Nasehat Pagi dari Sahabat

MENJELANG subuh tadi, sahabatku yang kini tinggal di Mesir mengirimkan satu kalimat indah dalam bahasa Arab yang terjemahan Indonesianya kira-kira begini: “Bentuk kedengkian yang paling jelek adalah menghina orang lain demi untuk meningkatkan nilai dirinya sendiri, mengungkap kekurangan orang lain demi untuk menutupi kekurangan diri.”

Terapi untuk menyembuhkan penyakit ini adalah dengan selalu menanamkan keyakinan dalam hati bahwa tak ada manusia tanpa kekurangan, termasuk diri kita sendiri. Indahnya hidup jika kita mampu mensinergikan kelebihan-kelebihan masing-masing kita demi untuk mengurangi dan menutupi kekurangan yang ada.

Ada pemilik perkutut yang menghina perkutut orang lain, mencacinya sedemikian rupa agar tak ada yang tertarik pada perkutut orang lain itu. Dia lupa bahwa tak semua orang memiliki tabiat seperti dirinya. Orang sehat mata dan telinga masih dengan baik dan jelas bisa menilai secara obyektif. Sang pendengki ternyata tak mampu mengobati apalagi membunuh kedengkiannya sendiri sehingga dia tega membunuh burung perkutut milik orang lain itu.

Perkutut orang lain itu tak salah. Pemiliknyapun tak salah. Yang salah fatal adalah yang membunuh yang menganggap dengan membunuh perkutut itu dia tak lagi memiliki saingan dan urusan menjadi selesai. Maka, sang pembunuh perkutut itu ditangkap, disidang dan dipenjara. Akhir yang ngenes, bukan?

“Hati-hatilah dengan iri hati dan dengki.” Demikian pesan Nabi kita yang mulia. Jalan hidup sudah ditentukan oleh Allah, bagian kita tak akan tiba di orang lain, bagian orang lain tak akan tiba di kita. Cukup hadapi dengan dua hal utama, yakni syukur dan sabar.

Memilih jalan selain syukur dan sabar hanya akan menciptakan masalah-masalah baru selain iri hati dan dengki itu. Sayangnya, ada juga orang yang beranggapan bahwa masalah itu bisa diselesaikan dengan masalah sambil berkata ringan: “Bikinlah masalah baru sehingga masalah lama tertutupi.” Ah, sepertinya ini bukan jalan yang tepat, bukan?. Salam AIM. [*]

 

Oleh : KH Ahmad Imam Mawardi

MOZAIK