Nikmat Hanya Titipan, Bersikaplah Sebagai Peminjam

Bila dunia ini sementara maka suka dan duka pun sama, hanya sementara. Namun ada hal yang harus diperhatikan, yakni bersyukur akan suka dan bersabar akan duka tak boleh sementara, semoga langgeng selamanya, hingga tutup usia.

Sebab telah kita pahami bahwa ujian tak selamanya berupa musibah dan hal-hal yang mengakibatkan kedukaan dalam diri. Hilangnya rasa syukur ketika diberi kenikmatan termasuk salah satu dari ujian itu sendiri. Perhatikanlah apa-apa yang ada di sekeliling kita saat ini, keluarga harmonis, lingkungan aman, rumah yang layak, kendaraan yang nyaman dan tentunya kesehatan. Semua hal itu seolah milik kita, meski hakikat sesungguhnya hanyalah titipan semata.

Semoga rasa syukur tetap terpatri ketika diberi dan rasa sabar tetap di dada ketika ditunda. Jangan sampai kita hanya mendekat pada Allah di saat terpuruk saja dan lari menjauh ketika dikaruniai kesempatan menggapai puncak, sebagaimana untaian kalimat hikmah dari Ibnu Atha’illah Al Iskandari:

“Siapa yang tidak mendekat kepada Allah, padahal sudah dihadiahi berbagai kenikmatan, akan diseret (agar mendekat) kepada-Nya dengan rantai cobaan.”

Sebagai penutup, saya teringat sepenggal kalimat dari seorang sahabat, ia pernah berpesan, “Semuanya hanyalah titipan. Jadi, tolong bersikaplah sebagai peminjam.” (DOS)

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2285913/nikmat-hanya-titipan-bersikaplah-sebagai-peminjam#sthash.XWLohX3s.dpuf