyak sekali masyarakat dan tanah di sekitarnya juga dijadikan sebagai lahan produktif seperti kurma dan aset lainnya. Bisa kita bayangkan, bagaimana aliran kebaikan dan pahala yang terus mengalir padanya hingga sekarang, walaupun sudah berumur ribuan tahun.

Adakah kita juga terpanggil untuk melaksanakan ibadah wakaf? Dengan nominal 10.000 rupiah, kita sudah bisa mulai berwakaf dan sedikit demi sedikit mencicil bekal untuk akhirat, sebelum usia kita berakhir. Selamat bersiap diri!

ZAKATorid

————————————-

Tertarik mewakafkan Jam Masjid, silakan order di sini!