Nasehatku Untukmu Yang Merawat Orang Tua

Para pembaca Bimbinganislam.com yang baik hati berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang nasehatku untukmu yang merawat orang tua.
Silahkan membaca.


Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Allah Azza wa Jalla selalu menjaga Ustadz & keluarga.

Ada hal yang ingin saya tanya perihal rumah tangga, saya saat ini tinggal bersama istri dan kedua orang tua saya, yang mana orang tua (bapak) usianya sudah sangat tua, dan yang saya khawatirkan karena anak satu satunya saya ingin sekali dekat dengan mereka dan berharap istri saya bisa merawat keduanya.
Tapi di satu sisi istri saya sering sekali komplain ke saya perihal ibu saya yang cuek terhadap suami (bapak) dan istri sering kali komplain sikap ibu yang memang cuek terhadap menantunya, apa yang saya harus lakukan ustadz?

Apakah saya salah saya ingin merawat kedua orang tua saya atau saya harus ngontrak tinggal berdua dengan istri saya sedangkan di rumah orang tua tidak ada anak lagi?
Mohon masukannya.

(Disampaikan oleh Fulan, Member grup WA BiAS)


Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du

Nasehatku Untukmu Yang Merawat Orang Tua

1. Tetap tinggal dengan orang tua yang sudah sepuh dan tidak ada lagi orang yang merawatnya, karena Allah Ta’ala berfirman:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا * وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ

Artinya: “Dan Allah telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah kepada selain-Nya, dan hendaknya kamu berbuat baik kepada orangtuamu. Jika salah seorang diantara keduanya atau dua-duanya hidup sampai usianya lanjut berada di sisimu, maka janganlah sekali-kali mengatakan kepada mereka ucapan “ah”, dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia # Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang, ”
(Surat Al-Isra’ : 23 – 24).

Potongan ayat yang kami tebalkan hurufnya terdapat isyarat bahwa orang tua itu, ketika memasuki usia senja, tempat tinggalnya tidak jauh-jauh dari anaknya. Betapa banyak kisah dan peristiwa ini berulang, ketika sang anak memasukan orang tuanya di panti jompo, kelak anaknya ini mendapat kehidupan yang serupa atau minimal kehidupan akhir masa tuanya (kalau diberikan umur yang panjang) tidak berjalan baik alias su’ul khotimah.

2. Pahamkan kepada istri anda dengan cara terbaik bahwa ikut merawat ayah mertua ini bersama sang suami termasuk amalan yang termulia dan salah satu tiket pintu surga.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

رَغِمَ أَنْفُهُ ، ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ،ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ “. قِيلَ : مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : ” مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ، أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا، ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ

Artinya: ”Celaka seseorang itu(diulang tiga kali).”
Sahabat bertanya: “Siapa yang celaka wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab: “Orang yang mendapati salah satu orang tuanya atau dua-duanya dalam keadaan tua, kemudian (anak tersebut) tidak masuk surga”.
(HR Muslim, no. 2551)

3. Ajarkan kesabaran yang hakiki kepada istri, bahwa anda juga adalah seorang Ibu (jika punya anak) kelak akan mengalami penuaan, sering kali sang ibu ingin dimanjakan dengan tidak bekerja, santai, dan ingin menantu dan anaknya lah yang memenuhi semua kebutuhannya di hari tua, sembari terus mendoakan kebaikan untuknya dan memberikan penjelasan terbaik dengan santun bahwa tugas merawat ayah adalah tugas ibu juga sebagai seorang istri, walaupun kulit tak sekencang dulu lagi.

Maafkanlah kesalahan ibu dan bapakmu yang awam ini (mertua) yang sudah mulai pikun dan telah lemah tulangnya, doakan selalu kebaikan untuknya di dunia dan akhirat, semoga menjadi ibu yang sholehah dan ayah yang peduli dan bertanggung jawab, selama hayat masih di kandung badan, tiket pintu surga ini (merawat orang tua) masih selalu terbuka, jangan sia-siakan baktimu. Baarakallah fiikum.

Doa kami semoga meraih pahala yang agung dengan berbakti kepada orang tua dan menjadi simpanan amal shaleh di hari tua kelak di dunia ini, dan kehidupan abadi selanjutnya selama-lamanya di akhirat.

Ya Allah Yang Maha Pengasih Dan Maha Pengampun, ampunilah dosa kami, dan dosa orang tua kami, sayangilah keduanya sebagaimana mereka telah merawat dan membimbingku ketika aku masih kecil. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengabulkan Doa.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
Senin, 12 Muharram 1442 H / 31 Agustus 2020 M

BIMBINGAN ISLAM