Motivasi Anak-Anakmu untuk Mencintai Kebaikan

Setelah seseorang menjalani kehidupan rumah tangga dimulai dari proses lamaran (khitbah) dan akan nikah, maka salah satu impian utama adalah lahirnya anak-anak yang shalih dan shalihah.

Kehadiran buah hati di tengah-tengah keluarga merupakan penyejuk mata dan penawar duka bagi kedua orang tuanya.

Begitu pentingnya keberadaan anak yang shalih, dalam salah satu hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dinyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

 

“Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalannya, kecuali dari tiga hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

Barangkali ada yang bertanya, bagaimana agar anak Anda menjadi shalih? Caranya adalah motivasi anak-anakmu untuk mencintai perbuatan-perbuatan baik dan keshalihan.

Hal ini tidak akan terwujud dari sela-sela pembicaraan dan nasihat saja tetapi dibutuhkan pada perbuatan langsung sejak kecil sampai ia menjadi seorang pemuda.

Segala puji bagi Allah, ini adalah perkara fitrah pada setiap manusia. Demikian juga di sebagian negeri-negeri Islam, hal ini merupakan adat istidat yang dibiasakan.

Perkara yang paling diharapkan dari anak-anak adalah tumbuh dalam kebiasaan mengerjakan shalat pada waktunya.

Sungguh, sangat perlu bagi seorang bapak menuntun anak-anaknya ke masjid dan membuat mereka ikut serta dalam shalat. Ibu juga mengajak anak-anak putri untuk menegakkan shalat bersamanya di rumah.

Begitu juga, kewajiban-kewajiban lain bisa dianalogikan dengannya, seperti meletakkan uang di tangan-tangan mereka supaya mereka meletakannya di kotak-kotak derma.

Hal ini dilakukan supaya menumbuhkan rasa cinta dalam hati anak-anak Anda untuk bersedekah, menunaikan zakat, membantu orang lain, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka.

Sudah sepatutnya, para orang tua memotivasi anaknya melakukan hal-hal ini pada usia dini. Tidaklah diragukan, perbuatan-perbuatan baik tersebut akan berpengaruh pada anak-anak dan orang tua.

Oleh karena itu, motivasilah mereka untuk mencintai perbuatan baik di sela-sela keikutsertaan di setiap kegiatan-kegiatan yang menghubungkan antara mereka dengan orang-orang muslim yang ditemui.

Hal tersebut sama saja, apakah kegiatan itu ada di dalam negeri atau atau luar negeri.

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]