Nikmat Baru Terasa Kalau Sudah Tiada

Oleh : KH Ahmad Imam Mawardi

BANYAK sekali nikmat yang kita lupa untuk mensyukurinya hanya karena kita sudah terbiasa dengan nikmat-nikmat itu. Bisa bangun pagi, makan pagi dan berangkat kerja pagi-pagi adalah anugerah luar biasa. Namun jarang sekali kita mensyukuri itu semua.

Bertemu dengan sahabat, tetangga dan saudara-saudara kita adalah anugerah, tapi jarang juga untuk menyukurinya bukan? Kita lupa karena kita belum atau jarang sekali dicoba Allah untuk hidup tanpa itu semua.

“Kalau sudah tiada, baru terasa,” begitu kata Bang Haji Rhoma Irama. Nikmat itu baru dirasa berharganya ketika dicabut dan hilang alias tak lagi menjadi milik kita. Biasanya, nikmat itu tak akan begitu kerasan bersama kita ketika kita tidak mengapresiasinya, menghargainya dan mensyukurinya. Kata pakar apresiasi: “Bukan hanya manusia yang bernyawa yang harus diapresiasi, melainkan semua yang kita anggap sebagai anugerah dalam kehidupan kita.”

Tutur bijak para peneliti nikmat kehidupan berkata: “Syukur dan apresiasi adalah cara termudah dan termurah untuk mengikat nikmat agar senantiasa menjadi milik kita, tak lepas dan tak hilang melainkan tetap dengan penuh kemanfaatan. Lebih dari itu berbagi kenikmatan dan kebahagiaan adalah cara terbaik dan tercepat untuk melanggengkan nikmat bahagia itu dengan kita.”

Kata para pembuat tempe: “Tempe yang dibuat oleh orang yang penuh sabar dan syukur terasa lebih nikmat dibandingkan dengan tempe yang dibuat oleh pemarah dan pengeluh.” Kata para pengamat tape: “Tape yang dibuat dengan perasaan enjoy bahagia terasa lebih manis dan nyaman dibandingkan dengan tape yang dibuat dengan rasa dongkol.”

Bagaimanakah dengan sapaan kita, pekerjaan kita dan segara yang kita lakukan? Apakah penuh syukur atau bahagia? Ataukah penuh keterpaksaan dan kegalauan? Hasilnya pasti beda. Kita kaji tuntas di Pengajian Rutin Sabtu Ashar di Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya.

Salam, AIM@UINSA Surabaya. [*]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2250351/nikmat-baru-terasa-kalau-sudah-tiada#sthash.9YIKMpil.dpuf